Bab - 2.

Episode Sebelumnya..

Jessica pun langsung menganggukkan kepalanya. "Iya. Pah, mah. Tony yang pernah ngebut-ngebut kok saat bareng sama aku."

"Baguslah kalau begitu. Papa bisa lega melepaskan kamu pergi bersama pacarmu itu." ucap sang papa dan mendapat anggukan kepala dari istrinya.

"Iya pa. Kalau begitu, Jessica berangkat dulu ya." pamit gadis itu sembari mencium tangan kedua orang tuanya.

Gadis itu pun segera pergi dari hadapan kedua orang tuanya. Menuju ke arah pintu masuk dengan cepat agar sang kekasih tidak menunggunya terlalu lama. Dan benar saja, saat gadis itu sampai di gerbang rumahnya. Laki-laki itu nampak berkacak pinggang sembari memasang wajah datar.

"Lama banget sih! Aku nunggunya jadi es batu di sini yank!" ucap laki-laki itu dengan memasang wajah yang sedikit kesal yang di buat-buat.

Gadis itu tersenyum saat melihat laki-laki di depannya yang memasang wajah seperti itu. Yang terlihat lucu di mata gadis itu.

"Menggemaskan sekali." gumamnya pelan. Namun, dapat terdengar olehnya laki-laki itu.

"Apa? Kamu bilang apa barusan, menggemaskan?"

"Nggak kok! Yaudah! Kita berangkat." ucap gadis itu sembari menaiki motor yang di pakai oleh laki-laki itu.

Tony pun juga tak mengatakan apa-apa saat sang kekasih sudah naik dan duduk di belakangnya dengan memeluk tubuh laki-laki itu dari belakang. Dan ia pun segera menghidupkan motornya dan melesat pergi meninggalkan pekarangan rumah gadis itu.

****

Keduanya pun sampai di kampus mereka, saat tiga puluh menit menempuh perjalanan. Jessica yang turun terlebih dahulu sembari mencoba melepaskan helm yang di pakainya.

"Ini kenapa helmnya gak bisa di buka sih?!" ucap gadis itu sembari berusaha melepaskan helm tersebut. Namun, tak tetap saja tidak bisa.

Tony yang sedang merapikan jaket jeans yang dikenakannya, menoleh ke samping di mana sang kekasih sedang mencoba melepaskan helm yang digunakannya tak kunjung lepas. Laki-laki itu berinisiatif untuk membuat gadis itu.

Tony turun dari motornya dan menghampiri sang kekasih. Menarik bahu gadis itu dengan kedua tangannya agar menghadap ke arahnya.

Jessica yang lebih kecil dari kekasihnya itu. Otomatis mendongakkan kepalanya saat tangan laki-laki itu mengangkat dagunya untuk menghadap ke arahnya. Jessica yang menatap wajah tampan Tony seakan tak percaya bahwa laki-laki itu adalah kekasihnya. Kekasih yang telah menemaninya selama hampir enam tahun bersamanya.

Di mana sosok laki-laki yang kini membantunya, adalah incaran para gadis-gadis cantik saat SMP hingga sekarang. Namun, sosok laki-laki tampan yang berdiri tepat di hadapannya itu. Justru memilihnya sebagai kekasihnya.

....

"Jessica.. jadilah pacarku." ucap Tony dengan mantap saat laki-laki itu menyatakan perasaannya kepada gadis yang terlihat terkejut atas pengakuan dari laki-laki itu.

"A-apa? Pacar?" tanya gadis itu yang merupakan gadis yang tak lain adalah Jessica. Ia nampak terkejut dengan pengakuan laki-laki itu padanya.

Jessica menatap ke sekelilingnya. Dimana para siswa dan siswi SMP Negeri 1 itu meneriaki adegan mereka yang berada di tengah-tengah lapangan. Yah, gadis itu mendapat hukuman dari sang guru atas keterlambatannya. Ia pun mendapat hukuman berdiri di tengah lapangan dengan menghadap tiang bendera dibawah teriknya matahari.

Disaat-saat panasnya terik matahari yang menusuk kulit putihnya. Tiba-tiba datanglah seorang laki-laki dengan membawa jaket untuk menutupi wajah gadis itu dari teriknya matahari.

Jessica yang melihat laki-laki itu hanya terdiam. Dan mencoba menelisik keseluruhan yang ada dari laki-laki yang ada di sampingnya. Mulai dari menatapnya dari ujung kaki sampai ujung gundukan nya. Eh! Sampai ke ujung kepalanya dengan tatapan heran.

"Kamu sedang apa di sini?" tanya gadis itu dengan mengernyitkan dahinya.

"Bantuin kamu." ucap laki-laki itu singkat.

"Bantuin aku?"

Laki-laki itu pun mengangguk. "Iya! Aku lagi bantuin kamu. Emang kamu gak liat aku lagi berusaha melindungi kulit kamu dari paparan sinar matahari yang terik ini?"

Jessica yang menatap wajah laki-laki itu. Mengalihkan pandangannya ke arah jaket yang menutupinya dari silaunya cahaya UV itu. "Kamu, gak perlu bantuin aku. Aku juga gak butuh!"

"Kamu gak butuh! Tapi aku mau, gimana dong?" ucap laki-laki itu dengan santainya.

Jessica pun mengernyitkan dahinya. Lalu, menggeleng-gelengkan kepalanya, sehingga gadis itu membiarkan laki-laki yang berdiri di sampingnya itu membantunya. Gadis itu juga sempat melirik ke arah tag nama laki-laki itu.

'Tony Kusuma?' batin gadis itu. Dan kembali mendongakkan kepalanya menatap tiang bendera sesuai instruksi dari sang guru. Ia juga tidak ingin jika sang guru melihatnya tidak melakukan tugasnya malah akan bertambah hukumannya.

"Kenapa kamu bisa mendapat hukuman?" tanya laki-laki yang bernama Tony itu. Laki-laki itu masih dengan posisinya yang membantu memayungi gadis itu dengan jaketnya.

"Terlambat!" ucap gadis itu singkat.

"Eum begitu rupanya." ucap Tony sembari mengangguk kecil.

Setelah beberapa saat kemudian. Bel sekolah pun berbunyi. Para mahasiswa berhamburan keluar dari kelasnya dan terlihat sudah ada beberapa siswa perempuan yang berkerumun di sekitar lapangan itu. Bukan karena ingin melihat Jessica yang mendapat hukuman. Melainkan karena para siswa perempuan itu melihat wajah laki-laki yang berdiri di sampingnya.

Jessica juga dapat mendengar para perempuan itu membicarakan tentang dirinya. Hal itu tentu membuat Jessica tidak nyaman. Dan melirik ke arah laki-laki itu. Ia pun menjauh dari laki-laki itu, sehingga laki-laki itu menatapnya bingung.

"Kenapa?" tanya laki-laki yang bingung.

"Sebaiknya, kamu pergi deh dari sini!" ucap Jessica dengan sembari melirik ke arah para perempuan yang berdiri agak jauh dari tempatnya.

Tony yang mengikuti arah pandang gadis itu hanya menurunkan tangannya. Dan menghampiri Jessica dan memegang kedua lengan gadis itu. Otomatis teriakan dari para perempuan yang ada di sana membuat para siswa yang lain pun ikut melihat ke arah mereka.

"Kamu ngapain?" tanya Jessica yang terlihat mengernyitkan dahinya bingung dengan apa yang dilakukan oleh laki-laki itu.

"Jessica.. jadilah pacarku."

"A-apa? Pacar?" tanya gadis itu yang merupakan gadis yang tak lain adalah Jessica. Ia nampak terkejut dengan pengakuan laki-laki itu padanya.

"SAYANG!" teriak laki-laki itu. Sehingga membuat Jessica terlonjak kaget.

"TONY!! Apaan sih! Sakit telinga ku." ucap Jessica kesal sembari mengusap-usap telinganya yang berdengung akibat teriakan sang kekasih.

"Iya, habisnya. Orang dari tadi panggil-panggil juga, malah bengong. Aku tau kalau pacarmu ini ganteng, jadi gak usah diliatin terus." ujar Tony yang membanggakan dirinya sendiri.

"Dih! Ia kali ganteng." Jessica pun pergi meninggalkan Tony yang masih tertawa di tempatnya dengan helm yang masih ia pegang saat membantu Jessica.

"Jessica tunggu!" teriaknya. Dan mengejar sang kekasih saat gadis itu sudah agak jauh.

"Sayang... tunggu napa."

"Ih! Apaan sih kamu."

.

.

.

...Terimakasih buat kalian semua atas sempatnya sudah mampir ke novel aku yang amburadul ini. Maaf, Jika novel ini masih gak jelas ya! Mohon Dimaafkan, karena saya juga masih pemula untuk belajar membuat novel. Meskipun novelku sangatlah membosankan! Sekali lagi mohon dimaafkan ya....

...Untuk itu jangan lupa untuk tinggalkan like ya, bagi yang berbaik hati. Sekali lagi terimakasih banyak sudah mampir. 🙏...

Terpopuler

Comments

Novie Louretta

Novie Louretta

bagus lho ceritanya, ngalir...ringan☺

2023-03-24

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!