Arzanka menerobos masuk kedalam mobil Nesya tanpa merasa bersalah sedikit pun, ia tidak mau membiarkan perempuan yang sudah di klaim nya menjadi mommy nya itu, pergi meninggalkan nya. tentu saja, arzanka yang sangat haus akan kasih sayang seorang ibu pun tidak akan membiarkan Arumi meninggalkan nya.
" nenek, aku tidak mau pulang . arza akan ikut mommy saja." ucap arzanka yang sudah duduk manis di kursi belakang. Arumi dan Nesya menjadi gemas sendiri melihat kelucuan arzanka. Nesya dan Arumi tersenyum melihat kelakuan arza. sementara nyonya Larisa di buat bingung dengan kelakuan arza.
"sayang... Tante Rumi dan Tante Nesya mau pulang. nanti kita bisa bertemu lagi kok. tapi, sekarang kita harus pulang. karena Kakek sudah kembali.. " bujuk nyonya Larisa. sebenarnya nyonya Larisa tidak masalah, kalau arzanka ingin ikut mereka. karena nyonya Larisa yakin. bahwa kedua gadis ini adalah orang baik.
melihat bagaimana arzanka memperkenalkan mereka kepadanya, cukup membuat nya yakin. kalau arzanka merasa nyaman terhadap Arumi. karena tidak biasanya cucunya ini akan mengklaim orang sembarangan. namun ia takut, bahwa Arumi tidak akan merasa nyaman terhadap ucapan arzanka.
"nggak mau pokoknya mau ikut mommy...!!" kekeh arzanka. arzanka memanyunkan bibirnya dan melipat kedua tangannya. Iya benar-benar tidak mau peduli, dalam hatinya hanya ingin mengikuti Arumi. melihat tingkah lucu arzanka, Arumi dan Nesya benar-benar dibuat gemes dengan anak yang berumur 2 atau 3 tahun ini.
"sayang ayo ikut nenek. nanti nenek sedih loh.. apalagi ada kakek di rumah.."bujuk nyonya Larissa lagi. Iya berusaha untuk tidak memberikan PHP kepada cucunya ini. karena semasa kecilnya arzanka tidak pernah mendapatkan kasih sayang seorang ibu, dan juga diacuhkan oleh Akbar putranya.
"tidak nek, pokoknya arzanka mau ikut mommy.. boleh kan mommy.."ucap arzanka mengarah kepada Arumi. mata Arzanka pun mulai berkaca-kaca, seolah-olah ia akan menangis jika neneknya terus memaksanya untuk tidak mengganggu Arumi. melihat anak tersebut Arumi menjadi kasihan sendiri begitu juga dengan Nesya. Nesya menyikut lengan Arumi.
"eh... nggak papa nyonya. biarkan arzanka ikut bersama kami, nanti saya kasih nomor saya kepada nyonya saja. kalau arzanka sudah puas bersama dengan kami, kami akan mengantarkannya. Tapi tentu saja harus mendapat persetujuan dari nyonya."ucap Arumi. Nesya pun ikut menganggukkan kepalanya. mereka benar-benar tidak tega melihat arzanka yang sangat ingin bersama mereka.
"Iya nyonya tidak apa-apa. biarkan arza ikut bersama kami." ucap Nesya menimpali ucapan Arumi. mendengar penuturan Arumi dan Nesya, arzanka sangat senang. Iya bersorak kegirangan.
"yeeee.... ikut mommy..."ucap arzanka sambil mengangkat kedua tangannya di atas, seperti memenangkan sesuatu. nyonya Larissa yang melihat kelakuan cucunya yang tiba-tiba ceria seperti itu. Iya sangat senang, karena tidak biasanya cucunya ceria seperti ini. tiga tahun Ia mengasuh arzanka, tidak pernah sekalipun diraut wajah arzanka seceria ini. tentu saja nyonya Larissa tidak ingin menghancurkan kebahagiaan sang cucu.
"Baiklah kalau begitu. sayang jangan nakal ya, jangan membuat mommy dan tante kerepotan.."ucap nyonya Larissa menasehati cucunya itu. Arumi yang mendengar nyonya Larisa yang ikut menyebutkan dirinya adalah mommy, Arumi dibuat malu sendiri. sementara Nesya hanya tersenyum melihat sahabatnya ini.
"Iya nenek.. arza janji tidak akan nakal dan membuat mommy serta tante kerepotan.."ucap arzanka. Arumi pun menghampiri nyonya Larissa. ia segera meminta nomor wanita paruh baya itu.
"Maaf nyonya. kalau begitu tolong berikan nomor nyonya kepada saya." ucap Arumi sudah mengeluarkan handphone dari dalam tasnya. nyonya Larissa pun langsung memberikan nomor teleponnya kepada Arumi. setelah mendapat nomor telepon nyonya Larissa, Arumi langsung menghubungi nomor tersebut.
"Maaf nyonya itu nomor saya.."ucap Arumi lagi. nyonya Larissa yang mendengar suara lembut dari Arumi itu benar-benar tersentuh. pantas saja cucunya menginginkannya, suara lembut ini sangat menghipnotis Siapa saja yang mendengarnya.
" Iya nak terima kasih sebelumnya. tapi nak Arum nggak usah manggil nyonya, kalian panggil mama saja..." ucap nyonya Larissa kepada kedua gadis ini. nyonya Larissa juga memberikan beberapa lembar uang kepada mereka untuk kebutuhan arzanka. walau bagaimanapun, nyonya Larissa pasti tidak membiarkan arzanka pergi tanpa membawa apapun.
"nak, mungkin cucu Mama akan merepotkan kalian. Mama titip cucu mama ya, ini ada beberapa lembar uang untuk memenuhi kebutuhannya. mana tahu dia akan meminta jajan dan lain sebagainya."ucap nyonya Larissa lagi. Arumi pun tidak menolak, karena ia tahu uang ini untuk arzanka bukan untuknya. jika seandainya uang ini ditunjukkan untuknya, maka Arumi pasti akan menolaknya.
" Iya mah kami pasti akan menjaga arzanka dengan baik."ucap Arumi lagi sambil mengambil uang yang diberikan oleh nyonya Larissa. setelah itu Arumi dan Nesya pun masuk ke dalam mobil. sebelum mereka pergi, terlebih dahulu Arumi mengatakan sesuatu kepada arzanka.
"arza ayo pamit dulu sama nenek.."ucap Arumi. mendengar suara lembut Arumi, arzanka pun langsung nurut. biasanya ia tidak pernah menurut dengan siapapun kecuali nenek dan kakeknya. arzanka menongolkan kepalanya dari balik kaca mobil.
"nenek...arza pamit ya.." ucap arzanka. Iya benar benar acuh terhadap neneknya. namun itu tidak masalah bagi nyonya Larissa, asalkan cucunya bahagia ia akan melakukan apapun. melihat interaksi kaku arzanka kepada neneknya itu, Iya hanya mampu menggelengkan kepalanya, dan tersenyum saja.
"Iya sayang kalian hati-hati ya.." ucap nyonya Larissa lagi.
nyonya Larissa adalah orang yang protektif, ia tidak akan membiarkan cucunya untuk berinteraksi dengan orang asing. apalagi orang yang baru pertama kali mereka kenal. Namun, berbeda dengan kedua gadis ini. entah apa yang nyonya Larissa pikirkan. sampai dia bisa mengizinkan cucu satu-satunya ini di bawah oleh kedua gadis itu. mobil Nesya pun melaju, meninggalkan gedung mewah yang digunakan sebagai tempat perbelanjaan.
sepanjang perjalanan, terlihat arzanka sangat menikmati, sesekali ia akan melihat ke arah Arumi. Arumi dan arzanka duduk di jok belakang, sementara Nesya yang mengemudikan mobil itu.
"mommy, mommy dan tante sangat cantik.." arzanka tiba-tiba. Arumi dan Nesya tersenyum mendengar ucapan arzanka. Bagaimana tidak, Arumi juga sesekali mengamati gerak-gerik arzanka. ternyata arzanka sedang menilai mereka berdua.
"benarkah.. mommy nggak tahu kalau mommy cantik.." ucap Arumi menyebut dirinya mommy. ia mengucapkan kata mommy itu tanpa sadar. Nesya yang sedang menyetir tersenyum mendengar penuturan Arumi.
"cie yang sudah menjadi mommy..." ledek Nesya. arzanka ikut tersenyum. di dalam hati arzanka tidak terkira. Iya benar-benar senang mendengar pengakuan dari Arumi.
"jadi arza sudah boleh dong, menganggap mommy adalah mommy nya arza."ucap arza kepada Arumi dengan suara lirih. Arumi yang menyadari hal itu pun mendudukkan arzanka di pangkuannya.
"Kenapa jadi sedih anak mommy... apa mommy salah bicara.?"tanya Arumi kepada arzanka. arzanka yang masih menunduk itupun menggelengkan kepalanya. tentu saja bukan itu yang membuat arzanka menjadi sedih.
"terus kenapa sayang...?? Ya sudah kalau tidak ingin cerita pada mommy juga tidak apa-apa. asalkan arza jangan sedih lagi.."ucap Arumi lagi menenangkan arzanka.
arzanka pun menegakkan kepalanya dan melihat ke arah Arumi. kemudian arzanka langsung memeluk erat tubuh Arumi itu, seketika punggung arzanka bergetar. arzanka menangis di dalam pelukan Arumi. mendapati arzanka menangis seperti itu, Arumi dan Nesya benar-benar bingung. tapi sepertinya arzanka memang membutuhkan sandaran. Arumi dengan sigap langsung mengusap-usap pelan punggung mungil itu.
"maafkan mommy ya.. membuat arzanka jadi sedih.." ucap Arumi sambil terus tangannya menenangkan arzanka. karena tidak ingin Arumi bersedih, arzanka pun langsung menghentikan tangisnya. ia mengusap pelan pipinya yang sudah dipenuhi dengan air mata.
"Maaf mommy.."ucap arzanka sambil mengusap air matanya dengan tangan mungilnya itu. Arumi tersenyum, ia membawa arzanka dalam pelukannya.
"tidak apa-apa sayang, mommy tahu arza pasti sangat sedih.."tutur Arumi. Benar, ketika mendapat pertanyaan dari Arumi. yang menanyakan tentang keberadaan ibunya. tiba-tiba hati arzanka sangat sakit. karena itu dia langsung menangis. saat arzanka masih berada di dalam pelukan Arumi. tiba-tiba arzanka membuka suara.
" mommy kandungnya arza, tidak menyukai arza. karena itu mommy kandungnya arza pergi meninggalkan Arza.."ucapkan arzanka tiba-tiba. mendengar arzanka berbicara, Arumi pun langsung mengarahkan pandangannya kepada anak kecil yang berada di pangkuannya. tersirat dari surot mata arzanka, ada kesedihan yang begitu mendalam. entah kenapa, Arumi yang melihat anak seusia arzanka yang tidak mendapatkan kasih sayang ibunya, benar-benar membuat hati Arumi sakit.
"Ya sudah kalau begitu, arza jangan pikirkan lagi. kan di sini sudah ada Mommy dan tante." ucap Nesya tiba-tiba. Nesya juga merasa kasihan melihat anak yang seusia ini tidak mendapatkan perhatian dari orang tuanya. walaupun memiliki orang tua, tapi seperti layaknya anak yatim piatu yang diadopsi.
"Iya sayang arza jangan sedih lagi, kan di sini sudah ada Mommy Arum dan tante Nesya. jadi anak mommy jangan sedih lagi ya..." ucap Arumi lagi. Arumi pun langsung merangkul tubuh kecil mungil itu kembali membawanya ke dalam pelukannya. arza pun tidak menolak dan membalas pelukan hangat itu, yang selama ini ia inginkan. dia tidak pernah merasakan pelukan seorang ibu walaupun sang nenek selalu memperhatikan dan bahkan tidak kekurangan kasih sayang darinya. namun yang namanya seorang anak pasti sangat mengharapkan kasih sayang kedua orang tuanya.
"Iya mommy, arza tidak akan sedih lagi. karena arza sudah punya mommy dan tante Nesya.. hehehe.."😁😁 ucap arza kembali ceria seperti pertama kali mereka bertemu.
"gitu dong... kan enak melihat Arza kembali ceria.." ucap Nesya lagi. tak lama mereka pun sampai di sebuah kos-kosan sederhana dekat dengan kampus universitas gadjah Mada. setelah mereka sampai, Arumi pun langsung mengajak arzanka turun. Nesya dan Arumi juga menurunkan beberapa barang belanjaan yang sudah mereka beli tadi siang. sementara arzanka terus mengeratkan pegangannya di baju Arumi.
"ayo masuk sayang..."ucap Arumi kepada arzanka. sementara Nesya sudah lebih dulu masuk ke dalam kos-kosan itu dan membuka kosan Arumi. arzanka pun menurut, tangannya tidak lepas dari baju gamis Arumi. mereka berdua pun langsung menyusul Nesya yang sudah lebih dulu masuk ke dalam kamar kos. setelah mereka masuk ke dalam, Arumi meletakkan semua barang belanjaan yang dibeli oleh Nesya di atas meja kecil yang ada di sana.
sesampainya mereka di dalam, arzanka mengedarkan pandangannya melihat setiap sudut dan dinding-dinding kosan itu. Arumi yang memperhatikan arzanka yang dari tadi hanya diam pun angkat suara.
"Maaf ya Arza, tempat tinggal mommy memang seperti ini. kalau Arza tidak merasa nyaman, katakan pada Mommy ya..."ucap Arumi lagi. mendengar penuturan Arumi, arzanka pun langsung mengukir senyum di bibirnya.
"Tidak kok mommy. arza senang berada di sini, " ucap arzanka. arzanka tidak bohong mengatakan bahwa Ia senang berada di sini. hanya saja arzanka merasa heran kepada dirinya sendiri, Kenapa ia sangat nyaman berada di sini. arzanka mengedarkan pandangannya mencari sumber yang membuat ia merasa nyaman. Namun sepertinya disalah artikan oleh Arumi.
"rum aku pamit ya, dan semua belanjaan ini buat kamu."ucap Nesya setelah keluar dari kamar kecil. Arumi pun langsung memutar bola matanya malas, dari tadi memang ia sudah menembak bahwa semua belanjaan ini adalah untuknya.
"aku sudah menembaknya nes.. tapi terima kasih ya Nes.. Dan tolong jangan sering-sering juga. karena aku merasa tidak enak.."ucap Arumi lagi kepada Nesya. Arumi sudah sering mengatakan hal ini kepada Nesya, namun Nesya hanya mendengar saja tanpa mau melakukannya.
"aku akan sering melakukannya rum.. lagi pula Mama dan papa juga tidak keberatan. dan juga aku senang melakukannya untukmu."ucap Nesya lagi.
"kalau begitu aku pamit ya. ingat jangan lupa makan, tubuhmu sudah kurus kering.." canda Nesya. Arumi pun tidak setuju dengan ucapan Nesya yang mengatakan tubuhnya kurus kering. sementara, Nesya pun beralih kepada tubuh mungil yang sedang duduk di atas ranjang Arumi.
"enak aja kamu mengatakan kurus kering...!!"ucap Arumi. Nesya pun hanya terkekeh mendengar penolakan dari Arumi. Nesya pun langsung berjongkok di hadapan arzanka.
"Arza tante pulang dulu ya... ingat jangan sedih-sedih lagi, kan sudah ada Mommy..." ucap Nesya sambil mengacak-acak aja rambut arzanka.
"baik tante.. tante hati-hati di jalan ya.."ucap arzanka. Nesya pun tersenyuma dengar perhatian kecil arzanka itu. Nesya menganggukkan kepalanya, tanda ia memberi respon baik dengan perhatian anak kecil ini. setelah itu Nesya pun pergi meninggalkan kosan Arumi dan kembali ke rumahnya.
***bersambung***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝑨𝒓𝒛𝒂𝒏𝒌𝒂 𝒏𝒚𝒂𝒎𝒂𝒏 𝒏𝒊𝒉 𝒔𝒂𝒎𝒂 𝑨𝒓𝒖𝒎𝒊
2024-10-15
0
Rini Musrini
kejadian yg arumi alami sama denganku d kehidupan nyata
2023-06-17
2
LISA
Bagus nih ceritanya
2023-02-24
0