Bab 2 : dua pangeran tampan

Semua menoleh pada orang tersebut, “Ibu apa yang kau katakan, dia adalah penyusup, dia juga yang telah mencuri kalung milik ibu, dia pasti orang jahat ibu” ucap sang raja menghampiri ibunda nya.

“Laksamana aku bilang lepaskan dia” ucapnya menatap tajam anak semata wayangnya.

Raja menghela nafas kasar, “Baiklah, pengawal lepaskan dia” ucapnya memerintahkan pengawalnya, dan segera berlalu pergi.

Para pengawalnya segera melepaskan Audrey. Audrey memegang tangan nya yang sedikit sakit.

“Maafkan anak nenek ya, dia memang seperti itu orangnya, nak kemarilah” ucap sang nenek tersenyum hangat pada Audrey.

Audrey membalas senyuman nenek dan segera menghampiri sang nenek.

“Hmm, kau bukan kah nenek yang tadi tak sengaja ku tabrak?” ucap Audrey.

Nek Cheyom tersenyum pada Audrey, “Iya, siapa nama mu nak?” tanya nya lembut dan menuntun Audrey untuk duduk.

“Audrey Lestari nek” jawabnya tersenyum.

“Nama yang cantik seperti orang nya” Nenek membelai surai hitam Audrey lembut.

“Oh iya, ini bukankah kalung milik anda” Audrey memberikan kalung liontin tersebut pada nenek.

Nenek menerima kalung tersebut dan tersenyum, “Tapi ini sudah menjadi milikmu sekarang” lalu nenek memasangkan kalung tersebut pada Audrey.

“Tapi nek-” ucapan Audrey terpotong.

“Terimalah saja ini hadiah untukmu, kau adalah orang terpilih” ucapnya cepat seraya tersenyum hangat, Audrey membalas senyuman nenek.

“Terimakasih nek” ucap Audrey.

“Pelayan antarkan Audrey untuk membersihkan diri dan beristirahat” Nenek memerintahkan para pelayan.

“Baik ibunda ratu” ucapnya dan menunduk hormat.

“Mari nona”

Audrey mentap nenek, nenek hanya mengaguk dan tersenyum. Audrey lalu mengikuti dua pelayan yang akan mengantar kan nya.

Selama perjalanan ke tempat pemandian Audrey menatap sekitarnya yang begitu asri dan netra matanya tak sengaja menatap seorang pria tampan yang sedang memanah.

Tatapan mereka saling beradu, Audrey tersenyum manis pada pria tersebut. Pria itu memalingkan wajahnya dan fokus kembali pada panahannya.

Bruk

Saking fokusnya pada pria tersebut Audrey tak memperhatikan jalannya hingga ia tak sengaja menabrak seseorang dan terjatuh.

“Apakah kau tak apa?” tanya orang tersebut mengulurkan tangan nya pada Audrey.

Audrey menatap uluran tangan tersebut, ada perasaan senang di hatinya saat ada yang mau menolong nya ketika dia terjatuh, biasanya semua orang akan acuh saja dan tak ada yang menolong nya.

Audrey menerima uluran tangan tersebut, “Ah iya aku tak apa, mm maaf aku tak sengaja menabrak anda” ucap Audrey.

Pria tersebut hanya tersenyum. “Nona” Audrey mengalihkan tatapan pada pelayan tersebut.

“Pangeran, kami permisi” ucapnya menunduk hormat lalu segera pergi di susul Audrey di belakangnya.

“Hmm apa kah yang tadi adalah pangeran disini?” tanya Audrey penasaran pada pelayan.

“Iya nona dia pangeran pertama namanya adalah Cleo Zanxavier, dan pangeran yang ke dua adalah Xelo Zanxavier, dia adalah adiknya pangeran Cleo” jelas salah satu pelayan.

Audrey hanya memangut-mangut mengerti, “Oh ya dimana pangeran yang kedua?” tanya Audrey lagi.

“Yang tadi sedang memanah nona” jawabnya.

‘Oh ternyata yang itu, tak jauh berbeda dengan pangeran pertama, tampan hehe’ Audrey membatin sembari tersenyum-senyum sendiri.

“Nona kita sudah sampai, biar saya siapkan pemandian untuk anda” ucap salah satu pelayan yang lain dan akan menyiapkan nya untuk Audrey.

Audrey menahan pelayan tersebut, “Tidak usah, tidak papa biar aku saja yang siapkan, aku bisa sendiri ko” Audrey tak enak jika dia merepotkan orang lain.

“Tak apa nona, ini perintah dari ibunda ratu” jawabnya dan langsung menyiapkan tanpa mendapat persetujuan lagi dari Audrey.

“Terimakasih banyak” ucap Audrey tulus.

“Sama-sama, ya sudah kalau begitu kami pamit keluar” sautnya dan menunduk tanda hormat.

Ketika pelayan tersebut sudah keluar Audrey melihat sekeliling tempat pemandian tersebut yang tidak terlalu tertutup.

“Apakah tidak ada yang melihatku mandi?” gumam Audrey bertanya pada dirinya sendiri.

“Ah mungkin tidak ada”

Setelah memastikan bahwa aman dia segera melucuti pakaiannya dan mulai berendam di dalam kolam pemandian tersebut.

“Apakah seperti ini rasanya orang kaya ketika mandi, berendam di dalam kolam yang hangat, hmm nyamannya” gumamnya.

Audrey merasakan sensasi yang berbeda dia memejamkan matanya untuk merileks kan pikirannya yang sangat rumit.

Setelah selesai Audrey segera keluar kolam dan mengambil handuk yang sudah di sediakan.

“Aku harus memakai pakaian apa? Pakaian ku yang ini sudah kotor sekali” ucap Audrey sembari melihat pakaiannya yang sangat kotor dan lusuh.

Tok tok tok

“Permisi nona, apakah anda sudah selesai?” tanya pelayan dari luar.

“Ah iya aku sudah selesai”

Pelayan tersebut masuk dan menghampiri Audrey yang sedang menatapnya.

“Ini nona pakaian dari ibunda ratu” pelayan tersebut memberikan sebuah pakaian yang kuno, persis yang di pakai oleh nenek tadi.

Audrey melihat pakaian tersebut lalu menerimanya, “Terimakasih” ucapnya tersenyum.

“Iya nona, kalau begitu saya tunggu nona di luar” lalu pelayan tersebut pamit untuk menunggu Audrey di luar.

Audrey melihat pakaian tersebut dengan bingung, “Bagaimana cara memakainya? Apakah sama saja cara memakai nya?” Audrey terus saja bertanya pada dirinya sendiri.

“Ah mungkin seperti ini” Audrey mencoba memakai nya.

“Nah benarkan, ternyata aku tidak begitu bodoh” ucapnya dan merapihkan nya.

Audrey melihat dirinya di pantulan cermin, “Ternyata aku cantik juga, apakah aku sudah seperti seorang putri yang ada di sebuah dongeng?” Audrey menatap sendu dirinya sendiri.

“Seperti ini kah perlakuan mereka padaku ketika aku lebih tinggi darinya?”

“Ternyata sangat menyenangkan” sendunya tak terasa air mata mulai membasahi pipinya

“Nona, apakah anda sudah selesai” suara pelayan membuyarkan lamunan Audrey.

Audrey segera menghapus air matanya, “Ah iya aku sudah selesai tunggu sebentar” Audrey merapihkan kembali penampilannya lalu dia segera keluar menemui sang pelayan.

Para pelayan melihat Audrey menghampirinya, “Nona kau sangat cantik” pujinya pada Audrey.

Audrey hanya tersenyum, “Terimakasih, tapi kalian berdua juga cantik, semua wanita cantik tidak ada yang tampan bukan?” tanya Audrey terkekeh.

kedua pelayan tersebut tersenyum dan mengangguk, “Nona mari anda sudah di tunggu oleh ibunda ratu” ucap salah satu pelayan lalu menunjuk kan jalan pada Audrey.

***

Terimakasih sudah membaca, dan selamat membaca di bab selanjutnya, Bye Bye.....

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!