MASUK LAH SHERIN

Saat ini Natali sudah berada di ruang ICU dan Kevin baru saja keluar dari ruangan Natali, sementara Sherin menunggu di luar.

"Sherin kamu masih di sini?" tanya Kevin.

"Iya Pah" jawab Sherin dengan mata berkaca-kaca.

Kevin kemudian berjalan duduk di samping Sherin, dengan ekspresi sedihnya yang nampak dari matanya.

"Pah kenapa semua ini harus terjadi?, aku baru saja kehilangan seseorang Ibu dan hanya Mamah Natali yang bisa membuat ku melupakan ibuku, tapi Mamah juga mengalami nasib seperti ini" tutur Sherin.

Kevin perlahan menarik Sherin dalam pelukannya, "Kamu tenang saja Sherin, di sini masih ada Papah yang akan menjagamu" ucap Kevin.

"Pah, aku benar-benar sedih melihat keadaan Mamah Natali" ungkap Sherin sambil terisak

Kevin yang menyadari Sherin menangis, lalu menunduk melihat wajah Sherin dan mengusap air matanya.

"Sherin sebaiknya kamu pulang dulu dan ganti baju seragam mu" ucap Kevin.

"Iya Pah" balas Sherin sambil mengangguk.

Setelah kepergian Sherin, datang lah Reno menghampiri Kevin, "Tuan, saya sudah siapkan seseorang untuk menjaga Nyonya Natali dan sebagainya anda pulang dulu" ucap Reno.

"Saya tidak akan kemana-mana Reno, untuk beberapa hari ke depan, kamu harus mengurus perusahaan" timpal Kevin.

"Baik Tuan" balas Reno.

******

Beberapa bulan telah berlalu setelah Natali koma dan Maya telah menjadi dokter pribadi Natali di rumah sakit.

Hubungan Kevin dan Sherin yang awalnya kurang dekat, sekarang malah sebaliknya mereka sangat dekat, karena Kevin menyayangi Sherin untuk mengantikan kasih sayang Natali.

Pagi itu Kevin dan Sherin sedang sarapan bersama, Sherin sudah siap dengan serangan sekolah nya, sementara Kevin sudah rapi dengan stelan jasnya.

"Sherin, hari ini aku akan terlambat pulang karena ingin ke rumah sakit" ucap Kevin.

"Baik Pah aku juga akan kesana, aku kangen dengan Mamah" balas Sherin.

Kevin tidak membalas, saat ini Kevin sudah lebih baik dan sudah bisa menerima keadaan Natali.

**

Di sekolah, Sherin sedang mencari Denis dan melihatnya sedang merangkul gebetan nya.

Sherin menghampiri Denis kemudian menarik tangan nya dan tidak mempedulikan gebetan Denis.

"Denis dari tadi aku mencari mu" ucap Sherin saat sudah berada di kelas.

"Ada apa Sherin, kamu kangen" ujar Denis dengan gaya tengilnya.

"Berikan catatan mu" balas Sherin.

Denis tidak berkomentar dan langsung mengambil buku catatan nya di tasnya, lalu memberikan nya pada Sherin.

Sherin melihatnya, "Sudah kuduga kamu tidak mengerjakan tugas mu" ucap Sherin ketus sambil duduk dan segera mengerjakan tugas Denis.

Denis ikut duduk di samping Sherin, "Kan sudah ada kamu, jadi untuk apa aku repot-repot mengerjakan nya" ucap Denis sambil merangkul pundak Sherin.

"Jangan menganggu Denis, aku akan mengerjakan tugas mu sebelum guru kita datang" balas Sherin sambil menulis dan tidak mempedulikan Denis di samping nya.

Sepulang sekolah, Denis dan Sherin berjalan beriringan keluar, "Ngomong-ngomong apa kondisi Tante Natal, tidak ada kemajuan" tanya Denis.

"Tidak ada Den, hari ini aku berencana menjenguknya" jawab Sherin.

"Kalau begitu biar aku antar" ujar Denis.

"Itu akan merepotkan mu, sebentar lagi sopir ku akan datang" balas Sherin.

"Ayo ikut dengan ku" ajak Denis sambil menarik tangan Sherin masuk kedalam mobilnya.

**

Di rumah sakit, ternyata Kevin baru saja keluar dari ruangan Natali dan melihat kehadiran Sherin bersama Denis.

"Ternyata Papah sudah dini" tanya Sherin, tapi Kevin malah fokus melihat Denis yang terlihat sangat dekat dengan Sherin.

"Siapa pria ini?" tanya Kevin dengan wibawa nya.

"Oh kenalkan Pah, dia sahabatku namanya Denis" jawab Sherin.

Denis mengulurkan tangannya, "Denis Perwira" ucap Denis.

Kevin membalas uluran tangan Denis, sambil mengamatinya "Denis Perwira, keluarga mu cukup kaya bukan?" tanya Kevin.

"Tidak seberapa dibanding perusahaan Om Kevin" balas Denis.

"Kalian bicara saja, aku ingin melihat Mamah dulu" sahut Sherin, kemudian masuk kedalam ruangan Natali.

Sekarang tinggal lah Kevin dan Denis, Kevin kemudian menghampiri Denis, "Hey anak muda, sebaiknya kamu pulang saja dan jangan dekat-dekat dengan Sherin" ucap Kevin.

Denis tersenyum, "Saya dan Sherin sudah lama bersahabat Om, jadi jangan khawatir saya akan menjaganya" balas Denis.

"Saya tidak peduli dengan persahabatan kalian, saya hanya tidak ingin putri saya ada hubungan dengan keluarga Perwira" jelas Kevin sambil menepuk bahu Denis.

"Baik Om, karena anda lebih Tua jadi saya menghargai keputusan anda" ujar Denis, karena dirinya sudah tau kalau, Prakasa Group dan Perwira Group adalah dua perusahaan yang saling bersaing.

Kevin hanya diam dan Denis segera meninggalkan rumah sakit tersebut.

**

Sementara di dalam ruangan Natali, Sherin sedang merapikan rambut Natali, lalu mengeluarkan pelembab di dalam tasnya.

"Bibir Mamah kering, biar aku pakaian ini yah" ucap Sherin sambil memakai pelembab bibir pada Natali.

Diam-diam Kevin melihat semua itu dan tersentuh dengan kepribadian Sherin yang tulus.

"Hemmm" Kevin berdehem, membuat Sherin menoleh dan melihat Kevin sedang bersandar di tembok.

"Pah, Denis di mana?" tanya Sherin sambil berdiri.

Kevin menghadapi Sherin, "Sudah pulang, Papah tidak suka kamu bergaul dengannya" ucap Kevin terus terang.

Sherin langsung terdiam dan berjalan keluar, karena dia tidak ingin berdebat di ruangan Natali.

Kevin segera mengikuti Sherin keluar, "Sherin tunggu, aku akan mengantar kamu pulang" panggil Kevin.

"Papah mengusir Denis?" tanya Sherin tidak melihat Kevin.

Kevin merasa tidak enak, karena ini pertama kali nya Sherin bersikap acuh padah, "Sherin kamu harus mengerti Papah, perusahaan keluarga Denis dan keluarga Papah sangat bersaingan ketat" jelas Kevin.

Sherin langsung mengerti ucapan Kevin, kalau Kevin tidak ingin dirinya mempunyai hubungan dengan Denis.

"Aku dan Denis hanya sahabat, jadi Papah jangan khawatir" balas Sherin.

"Bagus lah, kamu memang gadis yang pintar, sekarang kita pulang" ujar Kevin sambil merangkul pundak Sherin berjalan pergi.

Sherin merasa risih dengan rangkulan Kevin, karena meski mereka sudah akrab tapi ini pertama kalinya Kevin merangkul nya.

Setelah sampai di mobil, sopir membuka kan pintu untuk mereka dan mereka segera naik.

***

Malam harinya Sherin mengetuk pintu kamar Kevin karena Kevin memanggilnya.

"Pah" panggil Sherin.

Tidak lama kemudian pintu kamar terbuka dan terlihat Kevin hanya memakai handuk yang di lilit di pinggang nya karena baru saja selesai mandi, hingga memperlihatkan dada kekarnya.

Sherin yang melihat semua itu membuat nya malu dan segera memutar badannya kebelakang, "Aku tunggu di sini Pah" ucap Sherin.

Kevin bingung melihat sikap Sherin yang aneh dan baru menyadari penampilannya, membuat nya tersenyum, lalu masuk kembali kedalam kamar nya.

Setelah memakai bajunya, Kevin kembali keluar, "Masuk lah Sherin, aku ingin bicara dengan mu" panggil Kevin.

Sherin perlahan menoleh dan melihat Kevin yang sudah memakai jubah tidur, tapi masih memperlihatkan bagian dadanya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!