Bab Lima

POV author

Seharian ini Alexa pergi berjalan-jalan dengan Maminya, ke salon, nge gym, belanja dan lain sebagainya. Alexa membuang suntuk di hari libur.

Lagi pun, di rumah Axel dan Bintang sibuk sendiri, kedua pemuda tampan itu tengah mempersiapkan diri untuk olimpiade matematika tahun ini.

Axel dan Bintang memang sama-sama berotak cerdas, biasanya Bintang meraih juara dua sementara Axel selalu menempati posisi pertama.

Rupanya otak encer Farrell di turunkan pada Axel dan otak lemot Molly diwarisi Alexa, adil bukan?

Tepat pada pukul 20:00 Alexa memasuki kamar miliknya menenteng banyak paper bag di tangannya.

Diletakkannya barang belanjaan itu ke lemari kaca ruang gantinya, kemudian langsung memasuki bilik mandi di sudut kamarnya.

Suami yang masih sibuk dengan bukunya, tak dia hiraukan, terpenting ia bisa lepas dari kulit lengketnya.

Mungkin sekitar 50 menit Alexa keluar dari kamar mandi hanya dengan handuk kecil yang melilit tubuhnya.

Di sofa sana suaminya masih tak menyadari keberadaannya, terlihat headset bluetooth berwarna hitam terselip di telinga pemuda itu.

"Pantesan nggak nyadar istrinya pulang, asik sendiri dengerin musik," gumam Alexa.

Sengaja Alexa mengibaskan rambut basahnya. Bintang berjingkrak mendapati tetesan air yang tiba-tiba mengenai tubuhnya.

"Nona!"

Bintang menoleh seraya melepas headset miliknya. Lantas, senyum manis Alexa tersungging memenuhi bibirnya.

"Sejak kapan Nona pulang?" tanya Bintang. Tak mendengar datangnya, tiba-tiba rambut isterinya sudah basah.

"Satu jam yang lalu kayaknya." Alexa mendekati suaminya untuk duduk di pangkuan pemuda itu.

Bintang menaikan satu alisnya "Pakai baju gih, dingin," titahnya. Tangannya merangkup pinggang ramping istrinya, demi menjaganya agar tidak terjatuh.

Alexa bergelayut manja pada tengkuk pemuda itu. "Pakai kan dong, Lexa males pake sendiri," pintanya.

Bintang mendengus, tapi kemudian ia beringsut dari sofa itu, membiarkan isterinya duduk seorang diri sembari mengeringkan rambut.

Bintang Lalu mengambil CD, bra, dan satu set piyama merah muda milik istrinya. Dia duduk tepat di sebelah Alexa lalu meletakkan kain-kain bawaannya ke pangkuan isterinya

"Pakai lah, dingin," ucapnya datar. Kemudian mengambil kembali buku rumusnya yang lalu ia baca.

Bibir gadis itu mencebik protes menatap suami datarnya sibuk kembali dengan buku tebal. "Kan Lexa bilang pakai kan Kak."

"Bintang, Kakak, Sayang, Suamiku," panggil Alexa. Dia panggil Bintang dengan berbagai macam sebutan tapi pemuda itu tetap stuck dengan acuhnya.

Alexa beringsut, ia kembali duduk di paha sebelah kiri Bintang lalu meraih tangan kiri suaminya untuk kemudian dilingkarkan pada pinggang rampingnya.

"Kak," Cup...

Bibir manis milik Bintang mendarat sempurna pada setangkup bibir lembut Alexa, perlahan gigitan menjadi liar namun terasa sangat lembut bagi Alexa.

"Sudah kubilang jangan terus menggodaku," di sela kegiatannya Bintang bergumam.

Alexa pasrah menikmatinya. Masih tak melepas pergulatan bibirnya tangan Bintang menyusuri lekukan tubuh gadis itu.

Matanya terpejam menikmati dan merasakan area sensitif milik isterinya yang perlahan dia sentuh satu persatu.

"Aw aw!"

"Kenapa, sakit?" Bintang urung dari niatnya sesaat setelah mendengar cemelos rintihan isterinya.

Alexa menggeleng. "Bukan sakit, tapi,"

"Enak?" sela Bintang menggoda.

Mata Alexa membulat, jujur ia terkejut dengan sisi lain suaminya. Bintang yang dahulu, tak sehangat Bintang setelah bergelar suami.

Kemerahan tertampil di wajah cantik Alexa kala mengangguk mengiyakan pertanyaan suaminya.

Tak ada percakapan lagi setelah itu, Bintang memang sangat hemat kata-kata maka tindakan demi tindakan yang kemudian ia tebarkan.

Dipindahkannya tubuh Alexa ke ranjang king size berwarna merah muda. Kemudian melepas t-shirt hitam miliknya.

Bintang mengulas senyum tipis melihat ekspresi wajah Alexa yang seolah tak sabar menerima sentuhan-sentuhan darinya.

Pemuda itu lantas naik ke atas ranjang, ia merangkak di atas tubuh polos isterinya dan membisikkan kata-kata di telinga gadis itu.

"Aku sangat mencintai mu, Nona!" ungkapnya.

Untuk pertama kalinya kalimat itu Alexa dengar dari bibir sang suami. "I love you too, Kakak," isaknya.

Jantung mulai mengambil peran, ia berdegup begitu kerap saat mendengar untaian kata cinta dari bibir manis Bintang.

Serasa mimpi yang Alexa arungi saat ini.

"Hiks hiks." Alexa justru menangis, air mata haru meluncur menyusuri pipi lembutnya.

Betapa bahagia dirinya, akhirnya pemuda yang ia cintai selama lima tahun terakhir membalas tulus perasaannya.

"Kenapa Nona menangis?" Cup...

Bibir Alexa membungkam mulut suaminya lalu terjadi gerilya diantara benda-benda kenyal nan basah.

Tubuh Bintang mulai turun menyatu dengan tubuh mulus gadis itu, tubuh yang sudah polos tanpa sehelai pun kain.

Bintang tarik selimut demi menutupi tubuh polos keduanya, bibirnya beralih ke leher lalu ke ujung berwarna pink istrinya.

Dikecapnya sebelah lalu sebelahnya lagi Bintang remas. "Ah, sayang." Suara itu yang terus terdengar di telinga Bintang saat ini.

Lembut sekali sentuhan demi sentuhan yang Bintang ciptakan hingga tanpa sadar Alexa lebih dulu mencapai puncaknya.

Cap cap merah terlukis indah di area pribadinya sekarang, barusan Bintang tak memberikan celah sedikitpun pada bagian polos ranum menggemaskannya.

Napas Alexa tak beraturan, terus mendera sebegitu hebatnya, masih di iringi dengan desah kenikmatan tentunya.

Bulir keringat mengembun ia tak malunya menghiasi pelipis, dagu, juga ujung hidung.

Erangan panjang Alexa terlepas tanpa kendali ketika sang junior juga ikut melaju mengambil peran di pesta malam ini.

Keluhan kesakitan membuat Bintang memperlambat laju pinggulnya. "Maaf!" katanya. "Aku hati-hati kali ini," desahnya..

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***