"Mau kemana sih don?" tanya Innara saat sudah menjauh dari Angga dan Tania. Doni membawa Innara ke parkiran dan masuk dalam mobilnya. "Doni?" panggil Nara kesal.
"Aku kangen sayang..." Doni memeluk Nara yang berada di sambungnya.
"Don, lepasin!" Nara berusaha melepas pelukan Doni." Ini di kampus tau." terangnya. " Don lo kenapa sih?" tanya Nara yang melihat gelagat aneh pada kekasihnya itu. " Lo mabok?"
"Sayang kamu kenapa gitu sih, aku cuma mau peluk kamu. gue kangen." Doni terus memaksa memeluk Nara, karena memang selama menjalin hubungan dengan Nara mereka hanya bergandengan tangan, tidak lebih.
"Alah, aneh-aneh aja. " kesal Nara." dah ah, aku keluar, masih ada kelas lagi, kirain ada opa sampai bawa gue di bawa kesini." Nara membuka pintu dan hendak keluar, tapi tangannya di tahan oleh Doni .
"Kiss dulu dong." Doni memonyongkan bibirnya berharap mendapat kecupan dari Nara walaupun singkat, tapi Nara malah mendorong tubuh Doni dengan keras.
"Jaga sikap Lo Don, gue Innara buka yang lain."
"Yang lain? apa maksudnya sayang?"
"Enggak ada apa-apa, Lo emang bener-bener bikin gue kesal." kesal Nara dan ia turun dari mobil dan pergi meninggalkan kekasihnya yang di rasa bertingkah aneh itu. "Dia kenapa sih?" gumam Nara sambil berjalan kembali ke kantin mencari Tania dan Angga. tapi sayangnya kedua sahabatnya itu sudah tidak ada di sana lagi. "Kemana lagi mereka." keluhnya lalu mengambil ponselnya.
tuuuttt
"Dimana Lo?" Nara yang langsung ngegas, saat ponsel di sebrang sana baru di angkat.
"Widihh..santai dong." ujar orang di seberang sana, menjauh kan ponselnya dari telinga.
"Dimana Lo ngga?" Nara mengulangi pertanyaan Lagi.
"Gue di gedung sastra, Tania enggak mau naik sendiri." jawab Angga.
"Ya udah, gue balik ya." Ujar Nara yang berniat bolos kuliah, karena kesal dengan Doni.
"Gila ya Lo, berani Lo bolos sama mister killer?" semprot Angga.
"Gue mau ke Rumah sakit ngga. sore nanti Tara udah boleh pulang." jawab Nara.
"Ya Udah, gue anter Lo." Angga berdiri dari kursinya.
" Eh Tan, gue antar Nara ke rumah sakit ya " pamit Angga. pada tania walaupun ponselnya belum dimatikan..
"Stop." Nara menahan Angga yang akan menyusul Nara. "Eh bege, kalau Lo ikut gue siapa yang ijinin gue?" Angga berhenti dari langkahnya dan kembali duduk di samping Tania.
"Oh iya, oke dech, gue entar langsung ke rumah sakit setelah kelas kelar." Angga mematikan ponselnya.
Tuut
"Lah ni bocah main tutup aja," gumam Angga.
"Kok enggak jadi?" tanya Tania saat Angga mendarat kan kembali pantatnya.
"Kalo gue ikut katanya enggak ada yang ijinin dia." jawab Angga sambil kembali memasukan ponsel dalam mini bag nya.
"Ngomong-ngomong Lo mau kuliah atau nge mall sih ngga?"
"Kenapa emang? gue keren ya? jawab Angga dengan pose bak model.
"Tas Lo mini kayak otak Lo."
"Lah, Lo ngatain gue bego?"
"Ya gitu deh."
"Lo bener-bener ya Tan, sia-sia gue nungguin Lo disini yang akhirnya Lo menistakan gue." keluh Angga yang lebay.
"Lebay Lo, pergi Sono." usir Tania.
"Jahat banget Lo Tan,." Angga beranjak dari kursinya." Lo minta di anterin dah sampai aja Lo ngusir gue." gerutu Angga." dasar wanita laknat."
"Gue masih dengar ngga." ujar Tania sambil melotot ke arah Angga, sedangkan Angga hanya meringis.
"Bara.....terima ini dong." beberapa cewek membawa bingkisan untuk di berikan mahasiswa baru yang berada di kelas Tania. "Di makan ya Bara." ucap cewek lain dengan genit memberikan kotak sepertinya coklat . "Dan ini dipakai ya." cewek lain lagi memberi sebuah paper bag.
"Lebay amat sih mereka..." ujar Angga pada Tania.
"Udah pergi Lo, enggak usah di liat mereka itu, entar Lo insecure." balas Tania dengan mencebikan bibirnya.
"Lo kalo ngomong pedes tau Tan." keluh Angga " Ya udah gue cabut, males gue ma Lo." Angga pun pergi meninggalkan Tania yang masih memperhatikan Bara yang di kerumuni cewek-cewek genit. "Eh tunggu, kayaknya gue pernah liat tuh cowok, tapi dimana ya?" gumam Angga. Lalu melihat Bara lagi, karena tidak menemukan jawaban atas pertanyaan nya sendiri akhirnya Angga pun masuk lift, turun dan menuju gedung Ekonomi.
TaK TAK TAK
Suara keras dari sepatu hak tinggi berjalan menghampiri Bara.
"Happy birthday Bara." ucapnya lalu mengambil semua bingkisan yang sebelumnya di terima Bara lalu dikembalikan kepada cewek genit dengan di dorong hingga cewek genit itu mundur beberapa langkah. kemudian dia mengulurkan paper bag berwarna biru pada Bara. "Ini dari gue." ucapnya lalu berdiri di samping Bara membuat cewek-cewek yang mengerumuni nya bubar dengan sendirinya. Ya cewek sepatu hak tinggi itu adalah Niluh, cewek Bali yang di nobatkan paling cantik di fakultas sastra.
"Thanks ya, Lo enggak perlu kasih gue apa-apa." Ucap Bara.
"Buat Lo, enggak ada yang enggak perlu." lalu Nilam menggandeng Bara masuk kelas.
.
.
Sementara Doni uring-uringan setelah ditinggal oleh Nara. "Bangs*t Lo Nara, anj*** pura-pura Suci Lo, padahal Lo sudah punya anak satu dan enggak tau siapa bapaknya. dasar cewek munafik." sumpah serapah di lontarkan pada Nara yang sudah jauh dari pandangan nya. "Brengsek banget, beraninya dia nolak gue, udah bagus gue mau pacaran sama Lo ." Lanjutnya.
Setelah merasa puas mengucapkan sumpah serapah pada Nara walaupun Nara sendiri tidak mendengar nya. Dia memutar mobilnya dan keluar dari area kampus.
.
.
BERSAMBUNG
Jangan Lupa tinggalin jejak ya... like dan komentar mu penyemangat AUTHOR🥰🥰
Baca juga Story author KETULUSAN CINTA CACA ya" seru lho, cerita cewek jagoan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments