Mulai Resah

Mendengar kata sorry dari sang Abang berhasil membuat Claudy bad mood. Bahkan langsung ingin pulang, raut wajah kesalnya tidak lagi bisa di sembunyikan.

"Dek nanti kamu motorannya sama Khalid ya, soalnya Abang bonceng Zaskia," kata Kenzie dengan gampangnya.

Dalam hati Claudy hanya bosa beristigfar dan mengatakan jika sang Abang hanyalah manusia tidak luput dari salah dan dosa.

"Abang, kepala aku agak pusing. Aku ngak jadi ikut ya, aku pulang aja pake gojek," kata Claudy berhasil mengalih atensi semua orang yang di sana.

"Dek jangan gitulah, Abang tahu kamu marah karena Abang ngak terus terang sama kamu waktu di rumah. Tapikan kamu tahu gimana Mama dan Papa Dek, mereka pasti akan marahin Abang habis-habisan kalau tahu Abang pergi double date sama teman-teman Abang," kata Kenzie yang secara tidak langsung membongkar jika Claudy hanya berpura-pura pusing.

"Lu jangan sok suci gitu dong Claudy! Masa udah sampe sini lu mau pulang?" tanya Zaskia sarkas karena merasa kesal pada adik dari kekasihnya ini.

"Yang jangan gitu sama Adik aku," kata Kenzie.

Claudy adalah gadis yang keras kepala dan punya pendirian tinggi secara acuh dan tanpa mereka semua sadari memesan gocar.

"Halo Bang! Iya di dekat rumah berwarna hitam," kata Claudy dengan santainya.

"Dek Lu beneran pulang?" tanya Kenzie dengan wajah cemas.

"Lu ngak perlu khawarir gua akan bilang ke Mama dan Papa, gua ngak seember itu kok!" kata Claudy santai.

"Dan buat Lo!" kata Claudy menunjuk pada Zaskia

"Jangan lo pikir gua takut sama Lo cuma gara-gara lo pacar Abang gua! Gertakan lo sama sekali ngak mempan buat Zaskia!" kata Claudy dan bertepatan dengan taksi yang sudah di pesannya tiba.

"Gua pamit Bang, Assalamu'alaikum," kata Claudy tanpa menyapa pada teman-teman Abangnya.

"Gila Adek lo Kenz! Emang biasanya kayak begitu?" Tanya Jerome yang sedari tadi menjadi pengamat setia.

"Claudy itu memang seperti itu, sekali tidak maka tidak akan pernah jadi iya. Makanya kadang Mama sakit kepala kalau lagi ngomong sama dia, cuma Papa yang bisa sabar banget ngehadapin moodnya Claudy. Tapi Bagaimanapun Aku tetap ngak suka kamu sinis sama Adek aku yang Kia!" kata Kenzie mengingatkan Zaskia yang tadi sempat membentak dan sinis pada Claudy.

Berbeda dengan mereka yang akan berangkat maka berbeda lagi dengan Claudy. Saat ini Claudy pergi ke tempat pelatihan taekwondo yang sudah di ikutinya selama 6 bulan belakangan. Ya menyadari jika kondisi fisik yang lemah dan sering drop membuat Claudy mengambil kelas taekwondo untuk membiasakan diri dengan aktivitas yang keras. Hal itu ternyata berdampak baik setelah Claudy mengatur jadwal latihan dan juga pola makan dan tentu saja tanpa sepengetahuan sang Mama yang overprotektif pada Claudy.

"Tumben di hari minggu juga ke sini Beb?" tanya Albert salah satu pelatih taekwondo yang ada di sana.

"Lagi sepet di rumah, makanya ke sini! Kak Natasia adaka hari ini?" tanya Claudy.

"Ada dong pastinya, dia lagi cari sarapan. Kebetulan yang lain lagi latihan juga tuh! Mau gabung ngak?" tanya Albert

"Boleh deh Bang, empet gua lihat muka lu!" kata Claudy yang membuat Albert tertawa.

"Hati-hati loh Neng! Entar jatuh hati ama Abang, Abang ngak tanggung jawab loh Neng!" kata Claudy.

"Ya kalau perkara tanggung jawab mah gampang Bang, tinggal gua yang tanggung lu yang jawab bereskan?" tanya Claudy dengan entengnya.

"Ya ampun, ya sudah latihan gih!" kata Albert.

Claudy bergabung dengan para teman-temannya. Latihan ini bukan hanya gerakan tapi juga berduel, Claudy yang memang cepat belajar tentu tudak mengalami kesulitan yanh berarti.

Tepat pukul 1.30 siang, Claudy berpamitan untuk ke toko buku. Dia akan mengikuti olimpiade matematika tingkat internasional dalam waktu dekat sehingga Claudy harus mempersiapkan diri. Berbekal dengan uang yang sering di dapat dari hasil olimpiade yang di lakukannya.

Claudy membaca beberapa buku yang dia temukan hingga setumpuk buku matematika di letakkan di meja tempatnya belajar.

"Ini beberapa buku yang sering gua gunakan sebagai reverensi, Lu jangan kegeeran. Sebagai rekan olimpiade dan perwakilan sekolah aku tidak ingin jika kita kalah dan membuat malu sekolah," kata Khalid.

"Thank, btw lu bukannya pergi bareng sama Abang gua kenapa malah balik lagi?" tanya Claudy.

"Gua memang sebenarnya ngak ikut karena mau belajar prepare buat olimpiade, tapi Kenzie bilang lu pergi sedangkan Zaskia sama dia jadi dia minta bantuan ke gue buat boncengin lu," kata Khalid dengan santainya tapi hanya di balas dengan o saja oleh Claudy.

Ketika magrib datang, Claudy dan Khalid sama-sama naik ke lantai dua karena ada musholla untuk para pengunjung.

Setelah keduanya selesai sholat, Claudy dan Khid membayar masing-masing buku yang di belinya. Berbeda dengan Khalid yang hanya membeli buku pelajaran dan persiapan olimpiade tapi Claudy tidak hanya membeli buku olimpiade tapi juga buku novel yang baru sjaa di terbitkan oleh penulis faforitnya.

"Pulang pake apa lo?" tanya Khalid pada Claudy.

"Gocar," kata Claudy kembali.

"Bareng gue aja, kebetulan gue bawa mobil," kata Khalid pada Claudy.

"Apa ngak ngerepotin?" tanya Claudy lagi pada Khalid.

"Ngak, justru kalau Lu pulang sendiri gua malah ngak tenang apalagi ini udah malam," kata Khalid.

"Baiklah, Thank ya Bang," kata Claudy dan Khalid hanya membalas anggukan saja.

Keduanya duduk diam berdampingan, ya Khalid tidak ingin Claudy duduk di belakang katanya dia bukan supir. Meski Claudy orang yang teguh pendirian dia tentu juga tidak kuasa menolak karena takut menyinggung Khalid.

Di perjalanan Ibunda dari Khalid menelpon.

"Iya Bunda, ada apa Bun?" tanya Khalid pada Ibunya.

"Nak, bisa tolong belikan bebek bakar yang dekat daerah X itu bisa ya? Soalnya kasihan Kakak kamu lagi ngidam, terlebih Abang ipar kamu lagi di luar kota," kata Bunda dan hal ini membuat Khalid menahan nafas agar tidak menghela nafasnya kasar. Bukan apa-apa menurut Khalid Abang Iparnya adalah pria yang sangat tidak bertanggung jawab bahkan hubungan Kakak dan Abang iparnya sempat di tentang keras oleh Ayahnya akan tetapi luluh juga gara-gara Kakaknya hamil duluan.

Tanpa ada rasa khawatir Khalid mengemudikan mobilnya ke arah tempat penjual bebek bakar. Tidak membutuhkan waktu lama Khalid sudah mendapatkan bebek bakar pesanan sang Kakak.

Tidak lama kemudian telepon dari sang Kakak membuat Khalid terkejut bukan main, siapa yang tidak terkejut.

"Khalid, suami Kakak ternyata punya istri selain Kakak," kata Dewi menangis di telepon dan berhasil membuat Khalid berhenti di jalan dan menyumpah serapahi kakak iparnya.

Tanpa Khalid sadari Claudy mulai resah di samping kakak tingkatnya di sekolah itu. Ternyata apa yang Claudy khawatirkan terjadi, pintu jendela mobil Khalid di ketuk dari luar oelh warga sekitar.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!