Bab 4

"Mama,"

"Iya sayang, kamu sudah bangun,"

"Mama mau kemana kok beres beres baju?"

"Kita nginep ke rumah nenek, kamu mau kan?"

"Mau dong mama, Karina kangen nenek nih, hore.... Karina mau nginep ke rumah nenek." Karina sangat terlihat bahagia sekali, karena memang Karina lebih akrab dengan keluarga ku.

"Ayo sayang kamu ganti baju dulu, kita berangkat sekarang sebelum kemalaman,"

"Iya ayo ma."

Setelah selesai mendandani Karina, aku langsung pergi membawa tas ku sebelum mas Arga pulang, tak lama kemudian aku naik angkutan umum, cukup sepuluh ribu untuk ongkos ku dan Karina karena memang tidak terlalu jauh dari rumah mas Arga.

Karina sangat bahagia walaupun naik mobil angkutan umum, ia senang karena sudah lama tak pernah naik mobil.

"Berhenti di depan ya pak," ucap ku pada pak sopir.

"Baik neng."

Alhamdulilah akhirnya sampai, lalu aku berjalan menuju rumah ibu yang tak jauh dari jalan raya, rasanya aku rindu sekali pada ibu ingin cepat cepat bertemu ibu.

"Assalamualaikum," namun pintunya masih belum terbuka? apa ibu tidak ada di rumah.

"Ma nenek nya kok ga ada?" tanya Karina.

"Bentar ya sayang, kita tunggu aja di sini mungkin nenek lagi keluar dulu sebentar."

"Iya ma, tapi Karina haus," astagfirullah aku melupakan Karina, aku tak membeli minum untuk nya kenapa aku sangat bodoh sekali membiarkan Karina kehausan.

"Atika," panggil ibu yang menghampiriku sambil menggendong Adera anak dari adikku.

"Ibu, apa kabar," aku langsung menghampiri ibu dan mencium punggung tangan nya begitu pun dengan Karina, tapi aku sedih melihat ibu yang semakin hari semakin kurus? apa ibu sedang ada masalah?

"Ibu baik Atika, ayok masuk dulu sayang pasti kalian haus." lalu kami memasuki rumah ibu yang masih sama seperti dulu tak ada yang berubah dari rumah ini.

"Ini silahkan di minum dulu," lalu Karina langsung meneguknya, ia benar benar kehausan.

"Ibu sejak kapan mengasuh Adera, memangnya Tini kemana Bu."

"Dari bulan kemarin Tik, Tini kerja keluar kota!" ucap ibu, namun ibu seperti menyimpan kesedihan.

"Bukan nya suami Tini kerja bu?"

"Tini baru saja bercerai dengan suaminya,"

"Astagfirullah kenapa bisa cerai Bu, bukannya suami Tini sangat penyayang?"

"Ini salah adik mu, dia yang selingkuh di belakang suaminya, ibu sangat kecewa dengan kelakuan adik mu Tik,"

"Jahat sekali dia Bu, bisa bisanya mengkhianati suaminya yang baik dan penyayang, kalau nanti Tika bertemu dengan nya, akan ku beri pelajaran."

"Sudah lah Tik, ini sudah terjadi! ibu juga sudah kepalang malu sama tetangga."

"Ya Allah Bu, ibu yang sabar ya, semoga Tini sadar dengan kelakuan nya."

"Iya Tik, ibu juga bingung dengan Adera, dia tak diurusi oleh Tini begitu juga mantan suaminya ia tak pernah menafkahi Adera lagi." Ya Allah aku kasihan sekali sama ibu, pantes saja ibu terlihat kurus sekarang? ternyata ibu memendam masalah nya sendirian, ibu hidup sendiri disini karena bapak ku sudah meninggal sejak dua tahun yang lalu.

"Untung saja ada kamu kesini Tik? ibu mau pinjem uang dulu buat bayar utang ke warung Bu Ani." ya Allah aku harus bilang apa ke ibu, aku juga tak punya uang? mas Arga tak mencukupi kebutuhan ku, tak mungkin kan kalau aku harus memberitahu masalahku pada ibu.

"Memangnya ibu mau pinjam berapa?"

"Ga banyak kok Tik, kalau ada ibu pinjem 20 ribu saja,"

"Oh iya Bu ada ini," aku langsung menyodorkan uang ku pada ibu, sisa uang ku tinggal beberapa lagi, tapi gak apa apa lah dari pada aku sedih melihat ibu begini.

"Ibu bagaimana kalau kita usaha kecil kecilan seperti jualan nasi uduk misalnya."

"Kalau ada modal ibu mau Tik, kan ibu ga punya uang sama sekali? mau kerja pun gimana dengan Adera?"

"Nanti aku pikirkan dulu ya Bu, semoga saja ada uang nya."

"Iya Tik." kenapa hidup keluarga ku seperti ini, kenapa Tuhan memberiku cobaan dalam rumah tangga begitu juga dengan Tini adikku, rasanya aku sakit hati melihat ibu yang kesusahan gara gara adik ku.

"Atika?" panggil Arga dari luar, namun tak ada jawaban dari Tika kemudian ia masuk mencari Tika ke setiap ruangan akan tetapi ia tak menemukan nya.

"Kemana Tika? Karina juga ga ada, apa dia ke rumah ibunya! bagus lah kalau begitu jadi ga ada beban untuk ku, lebih baik aku menginap saja ke rumah ibu ku." kata Arga.

Begitupun dengan Arga, malam ini ia berangkat ke kampung ibunya dengan menggunakan sepeda motornya.

"Arga," ucap Bu Ratna.

"Ya Bu, Arga mau menginap di sini bu!"

"Lalu kemana istri dan anak mu Arga?"

"Dia menginap ke rumah orang tuanya juga, jadi Arga memutuskan untuk kesini."

"Wah bagus dong kalau gitu, kebetulan Dinda anak pak Amar suka main kesini." pak Amar adalah orang terkenal di kampung Bu Ratna, ia seorang kepala desa di kampungnya.

"Benarkah bu?"

"Iya, dia juga selalu menanyakan kabar kamu, mungkin dia belum bisa melupakan kamu Arga!

"Ah ibu ada ada saja, mana bisa begitu! memang nya dia belum menikah bu?"

"Belum Arga, dia masih mengharapkan mu loh,"

"Masa sih Bu,"

"Iya, besok ia pasti kesini nanti besok kamu harus mengobrol dengan nya." ini memang tujuan Bu Ratna untuk mendekatkan Arga dengan dinda.

"Terserah ibu saja lah? mana mau dia dengan suami beristri!"

"Tapi ibu yakin dia pasti mau!" Bu Ratna sangat yakin dengan Dinda, dia juga sangat berharap Arga secepatnya berpisah dengan Atika.

***

Apa aku harus pinjam uang ke bank saja ya buat usaha ku disini? tapi aku harus bilang pada mas Arga dulu, dia setuju atau tidak! tau sendiri kan sikap mas Arga seperti apa?

"Mama Karina ngantuk."

"Ya sudah tidur aja sayang, sini biar mama peluk," ucapku lalu aku memeluk Karina agar ia bisa tidur lebih cepat.

Aku memandangi Karina yang terlelap tidur, ya Allah rasanya sakit sekali melihat anak yang serba kekurangan, pokonya mulai hari ini aku harus bisa cari uang sendiri bagaimana pun caranya aku harus bisa, biar aku tak di rendahkan lagi oleh mas Arga dan juga ibu mertua ku, aku harus membuktikan pada mereka bahwa tamatan SMP pun bisa menghasilkan uang.

Aku mendengar Adera menangis lalu aku pergi menuju kamar ibu untuk melihatnya, sangat kasian sekali melihat ibu yang sudah tua masih mengurusi cucunya, ini semua karena Tini adikku yang kurang ngajar itu, aku harus memberi pelajaran padanya.

Terpopuler

Comments

Gadih Hazar

Gadih Hazar

Ya Allah, ini Arga sama ibunya sama aja... tanggung jawab anak laki-laki itu berat lo bu, jangan kau tambah lagi..

2023-03-02

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!