Soraya menitikkan air matanya, sebenarnya Soraya juga rindu ayah dan ibu, tapi Soraya selalu berusaha kuat di depan Karin, padahal hidupnya terasa lebih berat tanpa kedua orangtuanya di sisinya, apalagi ada Karin yang harus dia jaga, di usia Soraya yang masih muda saat ini, ia harus berperan menjadi ayah yang mencari nafkah dan juga berperan menjadi ibu yang memasak dan menidurkan Karin.
***
Keesokan harinya Soraya bangun pagi sekali pagi ini, Tegar memintanya pergi ke tempat yang agak jauh tempatnya, dari sini, bahkan di luar kota. Jadi mereka akan berangkat pagi-pagi sekali, Soraya menitipkan Karin pada Bi Salma seperti biasanya, bahkan kali ini untuk beberapa hari, dengan alasan ada pekerjaan yang lebih baik.
Tegar meminta Soraya agar menyewa sebuah mobil pribadi plus dengan supir nya. Tegar akan mengajak Soraya menemui kekasihnya yang tinggal di luar kota, dan pasti kota yang asing buat Soraya, karena Soraya tak pernah berpergian jauh selama ini. karena Soraya memang hampir tak pernah kemana pun.
Tegar meminta Soraya untuk menyewa sebuah kamar di hotel.
"Apa kita akan tidur satu kamar?" tanya Soraya.
"Iya terpaksa, tinggal satu juga kamar di hotel ini, semua nya penuh" jawab Tegar.
Soraya melihat ke seluruh penjuru kamar hotel yang di sewa oleh Tegar, sebuah kamar hotel yang sangat mewah dan nyaman sekali, bahkan Soraya dapat melihat laut melalui jendela yang ada di kamar ini.
Tegar mengajak Soraya ke suatu tempat "pesanlah beberapa makanan" pinta Tegar.
Setelah itu Tegar meminta Soraya untuk mengirim pesan pada salah satu nomor yang ada di kontak handphonenya.
"Amanda? siapa?" tanya Soraya, pada Tegar.
"Kekasih ku!" jawab Tegar.
"Katakan padanya, kalau aku ingin bertemu" lanjut Tegar.
Soraya mengikuti apa yang di minta oleh Tegar, tanpa banyak bicara lagi.
"Jadi kamu sudah punya, pacar?" tanya Soraya setelah mengirim sebuah pesan sesuai perkataan Tegar.
"Aku dan Amanda telah berhubungan sekitar dua tahun, hanya saja aku belum sempat dan juga berani mengatakan yang sesungguhnya pada kedua orang tuaku" jelas Tegar.
Tegar dan Amanda memang sudah menjadi sepasang kekasih sejak dua tahun yang lalu, bahkan mereka sudah teramat dekat, mereka sudah seperti pasangan suami istri dan janji pun sudah terucap di antara mereka berdua.
Setelah menunggu sekian lama, datang seorang wanita cantik menghampiri meja Soraya dan juga Tegar, Senyum Tegar hadir saat melihat wanita itu, Soraya bisa menebak kalau wanita itu pasti yang bernama Amanda.
"Amanda!" panggil Soraya.
"Siapa kamu?" tanya Amanda karena tak mengenal Soraya.
"Tegar" ucap Soraya.
Amanda menghampiri Soraya, lalu duduk di kursi bersama Soraya, setelah Soraya menyebut nama Tegar. Soraya tanpa banyak bicara memberikan handphone Tegar, Amanda yang mengenal handphone itu milik Tegar langsung mengambilnya dari Soraya.
"Dari mana kamu mendapatkan handphone ini!?" sentak Amanda.
"Tegar yang memberikannya" jawab Soraya.
"Itu tidak mungkin?" tanya Amanda
"Apa yang akan aku cerita kan sama mbak, lebih sulit untuk di percaya tapi tolong buka handphone itu, kodenya angka 3 empat kali" ucap Soraya, Amanda melihat ke arah Soraya sebentar lalu melakukan apa yang diucapkan Soraya.
"Buka galeri" lanjut Soraya.
"Apa tegar sakit?" tanya Amanda sedih, ketika melihat foto Tegar, yang sedang berbaring di rumah sakit dengan banyak alat dokter menempel di tubuhnya.
"Dia koma" jawab Soraya.
"Tidak mungkin, Tegar seminggu yang lalu meneleponku, katanya mau menemui ku" sela Amanda
"Iya, malam itu Tegar berniat menemui mba, tapi di jalan dia mengalami kecelakaan" jelas Soraya.
"Lalu kamu siapa?" tanya Amanda sedikit curiga, karena setahu Amanda tak ada teman atau keluarga yang tahu tentang hubungan mereka berdua.
"Aku hanya kebetulan mengenal Tegar, mba percaya nggak kalau aku katakan sebenarnya Tegar ada di sini sama kita?" tanya Soraya dengan sedikit berbisik.
"Jangan ngaco kamu!" bentak Amanda.
"Tapi itu benar mba, malah sekarang dia ada di samping mba!" lanjut Soraya, membuat Amanda berdiri dari tempatnya.
"Kamu gila ya!" bentak Amanda, lalu segera melangkah pergi meninggalkan Soraya, Soraya mengejar Amanda.
"Bagaimana kalau aku bilang suatu rahasia yang hanya mba dan Tegar yang tahu, apa mba bisa percaya saya!" seru Soraya, dan itu berhasil menghentikan langkah Amanda, bahkan Amanda berbalik ke arah Soraya.
"Apa!?" tanya Amanda, Soraya berjalan mendekati Amanda, tapi Amanda mahal mundur.
"Aduh, ba! aku tak bisa mengatakan ini keras-keras, nanti mba malu!" seru Soraya, Amanda segera menarik tangan Soraya agar mengikutinya, tak mungkin juga sepanjang jalan mereka saling berteriak mengundang banyak perhatian orang
"Tegar bilang, mba dan dia sudah melakukan itu" ucap Soraya malu untuk mengatakannya.
"Itu apa?" tanya Amanda penasaran.
"Hubungan suami istri" bisik Soraya, Amanda berdiri tegak dan mundur beberapa langkah.
"Apa benar Tegar sedang bersama kita sekarang?" tanya Amanda kemudian.
"Iya ba, dia sangat mencintai mba, maukah mba menunggunya?" tanya Soraya pelan.
Amanda mengkerut kan keningnya, berpikir sebentar, jika benar Tegar koma, entah kapan dia akan sadar? Akan kah suatu saat Tegar akan sadar atau_amanda membuang pikiran buruknya, lalu mengangguk pelan, Tegar yang melihat anggukkan kepala dari Amanda berteriak gembira, membuat Soraya sedikit terkejut, sambil menutup kedua kupingnya
"Kenapa?" tanya Amanda, melihat tingkah anehnya.
"Tegar, senang sekali mendengar jawaban mba tadi, dia berteriak keras sekali mba! hingga kuping aku mendadak tuli" omel Soraya.
"Apa benar Tegar ada di sini?" tanya Amanda lagi.
Soraya meraih telapak tangan Tegar "sekarang julurkan tangan kanan mba, tegar akan menyentuh tangan mba" pinta Soraya, Amanda dengan sedikit ragu melakukan apa yang di minta oleh Soraya.
Amanda begitu terkejut saat merasakan ada seseorang yang masuk di antara jari-jari tangannya, lalu menggenggamnya erat serta menciumnya, Amanda sedikit merinding bulu kuduknya, tapi Amanda tahu kalau tangan itu adalah tangan Tegar kekasihnya, Soraya memalingkan wajahnya,melihat adegan itu.
"Aku mencintaimu" ucap Amanda
"Aku juga!" balas Soraya, "eh bukan, dia yang bilang, dia juga mencintai mba" kata Soraya, wajah Amanda bersemu merah.
Siang itu mereka duduk bersama dengan posisi tegar di tengah-tengah mereka, tegar menggenggam kedua tangan dua wanita yang ada di sampingnya saat ini. Posisi yang aneh kata itulah yang terjadi.
"Urusan Amanda telah selesai apalagi yang harus aku lakukan?" tanya Soraya, ketika mereka ada di dalam kamar hotel.
Tegar menggelengkan kepalanya pelan.
"Kalau begitu keluarlah, aku mau tidur!" usir Soraya sambil menguap lebar, Tegar dengan menembus tembok, masuk ke kamar yang letaknya ada di sebelah kamar Soraya, yang kebetulan penyewanya hari ini keluar, mengetahui hal itu, Tegar segera meminta Soraya untuk menyewa kamar itu, saat itu juga untuknya. Hingga akhirnya mereka menyewa dua kamar, walaupun Soraya di pandang aneh oleh pihak hotel karena telah menyewa dua kamar, padahal dia datang sendiri ke sana.
Malam itu Soraya dan Topan tetap tidur terpisah seperti biasanya, Soraya terlelap begitu cepat, mungkin karena dingin kamar itu atau karena perjalanan jauh ke kota ini, cukup membuat Soraya kelelahan juga.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
Sriutami Utam8
kasihan soraya jadi obt nyamuk
2023-06-10
1