Tak Butuh

Hampir tengah malam saat Rafael terjaga. Tangannya terasa kebas karena gadis itu menggunakannya sebagai bantalan tidurnya. Ada rasa tak tega dalam diri Rafa karena melihat wajah lelahnya. Entah berapa kali mereka melakukan kegiatan panas tanpa henti semalam. Rafa bagai kesetanan dan tak memberi waktu istirahat bagi gadis itu walau beberapa kali dia sudah berteriak lelah. Benar-benar tak berprikemanusiaan. Berlahan disibaknya rambut yang menutupi wajahnya.

"Cantik." gumamnya meneliti tiap inci wajahnya yang kebulean sepertinya. Hanya rambut coklatnya saja yang menunjukkan dia beraksen Indonesia, juga manik mata sehitam jelaga yang kamarin di tatap dalam olehnya saat adegan panas mereka berlangsung. Rafa terlalu asyik memandanginya dengan batin yang terus berkecamuk saat sang gadis menggeliat dan membuka matanya. Secara refles tangannya mendorong tubuh Rafa hingga hampir terjatuh dari ranjang.

"Apa yang kau lakukan laki-laki mesum!! Pergi kau dari sini!!" bentaknya dengan wajah marah. Tampaknya gadis itu masih setengah sadar. Bukannya beralih, Rafa malah mendekat padanya. Tentu saja si gadis berteriak histeris saat Rafa berusaha memeluknya.

"Lepaskan aku om-om mesum!!" Tentu saja Rafael tidak terima dikatakan om-om mesum. Dia yang masih terlihat muda dan gagah di usia dua puluh delapan tahun malah dipanggil om oleh wanita muda ini.

"Diam kataku!! lihat, gerakanmu membuat tubuhmu telanjang. Apa kau ingin malam panas kita terulang sampai besok pagi?" Si gadis langsung berteriak kecil saat melihat tubuh telanjangnya. Rafa segera menutupi tubuh polos itu dengan mengambil selimut tebal yang sempat terjatuh saat gadis itu mengamuk.

.....glek .....

Wanita muda itu menelan ludahnya kasar saat melihat pergerakan Rafael yang meraih boxer dan memakainya. Masih tertangkap oleh penglihatannya benda yang semalam mengobrak-abrik pertahanannya hingga kehilangan keperawanannya. Benda yang juga membuatnya mendesah keras hingga meraih kenikmatan berulang kali. Masih tidur saja sudah membuatnya ngeri, bagaimana jika dia tegak berdiri??

"Apa yang kau lihat? kau mengataiku om-om mesum, tapi ternyata kau juga gadis mesum." kata Rafael menohok. Seolah tak peduli, sang gadis tetap asyik menikmati seluruh tubuhnya hingga dia merasa jengah dan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Aroma percintaan mereka sudah amat mengotori tubuhnya.

"Siapa namamu?" tanya Rafa saat keluar dari kamar mandi dengan set kimono barunya. Rambutnya terlihat basah ketika tangab kekar itu bergerak mengeringkannya dengan handuk kecil ditangan.

"Tak ada gunanya kau tau. Kau sudah merusak hidupku."

"Aku akan bertanggung jawab." lirih Rafa sambil duduk di tepi ranjang menatapnya. Gadis itu menatap sinis padanya.

"Aku tidak butuh pertanggung jawabanmu bedebah. Esok andai kita bertemu anggap saja kita tak pernah bertemu." ketusnya pada Rafa yang juga menatapnya kesal. Sudah baik-baik mau tanggung jawab malah ditolak mentah-mentah. Yang benar saja...dia termasuk jajaran pria tampan dan kaya yang digandrungi para wanita. Siapapun akan bertekuk lutut dalam pesonanya. Tapi gadis aneh ini malah menolaknya. Egonya tersentil.

"Aku bukan lelaki brengsek yang akan meniduri anak gadis orang lalu membuangnya begitu saja. Bagaimana jika kau hamil?" Pada dasarnya Rafael adalah pria baik dan bertanggung jawab. Didikan keras Fernando dan kelembutan serta kasih sayang Sofia sudah membuatnya seperti sekarang. Dia berada dalam keluarga penuh cinta hingga berhati amat lembut namun disiplin.

"Hamil? aku akan mengugurkannya." Rahang Rafael dibuat mengetat karena perkataan gadis yang sudah bukan lagi gadis dihadapannya saat ini. Jemari Rafael mengepal keras.

"Jangan pernah berani melakukannya karena aku bukan hanya akan menghabisimu, tapi juga seluruh keluargamu." ancam Rafael dengan wajah galaknya. Tapi lagi dan lagi si gadis mendongak berani.

"Memangnya kau ini siapa berani mengatur hidupku. Kalau kau ketahuan orang tuaku, kau juga tak akan selamat. Lagi pula walau wajahmu mirip dengan pak Richard aku tetap tak suka padamu. Yang kuinginkan pak Richard, bukan dirimu!" tegas si gadis yang juga mematik api kemarahan pada diri Rafa. Dalam sekali sentak tubuh itu sudah berada di pelukannya.

Si gadis yang awalnya meronta kembali dibuat diam seribu bahasa saat kulit mereka kembali bertemu. Ada perasaan tenang dan hangat dalam pelukan pria itu hingga dia dibuat terlena oleh rasa nyamannya. Ahh...apa dia sudah gila?

"Jangan berkata apapun, apalagi ingin membuang nyawa tak berdosa yang mungkin akan ada disana. Kau sungguh menyakiti perasaanku." lirih Rafael sambil mengelus perut gadis itu dari luar selimut. Lamat, gadis itu mengangguk, entah sadar atau tidak. Rafa hendak berkata lagi saat suara ponsel terdengar nyaring dari bawah ranjang. Rafa segera turun dan menjangkaunya.

"Apa ini ponselmu?" tanyanya seraya mengulurkan ponsel itu. Si gadis mengangguk lalu meraihnya. Gerakannnya terlihat gugup saat tau siapa yang menghubunginya. Rafa sempat melihatnya, jika papa si gadis yang meneleponnya.

"Kau dimana? kenapa belum pulang juga Milea?" walau tak berada dalam mode laoudspeaker, Rafa masih bisa mendengarnya lamat.

"Aku ..aku..akan segera pulang, pa." balas gadis yang ternyata bernama Milea itu lirih. Dia terlihat takut menjawab. Tak menunggu lama gadis itu segera menutup sambungan telepon karena menghindari pertanyaan papanya dan segera berlari ke kamar mandi, mengabaikan Rafa yang masih menatapnya intens.

"Ini bajumu. Maaf berantakan." Rafa mengulurkan pakaian Milea yang barusan dia pungut karena membuangnya asal siang tadi. Gadis itu meraupnya kasar lalu kembali menutup pintu kamar mandi.

"Aku akan mengantarmu." kata Rafa namun diabaikan Milea yang sibuk meraih tasnya juga memakaia sepatunya.

"Rumahmu dimana?"

"Kau tak perlu tau. Aku bisa pulang sendiri." sergah Milea cepat. Rafa segera menarik tangannya agar berhenti melangkah.

"Ini sudah malam...kau anak gadis dan ini berbahaya bagimu." tapi Milea menepisnya kasar.

"Apa kau lupa sudah mengambil kegadisanku? lagi pula aku sudah memesan taksi online di bawah."

"Taksi? no!! aku akan mengantarmu." Kata Rafa bersikeras. Milea menatapnya nyalang.

"Tak perlu merasa peduli padaku. Aku bukan siapa-siapa bagimu dan tak ingin jadi siapa-siapa untukmu." dan gadis itu sudah berlari keluar sebelum Rafael menyadari semuanya.

"Kita akan menikah Milea." bisiknya lirih.

Terpopuler

Comments

wilda yunita

wilda yunita

lanjut kk

2023-02-18

1

lihat semua
Episodes
1 Terjebak
2 Tak Butuh
3 Berbeda
4 Leon Ibrahim
5 Bantu aku
6 Kaget
7 Ya
8 Bolehkah
9 Sah!!
10 Pria vs pria
11 Nasihat
12 Orang tua
13 Pagi
14 Pendekatan
15 Pria sejati
16 Harus Tau
17 Maafkan Milly
18 Alergi
19 Ponsel
20 Membandingkan
21 Tak Selamanya Benar
22 Sindiran
23 Sendiri
24 Takut
25 Temani Aku
26 Subuh
27 Mencari
28 Yura
29 Teguran
30 Gaduh
31 Tugas
32 Menunggu
33 Sudah Bahagia
34 Tshirt
35 Minggu Depan
36 Mengubah
37 Dejavu
38 Tunggu
39 Delay
40 Menyusul
41 Farah
42 Paginya
43 Anak ketiga
44 Kepercayaan
45 pindah
46 Cukup Begitu
47 Layak
48 Notif
49 Begitu baik
50 Terlalu
51 Paula
52 Tak Suka
53 kesal
54 Cara alami
55 Memerah
56 Menguji
57 Tidurlah
58 Syarat
59 Jadilah dirimu
60 Seperti pacaran
61 Penasaran
62 Maaf
63 Trauma
64 Kelvin
65 Hancurkan!
66 Sejak kapan
67 Dulu
68 Pulang
69 Alasan
70 Mencoba
71 Tak sendiri
72 Sesama wanita
73 Impian
74 Tersesat
75 Pilu
76 Mencarimu
77 Fast food
78 Meninggalkan
79 Diabaikan
80 Jangan
81 Sahabat
82 Bicara
83 Bimantara
84 Jawaban
85 Grepp
86 Cup
87 Nanti
88 Kebaikan
89 Milton Hotel
90 Sugar dady
91 Tiga bulan
92 Berpengalaman
93 Butuh
94 Salah
95 Telur
96 Draft
97 Sebal
98 Bersabar
99 Lingrie
100 Satu Kata
101 Pantai
102 Pistol
103 Dave
104 Oleng
105 Sena
106 Anggun
107 Namamu
108 Berulah
109 Nekat
110 Paksaan
111 Mata
112 Penurut
113 Hanyut
114 Percaya
115 kopi
116 Selidiki Dia
117 Tertarik
118 Cemburu
119 Merajuk
120 Kalah
121 Pagi
122 Menunggumu
123 Kerlingan
124 Kumohon
125 Tips
126 Last
Episodes

Updated 126 Episodes

1
Terjebak
2
Tak Butuh
3
Berbeda
4
Leon Ibrahim
5
Bantu aku
6
Kaget
7
Ya
8
Bolehkah
9
Sah!!
10
Pria vs pria
11
Nasihat
12
Orang tua
13
Pagi
14
Pendekatan
15
Pria sejati
16
Harus Tau
17
Maafkan Milly
18
Alergi
19
Ponsel
20
Membandingkan
21
Tak Selamanya Benar
22
Sindiran
23
Sendiri
24
Takut
25
Temani Aku
26
Subuh
27
Mencari
28
Yura
29
Teguran
30
Gaduh
31
Tugas
32
Menunggu
33
Sudah Bahagia
34
Tshirt
35
Minggu Depan
36
Mengubah
37
Dejavu
38
Tunggu
39
Delay
40
Menyusul
41
Farah
42
Paginya
43
Anak ketiga
44
Kepercayaan
45
pindah
46
Cukup Begitu
47
Layak
48
Notif
49
Begitu baik
50
Terlalu
51
Paula
52
Tak Suka
53
kesal
54
Cara alami
55
Memerah
56
Menguji
57
Tidurlah
58
Syarat
59
Jadilah dirimu
60
Seperti pacaran
61
Penasaran
62
Maaf
63
Trauma
64
Kelvin
65
Hancurkan!
66
Sejak kapan
67
Dulu
68
Pulang
69
Alasan
70
Mencoba
71
Tak sendiri
72
Sesama wanita
73
Impian
74
Tersesat
75
Pilu
76
Mencarimu
77
Fast food
78
Meninggalkan
79
Diabaikan
80
Jangan
81
Sahabat
82
Bicara
83
Bimantara
84
Jawaban
85
Grepp
86
Cup
87
Nanti
88
Kebaikan
89
Milton Hotel
90
Sugar dady
91
Tiga bulan
92
Berpengalaman
93
Butuh
94
Salah
95
Telur
96
Draft
97
Sebal
98
Bersabar
99
Lingrie
100
Satu Kata
101
Pantai
102
Pistol
103
Dave
104
Oleng
105
Sena
106
Anggun
107
Namamu
108
Berulah
109
Nekat
110
Paksaan
111
Mata
112
Penurut
113
Hanyut
114
Percaya
115
kopi
116
Selidiki Dia
117
Tertarik
118
Cemburu
119
Merajuk
120
Kalah
121
Pagi
122
Menunggumu
123
Kerlingan
124
Kumohon
125
Tips
126
Last

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!