Pacarku Hasil Taruhan

Pacarku Hasil Taruhan

Bab - 1.

Pagi hari telah menunjukkan senyuman cerahnya. Pagi hari, yang selalu menjadi aktivitas bagi orang-orang yang memiliki jadwal pekerjaan yang selalu diharuskan untuk membuka matanya.

Sama seperti halnya gadis dengan setelan piyama berwarna hitam itu, sedang menggeliat akibat sentuhan cahaya yang masuk ke dalam kamarnya melalui jendela yang terbuka. Gadis itu membuka matanya perlahan-lahan agar tidak menimbulkan perih di kedua matanya. Ia pun bangun mencoba menetralkan dirinya, agar tidak pusing.

Setelah itu, langsung mengambil handuk dan diselempangkan di lehernya menuju kamar mandi. Saat hendak memasuki kamar mandinya. Terdengar suara ponsel yang berdering, ia pun menghentikan langkahnya dan menoleh ke benda pipih yang tergeletak di atas mejanya itu.

"Siapa sih, pagi-pagi juga!" gerutu gadis itu. Namun, ia kembali ke tempat tidurnya untuk sekedar melihat siapa yang menghubunginya pagi-pagi begini.

Dan saat melihat nama si pemanggil. Gadis itu pun langsung mendudukkan dirinya di atas ranjangnya dan segera mengambil benda pipih tersebut untuk diangkat.

"Halo!" ucapnya dengan suara sedikit parau.

"Halo, sayang!" terdengar suara laki-laki di seberang dengan panggilan sayang untuk gadis itu.

"Iya, kenapa Tony?" tanya gadis itu merasa jengah dengan panggilan dari pemuda yang gadis itu panggil dengan sebutan Tony.

"Memangnya kenapa, kalau aku panggil sayang? Gak boleh!" ucap laki-laki itu.

Gadis itu menggaruk kepalanya yang terasa gatal. Lantaran sudah tiga harian. Gadis itu tidak mencuci rambutnya. Setelah menggaruk kepalanya itu, ia langsung mencium tangannya. "Ih! Sepertinya aku harus keramas."

"Hah!? Siapa yang kamu suruh keramas, beb!"

Gadis itu menggeleng. "Nggak bukan apa-apa. Yaudah! Aku mau mandi nanti keburu telat ke kampus karena kamu terus ngomong."

Terdengar suara tawa kecil di balik ponsel genggamannya. Gadis itu pun juga terlihat menyunggingkan senyumannya saat suara tawa laki-laki di seberang sana, membuatnya ikut tersenyum. Ia pun langsung ikut diam mendengarkan suara tawa laki-laki itu.

"Ha ha ha! Oh, maaf beb! Yaudah, kalau memang kamu mau mandi. Mandi sana! Baunya juga sudah tercium kesini. Ih!" ucap laki-laki itu menggoda gadis itu yang kini sudah membulatkan matanya.

"Enak aja bau! Aku walaupun gak mandi satu tahun juga nggak bakalan bau, tau gak!" ucap gadis itu membela dirinya.

Terdengar lagi suara tawa dari laki-laki itu. "Yaudah! Terserah kamu aja. Cepat mandi sana, tiga puluh menit lagi aku sampai di depan rumah kamu."

Gadis itu pun tersenyum saat mendengar perkataan laki-laki yang selama ini telah bersamanya sejak SMP itu terlihat begitu perhatian terhadapnya.

"Okey!" ucap gadis itu.

Sambungan teleponnya pun berakhir dengan laki-laki yang di sebut Tony itu yang lebih dulu memutuskan sambungan mereka. Gadis itu pun langsung meletakkan ponselnya kembali ke atas meja dan bangkit dari tempatnya menuju ke kamar mandinya yang sempat tertunda.

Lima belas menit kemudian. Gadis itu sudah selesai dengan baju kasualnya dan segera duduk di kursi meja riasnya. Lalu, memoleskan sedikit make up dan lip tint di bagian akhir, agar tidak terlihat pucat.

"BEB!!"

Saat sedang membereskan semua buku-buku pelajaran ke dalam tasnya. Terdengar suara teriakan dari arah luar. Sontak membuat gadis itu membalikkan badannya dan segera berlari kecil ke arah jendela kamarnya. Dan benar saja teriakan tersebut merupakan laki-laki yang tadi meneleponnya.

"Gak usah teriak-teriak! Tony Aku gak budek!" teriak gadis itu dari arah jendela kamarnya.

"Yaudah maaf. Cepat turun! Nanti telat lagi kaya kemarin." ucap Tony yang tak kalah berteriak.

"Iya, tunggu sebentar." ucap gadis itu. Dan setelah itu ia pun langsung masuk untuk mengambil tas serta ponselnya yang masih tergeletak di atas mejanya. Lalu memasukkan benda pipih tersebut ke dalam tasnya.

Lalu, ia pun segera keluar dari kamarnya. Dan menuruni anak tangga dengan terburu-buru. Sehingga terdengar suara wanita paruh baya yang terlihat khawatir akan gadis itu.

"Sayang, jangan lari-lari begitu! Nanti kamu jatuh." ucap wanita paruh baya itu yang sedang duduk di meja makan bersama laki-laki paruh baya yang mungkin itu adalah suaminya.

"Iya, loh! Pelan-pelan saja dong nak. Kenapa sih harus terburu-buru begitu." kali ini suara laki-laki itu terdengar saat gadis itu sudah berada di antara mereka.

"Maafkan Jessica ma, pa. Jessica memang lagi terburu-buru karena memang hari ini ada kelas pagi. Mana dosennya pak Rahmat lagi. Dosen yang paling galak seantero kampus, jadi kalau sampai Jessica telat, bisa-bisa Jessica kena hukum nyuci kamar mandi lagi." ucap gadis yang bernama ia panggil dengan sebutan Jessica itu dengan panjang lebar.

"Iya, udah kalau begitu cepat sarapannya. Nanti telat!" ucap sang mama.

Jessica pun menggeleng cepat. "Nggak usah ma! Jessica bawa saja ke kampus."

"Yaudah! Kalau begitu mama siapin dulu." ucap wanita paruh baya itu. Dan langsung menyiapkan beberapa roti dengan polesan selai coklat untuk sang anak. Lalu, meletakkannya ke dalam wadah.

"Nih, bekalnya sudah mama siapin. Ingat! Jangan lupa kalau sudah sampai kampus di makan!"

"Iya, ma. Jessica bakal makan kok. Tenang saja," sahut gadis itu yang sudah menghabiskan segelas susu hangat yang sang papa sodorkan kepadanya saat sang mama menyiapkan bekal untuknya.

"Yaudah, kalau begitu. Ayo kita berangkat!" ujar sang papa. Hendak bangkit. Namun, Jessica segera menahannya.

"Eh, nggak usah pa!" ucap gadis itu dengan menahan bahu sang papa

Laki-laki yang berperawakan tinggi dan tegas itu melirik ke arah sang istri. Lalu, menatap wajah anak perempuannya itu dengan kening yang mengernyit. "Kenapa nggak usah?"

"Iya, soalnya Tony sudah ada di depan pah, mah." ujar Jessica. sembari meraih bekal yang diberikan oleh mamanya itu ke dalam tasnya.

Kedua orang tuanya saling bertatapan dan langsung mengangguk paham. Karena kedua orang tuanya juga sudah tau hubungan sang anak dan laki-laki yang bernama Tony itu seperti apa. Jadi, kedua orang tuanya hanya mengangguk, karena sudah percaya terhadap laki-laki itu.

"Yaudah kalau begitu, hati-hati di jalan. Dan ingat! Bilang kepada pacarmu itu untuk tidak ngebut-ngebut saat berkendara." ucap sang papa memberi nasehat.

"Iya, nak. Jangan ngebut-ngebut loh!" ujar sang mama menimpali.

Jessica pun langsung menganggukkan kepalanya. "Iya. Pah, mah. Tony yang pernah ngebut-ngebut kok saat bareng sama aku."

"Baguslah kalau begitu. Papa bisa lega melepaskan kamu pergi bersama pacarmu itu." ucap sang papa dan mendapat anggukan kepala dari istrinya.

"Iya pa. Kalau begitu, Jessica berangkat dulu ya." pamit gadis itu sembari mencium tangan kedua orang tuanya.

Gadis itu pun segera pergi dari hadapan kedua orang tuanya. Menuju ke arah pintu masuk dengan cepat agar sang kekasih tidak menunggunya terlalu lama. Dan benar saja, saat gadis itu sampai di gerbang rumahnya. Laki-laki itu nampak berkacak pinggang sembari memasang wajah datar.

"Lama banget sih! Aku nunggunya jadi es batu di sini yank!" ucap laki-laki itu dengan memasang wajah yang sedikit kesal yang di buat-buat.

Gadis itu tersenyum saat melihat laki-laki di depannya yang memasang wajah seperti itu. Yang terlihat lucu di mata gadis itu.

"Menggemaskan sekali." gumamnya pelan. Namun, dapat terdengar olehnya laki-laki itu.

"Apa? Kamu bilang apa barusan, menggemaskan?"

"Nggak kok! Yaudah! Kita berangkat." ucap gadis itu sembari menaiki motor yang di pakai oleh laki-laki itu.

Tony pun juga tak mengatakan apa-apa saat sang kekasih sudah naik dan duduk di belakangnya dengan memeluk tubuh laki-laki itu dari belakang. Dan ia pun segera menghidupkan motornya dan melesat pergi meninggalkan pekarangan rumah gadis itu.

.

.

.

...Terimakasih buat kalian semua atas sempatnya sudah mampir ke novel aku yang amburadul ini. Maaf, Jika novel ini masih gak jelas ya! Mohon Dimaafkan, karena saya juga masih pemula untuk belajar membuat novel. Meskipun novelku sangatlah membosankan! Sekali lagi mohon dimaafkan ya....

...Untuk itu jangan lupa untuk tinggalkan like ya, bagi yang berbaik hati. Sekali lagi terimakasih banyak sudah mampir. 🙏...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!