BAB 4

Keesokan harinya setelah Kania selesai melakukan pekerjaan Rumah beres-beres dan membersihkan Rumah tiba-tiba saja orang tuanya datang menemui Kania untuk menanyakan soal pendaftaran dan juga biayanya itu.

"Kania kesini sebentar Bapak ingin berbicara sama kamu" pinta Bapak kepada Kania

"Ada apa ya pak.?" Jawab Kania sambil menuju menghampiri Bapaknya..

"Kemarin biaya pendaftaran sekolah kamu habis berapa. Bapak dengar biaya pendaftaran untuk tahun ini gratis hanya membayar uang seragam saja . Apa betul itu.??" Tanya Bapak

"Benar Pak, biaya pendaftarannya gratis dan hanya membayar uang seragam saja. Dan biayanya habis Rp 875.000 pak" Kania menjawab pertanyaan sang Bapak.

"Kalau begitu mana sisa uangnya kemarin Bapak kasih kamu Rp 2.000.000 kan seharusnya masih sisa Rp 1.000.000 lebih kan . Sini serahkan kepada Bapak sisanya". Pinta Bapak kepada Kania.

Lalu kania bergegas menuju Kamarnya meninggalkan Bapaknya untuk mengambil uang sisanya kemarin dan menyimpan uang yang diberikan Kakeknya agar tidak diketahui oleh Bapaknya yang nanti akan dikembalikan lagi kepada Kakeknya. Setelah selesai menyimpan uang dari Kakeknya itu dan membawa sisa uang yang diberikan oleh Bapaknya Kania pun bergegas keluar dan menemui Bapaknya lagi.

"Ini pak sisa uangnya yang kemari, sisanya Rp 1.100.000." kata Kania sambil menyodorkan uangnya kepada Bapaknya . Bapaknya pun langsung mengambil uangnya itu.

"Dan ini uang Rp 100.000 untuk uang saku kamu dan untuk membeli perlengkapan sekolah kamu yang belum kamu beli dan sisanya ini untuk membayar tunggakan biaya sekolah adik kamu Reno". Timpal sang Bapak.

Mau tidak mau Kania pun menerima uang yang diberikan Bapaknya itu walau sebenarnya uangnya tidak cukup untuk membeli perlengkapan sekolahnya. Walaupun cukup untuk membeli perlengkapan sekolah pasti untuk uang sakunya pun tidak cukup.

"Tuhan, mana mungkin uang ini cukup untuk membeli perlengkapan sekolah dan juga untuk uang sakuku". Kania yang merasa sedih dan juga binggung harus memutar uang itu bagaimana agar bisa cukup untuk membeli perlengkapan sekolah dan juga uang sakunya. Akhirnya Kania pun berfikir lagi untuk membantu Bu Ratna untuk membungkus tempe jualannya agat bisa menabung sedikit demi sedikit lagi agar tidak kebingungan untuk membeli perlengkapan sekolah dan juga uang sakunya.

Kania pun akhirnya datang ke Rumah Bu Ratna untuk membantu membungkus tempe dagangannya itu.

"Assalamu'alaikum Bu Ratna". Ucap Salam Kania kepada Bu Ratna.

"Walaikumsalam ehh Kania sini nak kemari. Mau bantuin Ibu membungkus tempe ya" tanya Bu Ratna dan membalas ucapan salam Kania.

"Iyha nihh Bu, mumpung nggak ada kerjaan kesini aja bantuin Bu Ratna membungkus tempe agar bisa untuk menabung membeli perlengkapan sekolah dan uang saku saya Bu" kata Kania

"Memangnya kamu ndak di Kasih uang Bapakmu untuk membeli perlengkapan sekolah dan juga uang saku untuk kamu sekolah Kania.?" Tanya Bu Ratna yang penasaran dan juga kasihan melihat Kania yang jarang sekali di kasih uang lebih dari Bapaknya itu.

"Sebenarnya di Kasih sih Bu tapi cuma Rp 100.000 itupun untuk membeli perlengkapan sekolah dan uang sakunya" jawab Kania sambil menahan tangis dan menundukkan kepalanya.

Bu Ratna yang melihat dan mendengarkan cerita Kania pun merasa iba karena kasihan melihat nasib Kania yang masih memiliki orang tua namun seperti tidak memiliki orang tua karena sering ditinggal oleh orang tuannya dan juga adiknya. Terpaksa Kania pun ikut dengan Kakek dan Neneknya.

"Ya ampun tega bener Kania Orang tuamu hanya memberimu uang untuk membeli perlengkapan sekolah dan uang saku hanya segitu. Ya udah gini aja Kania kamu kalau ndak ada kerjaan atau habis pulang sekolah ndak repot kamu bantuin Ibu membungkus tempe dagangan ibu aja sejam atau setengah jam pun ndak papa kok sebisa kamu aja. Nanti ibu beri kamu upah Rp 10.000 setiap harinya". Kata Bu Ratna yang merasa kasihan kepada Kania itu

"Wahhh, boleh kok Bu boleh Kania malah senang bisa ngebantuin Ibu dan Kania juga bisa menabung untuk keperluan Kania yang lain agar Kania tidak menjadi Beban untuk kedua orang tua Kania serta Kakek dan Nenek Bu". Ucap Kania merasa bahagia dan juga sedih bila teringat dengan keadaanya yang selalu dianggap menyusahkan kedua orang tuanya itu.

"Kamu jangan bicara seperti itu Kania tidak ada kok orang tua di Dunia ini menganggap bahwa anaknya itu beban untuk kedua orang tuanya. Mungkin saja Bapakmu itu sedikit mengalami kesulitan ekonomi jadi Bapakmu bersikap seperti itu". Bu Ratna yang mencoba menghibur Kania dan memberi penjelasa kepada Kania.

"Memang seperti itu kok Bu kenyataannya, aku hanya beban untuk kedua orang tuaku. Beda halnya dengan Reno adikku. Yang selalu saja dituruti apapun keinginannya pun langsung diberikan oleh Bapakku" kata Kania sambil meneteskan air mata.

Bu Ratna pun tidak ingin Kania berlarut-larut dalam kesedihannya Bu Ratna pun mencoba membahas topik yang lain agar Kania tidak bersedih mengingat sikap Bapaknya yang tak adil kepad dia dan juga adiknya.

"Yaudahh gihh, kamu lanjutin aja bungkus tempenya . Kamu sudah makan belum kalau belum sana gih makan dulu Ibu tadi masak sayur Lodeh" Bu ratna menawarkan Kania untuk makan.

"Iyha Bu terima kasih sebelumnya  . Tadi sebelum Kania kesini Kania sudah makan kok Bu." Ujar Kania kepada Bu Ratna.

Kania pun melanjutkan pekerjaannya membungkus tempe.

Setelah selesai pekerjaannya Kania pun berniat untuk pulang dan berpamitan kepada Bu Ratna.

"Bu, Kania mau pamit pulang dulu ya. Besok Kania kesini lagi setelah pulang sekolah nanti". Kania berpamitan kepada Bu Ratna

"Iyha Kania, ohh iyha ini sedikit uang buat kamu karena sudah membantu Ibu membungkus tempe". Bu Ratna pun menyodorkan uang Rp10.000 dan Kania pun menerima uang pemberian Bu Ratna itu.

"Terima Kasih ya Bu, Ibu Ratna telah membantu Kania sehingga Kania bisa mengumpulkan uang sedikit demi sedikit untuk biaya sekolah dan keperluan Kania nantinya". Ucap Kania kepada Bu Ratna.

"Seharusnya Ibu yang berterima Kasih ke kamu. Karena kamu telah membantu Ibu, sehingga Ibu ada teman untuk menyelesaikan pekerjaan Ibu dehh" Balas Bu Ratna sambil tersenyum dan berterima Kasih kepada Kania.

Dan Kania pun membalas senyuman kepada Bu Ratna. Dan berpamitan untuk pulang

"Kania pamit pulang Bu, Asalamualaikum" Kania berpamitan dan tak lupa mengucapkan salam

"Walaikumsalam, besok kesini lagi ya Kania. Jangan lupa hati-hati di Jalannya" Balas Bu Kania. Dan Kania pun berjalan menuju pulang ke Rumahnya. Sesampainya sampai Rumah Kania pun segera mandi membersihkan dirinya. Setelah selesai mandi Kania pun masuk ke dalam Kamar dan beristirahat karna besok adalah hari pertama Kania masuk sekolah SMK.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!