Ada apa dengan Arfan ?

" Ngomong-ngomong gimana ya... kabarnya si putri bar-bar?" tanya salah satu teman sekelas Aulia.

" Nggak tahu juga aku . Kabar terakhir sih dia masih koma ," jawab teman sebangkunya.

" Kasian juga ya tuh anak . Apalagi nggak ada yang jenguk ."

" Kok Lo tahu ?"

" Gimana nggak tahu ... sahabatnya saja nggak jenguk . Sekarang dia malah lagi deket sama Bella. Padahal dulu Aul sama Brenda kompak banget saat buli Bella. Sekarang..." ucap gadis itu geleng-geleng kepala.

" Sudahlah, itu bukan urusan kita. Kita aja sebagai teman sekelasnya belum jenguk."

" Betul juga . ....Tapi Lo tahu nggak kabar yang terbaru ?"

" Kabar apaan?"

" Sebentar lagi kita bakalan magang . kira-kira gua bakalan ditempatin dimana ya ?"

" Kalau itu aku juga udah tahu. Tapi menurut gua sih , jurusan kita kan design yang pasti tidak jauh dari seputar itu lah ."

Percakapan mereka terhenti saat dosen datang . Satu persatu mahasiswa menempati kursinya masing-masing.

" Selamat siang anak-anak!" sapa dosen yang usianya tidak lagi muda .

" Selamat siang Bu !" balas para mahasiswa.

" Bagaimana kabarnya hari ini ?"

" Alhamdulillah... luar biasa alloh hu Akbar!"

" Waw semangat ya !"

" Semangat dong Bu."

" Siapa yang tahu kabar tentang Aulia?" tanya sang dosen . Tetapi hanya ada keheningan.

" Apakah sudah ada yang menjenguknya?"

" ..."

" Saya tahu perasaan kalian . Mungkin diantara kalian ada yang tidak suka bahkan benci terhadapnya. Tetapi sebagai teman yang sudah tiga tahun bersama, apakah tidak ada sedikitpun simpati diantara kalian?"

" ...."

" Maaf jika ibu terkesan menuntut atau apalah ! tapi sebentar lagi kalian akan segera keluar dari kampus ini. Setelah itu kalian akan berpisah . Apakah kalian tidak ingin menyambung tali silaturahmi?"

" Dia ma sayangnya sama Arfan doang Bu. Masuk kelas aja jarang. Jadi seharusnya arfan dong yang jenguk !" kata salah satu mahasiswa.

" Betul !" jawab para mahasiswa serentak.

" Ya sudah deh terserah kalian . Ibu ma cuma ngingetin. Sekarang mari kita mulai pelajarannya!"

Pelajaran itu berlangsung dengan khidmat. Percakapan mereka ternyata di dengar oleh Arfan dan teman-temannya. Mereka yang sedang lewat tak sengaja mendengarnya. Arfan merasa tersentil hatinya.

Arfan akui Aulia adalah gadis yang sangat cantik. Mungkin saja jika sikap dan perilakunya baik dia sudah terpilih menjadi primadona kampus . Sayang perilakunya terlewat bar-bar dan juga sombong .

Aulia suka membully cewek yang dekat dengan Arfan, membuat Arfan ill feel. Apalagi kejadian terakhir sebelum Aulia kecelakaan. Mungkin saja karma dibayar tunai , pikir Arfan .

" Lo disindir bro !" celetuk cowok di samping Arfan . Arfa berjalan bertiga dengan sahabatnya. Yang satu bernama Huda dan satunya lagi Dhika.

" Biarin ... emang gua pikirin," jawab Arfan datar .

" Sebenarnya gua juga penasaran dengan keadaan tuh cewek. Sudah dua bulan loh dia cuti. Memangnya dia masih koma ?" tanya Dhika penasaran.

" Ya mana kita tahu Dhik . Kita bertiga aja belum ada yang jenguk . Gua emang nggak suka sih sama Aul . Tapi selama ini dia baik loh sama kita . Kita mau makan di beliin, tapi ya gitu kadang bikin risih ."

" Lo bener banget Huda ... kalau dipikir-pikir dia nggak punya salah kan sama kita . Dia malah sering bantuin gua , kalau gue nggak bikin pr ," ucap Huda dengan jujur membongkar rahasianya.

" Kapan ?"

" Sering lah ... bukan cuma sekali dua kali ," jawab Huda .

" La kok bisa ? emangnya dia nggak nolak ?"

" Kan gua nggak minta . Dia sendiri yang mau bantu ."

" Buset ... kok mau-maunya tuh anak bantuin Lo . Jangan-jangan _"

" Jangan-jangan apa ?"

" Lo suka ya sama Aul," sindir Dhika .

" Ngawur kalau ngomong _"

" Berisik !" ucap Arfan dingin . Keduanya pun langsung diam .

Arfan mempunyai dua sahabat dekat sejak kecil . Keduanya putra sahabat-sahabat ayahnya . Karena seringnya bertemu sejak kecil , mereka pun bersahabat. Bukanya tidak ada pertengkaran, tetapi pertengkaran itu membuat hubungan ketiganya lebih erat .

Sahabatnya antara lain Andhika Mahendra yang biasa di panggil Dhika dan Miftahul Huda yang biasa dipanggil Huda.

Muhammad Arfan Musthofa adalah nama panjangnya. Dia merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Dia merupakan putra dari seorang pengusaha garmen yang terkenal. Bahkan usahanya sudah mencapai tingkat internasional.

Arfan mempunyai seorang kakak yang tak kalah tampan dari nya . Mungkin juga lebih tampan dan juga lebih berwibawa. Namanya Muhammad Alif Naufal Mustofa. Mustofa adalah nama ayah mereka. Muhammad Mustofa Hambali.

Arfan mempunyai adik yang masih duduk di bangku sekolah dasar. Namanya princess. Beda jauh sih . Princess memang sangat ditunggu kelahirannya, maklum dia putri satu-satunya. Wajahnya yang cantik seperti seorang putri membuatnya dinamai princess.

Arfan , Dhika dan Huda sebenarnya ingin pergi ke lapangan basket . Karena itulah mereka melewati fakultas design. Saat Arfan berjalan tiba-tiba ada yang mendorongnya kedepan .

Bruk !!!

" Lo nggak papa kan fan ?" tanya Dhika sambil membantu Arfan berdiri .

Sedangkan Arfan masih shock dengan apa yang telah ia alami. Dia merasa ada yang mendorongnya. Tetapi tidak ada siapapun di belakangnya.

Arfa melihat ke sekeliling , tetapi tidak ada orang lain selain mereka bertiga. Bulu kuduknya tiba-tiba merinding. Tanpa banyak kata dia langsung berjalan dengan cepat. Membuat Dhika dan juga Huda melongo. Tetapi kemudian mereka berdua menyusul Arfan dengan langkah lebar .

" Ada apa dengan Arfan ?" tanya Huda sambil terus berlari.

" Mana gua tahu... kita kejar aja tuh anak . Pasti ada alasan sampai tuh anak lari kayak gitu ."

" Iya ... macam di kejar setan."

" Apa Lo bilang ?"

" Di kejar setan . ..... oh , jangan-jangan.... lari !"

Terpopuler

Comments

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

𝒔𝒆𝒎𝒐𝒈𝒂 𝒑𝒂𝒔 𝑨𝒖𝒍𝒊𝒂 𝒅𝒂𝒉 𝒔𝒆𝒉𝒂𝒕 𝒔𝒊𝒇𝒂𝒕𝒏𝒚𝒂 𝒃𝒊𝒔𝒂 𝒃𝒆𝒓𝒖𝒃𝒂𝒉 𝒍𝒃𝒉 𝒃𝒂𝒊𝒌 𝒍𝒈 𝒚𝒂

2024-10-27

0

Sandisalbiah

Sandisalbiah

Nadia kah yg usil..?

2024-03-02

0

Ajusani Dei Yanti

Ajusani Dei Yanti

lanjut thorrrr kuh semangat

2023-03-06

0

lihat semua
Episodes
1 Bangunnya si putri bar-bar
2 Nadia si hantu tomboi
3 Siapa yang di cium Nadia ?
4 Ada apa dengan Arfan ?
5 Semua gara-gara pocong
6 Aulia kembali ke rumah
7 Sebuah Keputusan
8 Kembalinya putri bar-bar ke kampus
9 Tempat Magang
10 Ke rumah Arfan
11 Bertemu Yusuf
12 Aulia sadar
13 Apaan tuh carmuk?
14 Hari pertama magang
15 Jadi Sekertaris CEO untuk tiga bulan mendatang
16 Kamu melihatku ?
17 Misteri kematian Diandra
18 Arfan nggak pengen adek lagi !
19 Kecelakaan
20 Kecelakaan 2
21 Tidur sambil berendam atau berendam sambil tidur ?
22 Kalau ngomong jangan plin-plan
23 Pergi ke pabrik
24 Bertemu klien
25 Cherry
26 Makan bersama keluarga Cherry
27 Sifat jahil Nadia.
28 Jangan coba merayu Arfan ataupun Alif !
29 Hukuman untuk para pengkhianat
30 Terimakasih
31 A ......hantu !
32 Healing ke danau
33 Healing ke danau 2
34 Apa kamu sedang haid ?
35 Selesainya urusan hantu pembawa dokumen
36 Makan siang bersama 1
37 Makan siang bersama 2
38 Kenapa toiletnya tidak bisa di buka ?
39 Kok pulang sampai malam sayang ?
40 Dia tidak boleh berada di perusahaan kita
41 Pindah ke Yogyakarta
42 Hari pertama di perusahaan baru
43 Merlin
44 Kontrakan baru
45 Teman baru
46 Penyesalan Musthofa
47 Makan mie ayam
48 Talak untuk Rani
49 Rani mencari tempat tinggal baru
50 A
51 Bertemu Bu Aisyah
52 Perkelahian
53 Di kantor polisi
54 kedatangan Bramasta dan Alvian ke tempat Rani
55 Arini kerasukan
56 Kapan lagi coba
57 ucapan terimakasih Arini
58 Tiba di Jakarta
59 Kembali ke rumah
60 Bercerita
61 Ke rumahku keluarga Mahendra
62 Interogasi
63 Pengumuman
64 Berbelanja
65 Hari pertama
66 Mulai bekerja
67 Bertemu Andre
68 Terpesona
69 .....
70 Korban pelecehan seksual
71 Andre tinggal di apartemen Alvian
72 Fashion show
73 Tertangkapnya para tersangka kasus Maureen
74 Tragedi
75 Akhir
Episodes

Updated 75 Episodes

1
Bangunnya si putri bar-bar
2
Nadia si hantu tomboi
3
Siapa yang di cium Nadia ?
4
Ada apa dengan Arfan ?
5
Semua gara-gara pocong
6
Aulia kembali ke rumah
7
Sebuah Keputusan
8
Kembalinya putri bar-bar ke kampus
9
Tempat Magang
10
Ke rumah Arfan
11
Bertemu Yusuf
12
Aulia sadar
13
Apaan tuh carmuk?
14
Hari pertama magang
15
Jadi Sekertaris CEO untuk tiga bulan mendatang
16
Kamu melihatku ?
17
Misteri kematian Diandra
18
Arfan nggak pengen adek lagi !
19
Kecelakaan
20
Kecelakaan 2
21
Tidur sambil berendam atau berendam sambil tidur ?
22
Kalau ngomong jangan plin-plan
23
Pergi ke pabrik
24
Bertemu klien
25
Cherry
26
Makan bersama keluarga Cherry
27
Sifat jahil Nadia.
28
Jangan coba merayu Arfan ataupun Alif !
29
Hukuman untuk para pengkhianat
30
Terimakasih
31
A ......hantu !
32
Healing ke danau
33
Healing ke danau 2
34
Apa kamu sedang haid ?
35
Selesainya urusan hantu pembawa dokumen
36
Makan siang bersama 1
37
Makan siang bersama 2
38
Kenapa toiletnya tidak bisa di buka ?
39
Kok pulang sampai malam sayang ?
40
Dia tidak boleh berada di perusahaan kita
41
Pindah ke Yogyakarta
42
Hari pertama di perusahaan baru
43
Merlin
44
Kontrakan baru
45
Teman baru
46
Penyesalan Musthofa
47
Makan mie ayam
48
Talak untuk Rani
49
Rani mencari tempat tinggal baru
50
A
51
Bertemu Bu Aisyah
52
Perkelahian
53
Di kantor polisi
54
kedatangan Bramasta dan Alvian ke tempat Rani
55
Arini kerasukan
56
Kapan lagi coba
57
ucapan terimakasih Arini
58
Tiba di Jakarta
59
Kembali ke rumah
60
Bercerita
61
Ke rumahku keluarga Mahendra
62
Interogasi
63
Pengumuman
64
Berbelanja
65
Hari pertama
66
Mulai bekerja
67
Bertemu Andre
68
Terpesona
69
.....
70
Korban pelecehan seksual
71
Andre tinggal di apartemen Alvian
72
Fashion show
73
Tertangkapnya para tersangka kasus Maureen
74
Tragedi
75
Akhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!