Di rumah sakit saat ini Naura sedang di suapi makan dan setelah makan nanti Naura akan kedatangan psikiater yang akan membantu memulihkan kejiwaannya yang terguncang.
Marinka hanya bisa menjerit dalam hatinya melihat putri nya menjadi seperti ini dan bersumpah akan menghukum wanita jahat itu dengan setimpal.
Marinka menunggu di luar ruangan karena saat ini Naura sedang di ajak berbicara oleh psikiater yang di sarankan oleh dokter yang menangani Naura.
''Bibi lebih baik pulang sama supirnya Naura, nanti siang pengacara jemput Bibi buat memberikan keterangan karena sekarang wanita jahat itu sudah di tangkap, di rumah sudah kosong dan semua pelayan sudah saya pecat, asisten saya akan membawa bibi pulang. ''
ucap Marinka dan pengasuh putrinya pun mengangguk patuh.
Tak lama asistennya Marinka datang dan Bibi juga supirnya naura langsung ikut menuju kediaman Marinka.
Marinka mendesah kasar saat melihat Arman terus menghubungi nya, Marinka malas menjawab dan membiarkannya.
Satu jam menunggu akhirnya psikiater nya keluar dan Marinka langsung menghampiri nya.
''Bagaimana keadaan putri saya?? ''
ucap Marink dan Dokter itu tersenyum.
''Naura mengalami depresi ringan, ketakutannya karena trauma fisik dan batinnya, saya sarankan untuk menjauhkan Naura dari orang orang yang berkaitan dengan traumanya, saya yakin Naura akan segera pulih dan keluar dari masa sulitnya, kasih sayang Nyonya sebagai Ibunya akan sangat membantu memulihkan ketakutan nya, saya permisi dan besok saya akan kembali. ''
jelas dokter dan Marinka mengangguk.
''Oh tuhan Naura, semua karena kamu Arman dan awas aku akan buat perhitungan dengan semua ini, ada harga yang harus di bayar. ''
ucap Marinka dengan nada kesalnya.
Marinka kembali masuk kedalam ruangan Naura dan melihat putrinya sedang duduk bersandar memainkan iped yang di berikan Marinka.
''Sayang..... mau makan sesuatu?? biar Mama siapkan kalau kamu mau. ''
ucap Marinka saat duduk di ujung berangkar putrinya.
''Gak mau Mama, Naura mau pulang udah gak nyaman soalnya disini. ''
jawab Naura dan Marinka tersenyum ternyata putrinya sama dengannya dan anti dengan rumah sakit.
''Mama akan tanyakan pada dokternya, kondisi kamu masih lemah loh sayang, jangan takut karena Mama akan bersama kamu. ''
ucap Marinka dan Naura memanyunkan bibirnya.
Sepertinya kondisi Naura sedikit berangsur baik karena terlihat raut wajahnya sudah berubah sedikit, Marinka akan mengupayakan apapun agar Naura pulih seperti sediakala.
Naura adalah buah cinta nya dengan Arman mantan suami nya, Naura terpaksa ikut dengan Arman karena hak asuh di dapatkan Arman, Marinka tidak masalah karena putrinya begitu dekat dengan Ayahnya.
Marinka dan Arman bercerai saat Naura memasuki sekolah menengah pertama, fitnah yang keji di dapatkan oleh Marinka dari suaminya yang berakhir perceraian, Marinka malas membahas alasan perceraian dan memilih menyetujui gugatan suaminya.
Marinka memilih mengalah karena dia tahu suatu saat kebenaran akan terkuak dan pintu maaf sudah tertutup untuk mantan suaminya, setelah lima tahun bercerai Fakta baru terkuat kembali, putri tunggalnya malah dapat perlakuan yang tidak adil dari ibu tirinya dan berakhir di rumah sakit.
Marinka yang marah dan tidak menerima semua yang di alami putrinya pun terpaksa mengeluarkan bukti pembelaan nya dan merebut hak asuh putrinya dari tangan mantan suaminya.
Tidak ada yang berharga bagi Marinka kecuali senyum Naura, senyum tulus dan ceria dari putrinya, saat ini Naura sekolah kelas dua tingkat SMA.
Handphone Marinka berdering dan ternyata dari pengacara nya yang memberitahukan hak asuh nya sedang di proses dan kemungkinan besar akan berada di tangan Marinka, kejahatan Sari sedang di proses dan Arman sendiri yang menuntutnya dengan semua kejahatannya.
''Syukur laah semua sudah terkuak dan aku mendapatkan kembali putriku Naura Safa Narendra. ''
gumam Marinka dengan senyum bahagianya.
Di kantor polisi saat ini......
Arman melihat semua rekaman kejahatan istrinya yang di lakukan pada Putri semata wayangnya, Arman langsung mentalak Sari dan menuntut penjara yang setimpal dengan perbuatan nya.
Arman tersentak saat melihat supir nya Naura dan Pengasuh Naura yang keluar dari ruangan polisi dengan pengacara pribadi Marinka.
''Bibi..... dimana Naura sekarang?? ''
tanya Arman saat menghampiri.
''Tuan Arman, Nona Naura di rawat di rumah sakit dari kemarin sore Tuan, keadaannya lemah karena sekujur tubuhnya luka. ''
jawab pengasuh Naura dan membuat Arman langsung lemas seketika.
''Dimana Naura di rawat Bibi?? saya mau bertemu Naura. ''
ucap Arman kembali dan Bibi menatap pengacara nyonya nya.
''Maaf Tuan Arman semua di luar kuasa kami, Nyonya Marinka tidak memberikan wewenang memberitahukan dimana Nona Naura di rawat. ''
ucap Pengacara dan membuat Arman langsung murka namun di tahannya karena saat ini dia sedang di kantor polisi.
Bibi dan supir langsung di bawa pengacara keluar dari kantor polisi menuju kediaman Marinka, sesuai perintah dari Marinka karena Arman akan mengikuti untuk mencaritahu keberadaan Naura.
''Kurang ajar......mereka semua bersekongkol dengan Marinka. ''
kesal Arman sambil meninju udara karana dia gagal mengetahui dimana putri nya di rawat.
Kembali ke rumah sakit......
Naura yang merengek meminta pulang pun akhirnya di ijinkan dengan syarat setiap satu minggu melakukan medical Chek up dan Marinka menyanggupinya.
''Mama aku gak mau pulang ke rumah Papa, takut. ''
pinta Naura dengan air matanya mengalir deras dan Marinka mengangguk.
''Mulai sekarang kamu tinggal dengan Mama, hak asuh kamu sudah Mama dapatkan sayang. ''
jawab Marinka sambil menghapus air mata Naura dan Naura mengangguk.
Asisten nya Marinka membawa barang milik Naura, sedangkan Marinka mendorong kursi roda karena kaki Naura masih terasa sakit jika di gunakan berjalan dengan jarak yang jauh.
''Urus kepindahan sekolah Naura dan kamu bantu pengacara mengambil hak asuhnya, bukti sudah masuk ke pengadilan. ''
ucap Marinka pada asistennya saat Naura masuk kedalam mobil.
''Baik Nyonya dan saya akan laksanakan sekarang. ''
jawab patuh sang asisten dan Marinka mengangguk.
Marinka masuk kedalam mobilnya dan mobil pun langsung melaju menuju kediaman Marinka, Naura hanya diam dan menatap jalanan.
Naura gadis yang ceria dan sangat pintar, namun sekarang kondisinya tidak baik baik saja, keceriaan Naura dan periangnya seolah lenyap karena kekerasan yang di terimanya.
''Sayang.... mau membeli sesuatu gak?? mumpung masih di jalan. ''
ucap Marinka dan Naura menggelengkan kepalanya.
Marinka hanya menggelengkan kepalanya dengan jawaban sang putri, sungguh bukan ini yang di inginkan Marinka dan dia ingin Naura si cerewet dan manja itu kembali.
Dokter memberitahukan kalau semua akan kembali normal sesuai dengan berjalan nya waktu, hilangkan dari trauma dan Naura akan kembali ceria seperti biasa.
''Naura......Mama rindu cerewet nya kamu, padahal terakhir kita ketemu kamu begitu cerewet sampai pusing Mama mendengarnya, Mama rindu cerewetnya kamu sayang. ''
gumam Marinka dalam hatinya sambil mengelus rambut Naura penuh sayang.
.
.
Bersambung.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
Lela Lela
kasian ya naura
2023-08-06
1
🌷💚SITI.R💚🌷
smg naura cpt pulih dan kembali ceria..arman pasti nyesel banget lbh percaya sm sari di banding anaky..
2023-02-19
2