JODOH Dari MAMA
Di sebuah rumah yang cukup mewah lebih tepat nya di teras sebuah rumah mewah, gadis cantik dan seorang pengasuhnya sejak kecil saat ini duduk menunggu pemilik rumah datang.
Gadis itu tidak mengatakan apapun tentang jati dirinya pada penjaga rumah, dia hanya mengatakan ingin Bertemu pemilik rumah.
''Nona Naura...apa ini benar rumah nya nyonya Marinka?? ''
ucap Bibi pengasuh sambil terus meniupi luka di sikut nona mudanya.
''Mama terakhir bertemu cuma kasih alamat rumah ini Bibi, aku juga gak tau sih. ''
jawab Naura dan bibi hanya menganggukkan kepalanya.
''Memang kenapa Bibi bertanya seperti itu?? ''
tanya nya kembali karena bibi pengasuhnya terlihat kebingungan.
''Bibi takut salah rumah ajah dan nanti kita malah di usir lagi Nona, Bibi kasian kalau Nona kembali jalan lagi karena luka di kaki Nona yang memar. ''
''Bibi tadi dengarkan kata penjaga kalau Nyonya Marinka sedang keluar dan artinya ini benar rumah Mama. ''
''Semoga saja Nona, Bibi pengen ngajak Nona ke klinik tapi uang Bibi sudah habis, maafkan Bibi ya Nona. ''
''Bibi jangan bilang gitu, aku jadi pengen nangis lagi kan dan aku makasih banget karena Bibi membela aku dari nenek lampir itu. ''
''Bibi hanya gak tahan melihat Nona di caci, di hina dan di pukul terus, saat Tuan gak ada lagi tapi kalau Tuan ada nyonya Sari malah baik lagi. ''
''Sudah gak apa apa, dengan aku keluar dari rumah itu saja sudah membuat bahagia Bibi, aku mau sama Mama ajah gak mau sama Papa lagi, hikss.... hikss..... Bibi sakit. ''
tangis Naura pecah merasakan luka di tubuhnya kembali sakit.
Bibi pengasuhnya terus menenangkan Nona mudanya, berkali kali menekan bell tapi gak ada yang membukanya padahal Bibi mendengar di dalam rumah ada orang bahkan sempat melihat ada yang mengintip dari jendela.
''Andai kalian tau kalau yang sedang menangis adalah Nona muda kalian, pasti akan kena masalah. ''
kesal Bibi pengasuh karena dia tau kasih sayang nyonya Marinka begitu melimpah untuk nona mudanya.
.
.
Sore menjelang......
Tepat pukul tiga sore sebuah mobil mewah masuk kedalam pelataran rumah mewah dan turun lah seorang wanita yang begitu cantik padahal umurnya sudah matang.
''Siapa mereka?? ''
gumamnya saat melihat dua orang membelakangi nya duduk di teras rumahnya.
Dia mendekat dan betapa kagetnya saat melihat siapa yang sedang di pangku kepala di pangkuannya.
''Astaga..... Nauraa...... ''
teriak Marinka saat melihat putrinya sedang di pangku oleh pengasuhnya.
''Ada apa dengan Nauraku......?? ''
nafasnya tercekat saat melihat tubuh menggigil putrinya.
''Nyonya saya mohon bawa Nona ke rumah sakit, tubuh Nona Naura menggigil sejak tadi. ''
ucap pengasuh mengiba dan membuat Marinka langsung memanggil supir untuk mengangkat putrinya kedalam mobil.
Marinka duduk di kursi belakang mobil nya sambil mengusap wajah putrinya yang begitu pucat dan Marinka melihat luka di lengan putrinya.
''Bibi bagaimana ini terjadi pada putriku, siapa yang melakukannya?? ''
tanya Marinka sambil melihat tubuh putrinya.
Saat Bibi akan menjawab ternyata sampai di rumah sakit ternama di kota dan Marinka langsung meminta supirnya memanggil perawat.
Tubuh Naura di angkat dan di bawa menggunakan berangkar menuju ruangan IGD.
Marinka meminta di periksa total keadaan putrinya dan meminta di visum juga untuk melaporkannya pada pihak berwajib.
''Jelaskan sama saya Bibi, kenapa dengan Naura?? dimana Arman yang berjanji menjaganya?? ''
ucap Marinka saat pengasuh putrinya duduk di sebelahnya.
''Maafkan Bibi yaa Nyonya, karena tidak bisa menjaga Nona Naura dari orang jahat, Bibi hanya mampu melindunginya sebisa Bibi. ''
jawab bibi pengasuh dan Marinka merasakan ada sesuatu yang tidak beres.
''Ceritakan semuanya, biar saya bisa ambil tindakan hukum karena ini namanya penganiayaan Bibi, putri saya sampai memar di semua bagian tubuhnya. ''
ucap Marinka dan Bibi pengasuh mengangguk.
''Tadi pagi saat Tuan Arman pergi untuk perjalanan bisnis nya, Nona Naura meminta ikut tapi Tuan tidak mengajaknya karena Nona kan sekolah dan akhirnya Nona juga menuruti Tuan, tapi saat masuk kedalam rumah Nona Naura tidak sengaja memecahkan gelas yang sedang di pegang nyonya Sari dan menimpa pakaian Nyonya Sari, Nona Naura sudah minta maaf tapi Nyonya tidak menerima kata maaf dan Akhirnya Nyonya Sari memukuli Nona dengan sapu, Bibi yang gak tahan melihatnya langsung melindungi Nona dan dengan teganya Nyonya tetap memukul Nona Naura, Bibi yang sudah gak kuat langsung menghempaskan Nyonya dan Nyonya terjatuh lalu marah, untungnya saat akan memukul kepala pelayan menolong dan meminta Bibi membawa Nona Naura ke kamar tapi Bibi langsung membawanya keluar rumah dan ke rumah Nyonya setelah Nona Naura memberikan alamat nya pada Bibi. ''
jelas Bibi dan membuat Marinka mendidih marah.
''Kurang ajar pelakor jahanam itu, lihat saja apa yang akan saya lakukan Bibi dan makasih sudah menolong Nauraku dan membawanya padaku Bibi. ''
ucap Marinka dan Bibi pengasuh mengangguk.
''Dan kenapa kalian malah diam di teras kenapa gak masuk?? ''
heran Marinka saat melihat putrinya di luar rumah.
''Saat ada yang membuka pintu mereka malah kembali menutup pintunya Nyonya dan mereka bilang tidak menerima sumbangan. ''
''Astaga..... di rumahku ada pelayan yang kejam ternyata, lihat saja aku pecat semuanya. ''
''Nyonya maaf karena selama saya mengasuh Nona Naura tidak pernah membantu keluar dari penyiksaan Ibu tirinya, tapi saya merekam semuanya Nyonya dan ini di dalam handphone saya bukti rekamannya, saya menunggu waktu yang tepat karena Nyonya Sari sangat bisa menyembunyikan kejahatannya. ''
''Alhamdulillah..... makasih Bibi dan ini sudah cukup untuk saya mengambil alih hak asuh Naura. ''
ucap syukur Marinka dan langsung membuka handphone milik pengasuh putrinya.
Ternyata siksaan terus di dapat Naura dari ibu tirinya, Marinka menangis kesakitan melihat putrinya di sakiti, Marinka langsung menghubungi pengacaranya dan meminta datang ke rumah sakit, Marinka mengirim semua rekaman ke nomer handphone nya setelahnya menyimpan handphone milik pengasuh putri nya untuk di jadikan bukti.
Seorang dokter keluar dari ruangan penanganan Naura dan Marinka langsung menghampiri nya.
''Bagaimana keadaan putri saya?? ''
ucap Marinka saat dokter di hampirinya.
''Keadaannya sekarang cukup membaik dan luka di sekujur tubuhnya sudah di tangani, hasil visum keluar dalam satu jam dan hasil tes lainnya juga, sementara pasien di rawat karena tubuhnya sangat lemah dan masih butuh penanganan. ''
jelas Dokter dan membuat Marinka langsung menangis mendengarnya.
''Terimakasih Dokter dan saya akan mengurus ruangannya. ''
ucap Marinka dan Dokter menggangguk sambil kembali kedalam ruangan tindakan.
Marinka langsung mengurus ruangan untuk putrinya, karena asistennya sedang bersama pengacara mengurus kasus Naura yang akan di naikan ke jalur hukum oleh Marinka dan Bibi pengasuh yang menunggu Naura saat di dalam ruangan IGD.
.
.
Bersambung......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
Rusiani Ijaq
aduuuuuhhhh baru bab 1 sdh nyesek banget. ayo mama Marinka hajar tuh pelakor. kalau bisa mau sembunyi ke lubang semut pun susah.
2023-05-30
1
🌷💚SITI.R💚🌷
ceritay bikin nangis nih sefih banget .knp ya ibu tiri selalu jahat dan si ayah percaya aja sm istriy g percaya sm anaky..dilema walau tdk semua ibu tiri jahat...smgnaira menemukn kebahagiaany
2023-02-19
2