“Apa yang terjadi Verrel kenapa wajahmu di tekuk seperti itu?” tanya mama Venna setibanya Verrel di mansion keluarganya.
“Verrel habis kejambretan ma,” sahut Verrel lesu.
“Ya sudah, tinggal beli lagi ponsel baru beres kenapa kamu harus bermuram durja seperti itu?” seloroh Mama Venna.
“Banyak data-data penting di ponsel Verrel itu ma. Salah satunya data-data penting perusahaan. Bagaimana nanti kalau ada yang menyalah gunakannya?” (Dan juga foto Amelia) lanjut Verrel dalam hati.
Amelia adalah mantan kekasih Verrel yang sudah menikah dengan seorang pengusaha kaya yang merupakan kolega bisnis dari Verrel sendiri. Kala itu Verrel tak menyangka, jalinan kasih yang sudah ia rajut bersama Amelia selama 3 tahun lamanya kandas begitu saja.
Amelia lebih memilih menikahi pria tua yang memiliki kekayaan tujuh turunan. Hati Verrel sangat terluka atas pengkhianatan yang Amelia lakukan kala itu, namun sampai saat ini Verrel sendiri tak kunjung mampu move on dari bayang-bayang Amelia. Karena cinta Verrel terhadap Amelia terlanjur dalam.
Verrel masih menyimpan foto Amelia dalam drop box yang ada di ponselnya. Hanya itu satu-satunya yang Verrel miliki sebagai kenang-kenangan sang mantan.
Oleh karena itu, Verrel menjadi pria yang pemilih. Baginya wanita yang mendekatinya saat ini, hanya menginginkan jabatan dan materinya saja.
“Tinggal minta urus saja ke pihak IT Verrel, tidak perlu pusing begitu. Oiya...dua hari lagi keluarga pak Ramdan akan datang kemari. Katanya kamu tidak bisa datang ke rumah mereka hari ini, jadinya mereka menelepon mama dan mama menawarkan makan malam kepada mereka di rumah kita,” ungkap Mama Venna tanpa beban.
“Astaga! Kenapa mama malah nawarin mereka makan malam di rumah kita ma? padahal Verrel sudah menolaknya.”
Verrel mengacak surainya frustasi.
“Memangnya kenapa Verrel?”
“Ma, Verrel tahu. Pasti pak Ramdan mau jodohin Verrel sama anaknya yang terkenal introvert dan matrealis itu. Verrel nggak mau ma!” elak Verrel kekeuh.
“Itu salahmu, di umurmu yang hampir kepala empat ini kenapa kamu malah betah membujang! Giliran ada yang nyamperin kamu tolak, lihat temanmu Ferdy anaknya sudah tiga Verrel. Mama sudah tua Verrel, mama juga ingin segera menimang cucu. Apa kamu ingin menunggu mamamu ini meninggal baru kamu mau menikah? Hah!”
Suara Mama Venna meninggi di hadapan Verrel. Bukan tanpa sebab, karena Mama Venna sendiri sudah merasa jenuh akan segala penolakan Verrel. Di umurnya yang sudah tidak lagi muda, Venna ingin menghabiskan masa tuanya untuk bermain dengan cucu.
Namun apalah daya, putra sulungnya enggan menikah. Padahal umurnya sudah sangat matang untuk membina rumah tangga.
Suami Venna sudah meninggal 2 tahun yang lalu karena diabetes. Venna merasa kesepian. Hari-hari senjanya hampa tanpa ada mengisi dan memberi warna.
Verrel pun menghela nafasnya pasrah. Melihat mamanya bersedih juga membuatnya hatinya sakit. Tapi mau bagaimana lagi, Verrel belum menemukan sosok wanita pengganti Amelia namun tidak matre seperti wanita itu. Dan lagi, Verrel sangat membenci perjodohan.
“Ma, Verrel janji bakal nemuin calon menantu buat mama. Tapi Verrel pinta waktunya ma. Verrel usahakan besok saat makan malam bersama keluarga pak Ramdan Verrel akan bawa wanita itu.”
“Mama pegang kata-katamu Verrel.”
*
*
Keesok paginya, Verrel mondar mandir di apartemennya seraya menimang-nimang ponsel dalam genggamannya. Pria lajang itu baru saja menghubungi asistennya untuk mengosongkan semua jadwalnya hari ini. Dan meminta asistennya itu untuk mencari 20 wanita yang akan Verrel seleksi untuk di jadikan pasangannya.
Tak lama ponsel Verrel pun berdering menandakan ada panggilan masuk.
Derrt! Derrt!
“Hallo, Dany apa kamu sudah mendapatkan dua puluh wanita itu? Bagus! Kita eksekusi sekarang.”
Entah apa yang di maksud Verrel dengan eksekusi. Yang jelas hari ini Verrel mengosongkan semua jadwalnya hanya untuk mencari satu wanita yang akan di jadikan pasangannya. Sedangkan Verrel hanya punya waktu dua hari di mulai dari sekarang.
Dan oleh Dany, dua puluh wanita itu di jadikan satu dalam satu ruangan yang sudah di sediakan kursi untuk mereka. Seperti halnya para pegawai baru yang akan menanti interview penyeleksian karyawan.
“Dimana mereka Dany?” tanya Verrel yang baru saja datang.
“Ada di dalam sana pak Verrel, namun masih kurang satu dari 20 wanita yang pak Verrel minta saya masih berusaha mencari,” ujar Dany sang asisten.
“Tidak apa-apa yang ada saja dulu, siapkan cemilan dan juga minuman dingin selama aku menyeleksi mereka.”
“Baik tuan Verrel, saya permisi.”
Verrel pun berjalan menuju ruangan dimana eksekusi itu akan berlangsung. Ia merubah penampilannya sendiri menjadi laki-laki biasa dan lusuh.
Verrel ingin menguji seperti apa reaksi wanita-wanita yang akan ia kencani nanti. Verrel hanya tak ingin kejadian seperti Amelia terulang kembali. Verrel hanya ingin mencari sosok wanita yang tulus menerima apa adanya dirinya.
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 170 Episodes
Comments
Sena judifa
verel hbs kejambret cinta
2023-10-12
1
Aerik_chan
Yang paling penting adanya foto ya...
2023-08-08
0
Penelop3
satu iklan mendarat kak
2023-08-04
1