Eps 3

‘’Kenapa?”

“Katanya dia . . .” kali ini Siska benar-benar ragu dan merasa jika sarannya tadi sedikit sembrono karena akan menyerahkan keponakannya masuk kedalam lubang buaya.

“Kenapa, Tante. Cepetan ih, ngomongnya. Aku penasaran.”

“Rumor yang menyebar didalam rumah itu ada sangkut pautnya dengan terusnya diganti perawat bu Lita. Katanya itu karena . . . mereka . . . , em, mereka selalu diminta melakukan hubungan layaknya suami istri dengan Adhitama. Dan setelah bosan, para perawat itu ditendang keluar dari rumah itu.”

“Hah? Sungguh?”

“Itu hanya dugaan sementara bu Yanti. Karena beberapa kali ia melihat perawat bu Lita masuk kedalam kamar tamu bersama Adhitama.”

“Semua perawatnya mudah-muda kah, Tante?”

“Nampaknya sih, iya.”

“Mungkin saja karena para perawat itu memerlukan uang, Tante. Ada sesuatu yang mendesak.”

“Tapi apa mungkin semuanya begitu, Ca? atau jangan-jangan Adhitama yang merayu mereka?”

“Merayu mereka untuk mau melakukan hubungan badan?” Carissa bertanya dengan pandangan penuh tanya.

“Tentu saja! Kamu pasti sudah lihat bagaimana wajah cucu satu-satunya keluarga Syahreza itu. Dia sangat tampan, Ca. Andai saja tante masih muda, uh!”

“Idih, Tante. Lagi serius juga.”

“Maaf, maaf, ya.”

“Jadi gimana, Tante. Apa aku tetap bisa masuk kesana?”

“Sekali lagi tante tanya padamu. Apa kamu sudah yakin, Ca? ini bahaya loh. Kamu masuk kerumah laki-laki pemangsa para gadis muda.”

“Tenang saja, Tante. Aku kan bukan perawat biasa. Aku tak akan bisa jatuh kedalam rayuan laki-laki semudah itu.”

“Tapi bagaimana jika papamu tahu? Kamu menjadi perawat dan tinggal dirumah itu saja sudah resiko besar, apalagi jika Mas Bagas tahu jika kamu akan tinggal dengan laki-laki seperti itu?”

“Yang penting jangan sampai papa tahu ya, Tanteku sayang. Lagi pula itu bukan rumor yang berkembang diluaran sana kan? Jadi aku rasa papa tidak akan tahu.”

“Kamu yakin, Sayang?”

Carissa menganggukkan kepalanya dengan pasti, “Yakin, Tante. Ini semua untuk mama.”

“Baiklah. Tante akan tanya lagi ke bu Yanti kapan kira-kira kamu bisa masuk kedalam rumah itu.”

“Sekali lagi terima kasih, Tanteku sayang.” Carissa memeluk tantenya dengan sayang. “Tante adalah ibu pengganti terbaik bagi aku. Muaaahhh!” Carissa mencium pipi tantenya dengan sayang.

“Tante juga sangat sayang padamu, Ca.”

***

Brak!!! Suara benturan pintu terbuka secara paksa.

“Sikap tidak sopan apa yang kamu lakukan ditengah malam seperti ini?” geram laki-laki bersurai hitam itu.

“Saya mohon, Tuan. Tolong biarkan saya bicara sebentar dengan Tuan.”

“Lepaskan dia!” perintah Adhitama pada para pengawal pribadinya.

Gadis itu duduk berlutut dihadapan Adhitama yang sedang lelah dikursi kerjanya. “Jadi, apa yang ingin kamu bicarakan sampai-sampai membuat gaduh seisi rumah? Awas saja jika nenek terbangun karena merasa terganggu!”

“Tidak, Tuan. Saya tidak akan membuat kegaduhan seperti ini lagi. Tapi tolong, jangan usir saya, Tuan. Saya sudah menyerahkan milik saya yang berharga kepada Tuan, tapi bagaimana bisa . . . bagaimana bisa Tuan dengan mudahnya membuang saya setelah merenggut kesucian saya?” gadis itu menangis merana.

“Apa kamu sudah pikun? Bukankah barusan kamu mengatakannya sendiri jika kamu menyerahkan milikmu yang berharga itu padaku? Bagaimana bisa di kalimat berikutnya aku menjadi merenggutnya, hah?"

Gadis itu terkejut dan gelagapan, “Ka-karena Tuan yang meminta saya untuk menyerahkannya.”

“Apa aku memaksamu? Apa aku melakukannya dengan paksa? Apa kamu tidak menginginkannya?”

“Tidak, tidak, Tuan. Tuan sama sekali tidak memaksa saya. Saya . . . saya memberikannya kepada Tuan.”

“Baguslah jika kamu menyadarinya. Jadi sekarang pergilah dari tempat ini.”

“Itu semua karena saya mencintai Tuan!” teriak gadis itu dengan putus asa. “Saya sangat mencintai Tuan. Jadi saya mohon, jangan usir saya dari sini.”

“Justru karena perasaanmu itu aku mengusirmu dari sini. Aku muak dengan perempuan yang selalu merengek meminta perhatian lebih karena hanya merasa mencintai dan itu sangat merepotkan untukku. Aku hanya bermain-main denganmu, tidakkah kamu sadar itu? Dan jangan pernah bermimpi menjadi nyonya dirumah ini.” jelas Adhitama dengan kejam.

“Tuan?”

“Apa aku pernah menyatakan perasaan cinta padamu? Apa aku pernah menciummu, hah? Aku bahkan tidak pernah melakukan obrolan ringan denganmu. Jadi dengan dasar apa kamu mengharapkan hubungan yang lebih serius? Kita hanya melakukan hubungan badan karena sama-sama menginginkannya, tanpa ada perasaan.”

“Tapi, tapi bukannya kita sudah melakukannya beberapa kali, Tuan? Bukankah artinya Tuan juga memiliki perasaan terhadap saya?”

“Kelihatannya aku hanya berbicara dihadapan angin yang langsung menghilangkan makna ucapanku barusan. Sekarang, jika kamu tidak ingin kehilangan nyawamu dirumah ini, cepat penghilang dari pandanganku dan jangan sampai muncul lagi dihadapanku. Mengerti!” tatapan tajam Adhitama membuat sekujur tubuh gadis itu bergetar hebat. Hanya melalui tatapan dan suaranya, Adhitama berhasil membuat orang yang dibencinya merasakan kengerian yang luar bisa.

“Pengawal! Cepat seret dia keluar! Dan pastikan ia menutup mulutnya jika ingin selamat.”

“Baik, Tuan.” Pengawal itu menyeret gadis yang merupakan mantan perawat neneknya itu keluar ruangan.

“Hah! Bisa gila aku. Kenapa semakin lama mereka semakin ngelunjak!”

“Itu semua karena ulahmu sendiri, Tama.” Tiba-tiba terdengar suara laki-laki dari balik pintu. Laki-laki gagah itu bersandar disisi pintu masuk.

“Apa kamu bilang? Beraninya kamu!”

“Ini sudah diluar jam kerjaku sebagai sekretaris pribadimu. Jadi sekarang aku akan bicara sebagai teman baikmu. Jika kamu tidak ingin terus-terusan mendapatkan kebencian dari semua gadis perawat yang pernah kamu nodai itu, kamu harus berhenti melakukannya lagi.”

“Lagi pula mereka sendiri yang dengan mudahnya menyerahkannya padaku hanya dengan satu kalimat saja.” Adhitama membela diri.

“Tapi itu bukan berarti kamu harus selalu merusak hidup para gadis itu, Tam.”

“Bukankah di zaman seperti ini sudah biasa? Gadis rasa janda. Hahahaha! Lagi pula mereka juga menerima uangku dengan senyuman lebar.”

Allen sendiri terkadang merasa ngeri melihat kebengisan temannya dan juga pimpinannya itu. “Berhentilah. Kasihan nenek harus terus menerus berganti perawat. Beliau pasti sedih jika tahu kamu berbuat seperti ini.”

“Sudahlah jangan cerewet. Cepat sana balik kekamarmu. Beberapa jam lagi pagi datang. Kita harus cepat ke bandara.”

“Baiklah kalau begitu.”

“Tunggu, Allen. Carikan perawat pengganti untuk nenek.”

“Baiklah.” Jawab Allen dengan ogah dan berlalu menuju kamarnya. Karena jadwal kerja yang padat, Tama meminta Allen untuk tinggal dirumahnya agar mudah kapanpun mengkonfirmasi semua pekerjaannya.

Dua hari berlalu semenjak kepergian perawat yang telah di usir oleh Tama. Nenek Lita tidak tahu masalahnya dan hanya diberi tahu jika perawatnya-lah yang meminta berhenti bekerja karena tidak betah. Di usianya yang sudah tua, ia sering sekali merasa kesepian.

“Yanti? Bisakah kekamarku sebentar?”

“Ya, Nyonya.” Kepala asisten rumah tangga itu mendatangi kamar nenek Lita setelah mendapatkan panggilan dari telepon.

“Bisakah membawaku berjalan-jalan ditaman?”

“Tapi cuaca sedang tidak bagus, Nyonya. Anginnya sedang kencang.”

“Tak apa. Aku sungguh bosan dua hari ini selalu didalam kamar.”

“Maafkan saya, Nyonya. Anda pasti sangat kesepian.”

“Tidak apa. Itu sudah biasa.”

“Bagaimana kalau saya antarkan Nyonya ke balkon saja? Tentunya Nyonya harus memakai jaket tebal terlebih dahulu.”

“Ide bagus.”

Bu Yanti memanggil penjaga rumah untuk membantu mengangkat tubuh nenek Lita ke atas kursi roda. Setelah itu, Bu Yanti mendorong kursi itu dengan perlahan ke arah balkon. Bu Yanti duduk dikursi yang berhadapan dengan majikannya itu.

“Bagaimana, Nyonya? Apa masih terasa dingin?”

“Tidak. ini sungguh nyaman untukku.”

“Nyonya, ada sesuatu yang ingin saya katakan.”

“Hm? Tentang apa itu?”

“Apa Nyonya masih ingat dengan nona Anita?”

“Tentu saja aku masih sangat mengingatnya. Putri kecilku itu yang sudah mendahuluiku menghadap sang penguasa. Bagaimana bisa ia sekejam itu meninggalkanku tanpa menemuiku sekali saja.”

“Saya tahu kesedihan Nyonya. Namun saya membawa kabar baik. Nona Anita memiliki putri semata wayang yang sangat cantik, dan beliau akan masuk kerumah ini dua hari lagi.”

“Apa? Apa kamu serius? Bagaimana caranya ia bisa masuk kerumah ini?”

“Nona Carissa akan masuk sebagai perawat Nyonya. Beliau membawa pesan yang ingin disampaikan pada Nyonya, dari mendiang nona Anita.”

“Betulkah?” nenek Lita terharu, “Tapi bagaimana bisa gadis yang berharga seperti itu akan berperan menjadi perawatku? Bukankah itu pekerjaan yang berat?”

“Nona Carissa sendiri yang menginginkannya, Nyonya. Jadi mohon bersabar dan tetap sehat, Nyonya.”

Senyum mengembang diwajah tua itu. Ada senyuman bahagia, haru dan juga kesedihan yang bercampur menjadi satu bersama turunnya air mata seorang wanita tua.

Episodes
1 PERKENALAN TOKOH
2 Eps 1
3 Eps 2
4 Eps 3
5 Eps 4
6 Eps 5
7 Eps 6
8 Eps 7
9 Eps 8
10 Eps 9
11 Eps 10
12 Eps 11
13 Eps 12
14 Eps 13
15 Eps 14
16 Eps 15
17 Eps 16
18 Eps 17
19 Eps 18
20 Eps 19
21 Eps 20
22 Eps 21
23 Eps 22
24 Eps 23
25 Eps 24
26 Eps 25
27 Eps 26
28 Eps 27
29 Eps 28
30 Eps 29
31 Eps 30
32 Eps 31
33 Eps 32
34 Eps 33
35 Eps 34
36 Eps 35
37 Eps 36
38 Eps 37
39 Eps 38
40 Eps 39
41 Eps 40
42 Eps 41
43 Eps 42
44 Eps 43
45 Eps 44
46 Eps 45
47 Eps 46
48 Eps 47
49 Eps 48
50 Eps 49
51 Eps 50
52 Eps 51
53 Eps 52
54 Eps 53
55 Eps 54
56 Eps 55
57 Eps 56
58 Eps 57
59 Eps 58
60 Eps 59
61 Eps 60
62 Eps 61 !!!
63 Eps 62
64 Eps 63 !!!
65 Eps 64 !!!
66 Eps 65
67 Eps 66
68 Eps 67
69 Eps 68
70 Eps 69!!!
71 Eps 70
72 Eps 71
73 Eps 72
74 Eps 73
75 Eps 74
76 Eps 75
77 Eps 76
78 Eps 77
79 Eps 78!!!
80 Eps 79
81 Eps 80
82 Eps 81
83 Eps 82
84 Eps 83
85 Eps 84
86 Eps 85
87 Eps 86!!! (Disarankan membaca setelah buka puasa )
88 Eps 87
89 Eps 88
90 Eps 89
91 Perubahan Jadwal Update
92 Eps 90!!!
93 Eps 91
94 Eps 92!!!
95 Eps 93
96 Eps 94
97 Eps 95
98 Eps 96
99 Eps 97
100 Eps 98
101 Eps 99
102 Eps 100
103 Eps 101
104 Eps 102
105 Eps 103!!!
106 Eps 104
107 Eps 105
108 Eps 106
109 Eps 107
110 Eps 108
111 Eps 109
112 Eps 110 TAMAT
113 Extra!!! Part 1
114 Extra Part 2
115 Extra Part 3
116 Extra Part 4
117 Extra Part 5
118 Extra Part End
Episodes

Updated 118 Episodes

1
PERKENALAN TOKOH
2
Eps 1
3
Eps 2
4
Eps 3
5
Eps 4
6
Eps 5
7
Eps 6
8
Eps 7
9
Eps 8
10
Eps 9
11
Eps 10
12
Eps 11
13
Eps 12
14
Eps 13
15
Eps 14
16
Eps 15
17
Eps 16
18
Eps 17
19
Eps 18
20
Eps 19
21
Eps 20
22
Eps 21
23
Eps 22
24
Eps 23
25
Eps 24
26
Eps 25
27
Eps 26
28
Eps 27
29
Eps 28
30
Eps 29
31
Eps 30
32
Eps 31
33
Eps 32
34
Eps 33
35
Eps 34
36
Eps 35
37
Eps 36
38
Eps 37
39
Eps 38
40
Eps 39
41
Eps 40
42
Eps 41
43
Eps 42
44
Eps 43
45
Eps 44
46
Eps 45
47
Eps 46
48
Eps 47
49
Eps 48
50
Eps 49
51
Eps 50
52
Eps 51
53
Eps 52
54
Eps 53
55
Eps 54
56
Eps 55
57
Eps 56
58
Eps 57
59
Eps 58
60
Eps 59
61
Eps 60
62
Eps 61 !!!
63
Eps 62
64
Eps 63 !!!
65
Eps 64 !!!
66
Eps 65
67
Eps 66
68
Eps 67
69
Eps 68
70
Eps 69!!!
71
Eps 70
72
Eps 71
73
Eps 72
74
Eps 73
75
Eps 74
76
Eps 75
77
Eps 76
78
Eps 77
79
Eps 78!!!
80
Eps 79
81
Eps 80
82
Eps 81
83
Eps 82
84
Eps 83
85
Eps 84
86
Eps 85
87
Eps 86!!! (Disarankan membaca setelah buka puasa )
88
Eps 87
89
Eps 88
90
Eps 89
91
Perubahan Jadwal Update
92
Eps 90!!!
93
Eps 91
94
Eps 92!!!
95
Eps 93
96
Eps 94
97
Eps 95
98
Eps 96
99
Eps 97
100
Eps 98
101
Eps 99
102
Eps 100
103
Eps 101
104
Eps 102
105
Eps 103!!!
106
Eps 104
107
Eps 105
108
Eps 106
109
Eps 107
110
Eps 108
111
Eps 109
112
Eps 110 TAMAT
113
Extra!!! Part 1
114
Extra Part 2
115
Extra Part 3
116
Extra Part 4
117
Extra Part 5
118
Extra Part End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!