Bab Dua

Hari-hari Alexa lalui menjadi kekasih diam-diamnya Bintang Ndaru, Alexa bahagia meski sampai detik ini Bintang masih belum menunjukkan tanda-tanda menyukainya.

Yah begitulah, Bintang masih sering acuh padanya, ditanya di jawab tidak pun diam, Alexa masih merasa mencintai Bintang secara sebelah tangan.

Malam sudah semakin larut tapi mata Alexa masih setia terjaga, di otaknya masih banyak pikiran yang membuatnya enggan terpejam.

Oh Tuhan, gadis senior bernama Nikita benar-benar membuatnya tak bisa tenang, sebenarnya apa hubungan Nikita dengan Bintang?

Kenapa siang tadi mereka mencurigakan sekali? Ah, Alexa tidak kuat terus menerus begini, Alexa harus mencari tahu sekarang juga!

Dilangkahkanya sang kaki, mengedap-ngedap ia keluar dari rumah utama menuju kamar kekasih diam-diamnya.

Angin malam yang begitu mencekam membuat dirinya bergidik kedinginan, suara jangkrik terdengar riuh dari sisi kanan taman bunganya.

Di selingan rasa takutnya, rupanya Alexa masih bisa tersenyum saat menangkapi lampu kamar Bintang masih menyala.

Seperti biasanya tanpa mengetuk pintu Alexa berusaha menyelonong masuk, namun kali ini sudah terkunci.

Tok tok....

Alexa ketuk pintu itu, tak lama kemudian Bintang membukanya dengan ekspresi wajah mengantuk.

"Nona, ngapain lagi hm?" tanyanya, Bintang lantas menoleh ke arah kiri demi memeriksa jam dinding di kamarnya. "Ini sudah jam satu Nona," imbuhnya memperingati.

"Lexa, cuma mau tanya sesuatu."

"Tanya apa?"

"Sebenarnya apa hubungan mu dengan Nikita?"

Bintang memutar bola matanya. "Ya Tuhan, jadi Nona ke sini cuma mau bertanya itu saja?"

Alexa berpikir, Bintang meremehkan perasaan cemburunya. "Jadi menurut Kakak, Lexa lebay?"

"Sumpah, nggak ada hubungan apapun selain teman sekolah, sekarang Nona pergilah, sudah malam, dingin, lebih baik Nona kembali ke kamar, aku antar yah?"

"Ck!" Alexa berdecak seraya menepis tangan Bintang. "Kakak belum menyukai ku, iyakan? Gosip di sekolah meluas, katanya Kakak punya hubungan sama Nikita, akui saja kalo memang kalian punya hubungan, Lexa ikhlas."

Bintang mendengus kemudian pandangannya diturunkan sekilas. "Apa yang bisa membuat Nona percaya padaku?" tanyanya.

Alexa membaca bahasa tubuh pemuda tampan itu, sepertinya Bintang mulai bosan meladeni pertanyaannya.

"Jangan tanya itu, Lexa juga nggak tahu apa yang membuat ku percaya pada mu, sekarang masuk lah, maaf, sudah mengganggu istirahat mu malam-malam begini!"

Menyandang raut kesal Alexa membalikkan badannya. Setelah raut murka tergores di wajah cantik Alexa, lagi-lagi tangan Bintang menghalangi niat gadis itu.

"Tolong jangan begini."

Bintang menarik Alexa masuk kedalam kamar lalu menutup pintu tanpa menguncinya. Alexa berpaling, sepertinya ia masih tak sudi menatap kekasihnya.

"Aku minta maaf sudah membuat mu marah Nona, tapi, aku dan Nikita benar-benar sudah tidak ada hubungan lagi. Tolong jangan terus datang ke sini di jam begini, aku takut Tuan dan Nyonya tahu hubungan kita, lalu mereka menghukum Nona," jelas Bintang.

Alexa tersentuh hingga menoleh pelan, dari kata-kata Bintang barusan, agaknya pemuda itu benar-benar mencemaskan dirinya.

"Benar begitu?" tanya Alexa. Yah, hanya dengan anggukan kecil Bintang saja ia sudah sangat percaya pada kekasihnya.

Kembali Alexa mendekat, mata yang saling mengikat membuat angan melayang serampangan.

Entah dari mana datangnya keberanian itu, lagi dan lagi Alexa yang lebih dulu mengecup lembut bibir Bintang.

Bintang membawa tangannya menyentuh punggung kekasihnya. "Nona dingin hmm?" ia lalu memeluk hangat gadis itu.

"Aku sangat mencintaimu Kak," bisik Alexa. Entah siapa yang memulainya, perlahan mereka bergumul di atas ranjang yang sama.

"Lexa!" Suara pekikan yang terdengar dari ambang pintu memberhentikan pagutan terakhir Bintang.

Secara bersamaan keduanya menoleh ke arah pintu. Dilihatnya wanita paruh baya berdiri melotot di ambang pintu sana.

"Mami!" Alexa bangkit dari tubuh Bintang lalu berdiri gemetar di sisi ranjang, rasa takut membuatnya menunduk.

"Nyonya!" Bintang pun bangkit lalu berdiri menundukkan wajah di sisi Alexa. "Maafkan saya Nyonya," ucapnya.

Molly sang ibunda Alexa terdiam pilu, lantas langkah kaki suaminya juga menyusul masuk.

"Kalian di sini?" Farrell sang ayah bertanya bingung. Terlebih, kediaman dingin Molly membuat CEO tampan itu berkerut kening.

"Ada apa ini Yank?" tanya Farrell. Sekejap ia mengedarkan pandangannya ke pada Molly, Alexa dan Bintang.

"Apa yang kalian lakukan barusan?" Molly tak menjawab pertanyaan suaminya, dia justru bertanya pada Bintang dan Alexa.

Molly terlihat kecewa. "Sejak kapan kalian begini? Jadi selama ini kalian berhubungan?" pekiknya.

Farrell mengernyit. "Berhubungan?" tanyanya kebingungan. "Apa maksud mu Yank, hm?"

Farrell menatap bingung isterinya lalu menatap Alexa. "Ada apa ini Lexa?" cecarnya.

"Maafkan Bintang Tuan, Bintang salah, Bintang sudah kurang ajar pada putri Tuan."

Suara lantang nan gagah berani itu berasal dari pemuda yang berdiri di sisi Alexa.

Gadis itu menoleh heran. "Kak Bintang, apa yang Kakak lakukan hah? Gimana kalo Kakak dihukum sama Papi?" bisiknya ketus.

Bintang menyela. "Itu lebih baik, dari pada Nona yang dihukum," bisiknya kembali.

Farrell terlihat bingung, tapi setelah bisa mencerna kejadian ini, ia mulai menunjukkan emosi. "Kurang ajar bagaimana?" tanyanya.

"Jelaskan!" teriaknya.

Bintang mendongak. "Baru saja Bintang mencium putri mu Tuan," jelasnya.

"Apa!" Farrell menarik lengan putrinya lalu menatap wajah mungil itu dengan wajah murka.

Alexa justru tertegun menatap wajah kekasihnya, dalam pikir ia mengumpat, kenapa Bintang bisa seberani itu mengakui hubungan ini?

Bukankah Bintang yang mewanti-wanti, supaya jangan sampai kedua orang tua Alexa tahu, lalu kenapa Bintang sendiri yang mengaku?

Ada apa ini? Alexa berkecamuk.

"Ini salah Bintang, Tuan, maafkan Bintang sudah sangat lancang," ucap Bintang kembali.

Farrell mengerut bibirnya. "Apa benar begitu Lexa?" sudutnya. Alexa hanya terdiam takut dan menunduk.

Molly sang ibunda juga hanya bisa hening dengan rasa kecewanya.

Kembali Farrell menguatkan cengkraman tangannya. "Sejak kapan kalian berhubungan? Kamu sadar Lexa, tengah malam begini kamu masuk ke kamar laki-laki, kalian hanya berdua, berciuman!" sungutnya.

Smirk Farrell terbit. "Yang benar saja kamu Lexa!! Apa tidak cukup selama ini Papi mengajari mu?" tanyanya ketus.

Terpopuler

Comments

juhaina R💫💫

juhaina R💫💫

wkwwkk ketahuan 😅

2025-01-05

0

️W⃠️️CeMeRLa️nG🌹

️W⃠️️CeMeRLa️nG🌹

sangat berharap Bintang tulus ke Lexa, bukan sekedar mengikuti kata hati Lexa

2023-02-22

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!