3. dimana arzanka

Selepas kepergian arumi dan Nesya, dengan arzanka yang ikut bersama mereka itu. nyonya Larissa sejenak terpaku dan berdiri diam melihat mobil tersebut menjauh dari pandangannya. tanpa terasa air mata nyonya Larissa menetes. entah kenapa hatinya merasa sakit, mengingat cucu kesayangannya ini tidak pernah mendapatkan kasih sayang dari kedua orang tuanya. sampai-sampai ia harus mencari kasih sayang dari orang lain.

"Malang sekali nasibmu cucuku.. Oma janji akan melakukan apapun untuk kebahagiaanmu." ucap nyonya Larissa dengan lirih. nyonya Larissa mengusap pelan pipinya yang sudah dibanjiri oleh air mata. kemudian bergegas meninggalkan mall itu. nyonya Larissa naik kedalam mobilnya, sang supir pun heran, dimana tuan mudanya.

"nyonya.. tuan muda dimana..??" tanya supir pribadi nyonya Larissa yang bernama pak Jojo.

"arza sendang main bersama ibunya." jawab nyonya Larissa dengan ramah. seketika pak jojo menjadi bingung. siapa ibunya..?? apakah nyonya Cintia sudah kembali..?? begitu pikir pak Jono. tapi pak Jojo tidak mau ambil pusing, ia pun langsung melajukan mobil kembali ke mension keluarga Maulana.

sesampainya di kediaman Maulana. nyonya Larissa pun langsung masuk ke dalam mansion. ternyata di salah satu sofa yang ada di ruang tamu sudah ada Tuan timotian yang sedang duduk membaca koran. tuan timotian yang melihat kedatangan sang istri pun menghentikan aktivitas membacanya itu. kemudian mengarahkan pandangannya kepada sang istri. sejenak Tuan timotian merasa aneh, kenapa rasanya ada yang kurang kepada istrinya.

"ma, kamu sudah pulang.."Sapa tuan timotian mengagetkan nyonya Larissa. karena nyonya Larisa tidak memperhatikan keberadaan Tuan timotian itu.

pikiran nyonya Larissa terus mengarah kepada sang cucu yang saat ini sedang pergi bermain bersama Arumi. nyonya Larissa tidak memikirkan hal yang tidak-tidak, hanya saja nyonya Larissa memikirkan betapa bahagianya sang cucu, apabila wanita itu benar-benar menyayangi cucunya. mendengar sapaan tuan timotian, nyonya Larissa menjadi terkejut.

"eh..!! papa sudah pulang.?. Kenapa tidak memberitahu mama.."ucap nyonya Larissa dengan ekspresi terkejutnya. tuan timotian yang melihat istrinya terkejut itu mengerutkan keningnya. padahal, ia baru saja mengatakan kepada cucunya Arza, bahwa Tuan timotian telah kembali, ternyata itu hanya karangan semata untuk membujuk cucunya pulang.

"kenapa Mama terkejut seperti itu..?? Oh iya di mana cucu ganteng ku..??"tanya Tuan timotian akhirnya menemukan keanehan dari istrinya itu. keanehannya yaitu tuan timotian tidak melihat keberadaan arzanka bersama istrinya. nyonya Larissa pun bergabung dan duduk di salah satu sofa kosong di samping sang suami.

"arzanka sedang pergi bersenang-senang.. ia menemukan mommy baru untuknya. karena itu arzanka tidak mau pulang bersamaku."penuturan nyonya Larissa membuat Tuan timotian terkejut. Tuan timotian menjadi heran, pasalnya cucunya ini sangat sulit berdekatan dengan orang lain kalau bukan dengan mereka.

bahkan putranya saja Akbar, yang tidak bertemu dengan arzanka selama 3 tahun ini, arzanka sangat susah mendekatkan diri kepada ayah kandungnya. namun kenapa, tiba-tiba saja arzanka mau mengakui orang lain sebagai ibu barunya.

"maksud Mama bagaimana..? papa tidak mengerti.."ucap Tuan timotian dengan kening yang sudah berkerut menyimak penuturan sang istri.

"tadi di mall, arzanka bertemu dengan seorang gadis bernama Arumi dan Nesya. saat Arza bertemu dengan Arumi, Arza langsung mengklaim Arumi sebagai mommy nya. bahkan keceriaan yang tidak pernah ada di wajah Arza benar-benar terlihat ketika ia mengakui gadis cantik bernama Arumi itu. Setelah lama kami berada di lobby, Arumi dan sahabatnya Nesya itu mau pulang,, namun arzanka langsung menerobos masuk ke dalam mobil mereka. akhirnya Mama tidak berhasil mengajak Arza pulang."ucap nyonya Larissa menjelaskan kepada sang suami.

tuan timotian pun benar-benar terkejut mendengar ucapan istrinya. Bagaimana tidak, gadis bernama Arumi yang baru 10 menit berkenalan dengannya pun langsung menjadi akrab dengan arzanka.

"bagaimana itu terjadi ma..?? Bagaimana kalau terjadi apa-apa dengan cucu kita.."ucap tuan timotian dengan perasaan cemas dan khawatir. nyonya Larissa pun tersenyum melihat kekhawatiran sang suami.

"papa tenang saja. Arumi adalah gadis yang baik, Mama juga sudah memiliki kontaknya. Jadi papa tidak perlu khawatir.."ucap nyonya Larissa lagi.

"iya ma, tapi tetap saja.. papa tidak tenang sebelum melihat keadaan arzanka sekarang.."ucap Tuan timotian lagi. Karena kekhawatiran tuan timotian, nyonya Larissa pun langsung berinisiatif untuk menghubungi Arumi. saat nyonya Larissa menghubungi Arumi panggilannya pun langsung tersambung.

"hah !!! ya sudah kalau begitu. karena papa tidak percaya, lebih baik kita hubungi Arumi sekarang." ucap Nyonya Larissa sambil mengeluarkan benda pipih yang ada di dalam tasnya. kemudian ia langsung menekan nomor Arumi itu. tak menunggu waktu yang lama, panggilan itu pun langsung direspon oleh pemilik nomor itu.

Tut

"halo, assalamualaikum nyonya.." ucap Arumi dengan lembut. tampaklah wajah cantik Arumi di layar handphone nyonya Larissa. melihat wajah cantik Arumi itu, seolah memberikan ketenangan sendiri bagi nyonya Larissa Begitu juga dengan tuan timotian. Nyonya Larissa tersenyum melihat wajah Arumi yang begitu teduh dan suara yang begitu lembut.

"Maaf mama mengganggu. papa timotian ingin melihat keadaan arzanka."ucap nyonya Larissa langsung to the point dengan tujuannya. Arumi pun tersenyum. kemudian Arumi mengarahkan dan mengganti kamera depan menjadi belakang. terlihat arzanka sedang asyik bermain dengan beberapa mainan yang arzanka bawa.

"cucu Mama sedang bermain. tadi Arumi baru selesai menemaninya bermain. hanya saja sekarang Arumi sedang mengerjakan beberapa tugas kuliah. jadi Arza main sendiri.."ucap Arumi kepada kedua paruh baya itu.

kedua paruh baya itu tersenyum melihat aktivitas cucu kesayangan mereka. yang belum pernah mereka lihat sebelumnya.

"Maaf ya nak, cucu Mama pasti membuatmu kerepotan ya." ucap nyonya Larissa. Arumi tersenyum mendengar ucapan nyonya Larissa.

"tidak kok mah, justru Arumi sangat senang atas keberadaan Arza di sini. lagi pula anaknya muda dikasih tahu, jadi tidak terlalu susah untuk mengurusnya." ucap Arumi sedikit menjelaskan. tiba-tiba, arzanka menghentikan aktivitas mainnya dan melihat ke arah Arumi. tampak, Arzanka menguap dari sana. dan sepertinya Arumi paham kalau Arzanka tengah mengantuk.

"eh !!sepertinya cucu Mama mengantuk.." ucap Arumi kepada kedua paruh baya yang saat ini tengah berteleponan dengannya. kedua paruh baya itu juga melihat kalau Arza menguap.

"Iya nak, sepertinya Arza mengantuk." Arumi belum mematikan panggilannya. terlihat arzanka naik ke atas ranjang Arumi yang sederhana itu, dan kemudian membaringkan tubuhnya di sana tanpa drama apapun. semua aktivitas yang arzanka perbuat, tak luput dari pengamatan kedua paruh baya itu.

di sana, kedua paruh baya itu saling melihat satu sama lain. mereka benar-benar heran melihat tingkah sang cucu yang tidak seperti biasanya. saat mereka sedang larut dalam pikiran masing-masing, terdengar suara lembut Arumi dari sana.

"mah, pa. kalau begitu panggilannya Arumi tutup dulu ya. Arumi ingin memperbaiki tidur Arza dulu." ucap Rumi dengan lembut. kedua paruh baya itu pun mengangguk tanda setuju.

"Iya nak, Maaf ya nak sudah merepotkanmu. kalau begitu Mama tutup panggilannya. assalamualaikum..." ucap wanita paruh baya itu dan langsung dibalas oleh Arumi.

"waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh.." jawab Arumi dengan lengkap. setelah itu panggilan video call itu pun berakhir. Arumi pun meletakkan handphonenya di atas meja belajarnya, dan bangkit menghampiri Arza yang saat ini sudah terlelap di atas tempat tidur kecil Arumi.

(ternyata Arza tidak sesulit ini saat mengantuk.) batin Arumi. ia mengamati wajah mungil dan lucu itu, Ia pun mengusap lembut pipi arzanka yang sangat chubby, Arumi juga tersenyum manis setelah itu ia menarik selimut dan menyelimuti tubuh arzanka sampai batas leher. kemudian menenggelamkan satu kecupan sayang di dahi Arza.

***

sementara di tempat lain, kedua paruh baya itu masih melongo tidak mengerti. bisa-bisanya cucu mereka begitu anteng saat tengah mengantuk, bahkan Arzanka tidak menciptakan drama apapun sebelum ia tidur, tidak seperti Arza bersama mereka.

"mah, Apakah itu benar cucu kita..?? kenapa ya begitu anteng bersama Arumi, bahkan ia tidak menimbulkan drama apapun sebelum ia tidur. tak sama saat ia bersama dengan kita, pasti ia akan meminta susu, meminta di elus-elus punggung dan kepalanya, bahkan merengek minta ditemani untuk tidur. tapi itu_"ucap tuan timotian tidak percaya. Nyonya Larissa juga masih merasa bingung.

"Apa benar, Mama juga sangat terkejut dengan kejadian itu. tapi ya sudahlah pa... Mama cukup senang, karena Arza tidak banyak tingkah, karena takutnya Arza akan merepotkan Arumi nanti." ucap Nyonya Larissa lagi. Tuan timotian pun mengganggu anggukan kepalanya.

"mah, Aku penasaran dengan latar belakang gadis ini. apa tidak ada salahnya, kita sedikit mencari tahu tentang gadis ini. mana tahu ada sesuatu yang bisa kita bantu untuknya nanti." tutur Tuan timotian memberikan solusi kepada istrinya. Nyonya Larissa yang mendengarkan penuturan dari sang suami pun menganggukkan kepalanya tanda setuju.

"papa benar, sebaiknya papa mencari tahu tentang latar belakang Arumi. Mama juga sangat penasaran tentangnya." ucap Nyonya Larissa kepada sang suami. tapi tiba-tiba, Nyonya Larissa kembali berubah pikiran.

"mm, Mama rasa tidak perlu seperti itu pah. takutnya nanti kita malah ikut campur tentang urusan privasi Arumi. yang pasti, kita biarkan saja Arumi dan arza dekat. karena jujur saja, Mama sangat senang melihat perawakan dari Arumi. suaranya lembut, anaknya sopan, terus mudah senyum dan ramah. biarkan saja pah, tidak usah diselidiki." tutur Nyonya Larissa berubah pikiran. Iya tidak ingin Arumi menganggap Nyonya Larissa dan suaminya meragukan dirinya atas penyelidikan mereka.

Iya tidak ingin, Arumi menjadi salah paham kepada mereka kalau tahu bahwa keluarganya mencari tahu tentang latar belakang Arumi dan keluarganya. jadi biarkan saja.

Tuan timotian juga yang mendengar penuturan sang suami menganggukkan kepalanya, Iya cukup mengerti dengan apa yang dikhawatirkan oleh istrinya itu. ia menjadi seorang suami yang sangat bijaksana, karena memiliki istri yang begitu pengertian dan selalu memberikan arahan yang baik.

" Baiklah ma, Mama bener tentang hal ini. Mama benar-benar seorang istri yang berpikiran jauh ke depan. dan papa sangat senang, karena mama menjadi pendamping hidupku." ucap Tuan timotian menggoda istrinya. sementara Nyonya Larissa, hanya mampu memberikan senyum manis kepada sang suami.

***bersambung***

Terpopuler

Comments

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

𝒌𝒆𝒏𝒂𝒑𝒂 𝑨𝒌𝒃𝒂𝒓 𝒋𝒈 𝒂𝒄𝒖𝒉 𝒔𝒂𝒎𝒂 𝑨𝒓𝒛𝒂𝒏𝒌𝒂 🤔🤔

2024-10-15

0

Kardi Kardi

Kardi Kardi

wachhh. collllllll

2023-05-24

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!