Eps 2

Tok . . . tok . . . tok . . . “Pa, ini Ca.”

“Masuklah, Sayang.”

Carissa masuk kedalam ruang kerja papanya. Seperti dugaan tantenya, jika saat ini Bagas sedang tidak bekerja. Ia hanya sedang merenung dan berfikir di ruang kerjanya.

“Ada yang kamu perlukan, hm?” Bagas menarik putrinya untuk duduk disebelahnya.

“Pa . . .”

“Jika kamu ingin membahas tentang nenek Lita, maka papa menolak!”

“Dengar dulu, Pa. Aku tahu alasan Papa tidak mengizinkanku untuk datang kerumah keluarga itu. Tapi aku juga mempunyai sebuah janji yang harus kutepati, Pa. Ini adalah permintaan mama. Permintaan terakhir dari mama.” Carissa menggenggam kedua tangan papanya dan berusaha meyakinkan. “Aku juga tahu kenapa Papa selama ini tidak mau menikah lagi padahal Papa masih muda. Itu juga karena janji Papa dengan Mama yang akan membahagiakanku, kan?”

Bagas terdiam dan merasa haru karena ternyata selama ini Carissa mengerti dan memahami keputusan yang ia ambil untuk putri kesayangannya itu. “Papa hanya ingin kamu bahagia tanpa harus memikirkan hal lainnya, Ca. Papa tidak mau kamu bersedih karena merasa Papa mencari pengganti Mama.”

“Sekarang sudah tidak masalah, Pa. Aku sudah besar. Aku juga sudah menjadi gadis yang sangat bahagia. Waktunya Papa memikirkan kebahagiaan Papa sekarang. Dan sekarang juga waktunya aku untuk mengabulkan permintaan terakhir mama.”

“Kamu sumber kebahagiaan terbesar bagi papa, Ca.”

“Aku tahu, Pa. Tapi aku tak bisa selamanya berada di samping Papa. Aku nanti kan juga harus menikah.” Ucap Carissa sembari bergelayut manja di lengan papanya.

Bagas mendadak berubah suram, dia merasa sedih saat mendengar kalimat Carissa. “Apa kamu tak bisa tetap tinggal disamping Papa?” tanya Bagas dengan lesu.

“Papa tahu sendiri bagaimana anak perempuan jika sudah menikah. Aku akan tetap keluar dari rumah, Pa. Walaupun ini menyedihkan, tapi suatu saat hal ini pasti akan terjadi. Jadi aku mohon, mulai hari ini pikirkan kebahagiaan Papa terlebih dahulu. Dan biarkan aku melaksanakan tugasku dari mama. Ok?” Carissa mengangkat kelingkingnya dan menunggu jawaban dari papanya.

“Baiklah.” Bagas menggabungkan kelingkingnya dengan kelingking mungil putri cantiknya. “Tapi kamu harus berjanji! Kalau ada apa-apa, kamu harus langsung melapor pada Papa.”

“Siap, Bos! Kalau begitu, aku keluar dulu ya, Pa.” Carissa berdiri dari duduknya dan mendekati pintu. “Tante Geby juga baik kok, Pa. Ca suka. Apalagi dia juga masih muda, bisalah ya kasih adik buat aku.” Seloroh Carissa pada ayahnya yang sekarang tanpa sadar membuka mulutnya lebar-lebar.

“Ka-kamu kenapa bisa bicara begitu?” Bagas berdiri hendak mengejar Carissa yang sedikit berlari keluar dari ruang kerja ayahnya, “Carissa, tunggu! Papa belum selesai bicara. Ca!!!” panggilannya sama sekali tidak dihiraukan oleh gadis kecilnya yang tertawa keras melihat papanya yang salah tingkah karena kejahilannya.

Carissa memasuki kamarnya dan mengambil foto yang selalu ia pajang disebelah ranjangnya. “Ma, sebentar lagi aku akan menemui nenek Lita seperti yang Mama inginkan. Sekarang aku sudah bahagia, Ma. Jadi, tak apa kan jika Papa juga bahagia? Mama pasti merestui kami dari surga sana, kan?” Carissa mengecup foto mamanya dan memeluknya sambil menitihkan air mata. Rasa rindu terkadang masih singgah didalam relung hati, tapi sekarang perasaan Carissa lebih tenang karena memang benar apa yang dikatakan orang, jika waktu adalah obat.

Setelah bercerita sedikit kepada foto mamanya, Carissa membuka laptopnya dan mengetikkan nama Syahreza dimesin pencarian tersebut. Sambil menunggu info dari tantenya, Carissa mencoba mencari info tambahan dari internet. “Siapa tahu aku bisa menemukan sedikit informasi.” Gumamnya.

Saat nama itu diketikkan, muncullah website perusahaan besar yang bergerak dibidang perhotelan dan restaurant itu. Saat Carissa mengunjungi web tersebut, terpampang jelas dihalaman pertama pemimpin tertinggi diperusahaan tersebut. Yang saat ini menjabat sebagai Presiden Direktur. Adhitama Elvan Syahreza. Dari tampangnya, Carissa dapat meyakini jika laki-laki tersebut masih sangat muda. Carissa cukup terpesona dengan ketampanan pemimpin utama perusahaan tersebut. Alis yang tebal, kedua mata yang tajam dengan bola mata berwarna coklat. Rahang yang tegas membuatnya terlihat sangat mempesona. “Ternyata cucu nenek Lita sangat tampan. Tapi kenapa bisa dia yang menjadi presdir? Bukannya ayahnya masih hidup, ya?”

Carissa mencoba mencari tahu dari artikel-artikel yang dikeluarkan oleh website perusahaan itu, namun tidak ada artikel yang memberitahukan tentang alasan kepemimpinan diganti dengan seseorang yang masih sangat muda. “Apa karena memang dia jenius? Kalau dia bisa memimpin perusahaan pusat dengan anak cabang yang tersebar hampir diseluruh negeri, pastinya dia laki-laki yang hebat. Aku harus menemui tante Siska dan menanyakannya.”

Keesokan harinya, setelah makan siang, dia mendapatkan pesan dari tantenya dan mengabarkan jika ia sudah mendapatkan info yang Carissa perlukan. Betapa girangnya gadis cantik itu, setelah menyelesaikan gambar desain bajunya, ia langsung berlari untuk menemui tantenya diteras belakang rumah.

“Tante!” panggilnya dengan napas yang ngos-ngosan.

“Kenapa kamu lari-lari, Ca? Bahaya tahu!”

“Habisnya aku sudah tak sabar lagi ingin dengar info dari Tante.”

“Duduklah. Dan minum ini!” Siska menyodorkan satu gelas air putih dingin kepada keponakannya.

Carissa langsung menenggak segelas air putih itu sampai tak bersisa, “Siapapun yang tahu, pasti mengira kamu habis lari mengelilingi rumah ini, Ca.” ucapan Siska hanya dibalas cengiran oleh keponakannya itu.

“Jadi, Tante. Bagaimana?”

“Tante sudah dapat informasinya. Dengarkan baik-baik.” Perintah Siska. Carissa menegakkan duduknya dan memfokuskan pandangan dan telinganya.

“Saat ini Bu Lita masih dalam keadaan sehat walaupun usianya sudah tua. Walaupun begitu, selalu ada satu perawat yang menjaganya dan berada disisinya.”

“Bagus itu. Berarti nenek Lita bisa dipastikan aman.”

“Tidak juga.”

“Hah? Kenapa?” tanya Carissa heran.

“Kata bu Yanti, perawat bu Lita sering diganti. Paling tidak, setelah satu sampai dua bulan, perawatnya selalu berganti dengan perawat yang baru.”

“Apa karena nenek Lita cerewet dan menyebalkan?”

“Kurasa bukan karena bu Lita kalau mendengar bagaimana beliau selama ini dari mamamu.”

“Lalu?”

“Ada kemungkinan karena cucunya. Cucu satu-satunya.”

“Adhitama?”

“Kamu mengenalnya, Ca?”

“Tidak, Tante. Hanya saja semalam aku sempat mencari tahu sedikit.”

“Sudah empat tahun terakhir ini bu Lita hidup berdua dengan cucunya itu. Karena anak perempuan bu Lita sedang menemani terapi suaminya yang sedang sakit dan dirawat di Amerika.”

“Oh, pantas kalau akhirnya posisi itu dijabat oleh Adhitama.” Gumam Carissa.

“Kenapa, Ca?”

“Oh, enggak, Tante. Terus, terus?”

“Jadi, dugaan sementara karena cucu laki-lakinya itu yang terus mengganti perawat yang menjaga bu Lita.”

“Jadi, apa nenek Lita baik-baik saja selama ini?”

“Kata bu Yanti, bu Lita hanya sering merasa kesepian, karena anak perempuan satu-satunya yang tidak ada dirumah, dan cucu laki-lakinya yang sering keluar kota untuk mengurus pekerjaan.”

Carissa terdiam dan merasa iba mendengar kabar tentang orang yang sangat disayangi oleh mamanya itu. “Adakah cara untuk masuk kedalam rumah itu, Tante? Karena Tante tahu sendiri jika keluarga kita masuk daftar black list mereka.”

“Tante sudah carikan cara. Kamu bisa masuk dan bertemu dengan bu Lita saat dokter Andi melakukan check-up setiap satu bulan sekali. Dan lusa nanti adalah waktunya.”

“Bukan untuk satu kali bertemu, Tante. Tapi aku ingin masuk kedalam rumah itu dan merawat nenek Lita.”

“Apa? Kamu tidak salah bicara kan, Ca?”

“Tidak, Tante. Aku ingin memastikan secara langsung selama beberapa hari keadaan nenek Lita. Beliau adalah penolong mama.”

Siska sedikit ragu untuk mengutarakan pendapatnya, banyak sekali yang perlu dipertimbangkan, namun akhirnya ia memilih mengutarakannya, “Sebenarnya ada cara lain jika kamu menginginkan itu, Ca.”

“Apa itu, Tante?” kedua mata Carissa berbinar-binar.

“Kamu bisa masuk kerumah itu sebagai perawat bu Lita.”

“Ide bagus itu, Tante.”

“Apa tak masalah jika kamu menjadi seorang perawat? Pekerjaan itu berat, loh.”

“Tak akan menjadi masalah, Tante. Lagi pula bukankah kata Tante masa kerja perawat nenek Lita hanya satu sampai dua bulan saja? Setelah itu aku pasti akan diganti dan bisa pulang kembali kerumah. Dan masalah pekerjaannya, aku akan mencoba membiasakan diri.”

“Apa tidak masalah dengan papamu, Ca?”

“Tante cukup membantuku membuat alasan untuk papa. Bukannya papa juga minggu depan akan dinas keluar negeri? Seperti biasa papa akan kembali setelah tiga bulan, kan?”

“Betul juga, sih . . . tapi . . .”

“Tapi kenapa, Tante.”

“Tante rasa ini bahaya. Karena rumor yang menyebar didalam rumah itu tentang cucu laki-laki keluarga Syahreza.”

“Kenapa?”

“Katanya dia . . .” kali ini Siska benar-benar ragu dan merasa jika sarannya tadi sedikit sembrono karena akan menyerahkan keponakannya masuk kedalam lubang buaya.

Episodes
1 PERKENALAN TOKOH
2 Eps 1
3 Eps 2
4 Eps 3
5 Eps 4
6 Eps 5
7 Eps 6
8 Eps 7
9 Eps 8
10 Eps 9
11 Eps 10
12 Eps 11
13 Eps 12
14 Eps 13
15 Eps 14
16 Eps 15
17 Eps 16
18 Eps 17
19 Eps 18
20 Eps 19
21 Eps 20
22 Eps 21
23 Eps 22
24 Eps 23
25 Eps 24
26 Eps 25
27 Eps 26
28 Eps 27
29 Eps 28
30 Eps 29
31 Eps 30
32 Eps 31
33 Eps 32
34 Eps 33
35 Eps 34
36 Eps 35
37 Eps 36
38 Eps 37
39 Eps 38
40 Eps 39
41 Eps 40
42 Eps 41
43 Eps 42
44 Eps 43
45 Eps 44
46 Eps 45
47 Eps 46
48 Eps 47
49 Eps 48
50 Eps 49
51 Eps 50
52 Eps 51
53 Eps 52
54 Eps 53
55 Eps 54
56 Eps 55
57 Eps 56
58 Eps 57
59 Eps 58
60 Eps 59
61 Eps 60
62 Eps 61 !!!
63 Eps 62
64 Eps 63 !!!
65 Eps 64 !!!
66 Eps 65
67 Eps 66
68 Eps 67
69 Eps 68
70 Eps 69!!!
71 Eps 70
72 Eps 71
73 Eps 72
74 Eps 73
75 Eps 74
76 Eps 75
77 Eps 76
78 Eps 77
79 Eps 78!!!
80 Eps 79
81 Eps 80
82 Eps 81
83 Eps 82
84 Eps 83
85 Eps 84
86 Eps 85
87 Eps 86!!! (Disarankan membaca setelah buka puasa )
88 Eps 87
89 Eps 88
90 Eps 89
91 Perubahan Jadwal Update
92 Eps 90!!!
93 Eps 91
94 Eps 92!!!
95 Eps 93
96 Eps 94
97 Eps 95
98 Eps 96
99 Eps 97
100 Eps 98
101 Eps 99
102 Eps 100
103 Eps 101
104 Eps 102
105 Eps 103!!!
106 Eps 104
107 Eps 105
108 Eps 106
109 Eps 107
110 Eps 108
111 Eps 109
112 Eps 110 TAMAT
113 Extra!!! Part 1
114 Extra Part 2
115 Extra Part 3
116 Extra Part 4
117 Extra Part 5
118 Extra Part End
Episodes

Updated 118 Episodes

1
PERKENALAN TOKOH
2
Eps 1
3
Eps 2
4
Eps 3
5
Eps 4
6
Eps 5
7
Eps 6
8
Eps 7
9
Eps 8
10
Eps 9
11
Eps 10
12
Eps 11
13
Eps 12
14
Eps 13
15
Eps 14
16
Eps 15
17
Eps 16
18
Eps 17
19
Eps 18
20
Eps 19
21
Eps 20
22
Eps 21
23
Eps 22
24
Eps 23
25
Eps 24
26
Eps 25
27
Eps 26
28
Eps 27
29
Eps 28
30
Eps 29
31
Eps 30
32
Eps 31
33
Eps 32
34
Eps 33
35
Eps 34
36
Eps 35
37
Eps 36
38
Eps 37
39
Eps 38
40
Eps 39
41
Eps 40
42
Eps 41
43
Eps 42
44
Eps 43
45
Eps 44
46
Eps 45
47
Eps 46
48
Eps 47
49
Eps 48
50
Eps 49
51
Eps 50
52
Eps 51
53
Eps 52
54
Eps 53
55
Eps 54
56
Eps 55
57
Eps 56
58
Eps 57
59
Eps 58
60
Eps 59
61
Eps 60
62
Eps 61 !!!
63
Eps 62
64
Eps 63 !!!
65
Eps 64 !!!
66
Eps 65
67
Eps 66
68
Eps 67
69
Eps 68
70
Eps 69!!!
71
Eps 70
72
Eps 71
73
Eps 72
74
Eps 73
75
Eps 74
76
Eps 75
77
Eps 76
78
Eps 77
79
Eps 78!!!
80
Eps 79
81
Eps 80
82
Eps 81
83
Eps 82
84
Eps 83
85
Eps 84
86
Eps 85
87
Eps 86!!! (Disarankan membaca setelah buka puasa )
88
Eps 87
89
Eps 88
90
Eps 89
91
Perubahan Jadwal Update
92
Eps 90!!!
93
Eps 91
94
Eps 92!!!
95
Eps 93
96
Eps 94
97
Eps 95
98
Eps 96
99
Eps 97
100
Eps 98
101
Eps 99
102
Eps 100
103
Eps 101
104
Eps 102
105
Eps 103!!!
106
Eps 104
107
Eps 105
108
Eps 106
109
Eps 107
110
Eps 108
111
Eps 109
112
Eps 110 TAMAT
113
Extra!!! Part 1
114
Extra Part 2
115
Extra Part 3
116
Extra Part 4
117
Extra Part 5
118
Extra Part End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!