BAB 4

Selesai mandi Daniel pun kini rapi dengan pakaian tidur nya, pria itu beranjak dari kamar nya menuju ruang tengah di mana ia akan duduk di depan tv seraya memakan cemilan yang memang sudah tersedia di sana.

Bukan sekedar membeli tapi Daniel memang sudah mempersiapkan semua persis seperti apartemen lama nya, semua bahan makanan dan cemilan sudah tersedia karena memang sudah menjadi kebiasaan nya menonton dengan mulut yang mengunyah.

Namun sayang sekali langkah Daniel terhenti kala melihat Bianca yang mendahului nya, wanita itu duduk seraya menonton kartun kucing dan tikus yang sedang bertengkar setiap kali bertemu persis seperti mereka.

“Ck, seperti nya dia terinspirasi dari kartun itu.” gumam Daniel menatap Bianca.

Pria itu kemudian melangkah kan kaki menuju sofa di mana Bianca tengah duduk, dengan santai ia mengambil cemilan dari tangan Bianca lalu menggeser posisi duduk wanita itu agar memberi nya ruang untuk duduk.

“Ck, kenapa suka sekali mencari masalah dengan ku?”

Tentu saja wanita itu kesal karena waktu santai nya di ganggu oleh Daniel, bahkan kartun kesukaan nya juga di ganti oleh pria itu menjadi siaran boxing para pria berbadan tegap, Daniel menatap Bianca kala mencium aroma tak sedap, mata pria itu menelisik wanita itu dari atas hingga bawah.

“Kau belum mandi? Ya Tuhan pantas saja bau kambing.”

Bianca merengut kala mendengar ejekan dari Daniel, meskipun belum mandi tapi tubuh nya tidak mengeluarkan aroma busuk sedikit pun hanya sedikit bau keringat saja, tapi pria itu sudah bersikap seolah olah Bianca mengeluarkan bau busuk seperti bangkai.

“Belum mandi karena aku lelah seharian mengangkat barang barang ku, belum lagi aku harus memasak untuk cecunguk!” gumam Bianca pelan namun jelas saja hal itu masih terdengar di telinga Daniel.

“Siapa yang kau sebut cecunguk? Aku?”

Dia panas sendiri padahal wanita itu tidak menyebut diri nya sama sekali ya walaupun memang tujuan nya untuk diri nya, Bianca hanya diam lalu beranjak dari duduk nya memasuki kamar baru nya, tak lama wanita itu keluar dengan membawa handuk di tangan nya.

Langkah nya terhenti kala melewati Daniel lantaran pria itu mengatakan sesuatu yang membuat Bianca sedikit memerah karena malu tapi juga kesal karena sadar pria itu tengah mengejek nya saat ini.

“Sebelum mandi, pastikan dulu kau tidak salah membawa handuk.”

Tatapan nya masih tertuju pada televisi, tangan nya masih bekerja keras memasukkan cemilan di dalam mulut nya, dan gigi nya kini tengah mengunyah, Bianca hanya mencebik lalu segera mausk ke dalam kamar mandi yang terletak di dapur.

“Apa apaan dia itu? Padahal aku hanya sekali salah membawa handuk!”

Sedangkan di ruang tengah Daniel kini mengulum senyum setelah kepergian Bianca, lucu juga melihat wanita itu kesal padahal diri nya hanya mengingat kan saja karena tak ingin repot harus mengambil handuk untuk kedua kali nya.

Tak lama Bianca pun keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melilit menutupi sebagian tubuh nya, harum nya aroma sabun yang Bianca pakai mengeruak ke seluruh ruangan membuat Daniel menoleh pada wanita itu.

“Ah sial! Kenapa aku harus melihat nya seperti itu?”

Daniel membatin, pria itu segera memalingkan wajah nya kala melihat Bianca yang kembali membuat sesuatu di dalam tubuh nya menegang, pria itu segera masuk ke dalam kamar nya seperti nya ia sudah tidak bisa menahan nya lagi.

Kesabaran nya memang setipis tisu yang di belah dua, sejak tadi pagi ia menahan diri agar tidak bermain solo tapi sepertinya kehidupan nya setelah ini akan selalu mendapatkan godaan dari wanita iblis itu, entah memang sengaja atau ia merasa jika Daniel itu tidak akan tergoda pada nya yang jelas Daniel benar benar mengutuk wanita itu di dalam kamar mandi nya saat ini.

.

.

.

Pagi menyapa, kali ini kedua pasangan itu sama sama tengah bersiap untuk bekerja di kantor mereka masing masing, beda nya Daniel sebagai CEO di kantor nya sedang kan Bianca sebagai karyawan biasa.

Terbiasa bangun pagi dan menyiapkan semua sebelum keberangkatan nya ke kantor, Bianca benar benar membuat Daniel tak bisa berkutik lantaran selama ini pria itu hidup dengan acak acakan, selalu bangun terlambat dan kadang tidak sempat untuk sarapan.

“Dia menyiapkan semua nya?”

Daniel membatin kala melihat makanan yang sudah tertata di meja makan, bahkan ada dua kotak bekal makanan yang membuat nya entah mengapa merasa terharu karena ini kali pertama ia mendapat perhatian seperti ini dari seseorang.

Tak lama Bianca keluar dari kamar nya dengan pakaian yang sudah rapi, Daniel yang sadar akan hal itu pun segera duduk di kursi lalu melahap makanan yang sudah Bianca sediakan, Bianca pun ikut duduk di kursi yang terletak di hadapan Daniel meski jarak nya cukup jauh.

“Kau memasak semua nya?”

Entah mengapa ia tertarik untuk bertanya, padahal sebelumnya ia bahkan tidak sudi untuk memuji masakan wanita itu, Bianca hanya diam seraya melahap makanan nya seakan tidak mendengar pertanyaan dari Daniel.

“Sial! Aku lupa jika kambing ini adalah musuhku!”

Daniel membatin kala Bianca tak menghiraukan pertanyaan, sungguh ia benar benar menyesal melontar kan pertanyaan tersebut, andai ia diam dan menyelesaikan makan nya maka mungkin ia tidak akan merasa malu seperti ini.

Selesai makan kedua nya sama sama bangkit dari kursi mereka, beda nya Bianca membawa piring ke westafel sedangkan Daniel pergi begitu saja tanpa memperdulikan piring kotor nya membuat Bianca menghela nafas.

“Sabar Bianca, ingat hanya 3 bulan!” ucap nya membatin lalu mengambil piring kotor Daniel dan segera mencuci nya, meskipun keluar dari apartemen yang sama tapi mereka benar benar bersikap seperti tidak mengenal jika di luar.

Selain berbeda perusahaan, kedua nya juga tidak memiliki niat untuk bersikap akrab mengingat pernikahan mereka hanya di ketahui oleh mereka saja dan beberapa penghuni apartemen lama mereka.

Daniel ke kantor menggunakan mobil nya sedangkan Bianca harus menunggu bus biru yang selalu mengantar nya ke kantor dengan selamat, tanpa di sadari sepasang mata menatap nya sejak ia sampai di halte bus.

“Sayang.”

Bianca menoleh seraya membulatkan mata, pacar nya di sini? Ralat, lebih tepatnya mantan pacar karena Vito memutuskan hubungan mereka saat berada di cafe tanpa mendengar penjelasan dari Bianca.

“Vito kau di sini?”

Vito mengangguk, jujur saja sejak memutuskan hubungan dengan Bianca, hari hari nya tidak tenang, ia merasa bersalah karena tidak mendengar kan penjelasan dari pacar nya itu, padahal ia tahu Bianca adalah wanita yang sangat setia.

“Aku minta maaf, bisa kah kau memaafkan ku dan kembali pada ku? Jujur saja aku benar benar tidak bisa jauh dari mu.”

Bianca mematung, bukan tidak ingin tapi sekarang status nya sudah berubah, ia bukan lagi wanita lajang tapi ia sekarang adalah seorang istri meskipun hanya sah di agama saja, Vito menggenggam tangan Bianca kala melihat wanita itu hanya diam.

“Vito, maaf tapi sepertinya...”

Ucapan nya terhenti kala Vito meneteskan air mata, ini lah yang tidak bisa Bianca lihat, jika Vito sudah meneteskan air mata maka pria itu tidak mungkin main main, pria yang jarang sekali bahkan tidak pernah menangis sebesar apapun masalah nya kini meneteskan air mata hanya karena diri nya, tentu saja Bianca merasa bersalah.

“Baiklah, aku bersedia kembali padamu, tapi dengarkan aku dulu, setelah aku mengatakan hal ini maka kau pikirkan baik baik apa keputusan mu.” jelas Bianca pada Vito, pria itu mengangguk lalu duduk di samping Bianca.

Bianca menceritakan semua nya, awal mula ia bertemu dengan Daniel hingga sekarang ia berstatus sebagai istri dari pria gila itu, sedangkan Vito? Pria itu terdiam dalam pikiran nya, entah harus sedih atau senang karena pernikahan Bianca dan pria itu hanya sebatas pernikahan kontrak, dan mereka juga tidak akan mencampuri urusan pribadi mereka masing masing.

“Ingat, putuskan baik baik apa keputusan mu, aku akan memberi mu waktu, sekarang aku harus ke kantor.”

Bianca beranjak dari duduk nya kala melihat bus nya sudah sampai, wanita itu masuk ke dalam bus seraya menatap Vito yang masih duduk di halte.

Terpopuler

Comments

Katherina Ajawaila

Katherina Ajawaila

ngk akan Daniel mau

2024-06-18

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!