Hanum keluar dengan penampilan barunya, yang membuat suaminya tidak melewatkan sedikitpun tatapannya.
Sultan menatap istrinya tanpa berkedip hingga Hanum mulai masuk dan menutup pintu mobil. Ia pun mengerutkan keningnya penuh heran menatap dirinya dan suaminya setelahnya.
“Kenapa kau menatapku seperti itu? Salah lagi dengan cara berpakaianku?“ tanya Hanum tidak mengerti.
“Eee, tidak. Kau cantik.“ ucapnya terbata. Lalu segera menyalakan mesin mobilnya, Sultan turun dari mobilnya untuk menutup pintu gerbang dan kembali masuk kedalam mobil. Karena asisten rumah tangga dan satpam rumahnya belum datang, kemungkinan mereka akan datang di jam dua siang.
Sultan melajukan mesin mobilnya dengan kecepatan normal. Menyisir jalanan kota yang padat merayap namun tidak menunjukkan adanya kemacetan seperti di jam kerja di pagi hari dan sore menjelang di jam pulang.
Di lobi rumah sakit Sultan mencari tempat yang nyaman untuk memarkirkan mobilnya. Dan keluar bersama Hanum berjalan menuju koridor rumah sakit mencari ruangan Dokter Sandra.
Dokter obgyn terbaik di bidangnya yang akan menangani terapi hormonnya agar Hanum lebih cepat mengeluarkan ASI-nya.
Tokk.... tok....
“Masuk!“
Sultan dan Hanum masuk kedalam ruangan dokter Sandra, setelah mendapat jawaban dari dalam.
“Selamat pagi, Dokter!“ sapa Sultan pada dokter Sandra.
“Pagi, Pak Sultan, bu Hanum silakan duduk!“ jawab dokter Sandra mempersilakan keduanya dengan ramah.
Mereka pun duduk bersisian, sementara dokter Sandra mengisi data pasien dan bertanya pada keduanya lalu menulisnya kedalam lembaran kertas penting ditangannya.
“Mari bu Hanum ikut saya!“ ajak Dokter Sandra ke dalam ruangan. Yang di sekat oleh tirai warna hijau, yang di dalamnya terdapat berbagai alat medis yang Hanum sendiri tidak tahu apa saja kegunaan alat itu.
Hanum melakukan terapi hormon sesuai arahan apa yang dokter Sandra minta. Induksi laktasi pun akhirnya berhasil dilakukan setelah dokter Sandra memompa pay* da* Hanum.
Meski Hanum sedikit risih dan ada rasa nyeri yang luar biasa di kedua buah da** nya. Karena bagaimanapun juga dia tidak tahu bagaimana caranya menyusui dengan benar. Sebab dia juga belum mengalami menjadi ibu hamil dan tiba-tiba menjadi ibu susu dari bayi tidak pernah dia lahirkan dari rahimnya sendiri.
“Bagaimana dokter? Apa metodenya berhasil?“ tanya Sultan penuh harap. Agar Kendra segera dibawa pulang dan secepatnya mendapatkan sumber kehidupannya.
“Alhamdulillah, terapinya berhasil Asi yang didapat pun cukup banyak. Baby Kendra sudah bisa di bawa hari ini. Ibu Hanum, susui baby Kendra sesering mungkin agar Asi yang keluar lebih banyak. Dan makan makanan yang sehat dan bergizi.“ pesan dokter Sandra pada Hanum. Tidak lama kemudian Suster masuk kedalam ruangan dengan baby Kendra dalam gendongnya.
“Pagi, Dokter! Baby Kendra sepertinya sudah haus.“ ucap suster itu menyerahkan baby Kendra pada Hanum.
“Sekarang coba susui baby Kendra, ibu Hanum!“ pinta dokter Sandra. Hanum menggendong Kendra dalam pangkuannya dengan posisi menyusui yang dibantu dokter bdan suster bagaimana cara menyusui dengan benar.
Baby Kendra segera mencari sumber kehidupannya, mulut mungilnya mulai mencari ****** dan mulai menyesapnya. Rasa ngilu dan nyeri mulai mencabik sekitar aerola dan dada Hanum, semakin lama rasa sakit itu berangsur hilang. Hanum mulai merasakan bagaimana kuatnya mulut mungil itu menghisap dan mengenyangkan perutnya.
“Wah, baby Kendra pintar sekali. Jika seperti ini baby Kendra pasti lebih cepat pertumbuhannya.“ ujar suster itu tersenyum menjelaskan pipi mungil itu.
Sultan menatap takjub bayi tak berdosa itu yang telah di tinggal pergi selamanya oleh ibu yang telah melahirkannya karena mengalami pendarahan hebat.
Kendra adalah putra dari mantan tunangannya, yang gagal Sultan nikahi karena tahu jika Zivara telah hamil tanpa dia tahu. Siapa sebenarnya ayah biologis dari bayi yang Zivara kandung.
Sebelum Zivara melahirkan bayinya. Dia meminta Anita sahabatnya untuk memanggil Sultan datang ke rumah sakit.
Sultan berjanjilah, kau akan merawat bayiku dan menyayanginya seperti putramu sendiri. Bayi ini tidak berdosa dan dia tidak ada hubungannya dengan kesalahan orangtuanya.
Hanya itu pesan yang Zivara sampaikan untuknya sebelum ia pergi untuk selamanya. Dan Sultan menyanggupi permintaan terakhir mantan tunanganya. Karena masih adanya rasa cinta yang masih tertinggal pada Zivara wanita yang sulit membuatnya berpaling pada wanita lain.
Baby Kendra pun tertidur setelah perutnya benar-benar kenyang. Sultan segera mengajak Hanum pulang setelah pamit pada dokter Sandra. Dan menerima data serta dokumen penting prosedur pengadopsian baby Kendra. Setelah kemarin seharian mengurus apa saja persyaratan yang harus Sultan lengkapi.
Sultan melirik kearah Kendra yang masih tidur lelap di pangkuan Hanum. Yang masih tetap fokus pada jalanan di depannya, mengoperasikan mesin kemudinya agar melaju dengan kecepatan stabil.
“Apa kau lelah, Hanum?“ tanya Sultan khawatir.
“Sedikit,“ jawab Hanum jujur merasakan tubuhnya yang memang terasa lelah karena belum terbiasa.
“Sebentar lagi kita sampai kau bisa istirahat setelah menidurkan Kendra.“ ucap Sultan yang dibalas anggukan Hanum.
Setibanya di depan pintu gerbang Sultan turun dari mobilnya, untuk membuka pintu pagar besi.
Dan kembali menutupnya sebelum dia masuk kedalam rumah. Dan Hanum segera masuk kedalam kamarnya menidurkan Kendra kedalam box bayi yang sudah Sultan siapkan satu minggu sebelum dia menikahi Hanum.
“Kau mau apa?“ tanya Hanum sedikit ketus.
“Ya, aku mau melihat Kendra.“ jawab Sultan yang ingin melihat putranya yang terlelap.
“Nanti saja jika Kendra sudah bangun. Aku lelah, aku ingin ganti baju dan istirahat.“ tolak Hanum tidak ingin bernegosiasi lagi dengan suami sebatas statusnya saja.
“Aku ini suamimu, dan tidak ada larangan bagiku untuk masuk kedalam. Apapun itu alasanmu.“ bantah Sultan sedikit memaksa masuk kedalam meraih daun pintu yang berusaha Hanum tutup.
“Tapi itu tidak ada di surat perjanjian kontrak kita.“ balas Hanum menutup paksa pintu kamarnya. Dan itu membuat Sultan berdecak kesal dan mengeluarkan kata-kata umpatan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments