03. Memilih impian

Arkan's POV

Apa dia kira aku membayarnya hanya untuk menelepon saja. Mereka benar-benar tidak profesional.

"Hey kau kenapa honey? " tanya Karla saat aku menghampiri dirinya.

" Aku sedang kesal saja. Mereka semua tidak bekerja secara profesional. Lihat ini mereka belum mendekor untuk pernikahan kita, padahal pernikahan kita akan dilaksanakan besok " aku mendudukkan diriku disofa dekat tangga gedung ini

" Tenanglah, aku yakin mereka akan menyelesaikan semua ini sebelum acara pernikahan kita. Mereka adalah WO yang hebat. Mereka pasti punya alasan mengapa mereka bisa seperti. Jadi sekarang tenangkan dirimu, oke? " Karla memang selalu bisa menenangkanku. Aku sangat beruntung mendapatkan dia.

Ddrrrtt...drrtt..drrtt....

Ponsel Karla berbunyi. Siapa yang menelepon disaat seperti ini. Dasar pengganggu.

" Aku angkat telepon dulu. Kau tunggu disini, oke? " ucap Karla lalu ia berjalan menjauh dariku. Kenapa tidak disini saja menerima teleponnya. Hahhh.....

____________________________

Author's POV

Karla berjalan menjauh dari Arkan untuk mengangkat teleponnya. Dia melihat layar ponselnya. Nomor tidak dikenal batin Karla. Karla mengangkat teleponnya

" Hallo " Sapa Karla pada si penelepon

" Hallo nona Karla Syavira " ucap dipenelepon dengan nada formal

" Iya, ada apa ya? " Tanya Karla bingung

" Begini kami dari agensi model ingin menawarkan pada anda agar bisa mengikuti seleksi model internasional " ucap si penelepon

" Hmmm.... Kapan itu akan diadakan? " Tanya Karla sedikit antusias

" Acara ini akan diadakan 3 hari lagi nona. Tapi anda harus berangkat besok karena perjalanan ini sedikit lama dan sebelum acara itu nona harus mengisi beberapa formulir pendaftaran serta mengikuti beberapa persyaratan. Apakah anda tertarik nona? " tanya si penelepon

" Aku sangat tertarik. Kalau begitu aku akan berangkat besok " ucap Karla begitu antusias.

" Baiklah agensi kami akan mengirimkan tiket pesawat ke rumah anda hari ini nona " Kata si penelepon

" Baiklah " kata Karla lalu menutup panggilannya. 

Karla tersenyum bahagia. Inilah impiannya menjadi model internasional. Dia akan berangkat besok, tapi bagaimana dengan pernikahannya. Dia sangat ingin pergi tapi dia juga berat untuk membatalkan pernikahannya.

Apakah dia rela membatalkan pernikahannya? Tidak dia tidak akan membatalkannya tapi ia akan meminta Arkan menunda pernikahannya. Ya itu lebih baik.

Karla berjalan kembali ketempat dimana Arkan duduk tadi. Ia melihat Arkan duduk disofa dekat tangga dan ia sedang memainkan ponselnya. Karla duduk disebelah Arkan.

Karla menarik hapasnya dalam-dalam. Ia harus memberitahu Arkan soal ini.

" Arkan " panggil Karla tapi Arkan tak merespon

" Arkan " panggilnya lagi sambil menyentuh lengan Arkan. Kali ini barulah Arkan menolehkan kepalanya pada Karla

" Ada apa honey? " tanya Arkan sambil menyelipkan anak rambut Karla ke samping

" Aku ingin berbicara padamu " kata Karla terlihat serius

" Bukankah sekarang kau sudah bicara honey " kata Arkan tersenyum.

" Aku serius Arkan " kata Karla sedikit kesal

" Baiklah...baiklah.. Kau ingin bicara apa? " tanya Arkan berubah serius

" Aku mendapat tawaran untuk mengikuti acara seleksi model internasional " kata Karla sambil menarik napas dalam

" Bukankah itu bagus, lalu masalahnya apa? Aku mengizinkan kau pergi, kau taukan aku tak akan melarangmu melakukan pekerjaanmu walaupun kita sudah menikah " kata Arkan sambil menggenggam tangan Karla

Karla menunduk. Ia takut mengatakan hal yang selanjutnya. Ia takut Arkan akan marah padanya. Tapi kalau ia tak mengatakan ini maka ia tak dapat menggapai impiannya. Karla menarik napas lalu mendongakkan kepalanya menatap Arkan

" Acara itu akan dilaksanakan 3 hari lagi dan aku harus berangkat besok. Aku harus mengisi formulir pendaftaran dan mengikuti beberapa persyaratan disana " kata Karla sambil menatap Arkan.

Senyum diwajah Arkan menghilang setelah mendengar hal itu.

" Tapi besok kita akan menikah Karla. Pernikahan ini lebih penting daripada acara itu. Kau tidak akan mengikuti acara itu kita akan menikah besok " Kata Arkan tegas

" Aku mohon mengertilah Arkan. Aku sudah lama menginginkan hal ini. Aku tidak mau kehilangan kesempatan itu. Aku sangat ingin menjadi model internasional " Kata Karla menggenggam tangan Arkan

" TIDAK!! AKU TAK AKAN MENGIZINKAN KAU PERGI KARLA " Teriak Arkan. Dia melepas genggaman tangan karla lalu berdiri.

" Arkan ini impianku aku mohon padamu izinkan aku pergi " mohon Karla mencoba meraih tangan Arkan lalu menggenggamnya.

" AKU BILANG TIDAK YA TIDAK KARLA. Besok adalah pernikahan kita. Itu lebih penting Karla " kata Arkan. Ia memegang bahu Karla.

" Kita bisa menunda pernikahan ini. Kita menikah setelah aku pulang dari sana, oke? " Karla masih berusaha membujuk

" Tidak bisa Karla. Pernikahan ini sangatlah penting tidak bisa kita menundanya. Aku mohon padamu dengarkan aku sekali ini saja. Pernikahan ini tetap terlaksana besok dan kau tak akan pergi kemana-mana " kata Arkan. Ia tetap tidak akan mengizinkan Karla pergi karena pernikahan lebih penting baginya.

" Arkan, aku mohon ini impian dari kecil. Aku mohon padamu. Aku mohon Arkan " kata Karla memeluk Arkan. Karla menangis dalam pelukan Arkan.

" Kau bisa wujudkan impian itu saat kita telah menikah. Aku akan membantumu Karla. Jadi kita akan tetap menikah besok, oke? " Arkan berusaha membujuk Karla

" Tapi Arkan ak- " baru saja Karla akan bicara Arkan memotong ucapan Karla

" Aku mohon Karla turuti aku sekali ini saja demi kita " Ucap Arkan. Arkan mencium puncak kepala Karla

" Baiklah, kita akan tetap menikah besok demi kita " ucap Karla melepaskan pelukannya dan menatap Arkan. Karla tersenyum

" Terimakasih " ucap Arkan lalu memeluk Karla

Karla mengangguk dalam pelukan Arkan.

_______________________

Shasa's POV

Aku masih kesal dengan pria angkuh itu. Moodku hari ini hancur karena pria itu. Aku kembali berjalan kearah para pegawaiku. Mereka telah mendekor beberapa bagian didalam gedung ini.

Aku mengambil beberapa hiasan bunga lalu membawanya kearah dekat tangga. Bunga-bunga ini akan terlihat cantik jika dipajang disekitar tangga.

Disaat aku akan mendekat kearah tangga aku mendengar suara orang berteriak

" TIDAK!! AKU TAK AKAN MENGIZINKAN KAU PERGI KARLA " astaga sepertinya mereka sedang bertengkar. Aku berjalan lebih mendekat.

Aku melihat si pria angkuh itu sedang berteriak kepada wanita yang duduk disofa. Sebenarnya mereka kenapa? Aku semakin penasaran.

" Arkan ini impianku aku mohon padamu izinkan aku pergi " kata Wanita yang tadi kalau tidak salah namanya Karla. Lembut sekali wanita itu. Dia bahkan tidak membalasnya dengan teriakan juga.

" AKU BILANG TIDAK YA TIDAK KARLA. Besok adalah pernikahan kita. Itu lebih penting Karla " Apa dia tidak bisa berbicara lembut sedikit saja pada Karla. Hmm... Sebaiknya aku tak mendengarkan perdebatan ini. Ini akan membuang waktuku.

Kalau mereka ingin berdebat terserah mereka yang mereka tak mengganggu pekerjaanku. Aku menaruh hiasan bunga-bunga ini disekitar tangga.

Aku berjalan kembali kearah dimana hiasan lain yang belum terpasang. Aneh bukankah mereka akan menikah lalu mengapa mereka berdebat seperti itu. Hey.. Sejak kapan aku peduli pada hal seperti itu.

Biarkanlah mereka. Aku mengawasi semua pegawaiku dengan teliti karena aku tak mau berurusan lagi dengan pria angkuh itu hanya karena kesalahan kecil.

Hufftttt..... Aku menghembuskan napas lelah. Akhirnya semua telah selesai. Gedung ini sudah siap untuk acara pernikahan besok. Segera aku menyuruh semua pegawaiku untuk membereskan sisa-sisa perlengkapan yang tak terpakai.

Kulihat jam tanganku ini sudah pukul 11 malam. Aku ingin cepat-cepat sampai rumah lalu tidur dikasur kesayanganku. Ya tuhan badanku sakit semua karena bekerja terlalu keras hari ini. Hari yang melelahkan.

" Nona semua sudah selesai. Perlengkapannya juga sudah kami bereskan " kata salah satu pegawaiku

" Baiklah kita pulang sekarang " aku berjalan keluar  sambil membawa sebagian peralatan dan juga berkas-berkas. Pegawaiku sudah keluar terlebih dahulu.

Aku berjalan keluar gedung. Semoga saja masih ada taksi yang lewat supaya aku bisa pupang dengan segera. Aku tak bisa menghubungi Rani untuk menjemputku karena ponselku telah hancur dan tak bisa digunakan lagi. Ini semua karena si pria angkuh itu.

Sial! Diluar sudah begitu gelap jangankan taksi kendaraan saja sudah mulai sepi. Aku harus bagaimana sekarang. Pegawaiku sudah pulang duluan. 

Rumahku sangat jauh dari sini. Tidak mungkin aku akan jalan kaki. Ya tuhan bagaimana ini? Aku harus apa sekarang. Niatku untuk segera tidur dikasur kesayanganku pupus sudah.

Andai saja ada orang yang mau memberiku tumpangan. Aku mohon ya tuhan bantu aku. Aku sangat lelah hari ini.

Sudah 30 menit aku berdiri dipinggir jalan ini. Jam sudah menunjukkan pukul 11:30. Kendaraan yang lewat sudah semakin sepi. Tak ada pilihan lain sebaiknya aku jalan saja daripada aku mati kedinginan disini. Ya ampun kakiku, sakit sekali rasanya.

Aku melihat kebelakang dan terimakasih Tuhan. Aku melihat ada taksi yang melihat. Aku memberhentikan taksi itu dan masuk kedalamnya. Aku menyebutkan alamatku lalu taksinya pun jalan.

Sekitar 45 menit aku sampai dirumahku. Aku membayar ongkos lalu masuk kedalam rumah.

Aku menuju kamarku. Setelah masuk kamar, aku menaruh perlengkapanku dan berkas-berkasku dimeja kamarku. Aku berjalan kearah kamar mandi untuk membersihkan diriku.

Aku keluar kamar mandi lalu berjalan menuju arah ranjang dan merebahkan tubuhku disana. Hmm... Nyamannya. Aku memejamkan mataku tak lama kemudian aku telah masuk kedalam alam mimpiku.

_________________________

Arkan's POV

Setelah perdebatan tadi aku langsung mengantarkan Karla kerumahnya. Sekarang disinilah aku dikamarku sendiri.

Aku memikirkan perkataan Karla tentang impiannya itu. Aku tau dia orang yang keras kepala dan akan berbuat sangat nekad. Aku harus mengawasi dirinya.

" Hallo Willi, aku minta kau utus kawan-kawanmu untuk mengawasi Karla. Aku tak ingin dia berbuat nekad " Kataku tegas. Aku sangat khawatir Karla akan berbuat nekad.

" Baik Tuan " Setelah mendengar jawaban dari Willi aku mengakhiri panggilannya.

Aku merebahkan tubuhku dikasur lalu memejamkan mataku. Tak lama aku telah masuk kealam mimpi.

Aku terbangun karena mataku terkena sinar matahari dari celah tirai kamarku.

Aku turun dari tempat tidur lalu berjalan menuju kamar mandi.

Setelah membersihkan diri aku langsung memakai tuxedo yanv telah aku beli kemarin. Hari ini adalah hari pernikahanku. Aku akan menjemput Karla dirumahnya.

Oh ya hari ini ibuku akan datang kehari pernikahanku. Selama ini ibuku tinggal dinegara kelahirannya yaitu New York. Ibuku memang bukan orang Indonesia. Ayahku yang negara kelahirannya di Indonesia. Tapi ayahku sudah meninggal 1 tahun yang lalu karena penyakit jantungnya. Ibuku lebih memilih tinggal di New York daripada tinggal bersamaku.

Ibuku bernama Bethrys Pradipta. Sebenarnya nama aslinya Bethrys Smith hanya ia tak pernah mau memakai nama keluarganya lagi karena bagi Ibuku suaminya adalah segalanya sehingga ia tetap memakai nama keluarga ayahku.

Setelah kurasa diriku sudah rapi aku keluar rumah. Didepan rumahku sudah terpakir mobil dengan hiasan khas pernikahan. Supirku sudah menungguku didalam mobil. Aku masuk kemobil dan mobil pun jalan menuju rumah Karla.

Sesampainya dirumah Karla. Aku langsung menyuruh bodygard yang telah ku utus untuk memanggil Karla.

Tak berapa lama Karla keluar dengan menggunakan pakaian pengantin berwarna biru dan sedikit polesan make up diwajahnya. Sangat cantik

" Hai honey kau terlihat sangat cantik " kataku saat Karla telah masuk kedalam mobil dan duduk disebelahku.

" Kau juga terlihat tampan " Katanya sambil tersenyum padaku

Mobil pun jalan kegedung dimana acara pernikahan akan dilaksanakan.

Kami sampai digedung itu sekitar 1 jam perjalanan. Kami turun dari mobil. Karla menggandeng tanganku.

Kami masuk kegedung itu. Masih terlihat sepi. Ada beberapa prang yang sedang mempersiapkan acara ini. Aku membawa Karla ke sebuah kamar.

" Kau tunggu disini saja sampai aku menjemputmu nanti. Aku ada urusan, jadi tunggulah aku dikamar ini " kataku lalu membuka pintu kamar itu untuk Karla

" Baiklah " Katanya. Aku mencium puncak kepalanya lalu pergi

Karla masuk kedalam kamar lalu menutup pintunya.

" Awasi kamar ini. Berikan apapun yang ia butuhkan. Ingat jangan biarka dia kabur " ucapku tegas pada bodygard suruhanku

" Baik Tuan " jawabnya. Lalu aku pergi

_______________________

Shasa's POV

Aku mengerjapkan mataku begitu sinar matahari menerpa wajahku melalui celah jendela kamarku.

Aku bangun dan turun dari tempat tidur. Aku berjalan menuju kamar mandi. Setelah selesai membersihkan diri aku bersiap-siap.

Hari ini aku akan pergi kepernikahan pria angkuh itu. Kalau bukan karena pekerjaan aku tak akan pernah mau datang kesana.

Sepertinya Rani tak bisa menemaniku. Karena dia bilang dia ada acara keluarga hari ini. Aku sudah membeli ponsel baru. Sebenarnya bukan aku yang beli tapi Rani, ia yang mengirimkanku ponsel itu kesini.

Setelah bersiap aku keluar rumah dan menunggu taksi. Untunglah tak cukup lama ada taksi yang datang. Aku memberhentikannya lalu masuk dan taksi itupun jalan.

Sekitar 45 menit aku sampai digedung pernikahan itu. Aku membayar ongkos lalu masuk. Hmm... Sangat mewah sekali baru beberapa orang tamu yang datang. Sebentar lagi pasti acara akan dimulai. Aku berjalan mencari keberadaan para pegawaiku.

Aku melewati sebuah kamar. Sepertinya kamar pengantin karena disana aku melihat ada si pria angkuh itu. Tanpa mempedulikannya aku berjalan melewatinya.

" Hey, kau " panggilnya pada seseorang. Aku tak peduli aku tetap melanjutkan langkahku.

" Aku berbicara padamu " katanya sekali lagi. Wait! Dia berbicara padaku. Aku menghentikan langkahku lalu berbalik menatapnya.

" Kau berbicara padaku? " tanyaku untuk memastikan

" Ya aku berbicara padamu, aku ingin pergi kesana sebentar jadi aku ingin kau menjaga kamar ini dulu sampai bodygardku kembali " katanya. Dia kira aku ini satpam apa.

" Aku bukan bodygardmu atau satpammu, aku disini bekerja sebagai WO. Cari saja orang lain " kataku. Enak saja menyuruh untuk menjaga kamar

" Aku ada urusan penting jadi aku hanya meminta tolong. Ini urusan penting jadi tolong jaga kamar ini " katanya lalu pergi begitu saja

Dasar pria angkuh. Kau kira aku mau menolongmu. Lagipula ini kamar apa. Sudahlah sebaiknya aku kerjakan saja tugasku. Aku pergi mencari para pegawaiku.

____________________

Author's POV

Didalam kamar, Karla terlihat bingung. Apakah ia akan meneruskan pernikahan ini atau menggapai impiannya?

Karla memikirkan semua itu berulang-ulang. Ia harus mengambil keputusan sebelum semuanya terlambat.

Karla mengambil buku dan pulpen yang ada dimeja. Ia menulis didalam buku itu setelah selesai ia merobek kertasnya dan menaruhnya diatas meja.

" Maafkan aku Arkan " katanya sambil meneteskan air mata. Ia menghapus air matanya.

Disisi lain Arkan sedang berjalan menuju kamar tempat Karla berada. Ia menghentikan langkahnya saat melihat wanita yang sedang berbicara pada seseorang. Ia menghampiri wanita itu

" Bukankah aku menyuruhmu untu menjaga kamar itu " kata Arkan kesal

" Sudah kubilang tugasku disini sebagai WO bukan sebagai satpammu " kata wanita itu. Yap dia adalah Shasa

" Kau ini benar-benar. Ak- " belum selesai Arkan akan berbicara ucapannya dipotong oleh bodygardnya

" Tuan! Nona Karla tak ada dikamar " Dam!! Arkan begitu terkejut. Ia segera berlari kearah kamar itu

Ia masuk kekamar itu dan melihat keseluruh penjuru kamar. Kamar itu kosong tak ada Karla. Ia melihat ada kertas diatas meja dekat tempat tidur.

Arkan mengambil kertas itu lalu membacanya

AKU MEMILIH IMPIANKU ARKAN

MAAFKAN AKU

Setelelah membaca itu. Arkan meremas kertas itu dengan kuat.

" WILLI CARI KEBERADAAN KARLA SEKARANG. BAWA DIA KEMARI SEBELUM PERNIKAHAN DIMULAI. CEPAT!!!!! " teriak Arkan membuat semua terkejut. Bahkan Shasa yang ikut menyeksikan itupun terkejut.

Semua bodygard dan suruhan Arkan bergerak mencari keberadaan Karla.

Terpopuler

Comments

seru

2023-03-11

0

Her Man

Her Man

wow mkin seru ni,

2023-02-26

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!