Di pagi hari, Biyanca keluar dari kamar dengan kondisi mata seperti mata panda karena ia tak tidur semalaman sambil menangis pula. Orang yang melihat wajah Biyanca sempat kaget tapi langsung senyam-senyam sendiri mengira Biyanca sukses digempur suami semalaman.
Padahal tidak, mereka berdua malah tidur secara terpisah. Byon benar-benar tahu bagaimana cara memperlakukan wanita sekalipun wanita itu membencinya. Biyanca sendiri juga tidak enak hati bila terus-terusan mangkir dari tugas pertamanya sebagai istri. Tapi mau bagaimana lagi, mana mungkin ia menyerahkan tubuhnya pada pria yang tidak ia cinta walau Byon baik padanya.
Sudah menjadi kebiasaan Biyanca menyiapkan sarapan untuk keluarganya dan ia memulai rutinitas paginya membuatkan sarapan terutama untuk suaminya, Byon. Tidak ada siapa-siapa di rumah ini selain Biyanca dan Byon serta beberapa pengawal Byon yang berjaga baik di dalam maupun di luar rumah.
Dari semalam, ayah angkat dan rekan-rekannya tidak pulang. Mungkin mereka semua sedang berpesta fora karena telah mendapatkan banyak uang hasil melelang Biyanca pada seorang misterius bernama Byon Pyordova yang semalam sudah langsung dinikahkan dengan Biyanca secara dadakan dan sederhana.
“Byon Pyordova … kenapa aku tidak asing lagi dengan nama itu? Siapa sebenarnya dia?” Biyanca bergumam sendiri memikirkan siapakah Byon sebenarnya sambil berkutat di dapur.
Dihari pertama mereka bertemu saja, Byon sudah terluka karena dikejar penjahat, dan tiba-tiba saja kembali membawa anak buah bersenjata lengkap. Tidak hanya itu, semua pengawal Byon ini sepertinya sudah sangat terlatih dibidangnya. Jelas kalau pria bule yang menjadi suami Biyanca ini bukanlah orang biasa. Namun, Biyanca tidak berani menanyakan siapakah suaminya itu. Apakah ia penjahat kelas kakap atau bukan.
Aku harus hati-hati padanya, aku akan cari kesempatan agar bisa kabur darinya. Bagaimanapun caranya, batin Biyanca sambil menatap lurus ke jendela luar.
Mencium bau aroma masakan, Byon langsung terbangun dari tidurnya dan langsung mengerang karena punggungnya sakit. “Arrgghh! Sial … kenapa aku menyengsarakan diri sendiri,” gumamnya menggerak-gerakkan kepalanya ke kanan dan ke kiri sambil mengendus bau sedapnya semur ayam yang dimasak Biyanca.
Pria tampan itu langsung berjalan mengikuti aroma masakan dan melihat Biyanca sedang menyiapkan hidangan di meja. Byon duduk dan hendak mencomot makanan yang disediakan tapi tangan pria tersebut langsung ditepis oleh Biyanca.
“Mandilah dulu, masa mau makan dalam keadaan berantakan begitu? Tidakkah ada yang memberitahumu kalau bangun tidur itu harus mandi baru sarapan?” cetus Biyanca.
Byon tertawa sambil menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal. Meski Byon tampak berantakan, ia tetap terlihat tampan, ditambah wajah bulenya membuat hati setiap wanita yang melihatnya jadi terpesona sekalipun Byon belum mandi.
“Bagaimana kalau kau yang memandikanku, Bii? Biasanya pasangan suami istri yang baru menikah sih begitu?” tantang Byon pada Biyanca.
“Kau punya tangan dan kaki, kau juga bukan anak kecil lagi, kau bisa mandi sendiri, dan satu lagi, jangan panggil aku Bii!” cetus Biyanca kesal dengan sikap tak sopan suaminya.
“Itulah Bii kau Bii-ku. Kau kehilangan ingatanmu sehingga tidak kenal aku. Oke, tidak masalah. Mau ingatanmu hilang seperti apa, aku akan membuatmu jatuh cinta lagi padaku, cepat atau lambat. Oh iya Bii, aku bukan anak kecil yang hendak berangkat sekolah, aku bisa mandi kapan saja sesuai moodku. Bahkan kalau aku mau … aku bisa menyeretmu mandi bersamaku.” Byon mengedipkan 1 matanya menggoda Biyanca sehingga istrinya itu jadi geli sendiri melihatnya.
Tak ingin terus berdebat dengan buaya yang mencoba merayunya, Biyanca buang muka dan masuk kembali ke dapur. “Bii … kau tak ingin menemaniku makan?” teriak Byon tapi yang diteriaki tidak menghiraukannya sama sekali dan malah terus nyelonong masuk ke dapur.
“Ya sudah, padahal dulu, kau selalu menemaniku sarapan, kau yang membangunkanku, kau yang menyiapkan air hangat untukku, menyiapkan seragam sekolahku dan menyambutku saat aku pulag sekolah, belajar bersamaku dan membacakanku cerita Cinderella kesukaanmu,” gumam Byon mengingat kenangannya bersama dengan Biyanca semasa mereka remaja.
Byon tersenyum setelah sempat sedih juga bila mengingat masa kecilnya dulu. Namun sekarang sudah berbeda. Baik dirinya dan Bii yang ia lihat sekarang, sangat sangat berbeda. Tak ingin terus terhanyut dalam kesedihan, Byon langsung mencicipi makanan buatan Biyanca yang amat sangat dirindukannya.
“Enak, masakanmu tidak berubah Bii, yang berubah adalah sikapmu padaku. Hadeuh, sepertinya aku harus mulai dari awal lagi untuk mendapatkan hatimu.” Byon menyantap makanan masakan istrinya sambil bicara dan bergumam sendiri seperti orang gila.
“Dasar sinting, masa makan sambil ngoceh sendiri begitu? Apa dia sedang kerasukan setan makan?” ujar Biyanca dari balik jendela dapur memerhatikan suaminya yang sedang sarapan sambil bicara pada dirinya sendiri.
Semua pengawal Byon berjaga ketat di luar rumahnya seolah Byon ini adalah orang penting yang butuh penjagaan ketat. Biyanca membawa ember keluar rumah bermaksud mengambil air dari kran luar karena kran air yang ada di dalam rumahnya mati entah karena alasan apa. Namun, baru juga melangkah keluar pintu, pengawal Byon menghadang gadis itu agar tidak jadi keluar.
“Anda tidak boleh keluar Nyonya, di luar sangat berbahaya,” ujar pengawal suaminya yang memakai jas hitam dan berkacamata serupa. Dibalik saku jas itu juga terselip senjata api.
“Memangnya siapa yang mau membunuhku? Aku bukan artis atau presiden. Aku juga tidak punya musuh dengan siapapun. Tidak akan ada yang membunuhku dirumahku sendiri. Menyingkir dari sini!” seru Biyanca. Ia sungguh terganggu dengan kehadiran pengawal suaminya.
“Ada apa ribut-ribut?” tanya Byon dari balik punggung istrinya.
“Saya hanya menjaga Nyonya dari marabahaya Tuan.” Pengawal itu membisikkan sesuatu ditelinga Byon sehingga pria bule itu manggut-manggut sambil menatap wajah jutek istrinya.
“Kembalilah ke tempatmu. Biar aku yang urus dia,” perintah Byon pada pengawalnya dan langsung diiyakan.
Byon berjalan mendekat ke tempat Biyanca berdiri dan masih enggan menatapnya. “Bersiaplah Bii, kita akan berangkat sekarang. Tak perlu menunggu ayah angkatmu karena ia takkan pulang dalam waktu dekat ini.” Byon mengambil alih ember yang dibawa Biyanca dan meletakkannya di atas meja.
“Bagaimana kau tahu? Setidaknya, aku harus pamitan padanya sekalipun ini adalah pertemuan terakhirku dengannya,” ujar Biyanca sedih karena hidupnya harus berakhir seperti ini.
“Bii …,” Byon juga ikut sedih seakan semua yang terjadi pada Bii adalah kesalahannya.
Namun situasinya ini tidak memungkinkan bagi Byon untuk menceritakan semuanya pada Biyanca apalagi istrinya itu tidak ingat apa-apa tentangnya.
“Tidak ada gunanya kau menunggu ayah angkatmu. Sesaat sebelum aku masuk kamar pengantin kita, ia dan temannya sudah berkemas dari sini dan pergi ke tempat yang jauh. Dia sudah tidak peduli lagi padamu. Sekarang satu-satunya orang yang kau punya adalah aku, Bii. Meski kau sangat membenciku, akan kubuat benci itu berubah menjadi cinta, cepat … atau lambat!” Byon mendekatkan wajahnya agar sejajar dengan wajah istrinya. “Mulai sekarang, kita bukan orang asing lagi. Kau istriku, dan aku suamimu. Janji pertama 12 tahun sudah kutepati, dan aku … akan menepati janji-janjiku yang lain untukmu.”
Biyanca tidak tahu harus berkata apa, ia sedih tapi tak ingin menangis dihadapan Byon. Lagipula air matanya juga sudah kering sehingga tidak ada yang dikeluarkan lagi. Dirinya sudah dijual dan dibeli oleh orang misterius tapi tampan ini. Mau tidak mau, suka atau tidak suka, ia harus menuruti apa yang Byon katakan.
“Siapa kau sebenarnya? 12 tahun lalu? Kau punya janji apa padaku?” tanya Biyanca penasaran dan juga heran. Benarkah suaminya ini mengenalinya?
BERSAMBUNG
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments
Rika Joj
luluhkan hati Bianca bion pelan"💪
2023-04-02
1
mom's Arthan
flashback jg Thor, knp Bianca bisa amnesia, kecelakaan kah? atau memang ada org yg sengaja mencelakai, sehingga Bianca mengalami amnesia...🧐🧐🧐
2023-03-17
0
westi
🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
2023-03-11
0