Tok... Tok... Tok...
"Masuk!"
Nenek kepala pelayan memegang gagang pintu lalu membukanya, ia berjalan masuk dengan punggung bungkuknya. Xaviera mengikutinya dari belakang, dia menatap berkeliling ruangan kamar yang super mewah itu.
Itu adalah kamar terindah yang pernah Xaviera lihat, karpet berbulu putih yang melapisi lantai telihat begitu hangat. Lampu tidur di atas nakas yang tak kalah mewahnya, juga pajangan-pajangan di atas nakas menambah dekorasi kamar yang luas itu. Warna dusty lebih dominan menempel di dinding kamar. Tatapan nya masih berkeliling kamar, ia bahkan melihat lilin aroma terapi juga ada diffuser atau pewangi ruangan yang kekinian disana. Gorden-gorden elegan dan jangan ditanya lagi ranjang kasur yang super besar dan mewah.
"Ekhm..." deheman Nenek menyadarkan wanita yang sedang terpukau akan keindahan kamar Nona muda Anetta itu.
"Ya, Nek," Xaviera mendekati Nenek kepala.
"Jadi kau si petugas laundry yang tidak becus bekerja itu?!" Anetta menatap tajam, wajah putri manja keluarga Ansell itu terlihat memerah karena emosi.
"Ya, saya Nona."
"Bagaimana kerjamu? Kenapa gaun malam ku sobek?! Itu harganya sangat mahal! Limited edition hanya ada 5 buah di dunia! Bagaimana kau akan menggantinya?!"
"Nona Anetta, Xaviera hanya bertugas mengantarkan bukan mengurus pakaian saat dicuci atau di pack. Tapi Xaviera ingin bicara dengan Nona karena ingin meminta maaf atas nama jasa Laudry tempatnya bekerja," bela Nenek.
"Aku tidak mau tau! Aku juga tidak ingin mendengar alasan apapun! 2x aku sudah rugi! Pertama karena gaun-ku ini harganya sangat mahal dan buatan tangan asli. Tidak mungkin manusia rendahan sepertimu akan bisa menggantinya! Kedua, malam ini aku tidak bisa berdandan cantik dengan gaun ini saat bertemu calon suamiku! Kalian tau!"
"Kami akan bertanggung jawab, Nona."
"Cih! Bicara omong kosong sangat gampang, tapi aku hanya perlu bukti!"
"Anda perlu saya berjanji, Nona?"
Wanita muda sombong itu menatap wajah perempuan pegawai Laundry di hadapannya, sangat tidak berkelas dan juga kumuh. "Tentu saja dan tanda tangani surat perjanjian jika kalian tidak mau dan tidak mampu membayar gaunku, aku akan melaporkan ini pada polisi atas pengrusakkan barang pribadi. Mengerti!"
"Baik, berapa harga gaun ini. Nona?"
"200.000 dollar!"
Xaviera menarik nafas terkejut, jangankan pernah mempunyai uang 200.000 dollar, uang 200 dollar saja hanya saat ia gajihan. Uang itu pun hanya sebentar bertahan di tangan karena uang gajinya hanya bertahan beberapa hari untuk semua keperluan ketiga anak kembarnya.
"Ada apa? Kau tak ingin membayarnya atau tak mampu?! Yahhh... bisa dilihat dari tampilan kumuhmu, sepertinya hanya untuk makan saja susah! Bahkan aku yakin, jangankan uang 200.000 dollar, uang 1000 dollar saja kau tak pernah punya! Dasar orang miskin!" ledek Anetta.
Xaviera mengeratkan kedua tangan nya, ia memang tidak akan mampu. Tapi saat ini harga dirinya begitu terluka, dia tidak mau menunduk pada wanita kaya angkuh di depan nya itu. Ia menatap balik wanita itu dengan tatapan tegas, "Saya berjanji, meskipun saya harus mengeluarkan keringat darah saya akan mengganti rugi."
"Kau berani sekali, padahal hanya manusia bodoh. Baiklah, aku akan membuat perjanjian dan kau harus tanda tangan. Jika kau tidak bisa membayar, selain melaporkanmu aku akan menjualmu untuk ganti rugi perdata ke tempat para pelacur! Cih, itu lah tempat yang pantas untuk wanita miskin sepertimu. Bekerja sebagai penjaja tubuh!"
"Nona Anetta! Jaga mulutmu!" sang Nenek kepala yang sejak tadi diam akhirnya berteriak marah karena tidak terima Xaviera di hina terus menerus.
"Nenek, tidak apa-apa. Jangan marah, ya." Xaviera memeluk tubuh renta sang Nenek.
"Beraninya membentakku! Aku adukan pada Mama!" bentak Anetta pada Nenek kepala, ia tak terima dibentak seorang pelayan apalagi karena membela orang luar.
"Adukan saja! Suruh juga Papa Nona untuk memecat saya, saya sudah lama ingin berhenti. Apalagi saya juga sudah muak melihat tingkah angkuhmu!"
"Nenek!" Xaviera terkejut, tak menyangka Nenek akan berkata seperti itu pada majikan.
"Buat saja perjanjiannya, nanti saya yang akan memberikan pada Xaviera. Kini biarkan dia pergi, Nona," tanpa menunggu mendapatkan ijin untuk pergi dari dalam kamar, sang Nenek sudah menarik tangan Xaviera berjalan pergi dari sana.
Wajah Anetta penuh dendam, sangat merasa terhina mendengar ucapan dari kepala pelayan yang sudah bekerja di keluarga Ansell selama puluhan tahun itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
Bzaa
arogan banget
2024-11-30
0
Hilmiya Kasinji
masih nyimak
2024-07-11
0
IK
c Anet Tuh mulut ga d skolah in kli yaa
2023-10-02
1