Gadis 1 Million Dollar
Dia adalah Klara Revronka gadis yang baru lulus dari sekolah menengah atas dan dia anak pertama dari keluarga kurang mampu di penjuru kota, hidupnya dipenuhi dengan banyak ke tidakadilan dan tidak pernah mendapatkan secerca kebahagiaan, dia harus bekerja keras bahkan sejak dia masih sekolah sampai saat ini, dalam satu hari dia bisa mengisi kerja part time di beberapa tempat sekaligus, hanya demi menghidupi keluarganya dan dia menjadi tulang punggung keluarga itu sejak sang ayah meninggal dunia.
Menjadi anak pertama di keluarga yang sederhana, bahkan bisa di bilang kurang mampu memang sangat sulit bagi hidupnya, tetapi walau begitu seorang Klara tidak pernah mengeluh atas takdir yang dia terima, dia tetap tumbuh menjadi gadis yang ceria dan penuh dengan energi positif di dalam tubuhnya.
Hari ini tepat satu Minggu setelah dia lulus di sekolah menengah atas dan dia sudah harus bekerja keras sebagai karyawan salah satu mini market, bekerja setengah hari dari pagi hingga siang dan setelah itu lanjut bekerja di salah satu cafe yang ada di tengah kota, dia mulai bekerja dari siang hingga jam empat sore, waktu istirahatnya dalam sehari hanya tiga jam saja dan itu dia gunakan untuk mandi serta membersihkan dirinya.
Setelah itu dia harus kembali bekerja di salah satu bar sebagai seorang bartender, meski bekerja di bar hanya sampai pukul sebelas malam, namun bayaran di sana lebih tingginya dengan bekerja di mini market dan pekerjaannya lebih ringan karena dia hanya menyajikan minuman dan membuat cocktail bagi pelanggan, itu pun dia diam di tempat tidak seperti pelayan lain yang harus berjalan memberikan minuman kepada para pengunjung.
Karena keahliannya dalam meracik minuman sangat bagus dia sudah di rekomendasikan oleh pemilik bar tersebut sebagai bartender disana, meski dia seorang perempuan dan hanya lulusan sekolah menengah atas saja, namun dia sangat bisa diandalkan sebab setiap hari selalu menjual banyak minuman dengan baik, selain karena wajahnya yang cantik, karakter cerianya membuat para pengunjung senang untuk terus datang kembali ke tempat tersebut dan meneger bar memperlakukan dia sangat baik juga menghormatinya.
Bagi seorang Klara Revronka dia tidak perduli meski harus bekerja dimanapun asalkan dia bisa menghidupi keluarganya yang terdiri dari ibunya, serta kedua adiknya. Adik pertamanya seorang pria dia bernama Reno Revronka dan saat ini usianya 17 tahun, dia masih duduk di kelas delapan sekolah menengah atas.
Klara sangat menyayanginya dan dia selalu berusaha keras untuk menyekolahkan Reno dan berniat untuk menyekolahkan Reno hingga bisa tumbuh menjadi pemuda yang bermanfaat bagi keluarga dan semua orang, Reno juga adalah harapan pertama bagi Klara, sebab Reno adalah satu-satunya pria yang ada di keluarganya saat ini, ibunya juga sangat menyayangi Reno dan bisa dikatakan Reno adalah anak emas keluarga ini, tapi sayangnya Reno tidak cukup menyayangi Klara seperti Klara menyayanginya, dia tumbuh menjadi anak yang pembangkang entah karena tidak ada pria yang mendidiknya atau memang dia sulit diatur.
Sedangkan adik bungsunya yang bernama Kirei Revronka dia masih berusia 14 tahun dan masih duduk di bangku sekolah menengah pertama, tentu kedua adiknya itu membutuhkan biaya yang banyak sehingga pantas bagi Klara mengorbankan masa mudanya.
Dia memilih untuk tidak melanjutkan pendidikan dan mengorbankan cita-cita juga semua mimpinya hanya demi menjadi tulang punggung di keluarga Revronka ini.
Saat ini dia tengah bekerja di mini market dan menyambut pelanggan seperti biasanya.
"Aaahhh...pegal sekali terus tersenyum seharian" gerutu Klara sambil memijat leher belakang kepalanya.
Disaat dia tengah beristirahat dan berjongkok di bawah mesin kasir, tiba-tiba saja seorang pria masuk ke dalam mini market dan seperti terburu-buru masuk ke dalam, awalnya Klara tidak merasa aneh dengannya karena di lihat dari penampilannya pria itu seperti seorang yang kaya dan ber uang, sehingga dia tidak merasa cemas sedikitpun namun selang beberapa saat berlalu hingga dia selesai menghabiskan makanannya pria itu tidak terlihat keluar atau datang ke kasir untuk membayar belanjaannya, hingga dia mulai merasa curiga.
"Astaga....ini sudah berapa lama sejak pria itu masuk, kenapa tidak kembali juga?" Ucap Klara merasa heran.
Dia segera berjalan mencari pria itu ke barisan barang-barang mini market yang berjejer rapih hingga dia sangat kaget ketika melihat pria itu jatuh terkulai lemah tidak sadarkan diri di lantai pojok mini market tersebut dengan darah yang terlihat di bagian pinggangnya.
Karena dia memakai jas serta Daleman kemeja putih sehingga darah itu bisa terlihat sangat jelas dan mengubah warna kemeja itu menjadi merah darah, Klara sangat panik dan dia tidak tahu harus berbuat apa sehingga dia langsung menelpon sahabatnya Amel dimana dia juga bekerja di mini market yang sama dengannya, hanya saja mereka berbeda shift kerja hari ini.
"Amel halo...cepat kau ke toko, cepat... Ini tentang hidup dan mati kita...cepat kemari!" Ucap Klara dengan panik dan langsung menutup telponnya.
lalu dia segera mengangkat pria itu dengan sekuat tenaganya dan membawa masuk pria tersebut ke dalam ruang ganti di mini market sebab tidak ada ruangan lain lagi disana, dia mencoba memeriksa luka yang ada di pinggang pria itu dan saat melihatnya dia tahu dengan jelas itu adalah luka sebuah sayatan pisau, Klara segera mengambil obat-obatan dari rak mini market dan segera mengobati luka pria itu dan menghentikan pendarahannya.
Hanya itu yang bisa dia lakukan saat ini sebagai pertolongan pertama sambil menunggu ambulance yang sudah dia hubungi tiba di sana.
"Aishh...siapa pria ini kenapa tiba-tiba saja datang dan membawa kekacauan di mini market? Haduh, jika bos tahu dia pasti akan memecatku karena ceroboh" gerutu Klara yang merasa cemas dengan nasibnya sendiri.
Untungnya Amel datang dengan cepat sebab rumahnya tidak jauh dari tempatini market tersebut dan dia segera membantu Klara membawa pria itu keluar dari mini market lalu menunggu hingga ambulance tiba, mereka juga segera memasukkan pria itu ke dalam ambulance dan Amel pergi dengan pria itu sebab saat ini masih jam kerja milik Klara dan dia tidak bisa meninggalkan mini market, terlebih dia juga harus membereskan bercak darah yang ada di lantai sebelumnya.
"Klara apa baik jika aku yang pergi dengan pria asing ini?" Tanya Amel yang juga terlihat takut,
"Tidak papa Amel jika dia bangun dan ternyata orang jahat, setidaknya kita tidak mati seorang diri, kau bisa mengatakan bahwa aku yang menolongnya, aku yakin dia bukan orang jahat" ucap Klara meyakinkan Amel.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments