Setelah Kania mau menceritakan apa yang dirasakan kepada Linda tiba-tiba kakeknya pulang dari sawah kemudian melihat Linda dan juga Neneknya di Kamar Kania sambil berkata.
"Ada apa ini kok tumben kumpul di Kamar Kania, apa Kania sedang sakit. Kamu sakit apa Kania.??" Tanya sang Kakek yang mengira bahwa dirinya sedang sakit. Akhirnya Kania pun menjawab "aku ngak sakit kok kek, Kania baik-baik saja". Ujarnya..
Neneknya yang mengetahui jika Kania mengurung dirinya dikamar seharian pun dia bergegas menceritakan kepada Kakek dan memberitahunya. "Ini lho kek, Kania itu seharian tidak keluar kamar dan juga tidak makan gara-gara perkataan Bapaknya yang tidak mau menyekolahkan dia". Nenek pun bercerita. Sang Kakek pun mengeleng-gelengkam kepalanya karena merasa sangat kesal dengan ucapan Bapaknya Kania itu.
Tiba-tiba kakek pun berlalu kebelakang membersihkan diri untuk mandi dan juga dia tak lupa menelfon pamannya Kania si Dewa.
"Hallo dewa, bisakah kamu kesini sebentar Kania seharian mengurung diri di Kamarnya karena ulah si bapaknya yang gak mau menyekolahnya kata Neneknya tadi. Tolong kamu segera kesini ya Kakek tunggu". Kakek yg menelfon pamanya Kania dan Pamannya pun mengiyakan akan datang.
"Baiklah kek, dewa akan segera kesana" ujar sang dewa paman Kania. Setelah beberapa menit kemudian kakeknya pun menghampiri Kania dan berbicara kepada Kania.
"Sudah Kania, kamu ngak perlu memikirkan omongan bapakmu tadi. Biarkan saja jika memang Bapakmu tidak mau membiayai kamu sekolah biar kakek yang membiayai kamu". Kata si Kakek kepada Kania. Tetapi Kania tetap diam karena merasa dirinya menyusahkan kakeknya terus menerus.
Setelah Kakek berhenti berbicara dan duduk di kursi, akhirnya paman Dewa datang lalu dia pun duduk di kursi dekat sang Kakek.
"Kania besuk kamu bersiap-siap lah untuk memilih sekolah mana yang kamu inginkan biar Paman yang mengantar kamu nanti. Kamu nggak perlu memikirkan omongan bapakmu yang tadi biarkan saja tidak perlu kamu perduli dengan ucapan Bapakmu lagi. Kakek siap membiayai kamu. Besok paman akan antar kamu ke sekolah yang kamu inginka." Timpal Paman Dewa..
"Tapi paman sekolah yang Kania inginkan belum buka pendaftran. Bukanya pendaftaram masih tanggal 14 juli sedangkan ini masih tanggal 11 juli." Ujar Kania..
"Baiklah, jika begitu masih ada waktu Dewa. Kakek minta tolong besuk kamu pergi ke toko mas untuk menjual cincin kakek untuk biaya sekolah Kania. Paman pun mengiyakan perintah Kakek Kania itu.
Kania pun merasa sangat terkejut dengan perkataan yang Kakek ucapkan itu dan Kania pun merasa sangat tidak enak hati karena selalu saja menyusahkan sang Kakek karena hanya Kakek yang selalu memberikan dan membatu keperluan Kania.
Keesokan harinya siang hari sekitar pukul 13.00WIB . Kedua orang tua Kania datang menemui Kania dan memberikan uang berjumlah Rp2.000.000 kepada Kania.
"Kania kesinilah, ini uang untuk biaya sekolah kamu masuk SMK. Bapak hanya sanggup memberikan ini untuk biaya kamu. Ini pun bapak meminjam uang kepada Budhe mayang". Kata Bapak sambil menyodorkan uang kepada Kania. Kania pun menerima uang yang diberikan kepadanya itu tetapi Kania tidak menceritakan bahwa kakeknya pun juga memberinya uang hasil menjual cincin milik Kakeknya itu. Karena Kania berinisiatif untuk mengebalikan uang kakeknya itu jika dengan uang pemberian Bapaknya itu cukup untuk biaya pendaftran sekolahnya itu karena dia merasa tidak enak hati kepada Kakeknya sampai-sampai dia rela menjual cincinnya untuk biaya sekolah Kania.
Setelah memberikan uang itu kedua orang tuanya pun kembali lagi ke Semarang. Kini kania pun akhirnya bisa tersenyum setelah seharian dia mengurung diri dan menangis di Kamarnya.. Kania memang berniat untuk masuk di SMK itu agar bisa satu sekolah sama Linda sahabatnya, walaupun usia mereka selisih 1 tahun lebih tua Linda dibandingkan Kania. Linda yang kini sudah duduk dibangku SMK dengan mengambil jurusan di marketing(pemasaran).
"Linda, nanti jika pendaftarannya sudah buka tolong kabari aku ya, dan aku boleh minta tolong lagi ngak sama kamu Lin.??" Tanya Kania kepadanya..
"Boleh silahkan mau minta tolong apa, selagi aku bisa bantu kamu aku akan selalu bantu kamu Kania". Jawab Linda..
"Begini Lin, kalau nanti pendaftran sudah di Buka tolong kamu antarkan aku mendaftar di Sekolah SMK itu ya. Aku bingung mau nyuruh nganter siapa. Aku gak mau ngrepotin paman dan juga Kakek terus menerus Lin". Kania meminta bantuan kepada Linda..
"Dengan senang hati best friends ku, nanti akan ku antarkan kamu sampai masuk ke kelas pendaftarannya okee, tapi inget jangan nangis mulukk nanti cakepnya ilang lagi" ledekk Linda sambil senyum mengoda Kania.
"Kamu yaa selalu begitu, selalu saja mengejekku, ihhsstt.. sebel dehh" Kania sambil mencubit tangan Linda dan Linda merasa sedikit kesakitan karena dicubit Kania. Dan mereka pun tertawa lepas, Linda ikut senang melihat Sahabatnya itu tidak sedih lagi.
"Ohhh iya Kan, aku denger2 sihh biaya masuk pendaftaran tahun ini gratis lhoo" kata Linda..
"Masak sihh gratis, dulu kamu masuk sekolah SMK disana kan biayanya hampir Rp4.000.000 kan.?" Tanya Kania. Yang merasa sedikit bingung dan sedikit penasaran.
"Iyhaa aku denger sihh begitu kemarin. Katanya cuma biaya untuk bayar seragamnya aja dehh kalo ngak salah denger. Soalnya aku dengernya hanya sekilah sih, mudah-mudahan saja memang benar begitu ya Kania. Agar kamu nanti tidak menghabiskan banyak biaya. Palingan kalo biaya seragam mahh nggak nyampek Rp1.000.000 deh dulu aku pas awal masuk" timpal Lindaa..
"Semoga saja biayanya segitu Lin, agar aku tidak terlalu menjadi beban untuk kedua orang tuaku. Gara-gara aku semua orang jadi mengeluarkan banyak uang sampai-sampai bapakku pinjam uang kepada Budhe Mayang" wajah Kania kembali muram lagi karena merasa dirinya adalah beban untuk kedua orang tuanya dan juga Kakek dan Nenenknya
"Ishhhhtt apaan sihh kamu itu, udahlahh kamu ngak usah mikir seperti itu lagi. Keep smile dong beib" linda sambil meletakkan kedua jarinya disamping bibir Kania agar bibir Kania membentuk sebuah senyuman. "Nahhh, kalau senyum kek gini kan kelihatan cantiknya". Linda pun tertawan dan Kania pun juga ikut ketawa melihat tingkah sahabatnya itu yang selalu mencoba membuat Kania selalu tersenyum.
Mereka berdua ini walaupun beda usia 1tahun. Tapi mereka seperti si joli yang kemana-mana selalu berdua. Mereka memang beda takdir. Linda anak orang yang berada dan Kania anak orang yang sederhana. Terkadang Kania pun juga merasa sangat iri dengan kebahagiaan yang Linda rasakan. Linda yang hidup bahagia bersama keluarganya yang selalu mendukung apa yang Linda lakuakan. Beda halnya dengan Kania yang hidup bersama kakek dan neneknya. Yang sedari kecil sering ditinggalkan oleh kedua orang tuanya di Semarang. Kania yang merasakan dirinya kurang dari kasih sayang kedua orang tuanya beda halnya dengan adiknya si Reno yang selalu kemana pun orang tuanya pergi dia selalu ikut bersamanya.
Kania tidak bisa memungkiri bahwa dirinya selalu saja merasa iri melihat teman-temannya yang lain yang hidup lengkap bersama kedua orang tuanya dan juga saudaranya. Lain halnya dengan dirinya, yang selalu merasa bahwa dirinya tidak pernah diharapkan oleh kedua orang tuanya. Karena selalu dibedakan dengan Reno adiknya itu. Kania sejujurnya merasa sedih dengan sikap kedua orang tuanya itu terutama Bapaknya yang selalu mengutamakan adiknya dibandingkan dengan dirinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments