Tiba di kediaman Mamanya, Naura langsung di gandeng masuk kedalam rumah dan Naura tersenyum saat melihat Bibi pengasuh nya dan juga supirnya.
''Selamat datang Nona Naura..... Bibi senang akhirnya Non Naura sudah pulih. ''
ucap Bibi pengasuh saat Naura menghampiri nya.
''Terimakasih Bibi..... ''
jawab Naura dan pengasuhnya mengangguk.
Naura langsung di bawa ke kamar tamu di lantai satu karena Naura belum mampu menaiki tangga untuk menuju kamarnya di lantai atas.
''Kamu di kamar ini dulu sampai kaki kamu pulih yaa, Mama sudah siapkan kamar di lantai dua untuk kamu, kalau membutuhkan sesuatu tekan bell di samping ranjang nanti terhubung ke kamar Mama. ''
ucap Marinka saat membantu merebahkan tubuh Naura di atas ranjang.
''Biar saya Nyonya yang menunggu Nona di kamar ini, takutnya Nona ingin ke kamar mandi. ''
ucap Bibi saat Marinka selesai membenahi selimbut untuk Naura.
''Yasudah kalau itu maunya Bibi, tolong jagakan Naura dan kalau terjadi sesuatu tekan bel dan nanti saya akan datang, saya titip Naura sebentar yaa karena saya mau mengurus pelayan yang akan bekerja di rumah ini. ''
ucap Marinka dan Bibi mengangguk.
Marinka langsung keluar dari kamar Naura dan menuju kamar nya untuk membersihkan tubuhnya, Marinka akan mencari beberapa pelayan yang akan bekerja di rumahnya setelah memecat semua pelayan tanpa hormat.
''Untuk apa laki laki itu menghubungi terus, malas sekali bicara dengan laki laki itu. ''
kesal Marinka saat handphone nya kembali berdering dan mantan suaminya yang menghubungi nya.
Di kediaman Arman saat ini.....
Arman sangat kesal karena tidak dapat bertemu dengan putrinya dan puncak kekesalannya adalah ada surat dari pengadilan yaitu pengalihan hak asuh pada Naura.
''Naura maafkan Papa karena tidak bisa menjaga kamu dan mempercayakan kamu kepada wanita siluman itu, kalau mengetahui semua dari awal pasti Papa akan membela kamu sayang. ''
ucap Arman sambil meremas surat pengalihan hak asuh Naura dari pengadilan.
Arman langsung menghubungi asistennya untuk mencaritahu dimana keberadaan Naura dan Asistennya mengiyakannya.
Arman bertekad besok akan menghampiri Marinka di perusahaan nya dan akan menanyakan keberadaan Naura karena baginya saat ini yang penting adalah bertemu Naura.
Arman memanggil kepala pelayan untuk datang ke kamarnya dan kepala pelayan pun mengiyakannya lalu menuju kamar Tuannya.
''Kamu kosongkan pakaian wanita ular itu dan sumbangkan ke panti asuhan atau terserah kamu mau di kemanakan dan ingat jangan kamu berikan ke pelayan yang bekerja disini karena saya gak mau melihat pelayan memakai pakaian wanita ular itu, kosongkan semua barangnya dan siapkan kamar utama yang di lantai satu karena mulai nanti malam saya akan menempati kamar itu. ''
jelas Arman sambil keluar dari kamarnya dan menuju ruang kerja nya sambil menunggu kamarnya sterill dari pakaian milik Sari.
Arman kembali ke pekerjaannya dan besok akan berangkat ke luar kota untuk melanjutkan pekerjaannya, Arman terpaksa pulang karena telphone dari Marinka dan terpaksa meninggalkan pekerjaanya yang masih belum selesai.
Ke esokan harinya......
Di kediaman Marinka saat ini masih terlihat sepi karena pemilik rumah masih berada di dalam kamar masing masing, semalam Marinka mengurus pelayan baru agar pagi hari sudah ada yang bekerja di rumahnya.
Di kamar Naura saat ini, Naura baru selesai membersihkan tubuhnya di bantu pengasuhnya dan setelah selesai memakai pakaian nya, Naura memilih merebahkan kembali tubuhnya di ranjang.
''Bibi kembali ke kamar Bibi saja, Naura gak apa apa di kamar sendirian juga. ''
ucap Naura dan pengasuhnya mengangguk.
''Yasudah Bibi kembali ke kamar ya Non, nanti Bibi siapkan sarapan nya biar Non Naura bisa minum obatnya. ''
jawab Bibi pengasuh dan Naura mengangguk.
Naura membuka iped nya dan memainkan permainan nya sambil menunggu makanan untuk nya, Naura sebenarnya bosan kalau harus duduk dan berdiam di kamar, namun dia tidak bisa bergerak bebas karena kakinya masih memar dan menimbulkan sakit.
Pintu kamar Naura terbuka dan ternyata Mamanya yang masuk dengan piyama yang nasih menempel pda tubuhnya.
''Gimana malam nya sayang?? kesulitan tidur gak?? ''
tanya sang Mama dan Naura menggelengkan kepala nya.
''Lebih nyaman dari rumah sakit Mama dan sangat nyenyak juga tidurnya. ''
jawab Naura dan Marinka lega mendengarnya.
''Alhamdulillah..... Mama senang dengarnya, mau sarapan di meja makan atau di kamar?? ''
ucap Marinka sambil mengusap rambut Naura yang tergerai indah.
''Makan di kamar saja Mama, kaki aku belum nyaman di pakai buat jalan. ''
ucap Naura dan Marinka langsung mengerti.
''Sekolah kamu sudah Mama pindahkan dan kamu bisa sekolah setelah total pulih. ''
''Terserah Mama ajah pokonya, yang penting Naura gak mau di rumah Papa tinggalnya. ''
''Gak akan Sayang dan wanita ular itu juga udah mendekam di dalam penjara karena tuntutan hukum juga tuntutan dari Papa kamu. ''
Tidak ada lagi obrolan antara ibu dan anak itu, Marinka keluar dari kamar untuk meminta menyiapkan makanan Naura.
Bibi pengasuh Naura masuk kedalam kamar sambil membawa nampan berisi makanan, Naura langsung menerima makanannya dan menyantapnya.
''Bibi sudah makan belum?? ''
tanya Naura saat menyuapkan makanannya.
''Bibi sudah makan Non, Non lanjut makannya yaa. Bibi mau bertemu Mamanya Non tadi minta Bibi menghadap kalau makanan sudah di antar. ''
jawab Bibi dan Naura menganggukkan kepalanya.
Naura melanjutkan makannya dan Bibi pengasuh langsung menghampiri Marinka yang menunggu di ruang tengah rumahnya.
''Ayo duduk jangan sungkan Bibi. ''
ucap Marinka sambil meminta pengasuh Naura untuk duduk.
''Bibi berdiri saja Nyonya tidak apa apa. ''
jawab Pengasuh Naura dan Marinka menggelengkan kepalanya.
''Saya gak nyaman kalau harus menatap ke atas terus buat bicara sama Bibi, gak apa apa ayo duduk saja. ''
titah kembali Marinka dan Pengasuh Naura pun mengangguk sambil duduk di samping Marinka.
''Mulai hari ini Bibi saya tugaskan sebagai kepala pelayan dan atur semua pelayan yang ada di rumah ini, Naura juga sudah besar dan gak perlu untuk di layani terus, saya harap Bibi menerima permintaan saya karena saat ini Bibi orang yang sapat saya percaya. ''
ungkap Marinka dan pengasuh Nurma pun terdiam karena bingung harus menerima atau tidak tawaran dari sang nyonya.
''Ayo putuskan sekarang Bibi, karena saya harus ke kantor mengurus surat surat Naura. ''
ucap kembali Marinka dan Pengasuh Naura pun akhirnya mengangguk setuju dan membuat Marinka senang.
.
.
Bersambung.......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
Lela Lela
naura senang tinggal sm mamah ny
2023-08-06
1
Rusiani Ijaq
ceritanya bagus dan susunan kata" nya jg rapi alur jg tdk berbelit-belit. pokonya good job Thor 💪💪
2023-05-31
1