Fitnah Tetangga

Bel berbunyi ketika aku sudah berada dirumah kebetulan aku pulang kerja lebih awal untuk mengurus semua persiapan syukuran ulang tahun suamiku.

Ternyata Gavin Adya, dia keponakan Tante Fira atasan tempat ku bekerja, dia juga lulusan kedokteran militer. Gavin mampir kerumah ku, dia kasih aku bingkisan dari klien tidak lain seniornya. Semua klienku yang merasa puas dengan kerja ku pasti ngasih bingkisan.

“Assalamu’alaikum mbak Diana,” seru Gavin tersenyum padaku.

“Wa’alaikum salam, Mas Gavin iya ada apa Mas?” Kaget ku bengong.

“Ini aku mau beri bingkisan dari senior yang kemarin menikah mbak Diana yang make up. Katanya istrinya cantik banget dia puas,” kata Gavin menyodorkan kotak berbungkus kado padaku.

“Ya Allah, repot banget tapi gak apalah rezeki gak boleh ditolak. Oh iya masuk dulu Mas mampir kerumah nanti aku buatin minuman,” tawarku pada Gavin.

“Gak usah mbak aku langsung cabut aja ada janji,” balas Gavin menolak lalu melangkah pergi kemobil nya.

Aku pun mengantarnya sampai masuk mobil untuk ucapan terima kasihku sudah mampir kerumah.

“Makasih loh mas Gavin bela-belain anter sendiri hadiah temannya kerumah aku,” ucapku sumringah.

“Gak masalah mbak nanti juga aku pasti nganter lagi hadiah dari teman-teman aku yang mau nikah di gedung Tante Fira,” guyonnya.

Dia masuk kedalam mobil lanjut aku melihat kotak hadiah pemberian teman Gavin pasti mahal. Lantas aku hendak langsung masuk ke dalam rumah tidak sabar ingin membuka bingkisan hadiah.

Tiba-tiba aku mendengar suara klakson mobil Gavin, dia seperti buru-buru keluar dari mobilnya.

“Mbak Diana aku lupa bingkisan satu lagi dari pengantin, ini ada liontin atau cincin dari mereka,” seru Gavin.

“Bingkisannya kecil antara dua itu,” sahutku menerima bingkisan itu dari Gavin.

“Coba sini aku bantu buka dulu kebetulan teman aku  mau bukti Poto kalau benar-benar sudah sampai ke mbak Diana,” terang Gavin.

Gavin dengan sigap membuka bingkisan kecil itu, benar sekali terdapat kalu di dalamnya. Gavin reflek hendak memakaikan kalung tersebut melingkar ke leher ku tapi aku tersentak mendorong pelan tangan Gavin.

“Biar mbak saja yang pakai sendiri. Tolong pegang bingkisan besar ini,” kata sembari meraih kalung ditangan Gavin.

“Maaf mbak bukan aku lancang tadi aku cuman mau nolong aja,” ucap Gavin menyesal.

“Iya gak papa,” balasku tersenyum.

Setelah memakai kalung di leher ku kemudian Gavin mengambil gambar wajah ku beserta kalung tersebut. Ekspresi ku pun sumringah karena senang atas pemberian bingkisan dari klien yang tak lain teman Gavin.

Setelah itu Gavin pamit pulang dan pergi dari hadapanku, aku juga segera masuk kerumah. Aku sangat penasaran isi dari bingkisan besar itu.

“Wah tas putih cantik banget,” sorak ku bahagia.

Bukan sekali ini saja aku mendapat bingkisan dari klienku, betapa senangnya hatiku merasa puas dengan kinerjaku selama ini.

“Kamu selingkuhan Dhani ya?” tanya Mama mertua.

“Ma, kenapa Mama tiba-tiba nuduh aku selingkuh dari Dhani. Aku gak pernah sekalipun terbesit selingkuh dari Dhani, dia laki-laki idaman aku dari sejak aku kenal dia. Sekarang dan selamanya dia imamku Ma,” jelas ku ngotot dan jujur.

“Ngaco kamu, jelas- jelas tadi kamu Bawak selingkuhan mampir kerumah mana saling pandang. Mama sama Ibu-ibu yang lain aja tadi lihat kamu mau dirangkul terus kamu dikasih perhiasan kan sama laki-laki tadi,” omong Mama merepet.

“Ma, dia itu keponakan Tante Fira. Dia sengaja mampir sebentar karena mau kasih bingkisan klien aku kebetulan klien itu temannya. Hari ini aku pulang cepat mungkin dia dititipin amanah sekali makanya dia bela-belain antar kerumah,” jelasku panjang.

“Di dunia ini gak ada kata kebetulan. Sengaja iya paham kamu,” ketus Mama mertua mendelik.

“Terserah Mama percaya atau gak. Asal Mama tahu Dhani kenal sama Gavin mereka satu circle pertemanan,” balasku suntuk.

“Banyak sekarang teman makan istri sendiri. Kamu harusnya bisa jaga sikap jangan gatelan,” bentak Mama mertua padaku.

“Ma sudah cukup fitnah aku. Berhenti mancing keributan aku capek sudah muak hadapin Mama terus,” balasku murkah.

“Kamu capek bertingkah makannya jadi istri yang benar jadi mertua kamu sayang sama kamu,” cibir Mama mertua bikin aku frustasi.

Aku memilih pergi masuk kedalam kamar dan menghilang dari hadapan Mam mertua. Aku memilih diam ketimbang meladeni ucapan fitnah Mama mertua

Akhirnya aku berani menghubungi Dhani ditengah ia bekerja, aku ceritakan semua keluh kesal kuku. Syukurnya Dhani bersedia menampung cerita tentang fitnah Mamanya dan tidak percaya tuduhan selingkuh.

Selesai aku menghubungi Dhani, tiba-tiba aku datang bulan. Persediaan pembalutku juga habis dengan cepat aku menuju kewarung untuk membeli pembalut. Lagi dan lagi aku harus bertatapan muka dengan para tetangga sedang berkumpul didepan warung.

“Diana panjang umur barusan aja habis diomongin,” ceplos Ibu Citra sih paling polos kalau salah pasti masang muka tak bersalah.

“Oh gitu ya. Silahkan lanjutin ghibah kalian biar dosa aku berkurang,” pungkas ku tertawa.

“Diana jangan sembarangan ya ngomongin kita-kita suka ghibah orang. Kita ngomong berdasarkan fakta terlihat Dimata,” jelas Ningsih ratu ngerocos diperumahan ketua provokator tetangga.

“Kalian ngomongin fakta tapi belum tentu juga fakta itu benar atau salah. Jangan ngurusin urusan hidup orang lain, urusin noh moncong kalian udah pada miring. Sebaiknya sana baca istighfar sama sholat terus ngaji biar lurus juga tuh bibir mana bentuknya kayak cacing kelaparan haus dosa,” ujarku kritik.

“Eh yang harusnya tahu dosa tuh kamu, sudah tahu punya suami tapi ada laki-laki mampir kerumah. Laki-laki tadi hampir aja rangkul bahunya benar kan Ibu-ibu lihat sendiri tadi,” seru Ningsih semakin mojokin aku.

“Iya lihat Kita semua lihat kamu sama laki-laki lain,” sorak para tetangga.

“Wah gak beres kamu sudah omongan mu Ningsih. Kamu kan lulusan sarjana masa mulut kamu menyerupai sampah kotor banget. Sia-sia kamu berpendidikan tapi pikiran kamu cuman sebatas selokan buntang,” balasku sengit.

“Kamu itu pendosa, awas saja lingkungan kita kena sial gara-gara kamu. Kita semua gak terima,” ancam Ningsih dengan wajah tengilnya.

“Oh iya aku pembawa sial, justru mulut kamu itu buat soal hidup orang. Bisa-bisanya ngomongin orang tapi gak tahu fakta sebenarnya dasar mulut bebek gak berkelas kamu,” oceh ku mengajak gelut Ningsih.

“Mulut kamu itu corong minyak ikan asin,” umpat ku mencibir Ningsih sambil mencabik muka Ningsih dan kedua tanganku menarik rambut Ningsih begitu juga dengan Ningsih dia menarik rambutku juga.

Aku dan Ningsih bertengkar habis-habisan, kepalan tangan kananku tepat mengenai wajahnya. Seketika wajah Ningsih  lebam dibawah matanya, diapun menangis histeris. Semua kerumunan tetangga datang dan menonton kejadian diantara aku dan Ningsih.

Tangisan Ningsih bertambah keras dan meraung-raung kesakitan, dia bergumul sambil melangkah pulang.

“Awas kamu Diana aku laporin polisi kamu melakukan kekerasan, aku Poto wajah aku sebagai barang bukti biar kamu kapok masuk penjara. Semua orang juga ada video kamu mukul wajah aku,” seru Ningsih.

“Kamu duluan cari masalah, aku juga bisa laporin kamu atas pencemaran nama baik dan menyebarkan gosip tidak benar pakai Bawak Gavin cowo yang kemarin kerumah. Asal kamu tahu dia itu lulusan kedokteran militer keluarganya banyak uang kalau kamu mau lawan aku sama dia ayo siap gerak,” balas ku menantang.

“Andai aku mau selingkuh juga pasti diam-diam ke hotel, luar kota gak kayak kemarin didepan rumah. Mikir tuh pakai itu logika bukan pakai corong minyak ikan asin,” Oceh ku dengan suara begitu tinggi.

Mendadak Mama mertua datang menyeret tanganku dengan kuat pulang kerumah.

“Ma sakit tangan aku,” ujarku merintih.

“Pulang kamu malu-maluin keluarga saja,” kata Mama mertua melotot.

“Aku mau beli pembalut dulu,” ucapku.

“Suruh bik Idah aja yang beli,” kata Mama mertua tetap menyeret tanganku.

Sepulangnya Dhani bekerja, Mama mertua melakukan sidang empat mata padaku. Dhani duduk di samping ku dia juga menjelaskan Gavin bukan selingkuhanku.

“Ma aku kenal sama Gavin. aku sama dia sama-sama club’ motor ninja,” terang Dhani.

“Terserah walaupun kamu kenal sama Gavin-Gavin itu, istri kamu tetap salah memasukkan laki-laki lain didepan rumah,” ketus Mama mertua.

“Ma, Papa juga tahu kejadiannya. Papa juga lagi main diteras sama Anjas, Gavin memang ramah dan orangnya cepat akrab. Gak ada sesuatu yang mencurigakan dari Diana dan Gavin,” kata Papa Dhani ikut membela.

“Ok aku minta maaf Ma kalau memang menurut Mama aku salah,” potong ku.

“Jangan minta maaf sama Mama kamu minta maaf sama suami dan Ningsih kerumah dia sana,” ujar Mama.

“Bang aku gak salah sama Ningsih dia duluan cari ribut sama aku. Pokonya aku gak mau minta maaf dia yang harus minta maaf,” keluhku pada Dhani.

“Ya sudah terserah kamu tapi kita harus tanggung jawab karena kamu sudah mukul wajah Ningsih,” balas Dhani bikin aku tambah kesal.

“Aku mau tanggung jawab tapi aku gak mau minta maaf titik,” berontak ku cemberut.

“Ayo sayang kita kerumah Ningsih tanggung jawab atas perbuatan kamu,” bujuk Dhani.

Aku dan Dhani lekas kerumah Ningsih ternyata banyak juga tetangga dirumah Ningsih, sepertinya mereka saling cerita terkait insiden tadi soreh.

“Assalamualaikum,” seru Dhani.

“Wa’alaikum salam,” sahut suami Ningsih bernama Bagas.

“Masuk bro,” ajak Bagas dengan wajah tersenyum padaku dan Dhani.

Semua para tetangga yang notaben suka nyinyir dan berlidah tajam

“Mas Bagas saya sama Istri saya mau bicara soal perdebatan antara Diana dan Ningsih,” terang Dhani.

“Ya Mas Dhani saya juga tahu. Soal mereka memang salah omongan Ningsih,” kata Bagas.

“Iya mas Bagas, Ningsih sudah bikin tuduhan saya selingkuh tanpa bukti dan menjelekkan nama baik saya didepan para tetangga.” terangku.

“Ngarang kamu semua ibu-ibu perumahan lihat kalo laki-laki itu ngasih kamu Hadian dan mau masang kalung dileher kamu,” amuk Ningsih.

Tidak lama kemudian, Gavin menyusul datang kerumah Ningsih yang kelang empat rumah dari rumahku.

“Assalamua’alaikum,” salam dari Gavin.

“Wa’alaikum salam,” jawab kami semua yang berada diruang tamu rumah Ningsih.

“Mas Gavin ayo masuk,” ajak ku menyuruh Gavin masuk.

Malam hari sebelum bersiap kerumah Ningsih aku sengaja menghubungi Gavin dan meminta tolong penjelasannya juga.

Kemudian Gavin pun menjelaskan detail alasannya mampir ke rumahku dan menghubungi temannya yang  memberiku bingkisan. Dhani juga menjelaskan hubungan pertemanannya dengan Gavin dan Dhani tegaskan antara aku dan Gavin tidak ada hubungan spesial apalagi selingkuh.

“Mbak Ningsih sebelum aku nikah sama Diana, aku sudah kenal sama Gavin kita satu club motor,” terang Dhani.

“Gavin bukan orang sembarangan dari keluarga terpandang. Dia juga berpendidikan tinggi, aku yakin dia sama Diana tidak mungkin melakukan tindakan sehina itu,” sambung Dhani.

“Jadi untuk kedepannya ,khusus untuk mbak Ningsih cukup ini yang pertama dan terakhir Mbak Ningsih berkata omongan kosong. Demi menjaga keharmonisan antar tetangga kalau dirasa memang perlu ada yang ditanyakan sebaiknya bertanya langsung jangan membuat kabar tidak sedap,” Tegas Dhani dihadapan banyak orang.

“Sekali lagi saya mewakili istri saya dan keluarga saya meminta maaf sama keluarga Mas Dhani dan Mas Gavin, saya akan lebih bimbing dan memperhatikan lagi Ningsih istri saya,” balas Bagas menepuk pundak Dhani.

Aku langsung menyodorkan salap memar untuk Ningsih dan meminta maaf karena sudah memukul wajahnya tapi tetap saja Ningsih keras kepala tidak ada kata maaf yang keluar dari mulutnya.

Kami semua berpamitan dan Gavin pun pulang dari kediaman Ningsih, aku tidak mengemis ucapan maaf dari Ningsih. Dia tidak menyukaiku itu urusannya bukan urusanku. Selagi aku bisa berdiri sendiri mencari uang dan bisa melindungi keluarga kecil ku, aku tidak membutuhkan bantuan siapapun. Aku juga tidak merugikan siapapun termasuk Ningsih.

Satu hal yang saat ini buatku lemah yaitu menghadapi Mama mertua karena aku menjaga perasaan suami ku. Aku sudah berusaha menjadi menantu terbaik dan mencoba memberi kasih sayang sama seperti ibu kandung ku sendiri tapi rasa kecewa ku berkuasa melebihi rasa hormat ku padanya.

 

Terpopuler

Comments

R yuyun Saribanon

R yuyun Saribanon

lama2 alur cerita nya kampungan

2023-07-30

2

winda aj

winda aj

pengen sentil mulut tetangganya

2023-03-23

2

Ika Riska

Ika Riska

Tetangga kompor

2023-03-18

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!