Chapter 3

Achiel datang dengan membawa 2 buah kursi yang tidak terlalu tinggi itu dan memberikannya kepada Amelia dan Lestari.

"Untuk Kakak saja," ucap Amelia kembali menolak kursi tersebut.

"Tidak apa, pakai saja!" bujuk Achiel dengan mendorong kursi tersebut ke arah Amelia.

Amelia pun berdiri dari tempat duduknya, dia berkata kepada Achiel bahwa dia akan berkeliling di toko agar lebih mengenal toko tersebut.

"Amelia!" seru Achiel yang membuat gadis yang berumur 17 tahun itu menoleh ke arahnya.

"Ada apa Kak?" tanya Achiel.

"Boleh minta Wa-nya gak? Mau masukin grup toko!" kata Achiel kepada Amelia.

"Minta saja sama Lestari, Handphone-ku gak ada baterai, lupa Cas!" kata Amelia kemudian membalikkan badannya kembali.

Achiel menatap lestari dengan enggan, namun demi mendapat nomor WhatsApp Amelia dia melawan rasa enggan tersebut.

"Kak Achiel mau nomor WhatsApp-nya Amelia? gak sekalian punyaku Kak?" tanya Lestari menengadahkan wajahnya ke arah Achiel yang sedang berdiri di sampingnya.

"Gak usah, nomor Amelia saja. Nanti kalau ada apa-apa aku info ke Amelia saja!" ucap Achiel dengan ekspresi j*jiknya.

"Kenapa tidak punyaku saja Kak? lagipula Amelia anaknya pendiam dan jarang ngobrol takutnya dia gak bisa sampaikan informasinya!" ujar Lestari berkali-kali mencoba menjatuhkan nama baik Amelia.

"Aku yakin dia pasti bisa, bukannya dia lebih pintar dari kamu?" tanya Achiel yang langsung menusuk ke hati Lestari.

Akhirnya Lestari pun menyerah, dia memberikan nomor WhatsApp Amelia kepada Achiel. Tentu saja itu membuat Achiel puas dan bersemangat.

Achiel pun segera menghubungi WA tersebut dan ternyata handphone Amelia berbunyi yang dia taruh di dalam tasnya. Achiel pun kebingungan karena Amelia sempat bilang baterainya habis.

'Sepertinya cewek ini susah di dekati! Kalau begitu aku harus berjuang lebih keras lagi!' batin Achiel antusias.

Waktu telah menunjukkan pukul 11 siang, cacing di perut Achiel sudah berisik dan minta di isi. Achiel pun izin untuk makan, kebetulan di depan tokonya ada yang berjualan nasi.

"Kak aku ikut ya!" pinta Lestari kepada Achiel yang hendak pergi.

Achiel melirik ke arah Amelia yang sedang berdiri di meja kasir, lalu berkata ,"Terus Amelia gimana? Kasihan dia sendirian! Kalau kamu lapar banget ya udah kamu aja duluan!".

Lestari melirik ke arah Amelia dengan tatapan yang sangat tajam, Amelia pun langsung mengerti dengan tatapan yang di berikan oleh Lestari.

"Gak apa-apa Kak, aku bisa jaga sendiri kok!" ucap Amelia sambil tersenyum sesekali melirik ke arah sahabatnya itu.

"Ya udah kalau gitu!" kata Achiel lalu pergi bersama Lestari.

Lestari yang berjalan di belakang Achiel membalikkan badannya dan mengacungkan jempol ke arah Amelia. Amelia pun hanya tersenyum, dia sebenarnya juga lapar namun apa daya dia tidak memiliki uang. Amelia hanya bisa menahan rasa lapar tersebut sampai waktu pulang.

'Semoga saja barangnya datang waktu aku sama Kak Achiel pergi makan. Dengan begitu Amelia pasti bakalan kebingungan dan aku juga akan mengundur banyak waktu untuk Kak Achiel kembali!' batin Lestari yang sangat membenci anita yang menganggapnya sebagai sahabat.

Setelah Achiel pergi, sebuah mobil BOX datang ke tokonya. Itu adalah suplayer yang membawa barang. Sopir yang mengendarai mobil BOX tersebut masuk ke toko dan menemui Amelia yang berdiri di depan kasir.

"Ada kiriman barang dari perusahaan Indramayu!" ucap sopir tersebut.

"Bawa masuk saja Pak!" kata Amelia ramah.

Meskipun sebenarnya dia sangat takut, tetapi dia mencoba untuk tetap tenang. Amelia belum pernah menerima barang, di sekolahnya hanya praktek di bagian kasir dan pemajangan barang. Namun Amelia mendapat materi tentang prosedur penerimaan barang, jadi Amelia bisa sedikit tenang.

Lima Dus sudah di bawa masuk oleh sopir tersebut, namun ternyata itu belum habis. Sopir terebut masih membawa 2 kerat Coca Cola yang berisi 390ML di dua tangannya.

"Ini nota-nya!" Sopir tersebut menyodorkan 1 lembar Nota berwarna putih ke arah Amelia setelah menaruh barangnya di lantai.

Amelia menerima Nota tersebut dan berkata ,"Saya cek dulu ya!".

Amelia mengecek satu per satu barang yang datang dan Nota yang di berikan untuk mencocokkan agar tidak ada kesalahan dalam penerimaan barang.

"Karyawan baru ya Mbak?" tanya sopir teresebut kepda Amelia yang sedang sibuk mengecek Nota.

"Bukan Pak! Saya siswa magang di sini!" sahut Amelia berusaha membagi fokusnya kepada suplayer-nya.

"Sudah Pak! Berarti ini sudah di bayar kan ya?" tanya Amelia.

"Sudah Mbak!" kata suplayer tersebut.

Setelah melakukan pengecekan sopir tersebut pun pergi dan Amelia pun membawa barang yang berat itu ke depan kasir. Amelia tahu apa yang akan di lakukan-nya setelah menerima barang, namun dia tidak berani melakukannya dan memilih untuk menunggu Achiel.

"Amelia mengambil satu per satu produk tersebut dan menaruhnya di meja kasir. Sisanya dia kesampingkan dulu dus-dus yang berukuran sedang tersebut.

Sedangkan di sisi lain, Lestari duduk di dekat Achiel yang sedang menikmati makanannya. Achiel makan dengan terburu-buru entah itu karena lapar atau merasa kasihan kepada Amelia yang sendirian.

"Kak Achiel pelan-pelan aja makannya, awas keselek!" ujar Lestari perhatian.

'Udah biasa makan buru-buru kok. Kamu juga cepat sedikit makannya, kita cuma punya waktu 15 menit istirahat!" kata Achiel setelah meminum air di gelasnya.

"Aku udah selesai, aku duluan ya!" kata Achiel namun di cegah oleh Lestari ketika dia hendak bangun dari tempat duduknya.

"Tungguin aku Kak, aku takut nyebrang jalannya ramai!" kata Lestari memelas.

Achiel karena merasa kasihan akhirnya bersedia menunggu dan kembali duduk di samping Lestari. Achiel adalah pria yang sangat tidak ingin menyakiti wanita karena dia sendiri sangat menyayangi Ibunya dan Achiel tidak ingin ada orang yang menyakiti Ibunya.

'Aku akan makan pelan-pelan untuk mengundur banyak waktu!' batin Lestari yang senang karena Achiel bersedia menunggunya.

Menyadari tindakan Lestari yang sengaja makan dengan pelan-pelan, Achiel pun mengancam akan meninggalkannya jika Lestari tidak mempercepat waktu makannya.

"Sebentar Kak!" ucap Lestari yang tidak takut dengan ancaman Achiel.

"Kasihan teman kamu sendirian dan juga ada barang yang kan datang!" kata Achiel.

"Amelia bisa kok menanganinya!" ucap Lestari yang mulai menjebak Amelia.

"Dia masih siswa training, aku akan ke toko. Kamu nyebrang sja sendirian nanti!" kata Achiel lalu pergi meninggalkan Lestari sendirian.

"Ihh Kak Achiel!" teriak Lestari kesal.

Lestari memutuskan untuk menyudahi makannya dan mengejar Achiel kembali ke toko.

...***...

Setelah beberapa menit menunggu, Achiel dan Lestari akhirnya datang, Terlihat raut wajah Achiel terkejut ketika melihat ada banyak barang yang datang.

"Barangnya udah datang? dari suplayer yang mana? apa kamu sudah cek NOTA?" tanya Achiel yang takut Amelia melakukan kesalahan sat menerima barang.

"Katanya perusahaan dari Indramayu, ini Nota-nya coba Kak Achiel cek deh!" kata Amelia menyodorkan nota tersebut.

"Achiel pun menerima Nota-nya dan mengecek barang tersebut. Wajah Achiel sangat fokus dan merasa sedikit grogi karena di lihat oleh dua wanita di sampingnya.

Lestari yang sedari tadi diam mendadak tersenyum ketika melihat raut wajah Achiel yang berubah menjadi bingung.

'Mampus kamu Amelia. Kalau saja kamu melakukan kesalahan fatal dan merugikan Kak Achiel, kamu pasti akan dibenci sma Kak Achiel,' batin Lestari.

"Benar semua! Kamu hebat seperti yang di katakan oleh Lestari!" puji Achiel kepada Amelia.

Mendengar hal tersebut, Lestari menjadi sangat kesal karena di tidak percaya bahwa Amelia bisa melakukan hal tersebut.

'Lestari bilang aku hebat? itu pasti kaena dia ingin menjebak ku,' batin Amelia yang sudah hafal dengan sikap sahabatnya itu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!