5

" Eh si Novita ka mana? " Tanyaku pada mereka yang masih berkerumun di mejaku.

" Eweh, di kaluarkeun" Yang dalam bahasa indonesia artinya "Gada, di keluarkan" Maksudnya di keluarkan dari sekolah.

" Naha kunaon?" (Kenapa?) Aku merasa kaget, bagaimana tidak ? di banding denganku ia sedikit jauh lebih baik, ia sangat berhati-hati dan tidak ceroboh . Bagaimana bisa ia di keluarkan dari sekolah dengan sangat mudah .

Jika hanya di panggil oleh kesiswaan aku dan teman-temanku sudah biasa, tapi untuk kali ini aku benar-benar merasa kaget dan tidak percaya kalo hari ini Vita sampai di keluarkan langsung oleh kepala sekolah.

Ku pikir masalahnya sangat fatal hingga kepala sekolah harus turun langsung mengeluarkan Vita dari sekolah.

" Heeh pan kamari balik sakola kapanggih ker bobogohan di kebon ku si kicik (Iya karena kemarin pas pulang sekolah dia ketauan pacaran gitu di semak-semak sama si Kicik)" Jawab Tina, seperti yang sudah ku jelaskan si Kicik itu mata-mata sekolah kami.

" Hahahaha, naha bisa? (Loh ko bisa?)" Penuturan Tina membuatku tertawa geli, tapi memang begitulah kenyataannya.

" Heeh teuing meren mesum kapanggih ku si kicik, nyaho sorangan si kicik aya dimana-mana (Ya gatau lah mungkin ngelakuin hal yang aneh-aneh kali terus kepergok sama si Kicik, lagian tau sendirikan si Kicik ada dimana-mana)" Timpal Tina, melanjutkan.

Aku masih tidak percaya ketua Gank Hacigatsu di keluarin dari sekolah , sedih sekali rasanya berpisah dari salah satu temanku . Apalagi kita baru saja berteman saling mengenal kurang dari satu bulan.

"Nya terus kumaha? rek skola dimana( ya terus gimana? bakal lanjut skolah dimana?)" Tanyaku pada Tina.

" Jigana mah di SMK nu deket imahna (Kayaknya sih di SMK baru yang deket rumahnya deh)" Kata Yani, menambahkan.

" Nya geus ke balik sakola urang ka imahna (ya udah nanti kita pulang sekolah ke rumahnya)" tambah Mala.

Setelah sepulang sekolah, Aku dan Mala mewakili anak-anak lain untuk menengok Novita, kebetulan kita adalah orang yang paling dekat dengan Novita.

Kita berangkat mengenakan sepeda motor bersama Mala, pacarnya dan satu laki-laki yang sengaja di bawa oleh pacar si Mala untuk ku jadikan ojeg, lebih tepatnya ojeg gratis, jaman dulu tak semua siswa punya motor, hanya orang-orang tertentu saja, itupun hanya motor bebek atau metic, bahkan aku sendiri berjalan kaki ketika berangkat atau sepulang sekolah. Rumah Novita cukup jauh. Dari MA memerlukan waktu 30 menit menggunakan sepeda motor untuk sampai ke rumahnya.

Setelah hampir 15 menit mengetuk pintuh akhirnya Novita membuka pintu rumahnya, rumah yang cukup besar namun tak berpenghuni ini cukup memberi kesan angker. Novita tinggal sendiri di rumah itu, ayah dan ibunya sudah bercerai sejak ia berusia 5 tahun, ayahnya menikah lagi, sedang ibunya bekerja di luar kota. Tak heran jika ia kehilangan arah dengan pergaulan yang sangat bebas.

"Vit, maneh beneran di kaluarken ti sakola?(Vit, kamu beneran di keluarin dari sekolah?)" Mala bertanya dengan segudang rasa penasaran yang ia pendam sejak tadi di kelas.

" Iya, kemarin teh aku bolos. Jalan sama si Aldy, eh pas di pinggir jalan lagi duduk ada si kicik lewat, ga ngerti lah kayaknya nyawanya ada lebih dari sepuluh tuh orang, buktinya dia ada dimana-mana, dia manggil, mungkin dia ngeliat atribut yang di pakai. Urang kabur atuh da sieun (aku kabur soalnya takut) , eh tadi pagi pak Udin manggil terus di introgasi. Terus kepsek nyamperin akhirnya di suruh balik dan si Ibu di suruh ke sekolah besok. Aku teh ngeles yah (aku tuh ngeles "membela diri/mencari alasan") , eh anjir langsung di kaluarkeun ( eh taunya langsung di keluarin). Katanya ngerusak nama baik sekolah" Vita menjelaskan, sesekali ia hembuskan nafas tanda kesal.

"Tapi menurut gosip yang beredar, kamu teh ketauan mesum. Haha" Aku dan Mala tertawa bersamaan.

"Heh, gelo pisan ieu mah (gila banget ini tuh) . Imah urang gede ngapain mesum di jalan pedah teu make tiung urang di kaluarkeun meuni lebay pisan eta sakola(rumahku besar ngapain mesum di jalan, gara-gara gapake kerudung aku di keluarin , sekolahnya lebay banget)" Kata Novita , ia mengambil korek dan rokok di depannya, ia menyedotnya perlahan lalu mengeluarkan asap dari mulut dan hidungnya.

" Ya iya atuh kamu teh tolol kan tau itu teh MA bukan kaleng-kaleng, euh pantes we atuh" Mala mendorong kepala Novita perlahan dengan jari telunjuknya.

"Jadi gimana? kamu mau lanjut sekolah dimana?" Tuturku sembari mengambil air putih di dalam gelas bening yang Vita sediakan untukku, Mala dan kedua pria yang Mala bawa.

"SMK ieu we ah (SMK ini aja) , biar deket rumah" Vita menunjuk satu bangunan yang ternyata adalah sebuah gedung sekolah yang berdiri kokoh di sebrang rumahnya.

Sekolah itu lebih kecil dari sekolahku, hanya terdiri dari 4 kelas. Rupanya sekolah itu baru di dirikan dan Novita adalah salah satu murid angkatan pertama di sekolah itu.

"Boleh juga nih, next time kita bolos ke sini aja". Ajak si Mala. Si gadis pintar berkulit putih semok dengan kerudung segitiga yang nenampilkan muka bulat ia adalah anggota yang paling sering bolos di antara kita semua.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!