Mencoba mengalah dan berusaha menyatu dengan keadaan

Aku dan Dhani perlahan mulai berbaikan, Dhani dengan tulus meminta maaf padaku begitu juga denganku. Akhirnya akupun juga mengalah meminta maaf pada Mama mertua.

“Ma, aku benar-benar minta maaf atas ucapan kasar aku kemarin, “ ujarku pelan walaupun berat kulakan tapi semua ini demi Dhani dan Anjas.

“Ya ucapan maaf kamu Mama terima,”balasnya dingin.

Bagiku sudah cukup melihat pembelaan Dhani terhadapku didepan keluarganya, apalagi kaki Mama mertua terkena pecahan cangkir beling. Pedihnya Mama mertua pasti mencapai ubun-ubun kepala.

Suasana rumah kembali seperti semula, aku memasak makanan untuk keluarga. Kebiasaan Mama mertua mengawasi setiap detai aku memasak, aku juga sudah mulai menerima perilaku dan sikap acak Mama mertua.

“Diana kalo blender bawang cabai itu diiris dulu biar benar-benar halus,” seru Mama mertua selalu lata melihat ku memakai blender.

“Iya Ma Diana tahu  ini mau Diana iris terus masukin dalam blender,” kataku sembari melakukan perintahnya.

“Kuah opor nya diaduk terus entar pecah. Kamu masaknya harus teliti makanan favorit Dhani sama Ayah nanti rasanya berubah,” seru Mama mertua.

Telingaku makin hari makin tebal setiap hari mendengar ocehannya, mau di ladenin pasti alurnya panjang malah jadi bumerang.

“Goreng ikan gabusnya buat Anjas jangan terlalu kering hilang vitaminnya,” sambung Mama mertua lagi.

“Iya Ma,” sahutku.

Selesai memasak aku pun segera menyiapkan keperluan Dhani dan pergi bekerja.

***

Malam hari sekitar jam delapan malam, ketika aku sedang membuat susu Anjas terlintas dipikiran ku. Tepat empat hari lagi diulang tahun Dhani, aku ingin merayakan bersama keluarganya dan juga melupakan semua kejadian pahit yang pernah terjadi. Sekaligus ingin menjalin hubungan baik dengan Mama mertua.

“Ma, rencananya aku mau ngadain syukuran kecil-kecilan ulang tahun Bang Dhani,” seruku setidaknya aku harus menghormatinya dan memberi tahu Mama mertua terlebih dahulu.

“Oh iya bagus itu nanti Mama bantuin persiapannya,” balas Mama mertua antusias.

Kemudian waktu subuh tiba, aku buru-buru pergi bekerja menuju gedung pernikahan karena ada acara akad pengantin jam tujuh pagi.

Aku sengaja tidak membuka jasa make up pengantin sendiri, aku lebih memilih bekerja digaji karena dari awal aku sudah lama bekerja sama dengan Tante Fira pemilik gedung pernikahan.

Di rumah setelah aku pergi bekerja, Mama Dhani kembali berkicau.

“Jam segini subuh-subuh sudah keluyuran keluar rumah, suruh istrimu berhenti kerja. Dia kan bisa buka usaha make up pengantin sendiri gak sita waktu untuk keluarga,” kata Mama mertua pada Dhani saat itu sedang sarapan nasi goreng.

“Hargai pilihan dia bertahan kerja sama bosnya sekarang. Dia tahu diri, bosnya yang tolong dia dari awal tidak punya apa-apa, tidak punya keahlian sampai mendukungnya segi materi sampai dia bisa beli rumah dan mobil sendiri,” kata Papa Dhani menyahuti omongan Mama Dhani.

“Biarkan Diana kerja Dhani daripada dirumah jadi bulan-bulanan Mama kamu. Mama suka usil kehidupan anak sendiri,” sambung Papa Dhani nyindir Mama Dhani.

“Jangan bicara Papa, Mama gak pernah ikut campur keuangan rumah ini terus mintak uang Dhani ataupun mintak uangnya Diana. Papa tahu kita ada uang pensiunan jadi jangan ngomong sembarangan,” Oceh Mama Dhani amarahnya memuncak.

“Kamu lebih baik banyak-banyak ibadah, sholat terus ngaji daripada kumpul ladenin Ibu-ibu lain saling umpat menantu. Umur sudah diujung tanduk banyak keriput. Bukannya ingat dosa malah koleksi dosa,” Oceh Papa Dhani juga.

“Papa,” pekik Mama Dhani histeris karena tidak terima perlakuan papa Dhani.

“Cukup berhenti ngomongin istri aku Ma, Dhani lagi berusaha mencari dana untuk melunasi hutang Yodi. Please jangan bikin keributan  gak sampai setahun lagi kalian harus balik ke bogor,” ujar Dhani sembari pergi bekerja.

"Istri pembangkang kayak gitu masih di belas," ceplos Mama Dhani sinis.

"Jaga mulut Mama. Ingat Ma dia istri aku ibu dari Anjas cucu Mama," jawab Dhani tegas.

Raut wajah Mamanya Dhani cemberut kesal karena melihat Dhani bicara kasar padanya.

Terpopuler

Comments

Yunerty Blessa

Yunerty Blessa

bapa mertua pendukung,,mama mertua pembangkang,,Dhani pencelah,,Diana sering jadi mangsa..

2023-07-04

1

dewidewie

dewidewie

wahh mantab papa mertua 👍

2023-05-02

0

Natassa Putri

Natassa Putri

wkwk mantap ini si Papa mertua, mengatakan yg sudah seharusnya dikatakan

2023-03-31

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!