Episode Sebelumnya..
"Kenapa?" tanya laki-laki yang bingung.
"Sebaiknya, kamu pergi deh dari sini!" ucap Jessica dengan sembari melirik ke arah para perempuan yang berdiri agak jauh dari tempatnya.
Tony yang mengikuti arah pandang gadis itu hanya menurunkan tangannya. Dan menghampiri Jessica dan memegang kedua lengan gadis itu. Otomatis teriakan dari para perempuan yang ada di sana membuat para siswa yang lain pun ikut melihat ke arah mereka.
"Kamu ngapain?" tanya Jessica yang terlihat mengernyitkan dahinya bingung dengan apa yang dilakukan oleh laki-laki itu.
"Jessica.. jadilah pacarku."
"A-apa? Pacar?" tanya gadis itu yang merupakan gadis yang tak lain adalah Jessica. Ia nampak terkejut dengan pengakuan laki-laki itu padanya.
"SAYANG!" teriak laki-laki itu. Sehingga membuat Jessica terlonjak kaget.
"TONY!! Apaan sih! Sakit telinga ku." ucap Jessica kesal sembari mengusap-usap telinganya yang berdengung akibat teriakan sang kekasih.
"Iya, habisnya. Orang dari tadi panggil-panggil juga, malah bengong. Aku tau kalau pacarmu ini ganteng, jadi gak usah diliatin terus." ujar Tony yang membanggakan dirinya sendiri.
"Dih! Ia kali ganteng." Jessica pun pergi meninggalkan Tony yang masih tertawa di tempatnya dengan helm yang masih ia pegang saat membantu Jessica.
"Jessica tunggu!" teriaknya. Dan mengejar sang kekasih saat gadis itu sudah agak jauh.
"Sayang... tunggu napa."
"Ih! Apaan sih kamu."
****
"Sayang.. tungguin loh! Kamu jalannya cepat banget sih." ucap Tony saat sudah dapat mengejar langkah kekasihnya.
"Iya, makanya dipercepat jalannya, biar bisa mengimbangi." ucap Jessica yang terus berjalan menuju kelasnya.
"Aku sudah cepat loh ini. Kamunya saja yang-"
"Yang apa?" ucap Jessica cepat memotong ucapan Tony. Tony pun tersenyum sembari menggelengkan kepalanya.
"Nggak kok! Nggak ada sayang. Hehehe."
Dan ketika keduanya sedang asyik saling mengobrol saat menunggu kelasnya. Tony tidak sengaja menabrak seorang laki-laki yang sedang berjalan berlawanan dengannya, sehingga laki-laki itu terjatuh ke lantai.
BRUK!!!!
Tony dan Jessica yang melihat itu langsung menolong orang tersebut dengan membantunya untuk bangun. Namun, saat hendak memegang lengan orang yang terjatuh itu. Tony membulatkan matanya dan segera menarik tangan Jessica yang sudah memegang lengan kiri laki-laki itu.
"Jessica, ayo!" ucap Tony pada gadis itu sembari menarik tangannya dengan cepat. Sehingga gadis itu merasakan sakit karena tarikan cepat dari sang kekasih.
"Auw! Tony! Kamu ngapain sih, sakit tau!" kesal Jessica dan melepaskan tangan laki-laki itu.
"Maaf sayang. Aku tidak sengaja." ucap Tony merasa sangat bersalah.
"Oh! Jadi kamu yang menabrak ku?" ucap laki-laki yang di tabrak oleh Tony. Namun, sang lawan bicaranya hanya diam sambil tersenyum kecil pada sang kekasih yang berada di depannya.
"Ck! Biasanya orang yang tidak sengaja menabrak seseorang itu, harusnya langsung meminta maaf. Tapi kenapa kamu hanya diam saja dan gak ngucapin apa-apa?" sambungnya lagi.
Tony yang sedang mengusap-usap tangan Jessica yang terlihat memerah itu. Langsung memalingkan wajahnya mencoba untuk mengontrol emosinya agar tidak meledak. Tony pun yang sudah mengepalkan tangannya menatap ke arah laki-laki yang kini sudah berada di depannya.
Jessica yang melihat tangan sang kekasih hanya terdiam. Gadis itu bingung dengan sikap kekasihnya tiba-tiba berubah. Dan gadis itu juga dapat melihat raut wajah yang memancarkan ketidaksukaannya terhadap laki-laki di depannya itu.
"Kenapa cuma diam saja? Kamu masih punya mulut, kan?" laki-laki itu terus menyuarakan ejekannya.
Jessica yang hanya diam saja sejak tadi langsung menghampiri laki-laki berkulit putih itu dengan senyumannya yang ditampilkannya. "Maafkan pacarku ya, dia tidak sengaja melakukannya. Jadi... Maafkan dia."
"Jessica! Apaan sih, kamu! Kamu sama aku itu gak pantas meminta maaf kepadanya." ucap Tony yang langsung menarik tangan gadis itu. Dan menatap tajam pada laki-laki itu.
Namun, bukannya takut. Laki-laki yang baru saja di tabrak nya itu justru tersenyum remeh. Dan membalas tatapan Tony yang tak kalah tajam.
"Jadi... kamu gak mau meminta?" ucap laki-laki itu.
Tony yang mengepalkan tangannya mencoba menarik nafas dan menghembuskan nafasnya secara perlahan. "Maaf."
"Maaf?" laki-laki itu lagi-lagi membuat Tony terlihat mengeratkan rahangnya.
Laki-laki itu kemudian menghampiri Tony dan menepuk pundak laki-laki itu. "Kata maaf yang keluar dari mulut kamu tidak akan bisa berkata dengan ikhlas!"
Laki-laki itu sempat melirik ke arah Jessica yang berdiri di belakang punggung Tony. Dan entah kenapa, gadis itu di buat terdiam sejenak saat laki-laki itu tersenyum hangat kearahnya. Padahal sejak awal laki-laki itu hanya menunjukkan senyuman yang membuat orang yang melihatnya akan emosi.
Tetapi sangat berbeda saat melihat gadis itu. Senyumannya tentu terlihat sangat tulus dan hangat. Dan itu juga membuat Jessica yang melihatnya terdiam. Cukup mengherankan bagi gadis itu.
"Percuma aku ngomong sama orang yang gak guna kaya kamu!" ucap Tony dengan menghempaskan tangan laki-laki itu yang berada di pundaknya.
Jessica melihat ke arah laki-laki yang kini sudah tersenyum remeh seperti yang di lihatnya pertama kali. Dan itu sangat berbeda dengan senyuman yang dilontarkan laki-laki itu padanya. Sangat berbeda seratus delapan puluh derajat dan itu membuat gadis itu bingung.
"Gak guna? Benarkah?" tanya laki-laki itu sembari tertawa terbahak-bahak. Dan tawa yang keras itu membuat orang yang berada di sekitar mereka, mengalihkan pandangannya ke arah mereka bertiga dan itu membuat gadis itu merasa tidak nyaman.
"Memangnya kamu berpikir kamu berguna? Berguna sebagai apa? Ngebully orang-orang? Atau berguna untuk tante-tante cantik yang-"
"Tutup mulutmu ya!" ucap Tony memotong cepat ucapan laki-laki itu. Tony pun hendak memukul wajah laki-laki di hadapannya itu. Namun, Jessica dengan cepat menahan tangan kekasihnya.
"Tony! Aku mohon kontrol emosi kamu. Ini kampus, lagipula kamu tidak harus meladeni nya." cegat Jessica. Dan menggenggam erat tangan sang kekasih agar tidak terlepas kendali.
Jessica pun mengalihkan pandangannya pada laki-laki yang berdiri di depannya. Lalu, gadis itu menarik nafasnya panjang. "Maafkan Tony karena sudah menabrak dirimu. Aku tau dia salah! Tapi aku juga tau kalau dia tidak sengaja melakukannya. Jadi... aku mewakilinya untuk meminta maaf kepadamu. Maafkan atas semua kata-katanya yang mungkin membuatmu kesal. Aku mohon maafkan dia."
"Sayang!"
"Diam!"
Laki-laki berkulit putih itu terdiam saat gadis itu mengatakan hal itu. Laki-laki itu juga menatap wajah gadis itu yang terlihat juga menatapnya. Beberapa saat kemudian laki-laki itu pun mengalihkan pandangannya ke arah lain. Dan benar saja saat ini banyak pasang mata yang sedang melihat ke arah tempat ia berdiri. Banyak juga yang sedang berbisik-bisik yang entah apa yang mereka katakan.
"Okey! Aku maafkan! Itu karena kamu yang memintanya. Jadi... itu hanya pengecualian saja." ucap laki-laki itu dan kembali tersenyum hangat ke arah Jessica saat mereka saling pandang. Sehingga membuat gadis itu lagi-lagi dibuat kebingungan.
Lalu, laki-laki itu pun pergi meninggalkan keduanya tanpa menatap ke arah Tony yang terlihat mengeratkan rahangnya. Dan tanpa menunggu lama Jessica menarik tangan Tony agar pergi dari sana.
.
.
.
...Terimakasih buat kalian semua atas sempatnya sudah mampir ke novel aku yang amburadul ini. Maaf, Jika novel ini masih gak jelas ya! Mohon Dimaafkan, karena saya juga masih pemula untuk belajar membuat novel. Meskipun novelku sangatlah membosankan! Sekali lagi mohon dimaafkan ya....
...Untuk itu jangan lupa untuk tinggalkan like ya, bagi yang berbaik hati. Sekali lagi terimakasih banyak sudah mampir. 🙏...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 22 Episodes
Comments