Bab 3

Happy reading.......

"Eh buk Lora udah sampai, saya minta tanda tangan nya dong. Butuh banget nih" Ucap asisten pribadi Alora sekaligus sekretaris nya di perusahaan sambil menyerahkan berkas untuk Alora periksa dan tanda tangan.

"Ihh kak Vito baru juga Lora sampai, suruh duduk dulu gitu, atau tawarin minum, lora masih capek kak baru pulang sekolah" ucap Alora pada asisten nya tersebut.

"Haha, lora mau minum apa biar kakak ambilkan?" tanya Vito. Vito dan Alora memang dekat bagaikan adek dan kakak.

"Kayak gitu lah dari tadi, ini enggak baru sampai udah di suruh periksa berkas. Capek tau baru pulang sekolah." ucap Alora.

"Ya udah duduk dulu adik ku sayang, adik ku yang cantik ini mau minum apa?" tanya Vito lagi.

"Lora mau jus alpukat sama cemilan ya kak, Lora lapar belum sempat beli nasi tadi" jawab Lora.

"Ya udah kakak beli dulu ya, tapi jangan lupa berkasnya di periksa." ujar Vito sambil keluar dari ruang Alora.

Setelah Vito keluar dari ruangan nya Alora duduk di kursi kebesaran sambil memeriksa berkas yang di kasih oleh Vito. 15 menit kemudian Vito datang dengan membawa banyak cemilan serta mie, tidak lupa jus yang di pesan oleh Alora.

"Tok,tok,tok"

"Masuk!"

"Dek ini ada kakak belikan mie, makan dulu biar gak sakit!" ucap Vito sambil menaruh barang bawaan nya di atas meja dekat sofa.

"Iya kak, taruh di situ aja dulu, bentar lagi Lora makan" sahut Alora tanpa melihat Vito matanya fokus pada dokumen yang sedang ia periksa.

"Ya udah, tapi ingat harus makan, jangan terlalu di paksa nanti kamu sakit." nasehat Vito.

"Iya kak"

✴️ ✴️ ✴️

Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 20.15 WIB. Dan Alora baru saja selesai memeriksa berkas yang di beri Vito.

"Kak Lora pulang dulu ya, udah malam ntar mamah kecarian" pamit Alora.

"Mau kakak antar?" tanya Vito

"Gak usah kak, Lora tadi ada bawa mobil jadi kakak gak usah repot-repot ngantar Lora pulang.

"Ya udah, tapi kamu harus hati-hati di jalan, ini udah malam kalau ada apa-apa telfon kakak, kakak pasti akan datang secepatnya." peringat Vito

"Iya kak, Lora pulang dulu ya, Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam, hati-hati"

Setelah berpamitan dengan Vito Alora bergegas meninggalkan perusahaan miliknya. Ketika keluar dari pintu perusahaan Lora bertemu dengan pak satpam tadi siang.

"Eh buk Lora baru mau pulang bu?" tanya pak satpam.

"Iya pak, tadi banyak berkas yang belum di periksa" jawab Lora.

"Ohh, saya kira ibu tadi udah pulang"

"Belum pak, ya udah saya pulang dulu ya pak, selamat bertugas." pamit Alora

"Iya buk, hati-hati di jalan semoga selamat sampai rumah"

"Makasih atas doanya pak" sahut Alora.

❇️❇️❇️

Di pertengahan jalan pulang Lora tak sengaja melihat seseorang yang sedang di keroyok preman. Tanpa rasa takut Alora mendekat ke arah preman tersebut.

Setelah mendekat barulah Lora tau bahwa yang lagi di serah oleh preman tersebut guru kesayangan Lora. Ya Verel lah yang sedang di serang oleh preman. Tanpa ba-bi-bu lagi, Alora langsung membantu Verel melawan preman, untung nya Lora jago di bidang bela diri. Ya karna sedari kecil Alora sudah di ajarkan berbagai ilmu bela diri untuk bisa bertahan di setiap hidup keadaan yang mendesak.

Tak lebih dari 10 menit, Alora sudah melumpuhkan semua preman yang menyerang Verel. Alora melawan preman tersebut dengan melumpuhkan titik sensitif dalam tubuh, jadi Alora tidak perlu banyak membuang tenaga untuk melawan preman itu. Gerakan yang gesit juga membantu Alora dalam membalas dendamnya karna sudah menyakiti Verel yang hampir sekarat jika Alora tidak menolong Verel, mungkin Verel sudah berpindah alam. Bukannya Verel lemah tidak bisa melawan preman tapi kondisi nya saat ini terlalu parah. Jika dilihat Verel sempat di pukul di bagian kepala belakang. Maka dari itu kekuatan Verel berkurang, belum lagi darah yang mengalir deras dari kepala Verel.

Ketika Alora sudah selesai membereskan preman tersebut barulah polisi dan ambulans tiba di lokasi. Ya tadi sebelum Alora turun dari mobil dirinya sudah menghubungi pihak berwajib dan ambulans jika sesuatu terjadi bisa di larikan ke rumah sakit dengan cepat, seperti yang di alami oleh Verel sekarang ini.

Dengan kondisi yang memprihatinkan Verel langsung di larikan ke rumah sakit untuk mendapatkan penangan lebih lanjut.

Alora sudah izin pada orang tua nya, dan bercerita apa yang sedang terjadi. Agar orang tua nya tidak khawatir lagi, karna Alora belum pulang dari sepulang sekolah tadi. Setelah menghubungi keluarga nya, Alora pun menghubungi keluarga Verel. Untuk memberitahu apa yang terjadi pada Verel.

Saat ini Alora sedang berada di depan ruang operasi, sambil menunggu Verel selesai operasi, setelah dimintai keterangan oleh pihak berwajib. 2 jam kemudian keluarga Verel akhirnya tiba di rumah sakit. Karna jarak antara Cianjur ke Bandung sekitar 2 jam 19 menit.

"Nak bagaimana keadaan Verel sekarang?" tanya wanita paruh baya, dengan raut wajah khawatir mendengar kabar jika anak nya di serah oleh preman.

"Alora belum tau tante, dokter belum keluar dari tadi" jawab Alora.

"Ya Allah apa yang terjadi dengan anak ku, Verel, nak" ucap wanita paruh baya tersebut dengan air mata yang keluar dengan derasnya.

"Mah sabar mah, ini musibah jadi mamah harus sabar dan tabah dengan musibah yang menimpa Verel" ucap Pria paruh baya menenangkan istri nya.

"Tapi pah Verel anak kita" ucap Wanita itu terbata-bata karna sesugukan habis nangis.

"Tante yang sabar ya, semoga pak Verel tidak parah sakit nya, kita doa kan saja yang terbaik untuk pak Verel" ucap Alora sambil mengelus pundak wanita paruh baya tersebut agar bisa lebih tenang.

Dan benar saja tak lama setelah itu, wanita paruh baya itu sudah mulai tenang walau masih terdengar sesugukan kecil karna menangis tiada henti setelah mendengar bahwa anak nya mendapat musibah.

"Kalau boleh tau kamu siapa ya nak?" tanya pria paru baya tersebut dengan lembut.

"Saya Alora pak, murid pak Verel di sekolah" jawab Alora dengan sopan.

"Makasih ya nak sudah membawa anak saya ke rumah sakit, saya ibunya Verel, Daniah, dan ini suami saya Hans." ucap wanita paruh baya itu, sekaligus memperkenalkan diri.

"Sama - sama tante, saya pun tadi gak sengaja ketemu pak Verel yang sedang di keroyok preman sewaktu pulang dari perusahaan tadi" jelas Alora.

"Ya Allah nak, tapi kamu gak kenapa-napa kan? gak ada yang lecet kan?" Tanya Daniah dengan khawatir pada keadaan Alora yang sudah mau menolong anak nya, yang di keroyok oleh preman.

"Saya gak kenapa-napa tante, preman nya juga sudah saya serahkan ke pihak berwajib" jawab Alora dengan senyum tipis.

"Sekali lagi terima kasih nak, sudah menolong anak saya, kalau boleh tau siapa nama orang tua mu nak, kami mau berterima kasih karna anak kami, anak nya telat pulang ke rumah." ucap Hans pada Alora. Alora tadi sempat menganti baju seragam nya ketika masih di perusahaan, jadi sekarang dia sudah memakai baju bebas.

"Nama ayah saya Xavier Nataniel Margaret, kalau nama ibu saya Violet Amora Margaret om" ucap Lora.

"Oalah anak pak Xavier rupanya mah" ucap Hans pada istri nya.

"Hehe, tapi, kenapa om bisa kenal saya papah saya?" tanya Alora.

"Gimana saya gak kenal jika Xavier sahabat dari kecil saya" jelas Hans

"Tapi apa kamu sudah memberi tahu pada keluarga mu nak, kalau kamu disini?" Tanya Daniah.

"Sudah tante, mama sama papa lagi di jalan mau kesini, dari luar kota karna tadi ada rapat mendadak dengan klien" jelas Alora.

"Oo, tapi apa kamu sudah ma-"

"Lora sayang, apa yang terjadi nak?" Tanya Xavier yang baru datang sambil berlari menuju sang putri tak lupa sang istri di samping nya.

"Lora baik-baik aja kok pah, cuma Pak Verel belum tau bagaimana keadaanya dokter belum keluar" ucap Alora pada sang Ayah.

"Eh Hans lo kok ada disini?" Tanya Xavier setelah menyadari akan keberadaan sang sahabat lamanya.

"Gimana gue gak disini si bro, anak gue lagi di dalam, masih di periksa dokter" jawab Hans

"Oo, jadi anak lo yang selama ini di ceritakan anak gue, gue pikir bukan anak lo, nama Verel kan banyak" ucap Xavier.

"Ihh, pa jangan cerita sama om Hans" ucap Alora dengan wajah merah menahan malu.

"Ya gak papa lah, sekali-kali sayang, lagian kan dia ayah nya pak Verel yang kamu bilang itu" jawab Xavier.

"Jadi selama ini lo gak tau sama anak gue Vier?" tanya Hans.

"Gue kenal tapi gue gak tau, kalau anak lo yang sering di ceritain sama anak gue" ujar Xavier.

kalau kalian tanya dimana dua wanita para paruh baya lagi sudah pasti jawabannya, sedang ngerumpi setelah sekian lama tak bersua. Bahkan mereka tidak lagi open keadaan karna keasikan ngerumpi, sambil melepas rindu.

Saat semuanya pada sibuk, dan tinggal Alora sendir yang tak ada teman bicara, dokter keluar dari ruang operasi.

"Dok bagaimana keadaan pasien?" Tanya Alora pada dokter yang baru saja keluar dari ruang operasi.

"Keadaan pasien sudah mulai stabil dan operasi nya berjalan dengan lancar." Jawab dokter tersebut.

" Alhamdulillah. Apa saya bisa liat pasien dok?" tanya Alora.

"Untuk saat ini belum bisa dek, tapi setelah di pindahkan keruang inap baru boleh. Sebentar lagi pasien juga akan di pindahkan dek" Jawab dokter tersebut.

"Baiklah, dok terimakasih sudah menolong dan menyelamatkan nyawa guru saya"

" Sudah kewajiban saya, untu menyelamatkan nyawa orang lain dek" ujar dokter sambil tersenyum ramah.

"Baiklah, jika ada yang ingin di tanyakan lagi, datang saja keruangan saja, saya permisi dulu ya dek"

"Iya dok, sekali lagi terima kasih" ucap Alora dan dibalas anggukan kepala sambil tersenyum oleh dokter muda tersebut.

Tak lama setelah dokter tersebut pergi, Verel pun di pindahkan ke ruang inap, untuk pemulihan lebih lanjut.

"Mah, Pah, Om, Tante Lora pergi dulu ya" Pamit Alora.

"Pamit mau kemana sayang?" Tanya Amora.

"Mau keruangan pak Verel" jawab Alora.

"Hah? Apa operasi nya udah selesai sayang?" tanya Xavier

"Iya nak, apa operasi sudah selesai?" Tanya Hans.

"Sudah dari 30 menit yang lalu operasi nya selesai pah, om. Ya udah Lora pergi dulu ya, mau lihat keadaan pak Verel. Dilanjutin aja ceritanya" ucap Lora dengan kesal melihat tingkah laku orang tua dan orang tua Verel, kalau udah cerita gak tau tempat dan keadaan lagi..

"Eh tunggu kami nak" ucap Daniah.

"Iya tan, cepat kasihan kalau pak Verel terlalu lama di tinggal sendirian" jawab Alora sambil berjalan.

Bersambung.........

Jangan lupa like, komen favorit ya guys, see you next time bye bye 👋 👋👋

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!