Seorang gadis yang masi duduk di bangku SMA, sedang berlari turun dari kendaraan angkutan umum sepulang sekolah, dia adalah SHERIN KALISTA masi berusia 18 tahun.
Setelah sampai di depan rumahnya terlihat ibunya sedang sibuk menyiapkan katering, yang sudah menjadi pekerjaan ibunya untuk kebutuhannya mereka selama ini, semenjak di tinggal mati ayahnya sejak kecil.
“Ibu maaf yah Sherin terlambat” ucap Sherin ngos-ngosan.
Ibu INTAN (nama ibu Sherin) tersenyum melihat putri satu-satunya, “Yah sudah nak masuk ganti bajumu dan bantu ibu” ucap Intan.
“Baik Bu” jawab Sherin sopan dan berjalan masuk rumahnya.
Beberapa saat kemudian setelah mengganti pakaiannya, Sherin membantu ibunya mengemas pesanan orang di ruang tengah sambil menonton TV dan melihat wawancara live aktris ternama ibu kota yang bernama NATALI ROSALIN.
“Bukannya itu sahabat ibu” tanya Sherin sambil melihat ke arah TV.
“Iya nak itu sahabat ibu, meski karirnya sukses tapi tuhan belum mempercayainya untuk mempunyai keturunan” ungkap Intan.
“Memang berapa tahun pernikahannya Bu?” Sherin kembali bertanya.
“10 tahun” jawab Intan sambil terbatuk-batuk.
“Ibu tidak apa-apa?” tanya Sherin lalu berdiri menghampiri ibunya.
“Ibu harusnya pergi periksa kedokteran, batuk Ibu semakin hari semakin bertambah parah, ibu jangan mengandalkan obat apotik saja yang hanya menenangkan saja” sambung Sherin panjang lebar.
“Ibu tidak apa-apa, nanti juga akan baikan lagi “ balas Intan.
“Ya sudah ibu istirahat saja, biar Sherin yang menghubungi orang yang akan mengantar semua pesanan ini” ucap Sherin.
“Baik nak” ucap Intan kemudian masuk kamarnya.
*****
Di salah satu perusahaan di kota itu, ya itu perusahaan PRAKASA GROUP sedang sibuk melakukan aktifitasnya, Begitu pula dengan CEO Prakasa group yang bernama KEVIN PRAKASA yang berusia 37 tahun sedang sibuk di kursi kebesarannya.
Kevin Prakasa termasuk pengusaha muda, berkat kebijakan dan ketegasannya juga keputusan yang dia ambil selama menjadi CEO Prakasa group, mampu membuat perusahaan Prakasa group menjadi salah perusahaan terbesar di kota itu dan mempunyai banyak cabang di mana-mana.
Kevin masi terlihat sangat tampan dan gagah di usianya hampir kepala empat, karena beliau rajin fitnes, hingga membuatnya masi terlihat segar dengan bentuk badan atletis.
Kevin melihat foto istrinya di atas meja kerjanya dan mengingat kalau akan menjemput istrinya, Kevin segera menghubungi sekertaris nya untuk segera datang ke ruangannya.
Tidak lama kemudian pintu di ketuk seseorang, “Masuk” ucap Marvin.
Pintu pun terbuka dan masuklah sekertaris nya yang bernama RENO, lalu menghampiri Kevin yang duduk di kursi kebesarannya.
“Ada yang bisa saya bantu Tuan” tanya Reno menunduk hormat.
“Urus semua pekerjaan sore ini, saya ingin menjemput istriku” perintah Kevin, kemudian berdiri meninggalkan ruangannya.
Kevin kemudian berada di dalam mobilnya dan menyuruh sopirnya menuju tempat wawancara istrinya, ya itu Natali Rosalin.
Natali Rosalin merupakan aktris papan atas yang masi sangat terkenal dan di tunggu karyanya meski usianya sudah menginjak 35 tahun.
Natali merupakan bintang film, model, bintang iklan dan presenter, karena prestasinya itu lah hingga membuat masyarakat menganggap nya sangat serasi dengan Kevin Prakasa yang merupakan seorang CEO salah satu perusahaan terbesar di kota itu.
Beberapa saat kemudian mobil Kevin sudah sampai di mana Natali melakukan wawancara dan kedatangannya menjadi sorotan media.
Natali yang baru saja selesai wawancara dan keluar dari hotel, melihat suaminya sudah menunggunya di luar, dia pun segera menghampiri Kevin dan mereka pun berpelukan seperti biasa saat bertemu.
Kamera media tidak melewati momen itu, karena selama 10 tahun pernikahan mereka masyarakat tidak pernah bosan melihat keromantisan ke dua pasangan itu, yang di nilainya sangat serasi.
“Sayang sudah lama menunggu” tanya Natali pada Kevin.
“Tidak sayang, ayo kita berangkat” ajak Kevin lalu membuka pintu mobil, Natali langsung masuk dalam mobil.
Kevin dan Natali berangkat ke rumah sakit untuk konsultasi program kehamilan yang sedang dia jalani.
Setelah sampai di rumah sakit, langsung saja Kevin dan Natali masuk di ruangan dokter spesialis kandungan, karena sudah membuat janji sebelumnya.
Setelah dokter memeriksa keadaan keduanya, Kevin dan Natali duduk di depan dokter itu menunggu penjelasannya.
“Teruslah berikhtiar semoga tuhan mengabulkan doa kalian berdua” ucap dokter itu.
“Baik dok kami akan sering-sering kontrol, kami permisi dulu” ucap Natali.
Natali dan Kevin kemudian meninggalkan rumah sakit tersebut dan menuju ke sebuah butik untuk fitting baju untuk mereka kenakan di pesta
Di waktu yg bersama Sherin juga keluar dari butik itu, karena terburu-buru Sherin menabrak Kevin dan Natali yang sedang bergandengan.
“Maaf saya sedang buru-buru” ucap Sherin sambil menunduk mengambil barangnya yang jatuh.
“Sherin anaknya Intan kan” sapa Natali.
Sherin melihat kedua pasangan suami istri itu yang terlihat mesra, “Tante Natali” seru Sherin.
“Oh yah sayang, kenalkan dia Sherin anaknya sahabat aku” ucap Natali memperkenalkan Sherin.
“Halo Om saya Sherin” ucap Sherin mengulurkan tangannya.
“Kevin” jawab singkat Kevin, karena Kevin memang tidak banyak bicara, sambil menjabat tangan Sherin.
“Aku duluan yah Tante” ucap Sherin.
“Hati-hati di jalan yah sayang, salam sama ibu kamu” ucap Natali sambil mengusap pipi Sherin.
“Iya Tante” jawab Sherin dengan sopan.
Sherin kemudian berlalu dari Natali dan Kevin, namun Natali memperhatikan kepergian Sherin, “Gadis yang malang” ucap Natali.
Kevin merangkul pundak Istrinya, “Maksud kamu apa sayang?” tanya Kevin.
“Ibunya menderita kanker paru-paru stadium akhir, tapi ibunya tidak ingin Sherin mengetahuinya” Jelas Natali dengan mata berkaca-kaca.
“Kuharap kamu bisa membantu sahabat kamu itu” balas Kevin.
****
Saat Intan sedang sibuk beres-beres, tiba-tiba dia batuk parah dan mengeluarkan dara, hingga membuatnya pingsan.
Parah tetangga yang melihatnya segera membawanya ke rumah sakit, dan suster menelpon nomor HP yang terakhir di hubungannya.
Ternyata kontak terakhir yang di hubungi Intan adalah Natali dan Natali yang kebetulan bersama Kevin segera ke rumah sakit.
Keadaan Intan sudah sangat kritis dan sedang berada di ruang ICU, dokter mengatakan untuk segera memanggil keluarga nya.
Karena Sherin belum datang, terpaksa Natali sama Kevin yang lebih dulu masuk menemui Intan.
Terlihat Intan sedang terbaring lemah dan berbagai alat medis melekat di tubuhnya, Intan membuka matanya perlahan saat mendengar ada yang masuk.
“Natali” seru Intan dengan suara yg hampir tidak terdengar.
Natali segera menghampiri sahabatnya, “Intan kamu harus bertahan” ucap Natali sambil menggenggam tangan Intan.
“Nat kalau aku tiada, aku titip Sherin yah jaga dia seperti persahabatan kita” pesan Intan.
“Iya Intan, tapi kamu harus kuat” balas Natali sambil terisak.
Dari arah pintu muncul lah Sherin yang langsung histeris melihat ibunya terbaring di ruang ICU.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments