Kondisi para pemudi terdidik kecuali Yi Ping, sejujurnya tidak lebih baik dari para pemuda. Bedanya mereka terlalu malas mengeluarkan air liur. Buang-buang energi. Lebih baik berkerja keras, selesaikan secepat mungkin lalu istirahat.
Impian itu bagus, namun kenyataan itu pahit. Tekad tidak diimbangi oleh kinerja fisik. Kinerja mereka mulai melambat, sekali lagi kecuali Yi Ping. Ia stabil sejak awal. Ia tidak bekerja dengan cepat, namun juga tidak lambat. Soalnya, ia masih sedang dalam tahap adaptasi sehingga kinerjanya jauh dari ritme hariannya.
Diantara para pemudi terdidik, Cheng Xiao yang fisiknya paling lemah. Dipaksa langsung ngegas pol di saat ia baru belajar membuat tubuhnya drop dan ini diperparah oleh adu mulut rekan-rekan seperjuangannya. Telinganya berdengung, mendengar mereka mengeluh. Kepalanya menjadi semakin pusing dan akhirnya dia jatuh pingsan ke atas tanah.
Shen Xiao, yaitu, anak laki-laki yang paling pendiam selama ini bekerja paling dekat dengan Cheng Xiaoai. Pada saat Cheng Xiaoai pingsan, dia menyeberangi parit dan membawanya ke dalam pelukannya.
Qin Chao ketakutan, melemparkan cangkulnya dan melompati, bahkan menginjak-injak beberapa sorgum.
"Xiaoai, Xiaoai? Ada apa denganmu, jangan membuatku takut. "Qin Chao merebut Cheng Xiaoai dari Shen Xiao dan berlari ke tanah dengan panik.
“Kapten Zhao, cepat datang, datang dan lihatlah! Xiaoai pingsan, cepat datang!”
Qin Chao menggendong tunangannya dan membawanya ke rumah kapten untuk dirawat. Ia berharap Cheng Xiaoai bisa segera dirawat. Bagaimana dia tahu jika kedatangannya hanya akan membuat rumah sang kapten terbakar.
Cheng Xiaoai samar-samar mendengar seseorang berbicara di sampingnya. Suaranya dipenuhi kebencian dan rasa jijik, “Gadis-gadis di kota ini adalah Jingui, siapa kita? Dia tidak memulai bekerja pada usia lima atau enam tahun, dan dia pergi ke ladang pada usia sepuluh tahun. Tsk tsk... lihat apa yang akan dia lakukan dengan pekerjaan yang belum selesai hari ini!"
"Shufen, jangan bicara omong kosong. Mereka baru saja datang hari ini dan belum terbiasa."
Cheng Xiaoai kesal, mengapa Wei Shufen lagi, apakah kamu mengatakan bahwa aku bisa menumbuhkan sepotong daging?
"Zhao Dalang, kamu laki-laki saya. Mengapa kamu membelanya? Apakah kamu jatuh cinta dengan gadis ini? Izinkan saya memberi tahu Anda, tidak mungkin! Saya, Wei Shufen, adalah istri yang dinikahi oleh mak comblang keluarga Zhao lama Anda. Jangan pikir saya tidak bisa melihatnya. Dari kemarin, gadis-gadis kecil ini Keluar dari mobil, matamu tidak melihat ke tempat yang baik!"
"Kamu wanita tua yang malang, apa yang kamu bicarakan? Kamu pikir aku sudah hidup terlalu lama dan ingin aku menderita, bukan?" Zhao Baoguo juga marah, menunjuk hidung Wei Shufen dan mulai memarahi, "Wei Shufen, izinkan saya memberi tahumu, jika kamu tidak memiliki pintu, saya akan menceraikan kamu. Saya akan membuatmu kembali ke rumah ibumu untuk makan sekam dan menelan sayuran!"
Wei Shufen tidak takut pada hal lain, tetapi takut Zhao Baoguo akan mengantarnya kembali ke rumah ibunya. Keluarga kelahirannya benar-benar terlalu miskin. Bisa menikahi Zhao Baoguo setidaknya bisa makan cukup, dan ketika dia kembali ke keluarga kelahirannya, ayahnya bisa mematahkan kakinya! Memikirkan hal ini, Wei Shufen dengan enggan tutup mulut.
Merasakan kepergian Wei Shufen, Cheng Xiaoai membuka matanya. Dia melihat seorang wanita berusia sekitar lima puluh tahun memegang air gula merah yang mengepul dan menatapnya dengan riang. Wanita itu sangat kurus, dengan kulit gelap, dan tangannya sangat kurus. Kulitnya kasar. Itu sepertinya dia telah melakukan pekerjaan pertanian sepanjang tahun, "Gadis kecil, bangun, ayo, minum semangkuk air gula merah untuk menyegarkan tubuhmu."
"Terima kasih, bibi."
Dengan bangunnya Cheng Xiaoai, drama yang dipentaskan pun selesai dan semuanya kembali kerja agar poin kerjanya tidak dipotong.
Yi Ping menatap Cheng Xiaoai penuh arti. Awalnya ia menebak pemeran utama film ini adalah Shin Ping-Du Fei mengingat keduanya di awal memiliki dialog yang intens. Ke sini-sini, ia berfikir, mungkin itu salah. Bukan Shin Ping dan Du Fei yang jadi pemeran utamanya melainkan Cheng Xiaoai dan Qin Chao. Atau mungkin keempatnya pemeran utamanya? Itu lho mirip dengan drama Putri Huan Zhu yang dibuat tahun 1998 dimana pemeran utamanya ada dua pasang.
Hmm..., kedua alis Yi Ping saling bertaut resah. Bukan karena takut salah menebak siapa pemeran utama aslinya film ini, melainkan marah pada dirinya sendiri. Ngapain ia mikirin alur cerita film ini? Gak ada korelasinya. Ia datang ke sini untuk penelitian. Titik gak pakai koma. Tugasnya fokus pada penelitiannya bukannya kelanjutan acara syuting film.
Btw, serius, dimana sih sebetulnya para kru film biadab tak berperikemanusiaan ini bersembunyi? Gak lihat apa mereka jika ada salah satu aktrisnya yang pingsan? Atau... Memang ini bagian dari adegan film? Ah pusing.
Meskipun pikiran Yi Ping berantakan dengan bermacam-macam pikiran tidak jelas, namun kinerjanya tidak kendor sama sekali. Tangannya masih dengan terampil mencabuti gulma yang mengganggu tanaman. Kemajuan kerjanya bisa sebanding dengan para petani tua berpengalaman.
Rulan, adik bungsu kapten berdiri di pinggir kanan lapangan menatap takjub pemudi berpendidikan yang baru datang hari ini bernama Yi Ping. Meskipun gadis muda ini memiliki buku di perutnya, hasil pekerjaannya bagus.
Setiap gulma pengganggu tanaman semuanya dicabut. Tidak ada yang terlewatkan. Yang terpenting dan utama, dalam proses menyiangi, tidak ada tanaman yang terluka. Ini jelas bukan kinerja para pemula. Singkatnya Yi Ping adalah produk bagus diantara yang buruk dari kaum pemuda terdidik.
Rulan mengangkat penanya. Tangannya menuliskan poin penuh yakni 8 pada kolom nama Yi Ping di catatannya.
Bel berbunyi nyaring, pertanda bila jam kerja hari ini selesai. Para petani dan pemuda terdidik menghentikan pekerjaannya. Beberapa orang berolahraga ringan untuk melenturkan tubuhnya yang kaku sebelum beranjak pergi. Ada juga yang langsung bergegas pergi. Mungkin ia yang mendapat tugas memasak di rumah.
Berbeda dengan rekan-rekannya, Yi Ping tidak memilih pergi. Ia menghampiri kapten tim. "Kapten apakah di Desa Zhaojia mengijinkan untuk menyewa petak pribadi?"
Yi Ping pikir kalau ada areal tanah pertanian yang disewa jadi properti syuting film, pastilah ada sebidah plot tanah pribadi untuk disewa. Ia berniat menyewanya untuk penelitiannya.
Refleks Zhao Baoguo ingin bilang tidak. Ia takut para pemuda terdidik ini akan menyia-nyiakan lahan. Tapi, ia takut diprotes. Meski mereka masih muda belia, ia tahu jika tak satu pun dari para pemuda terdidik ini yang lampu hemat bahan bakar.
Oke tak masalah. Ia bisa mengalokasikan petak pribadi pada mereka, namun soal dimana lokasi itu, well yah itu harus sesuai arahannya.
Zhao Baoguo membawa Yi Ping dan Du Fei ke lokasi petak pribadi yang letaknya cukup jauh dari lahan publik. Setengah jam kemudian, mereka sampai. "Ini tempatnya. Luas kan? Ini lebih luas dari plot pribadi warga desa. Kalian bisa sesuka hati bercocok tanam di sini." ujarnya.
Tubuh Du Fei menggigil gemetar karena marah. "Dasar penipu! Mereka jelas membodoh-bodohi kita, memandang rendah kita." umpatnya emosi sepeninggal Zhao Baoguo.
Plot pribadi yang dialokasikan kapten untuk mereka berupa tanah gersang yang hanya ada tanah kering dan bebatuan. Rumput pun bahkan tidak tampak bentuk batangnya. Benar-benar gersang. Persis seperti tanah gurun Gobi yang legendaris.
"Jangan marah! Ini sudah cukup bagus. Setidaknya kita punya lahan pribadi dan punya kita luas kira-kira setengah hektar. Jadi kita bisa menanam lebih banyak tanaman untuk mengisi perut kita hingga panen nanti."
"Yi Ping, apa kau buta? Ini bukan lahan pertanian. Ini gurun. Bagaimana tanaman bisa tumbuh di gurun? Bahkan petani veteran pun tidak bisa menjamin bisa menumbuhkan sesuatu di tempat gersang ini." Teriak Du Fei mencak-mencak.
"Setidaknya ini gratis." hibur Yi Ping.
"Seperti ada bedanya," keluh Du Fei. Mereka diperlakukan seperti maling yang akan merampok jatah makan warga desa alih-alih pemuda revolusioner yang memenuhi panggilan negara, membangun desa.
"Ini tidak akan seburuk itu. Percayalah."
Huh! Du Fei mendengus, meninggalkan Yi Ping seorang diri.
......TBC......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments
Advan G5elite
kapan sadarnya yiping ini
2024-06-28
0