Ravi Story: Wedding Day

"Bagaimana para saksi? Sah?" tanya sang penghulu.

"SAH!" Ucap para saksi dengan kompak.

Ravi langsung tersenyum penuh kemenangan, ah akhirnya di usia 35 tahun ia menikah juga. Akhirnya ia akan terbebas dari pertanyaan-pertanyaan keluarga dan orang sekitar yang begitu sensitif di telinganya beberapa tahun terakhir.

"Kapan nikah?"

Ajeng langsung menyalimi Ravi yang kini statusnya berubah menjadi suaminya. Dengan penuh senyuman kebahagiaan, keduanya saling menatap penuh cinta sebelum akhirnya Ravi mencium kening Ajeng dengan romantis.

"Iri banget deh liat om Ravi." celetuk Sheilla yang duduk tak jauh dari kedua pengantin.

Sedangkan mama papanya terlihat duduk di barisan kedua bersama dengan para orang tua yang lainnya.

Agam yang berdiri di sampingnya langsung melirik dengan wajah sinis sembari berdecak, diperhatikannya wajah Sheilla menahan senyum melihat pemandangan di depan mata mereka.

Pemandangan Ravi dan Ajeng yang sedang berfoto berdua setelah akad mereka.

"Lo masih kecil udah iri-irian liat om Ravi nikah?" tanya Agam.

Sheilla menganggukkan kepalanya, "Iri bangetlah! jadi pengen cepet-cepet nikah deh." celetuknya.

Agam langsung membelalakkan kedua matanya saat mendengar ucapan Sheilla barusan. Bagaimana mungkin anak usia 16 tahun sudah memikirkan pernikahan? Bahkan mereka baru saja masuk SMA.

"Sekolah dulu baru mikirin nikah bocil!" balas Agam sambil menjitak pelan kepala Sheilla.

"Tuh om Ravi aja baru nikah di umur 35 tahun, lo? masih 16 tahun masih piyik mending sono kerjain aja tugas matematika lo biar gak dapet nilai 20 lagi." sindir Agam.

Sheilla berdecak, ia menatap Agam kesal. Keduanya memang berada di kelas yang sama, entah kenapa apesnya Sheilla selalu bareng dengan Agam sejak kecil.

"Berisik lo, ganggu aja khayalan gue. Lagipula orang tua kita juga nikah di usia muda kan? apa salahnya." celetuknya.

Sheilla melipat kedua tangannya di depan dada, ia tau kalau kedua orang tuanya dan kedua orang tua Agam menikah karena perjodohan dini, tidak masuk akal.

"Btw Gam.." ucap Sheilla kemudian mendekat ke arah Agam.

"......Abang lo dimana?" tanyanya dengan suara berbisik pelan.

Agam menghela nafasnya pelan, "Lo! masih suka sama abang gue?" tanyanya balik.

Sheilla langsung memberikan tatapan tajam pada Agam karena pertanyaannya barusan. Apa-apaan Agam, apa ia ingin memberitahukan seluruh tamu di acara ini bahwa Sheilla menyukai Adam?

Ckckck..

"Pelan dong ngomongnya! lo ember banget deh Gam, serius." omelnya.

Agam terkekeh pelan, sejak kecil memang sifatnya seperti ini. Suka membuat rusuh dan keributan serta membuat orang disekelilingnya kesal. Agam suka sekali jika seseorang kesal padanya.

"Abisnya lo juga kenapa sih bisa suka sama manusia kutub utara kek Adam? Mending juga gue kemana-mana." Sindirnya.

Sheilla langsung cemberut mendengarnya, "Gue suka karena dia Adam bukan lo. Mending lo jawab aja deh sekarang, dia ada dimana sekarang? Gue gak liat dari tadi." Tanyanya lagi.

Sheilla celingukan mencari dimana Adam berada, rasanya mubazir sekali ia sudah berdandan cantik seperti ini tapi tidak dilihat oleh mas cursh, Adam.

Agam menghela nafasnya, "Paling juga menyendiri ngajakin Ayu." Celetuknya.

Sheilla yang mendengar itu hanya bisa mengerjapkan kedua matanya.

Sedangkan ditempat lain, tempat yang jauh dari keramaian acara pernikahan, Adam sedang duduk di sebuah kursi taman.

Srak

Tangannya dengan lihai membalik lembaran buku yang sedang dipegangnya. Wajahnya tampak datar, namun kedua matanya begitu serius terpaku membaca isi dari buku tersebut.

"Baca apa sih bang?" Tanya Ayu.

Orchidya Ayu Satya Arsenio, gadis berusia 10 tahun dengan wajahnya yang terlihat cantik dan kalem.

Dari nama belakangnya saja sepertinya semua orang bisa menebak siapa gadis ini. Ya, gadis yang akrab disapa dengan panggilan Ayu adalah anak bungsu dari Kaila dan Raffa.

Karena ia adalag anak perempuan sekaligus anak bungsu dikeluarga Arsenio, maka bisa dipastikan kalau Ayu adalah anak kesayangan dirumah mereka. Walaupun ia dilahirkan disaat Kaila sedang intership hingga membuat satu keluarga besar kewalahan, namun ia tetap menjadi yang tersayang oleh keluarganya.

Tidak hanya Kaila dan Raffa saja yang memperlakukannya dengan amat teramat, tetapi kedua abangnya Agam dan Adam juga sangat-sangat menyayangi dan menjaganya dengan baik.

"Abang!!!!" Panggil Ayu lagi dengan nada kesal.

Abangnya yang satu ini memang benar-benar irit bicara, tapi entah mengapa Ayu malah berada disini dengan sang abang bukan dengan kedua orang tuanya.

"Diem dulu dek, abang masih baca buku."

Ayu menghela nafasnya, "Ya Ayu penasaran bang, baca buku apaan?" Tanyanya lagi.

"Anak kecil gak boleh tau." Balas Adam singkat.

Ayu berdecak sebal, "Haish, nyebelin."

Clap

"Ethics Demonstrated in Geometrical Order"

Adam melirik ke arah adiknya yang dengan lucunya menyilangkan kedua tangannya di depan dada dengan bibir yang monyong ke depan.

Adam menyunggingkan senyumnya kemudian mengacak-acak rambut adiknya dengan gemas.

"AAAAA ABANG!!!! RAMBUT AYU BERANTAKAN TAU!" Protesnya.

Bukannya merasa bersalah, Adam malah tertawa hingga membuat Ayu merasa semakin kesal dengannya.

"Gak berantakan, adik abang masih keliatan cantik kok."

Ayu diam, masih enggan untuk menanggapi pujian dari abangnya barusan.

"Abang kasih tau buku apa juga Ayu gak bakalan tau dek. Mending sama mama aja sana, kenapa sama abang disini?" Tanya Adam.

"Abang juga ikut! Gak boleh duduk sendirian disini!" Ucap Ayu dengan wajah kesalnya.

Baiklah, jika sudah begini maka bisa dipastikan Adam tidak akan bisa menolak.

******

"Selamat ya bro! akhirnya sekarang ada gandengan juga. Buruan yak, buatin gue ponakan baru!" ucap Alex sembari memeluk sahabatnya tersebut, Ravi.

Ravi dan Ajeng saat ini sedang mendatangi tamu mereka satu persatu. Ravi dan Ajeng hanya mengundang kurang lebih 300 tamu undangan, acara dibuat lebih private atas permintaan Ajeng sendiri.

Setelah acara akad yang dilakukan tadi, kini giliran acara party dari sore hingga malam. Jam juga sudah menunjukkan pukul 5 sore, mungkin sebentar lagi mereka akan melihat matahari terbenam dari lokasi mereka saat ini yang langsung menghadap ke arah laut.

Ravi masih mengenakan setelan jas formal sedangkan Ajeng mengenakan gaun berwarna putih simpel.

"Thank bro! lo gak usah khawatir kalo soal keponakan, pasti aman." balasnya.

Ajeng yang mendengar itu hanya bisa tersenyum manis menanggapi dengan sikapnya yang tetap tenang.

"Selamat bro, langgeng ya." kata Aksa dan diangguki oleh Ravi.

"Selamat ya Rav! semoga jadi keluarga yang samawa dan setelah ini jangan terlalu banyak tingkah oke? kasian Ajeng kalo ngeliat elo banyak tingkah mulu." kata Raffa.

Ravi langsung berdecak kesal mendengarnya, memang benar kedua sahabatnya tidak ada yang beres satupun. Ravi jadi bingung kenapa ia bisa berteman dengan dua manusia seperti Alex dan Raffa? untung saja ada Aksa yang mempunyai sifat normal diantara mereka semua.

"Udah tobat Raff... gue udah gak banyak tingkah semenjak kepala tiga, emangnya lo gak nyadar?" tanyaya.

Raffa dan Alex saling bertatapan kemudian menggelengkan kepala bersamaan, "Lo tetep sama kayak dulu deh, gak ada berubahnya gue liat." kata Alex dengan wajah yang dibuat mendramatisir.

"Ck, yang.. semenjak kenal, aku gak banyak tingkah kan?" tanya Ravi kepada istrinya.

"Enggak kok, kamu kalem banget orangnya sampai aku harus tahan sabar kalo sama kamu."

Ucapan Ajeng barusan langsung mengundang tawa di meja mereka, tidak hanya Alex. Aksa dan Raffa saja tapi Clarissa, Elisa dan Kaila juga ikut tertawa. Meja mereka jadi terasa begitu ramai hingga mengundang atensi dari tamu-tamu yang lain termasuk enam anak yang sedang berdiri mengambil makanan.

"Papa gue kayaknya asik banget ceritanya sampai ketawa begitu." celetuk Sheilla sembari memperhatikan meja orang tua mereka.

Adam dan Agam juga ikut melirik namun setelahnya Adam kembali sibuk dengan cake di depannya bersama dengan adiknya Ayu yang meminta diambilkan makanan bersama abangnya.

"Lagi bicarain apa ya kira-kira?" gumam Agam.

"Mungkin bicarain siapa yang bakal nyusul om Ravi setelah ini."

"Ck, gila lo."

Terpopuler

Comments

andre ambarwaty

andre ambarwaty

anak ke 3 raffi dipanggil icha knpa jadi ayu

2024-01-03

0

andre ambarwaty

andre ambarwaty

anak raffi 4 ya thor ?
apa namya yg berubah ?

2024-01-03

0

Resmaneli Putri

Resmaneli Putri

eh icha jg bknny anak kaila ya,?

2023-04-02

1

lihat semua
Episodes
1 Ravi: Before Marriage
2 Ravi Story: Wedding Day
3 Ravi Story: Kisah di Acara Wedding Party
4 Sheilla: First Love Story
5 Sheilla: Alasan Jatuh Cinta
6 Adam: Sifat yang Berbeda
7 Adam: Setitik Perhatian
8 Sheilla: Pangeran Berhati Hangat
9 Viona: Gadis Berhati Baik
10 Agam: Cinta Pertama
11 Agam: Cinta Pertama yang Sebenarnya
12 Adam & Sheilla: Dinner
13 Adam & Sheilla: Yes, I Will!
14 Adam: H-7 Sebelum Penyerahan Jabatan
15 Viona: Hari Pelantikan
16 Adam & Viona : Sindiran Adam
17 Ibram: Gue Suka Sama Elo
18 Viona: Pulang Bareng
19 Viona: Es Batu yang Hangat
20 Viona: Teman Baik
21 Adam: Engagement Day
22 Viona : Liburan di Puncak
23 Adam: Mabuk
24 Viona: Niat Jahat Ibram
25 Adam & Viona: Night
26 Viona: Bangun
27 Adam: Ingat Semuanya
28 Viona: Hamil
29 Viona: Menghindar
30 Viona: Berhenti Bekerja
31 Adam: Curiga
32 Viona: Malang
33 Adam: Nyusul ke Malang
34 Viona: Gak Mau Pulang
35 Adam & Viona: Balik ke Jakarta
36 Adam & Viona : Rumah Sakit
37 Adam : Ingin Jujur
38 Viona: Tak Sadarkan Diri
39 Adam: Menjaga Viona di Rumah Sakit
40 Sheilla: Gagal Nikah
41 Sheilla : Bukan Adam
42 Sheilla : Alasannya Apa?
43 Adam : Pulang ke Rumah
44 Adam: Ngejelasin Semuanya
45 Adam & Sheilla : Perasaan Aku ke Kamu
46 Raffa: Kesan Pertama yang Gak Penting
47 Sheilla dan Viona : Ketemu Juga Ya?
48 Adam: Bicara dengan Ayah Viona
49 Adam & Viona : Menikah
Episodes

Updated 49 Episodes

1
Ravi: Before Marriage
2
Ravi Story: Wedding Day
3
Ravi Story: Kisah di Acara Wedding Party
4
Sheilla: First Love Story
5
Sheilla: Alasan Jatuh Cinta
6
Adam: Sifat yang Berbeda
7
Adam: Setitik Perhatian
8
Sheilla: Pangeran Berhati Hangat
9
Viona: Gadis Berhati Baik
10
Agam: Cinta Pertama
11
Agam: Cinta Pertama yang Sebenarnya
12
Adam & Sheilla: Dinner
13
Adam & Sheilla: Yes, I Will!
14
Adam: H-7 Sebelum Penyerahan Jabatan
15
Viona: Hari Pelantikan
16
Adam & Viona : Sindiran Adam
17
Ibram: Gue Suka Sama Elo
18
Viona: Pulang Bareng
19
Viona: Es Batu yang Hangat
20
Viona: Teman Baik
21
Adam: Engagement Day
22
Viona : Liburan di Puncak
23
Adam: Mabuk
24
Viona: Niat Jahat Ibram
25
Adam & Viona: Night
26
Viona: Bangun
27
Adam: Ingat Semuanya
28
Viona: Hamil
29
Viona: Menghindar
30
Viona: Berhenti Bekerja
31
Adam: Curiga
32
Viona: Malang
33
Adam: Nyusul ke Malang
34
Viona: Gak Mau Pulang
35
Adam & Viona: Balik ke Jakarta
36
Adam & Viona : Rumah Sakit
37
Adam : Ingin Jujur
38
Viona: Tak Sadarkan Diri
39
Adam: Menjaga Viona di Rumah Sakit
40
Sheilla: Gagal Nikah
41
Sheilla : Bukan Adam
42
Sheilla : Alasannya Apa?
43
Adam : Pulang ke Rumah
44
Adam: Ngejelasin Semuanya
45
Adam & Sheilla : Perasaan Aku ke Kamu
46
Raffa: Kesan Pertama yang Gak Penting
47
Sheilla dan Viona : Ketemu Juga Ya?
48
Adam: Bicara dengan Ayah Viona
49
Adam & Viona : Menikah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!