Aulia Bilqis
Tit .... tit.....tit.....
Bunyi alat pendeteksi denyut jantung , membuktikan bahwa gadis cantik yang sedang memejamkan matanya itu masih hidup . Di tubuh gadis itu terdapat berbagai alat penunjang hidupnya. Bahkan untuk bernafas pun menggunakan ventilator.
" Bagaimana keadaan putri saya , Dok ?" tanya seorang wanita paruh baya yang masih nampak cantik di usianya yang tidak lagi muda.
Di sampingnya ada Dokter yang sedang memantau keadaan sang putri yang sedang koma. Wanita itu memandang sang putri dengan sendu .
" Kondisi putri ibu sudah lebih baik. Hanya saja putri lbu belum ada keinginan untuk membuka mata. Berilah motivasi agar dia punya semangat untuk membuka matanya. Meskipun dia sedang koma , tapi dia masih bisa mendengar semua ucapan kita," jawab dokter itu panjang lebar.
Deg !!!!
Ucapan dokter itu menghantam sanubari sang ibu. Dia merasa gagal menjadi seorang ibu. Kesibukannya bersama sang suami, membuat putri satu-satunya mereka kekurangan kasih sayang .
Aulia Bilqis itulah namanya. Buah cinta Lily dan juga Rangga. Rangga seorang pengusaha yang cukup sukses di bidang travel . Dia bersama sang istri seringkali bolak-balik luar negeri untuk mengurusi bisnis mereka. Hal itu membuat mereka jarang memiliki waktu untuk putri mereka.
Aulia memang tidak pernah kekurangan dalam hal materi . Bahkan bisa dibilang berlebih. Sayangnya dalam hal kasih sayang dia sangat kurang.
Aulia terkenal sebagai gadis yang sombong dan arogan saat berada di luar rumah . Dia sering dijuluki ' putri Bar-bar ' saat berada di kampus .
Hal itu berbanding terbalik dengan dirumah . Aulia cukup dekat dengan para pembantunya. Bahkan sudah menganggap mereka sebagai keluarga.
Aulia memang masih seorang mahasiswi. Dia sudah berada di semester terakhir. Sebentar lagi dia akan melakukan magang . Hanya tinggal menunggu waktu.
Di kampus Aulia mempunyai reputasi yang cukup jelek . Dia sering bolos dan terlambat masuk . Alasannya dia sering mengikuti cowok yang ia suka .
Hanya saja dia mempunyai kepandaian diatas rata-rata. Hanya dalam sekali baca dia bisa langsung menyerap dalam otaknya. Hal itulah yang membuat nya dengan muda bisa sampai ke semester terakhir .
Setelah dokter memeriksa kondisi Aulia , dia dan juga suster yang mengikutinya keluar dari ruangan tersebut . Tinggal Lily dan Aulia . Aulia duduk di kursi yang ada disamping ranjang . Dia mengelus tangan Aulia yang bebas dari alat-alat kedokteran.
" Sayang ... sampai kapan kamu akan menghukum mama. Maafkan semua kesalahan mama sayang. Mama janji akan sering meluangkan waktu untuk bersama," ucap Lily dengan suara seraknya.
Tangis Lily pecah . Dia tidak sanggup melihat kondisi putrinya yang seperti ini. Tapi dia harus kuat. Masih banyak yang ingin ia lakukan bersama sang putri. Hal-hal yang selama ini belum pernah ia lakukan sebelumnya.
Rangga sedang ada di kantor . Dia tidak bisa meninggalkan pekerjaannya begitu saja . Sebab tidak ada yang menggantikannya . Sedangkan sekretaris yang biasa membantunya tak lain adalah sang istri .
" Tolong... bangun sayang ! " pinta Lily dengan tulus .
Lily tertidur disamping Aulia dengan mata yang sembab. Dia tidak menyadari saat jari tangan Aulia mulai bergerak. Perlahan mata yang tertutup hampir dua bulan itu terbuka.
Aulia mengedipkan matanya berulang kali untuk menyesuaikan penglihatannya. Putih ..... Itulah yang ia lihat pertama kali. Dia menatap sekeliling, barulah dia sadar jika dirinya sedang berada di rumah sakit.
Dia merasakan tangannya terasa kebas . Ternyata mamanya tertidur beralaskan tangannya. Dia pandang wajah yang sudah lama tidak ia temui. Terakhir mama dan papanya berpamitan untuk melakukan perjalanan bisnis ke Singapura.
Air matanya menetes. Dia sangat merindukan kedua orang tuanya. Tetapi tangisannya berhenti saat mendengar suara yang seakan menyindirnya.
" Gitu aja nangis ... gua kira Lo bakal jadi teman gua. Ternyata malah bangun .... nasib ...nasib !" gerutu seorang gadis yang tiba-tiba muncul di sampingnya.
" Lo siapa ? " tanya Aul dengan lirih. Aulia menatap gadis yang tidak ia kenal .
" Lo bicara sama gua ?" tanyanya kaget . Melihat lawannya kaget membuat Aul memutar matanya malas .
" Emang bicara sama siapa lagi . Nyokap gua juga lagi tidur. Tolong ambilkan gua minum dong. Mulut gua haus nih, " kata aul dengan suara yang masih lirih.
Aulia tidak memperhatikan raut muka lawan bicaranya yang pucat. Dia menyangka kalau gadis itu mungkin sedang menjenguknya. Meskipun tidak ada ingatan apapun tentang gadis itu.
" Kok malah diam sih!" sentak Aulia dengan agak tinggi . Ternyata suaranya langsung pulih .
Lily yang mendengar suara langsung terbangun. Dia sangat senang putrinya sadar.
" Ya Alloh.... akhirnya kamu sadar sayang . Dokter....dokter .... " Lily berlari keluar ruangan untuk mencari dokter . Dia lupa jika disamping putrinya ada tombol yang bisa ia gunakan. Namun yang namanya panik , mau bagaimana lagi. Aul sampai geleng-geleng kepala melihat tingkah mamanya.
" Lo beneran bisa lihat gua ?" tanya gadis itu dengan penasaran. Aulia merasa bingung dengan pertanyaan gadis itu .
" Lo kenapa sih ... dari tadi tanya itu mulu . Kalau gua nggak bisa lihat Lo , ngapain juga gua jawab pertanyaan Lo. Emangnya Lo hantu ?"
" Iya .." Jawab gadis itu jujur .
" What!!!!"
Selamat datang di cerita terbaru saya. Semoga senang dengan ceritanya. Jangan lupa like, vote, favorit, dan komentarnya!!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments
𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕
𝒃𝒂𝒓𝒖 𝒃𝒂𝒄𝒂 𝒅𝒂𝒉 𝒔𝒆𝒅𝒊𝒉 𝒂𝒋𝒂 𝒕𝒑 𝒑𝒂𝒔 𝒅𝒊 𝒂𝒌𝒉𝒊𝒓 𝒄𝒆𝒓𝒊𝒕𝒂𝒏𝒚𝒂 𝒃𝒊𝒌𝒊𝒏 𝒏𝒈𝒂𝒌𝒂𝒌 🤣🤣🤣
2024-10-27
0
beybi T.Halim
kita mampir lagi..,marathon lagi bacanya😀
2024-03-19
0
Ida Ida Saja
p
2024-03-05
0