"Aku pergi ke kantor. Jika ingin makan atau ada hal yang kamu perlukan, kamu bisa panggil pelayan untuk menyiapkan."
Aldric berdiri dan berjalan menuju ke arah pintu. Saat tangannya ingin membuka daun pintu, namun urung ia lakukan setelah mendengar teriakan Rose.
"Apa pelayanmu bisa menyiapkan keperluanku untuk kabur dari kastil sialanmu ini atau kuburanku saja sekalian siapkan!" pekik Rose dengan tatapan menyalang tajam.
Aldric pun berbalik badan, ia berusaha menarik nafasnya dalam-dalam untuk tidak emosi menghadapai Rose.
"Kenapa? Apa kamu sendiri yang mau turun tangan membantuku untuk pergi dari tempat terkutuk ini hah!" hardik Rose yang kesal karena lelaki di hadapannya ini mendadak berubah lembut tidak emosi seperti kemarin.
Rose sengaja memantik emosi Aldric agar lelaki ini kesal dengan begitu ia segera lenyap dari dunia ini mungkin lebih baik daripada berakhir menjadi budak seumur hidup pada pria yang ada di hadapannya ini.
"Hfiuuhh...sepertinya aku jadi malas ke kantor bila ada mainan empuk di sini," ucap Aldric yang tersenyum nakal seraya menghela nafas dalam dan menatap Rose penuh minat.
Rose yang ditatap Aldric seperti ini membuat wanita ini bergidik ngeri. Bulu kuduknya tiba-tiba meremang terlebih Aldric berjalan perlahan ke arah ranjang yang ia tempati.
Aldric tiba-tiba melepas jasnya dan melemparnya di sofa yang tak jauh dari tempat tidur Rose. Kemudian kemejanya ia gulung sampai ke siku dan dua kancing atas sudah ia buka seakan dirinya gerah. Padahal pendingin ruangan atau AC kamar yang tengah ditempati Rose saat ini suhunya cukup rendah.
"Ma_u apa kamu?" tanya Rose terbata-bata.
Wanita ini tengah dilanda gugup yang mendalam. Jika dirinya mati, lebih baik dalam keadaan masih suci bukan mati konyol karena diperkosa. Perlahan Rose memundurkan tubuhnya hingga ke ujung sandaran ranjang. Lalu ia tarik selimut rapat-rapat hingga ke lehernya.
Hap...
"Aaa...eumm," jerit Rose sebelum akhirnya jeritan itu hilang karena penyatuan dua bibir diantara keduanya terjadi pagi ini.
Untuk pertama kalinya Aldric melepas ciuman pertamanya pada seorang wanita dan jatuhlah pada Rose. Seorang mangsanya yang sangat berbeda entah cenderung ke arah spesial.
Rose memukul dada Aldric dengan tangannya namun rasa bibir Rose yang mendadak memberikan candu untuknya seperti nikotin membuatnya tak bisa melepasnya begitu saja.
Alhasil kini Rose yang lelah berontak membiarkan lelaki ini mengeksplore bibirnya. Baik Rose maupun Aldric justru kini tengah menikmatinya walau keduanya masih amatiran karena memang ini untuk yang pertama kalinya bagi keduanya.
"Hah...hah...kamu mau membunuhku dengan membuatku sesak nafas, hah!" teriak Rose dengan nafas tersengal-sengal.
"Wow...tenagamu sungguh luar biasa Nona. Setelah aku lahap ternyata masih bisa teriak dan membentak orang lain. Luar biasa," ucap Aldric dengan senyum merekah dan kekehan seraya memberi tepuk tangan.
"Dasar kadal burik! Awas saja jika aku berhasil kabur dari sini aku doakan jadi bujang lapuk!" batin Rose geram.
"Untung gak kebablasan. Bisa-bisa nanti di surga, Mama ngomel-ngomel padaku kalau aku jebol perempuan sebelum nikah," batin Aldric bernafas lega karena tak melakukan hal yang lebih jauh pada Rose.
Aldric mengambil jasnya yang tersampir di sofa lalu pergi meninggalkan kamar Rose tanpa bersua kata kembali.
Brakk...
"Dasar vampir bujang lapuk," umpat Rose dengan nada tinggi setelah Aldric pergi dari kamar yang ia tempati.
"Gimana aku bisa kabur kalau jalan keluar saja tidak tahu, huft. Mana penjaga di luar sana jumlahnya sudah seperti pedagang pasar saja yang seabreknya minta ampun," keluh Rose sembari menyandarkan kembali punggungnya di sandaran ranjang.
"Nenek apa kabarnya? Maafin Rose, Nek. Semoga nenek di rumah baik-baik saja. Tuhan tolong lindungi nenekku," batin Rose berdoa.
🍁🍁🍁
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
Kustri
ada jg umpatan kadal burik di eropa
2024-09-07
0
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
hihihi... ternyata bukan horor.. 🙈🙈🙈🙈
2024-04-22
2
Clara Safitri
seru nich kayaknya...lanjut thor
2023-12-09
2