BAB 5

Berbeda dengan Bianca yang sedang bingung dengan keadaan nya saat ini, Daniel justru tengah bersenang senang dengan sekretaris super seksi nya di kantor, di ruangan nya saat ini pemimpin dan sekretaris nya tengah bercumbu mesra saat ini.

Decapan demi decapan terdengar bersahutan, Lia yang tengah duduk di meja kekuasaan Daniel dengan Daniel yang tengah memeluk pinggang nya seraya menahan tengkuk nya kini benar benar lupa diri jika ia sudah menikah saat ini.

Daniel menarik wajah nya menghentikan peraduan bibir kedua nya kala mendengar deringan dari ponsel nya, dengan sedikit mengumpat pria itu merogoh ponsel di saku jas nya. “Ah, sial! Kenapa harus sekarang!!” umpat nya dengan nafas terengah-engah.

Begitu pun dengan Lia yang sedikit kesal lantaran waktu nya dengan sang CEO terganggu hanya karena sebuah deringan ponsel, wajah nya merengut tapi ia tak berani protes, bagaimana pun ia sadar jika diri nya hanya lah sebuah mainan dari seorang Daniel tapi ia tetap merelakan tubuh nya di nikmati oleh Daniel meskipun tidak pernah melewati batas.

“Keluar lah dulu, aku harus mengangkat telepon.”

Mendengar itu Lia segera keluar dari ruangan bos nya, sudah biasa ia di usir secara mendadak pada saat bercumbu dengan atasannya itu, dan Lia tetap tidak menyerah untuk mendapatkan hati seorang Daniel Raditya Harrison.

“Apa? Kali ini apa lagi?”

Daniel yang sudah mengerti jika Kenzo tentu memiliki maksud untuk menghubungi nya, entah meminta bantuan atau sedang menawarkan sesuatu yang jelas hal ini pasti berkaitan dengan Veronika yang tengah mengandung.

“Veronika ingin makan SOP buntut, tapi harus kau yang memasak nya.”

Wtf? Apa apaan ini? Kenapa ia mendadak harus menjadi seorang chef? Ingin sekali menolak tapi sepertinya biasa ia tidak akan tega karena Kenzo akan berbicara membawa bayi nya, sumpah demi apapun Daniel ingin sekali rasanya menghilang dari negara ini.

“Nanti saja aku ke restoran Genta dan memasak nya di sana, aku sibuk sekarang.”

Suara nya terdengar serius berbicara tapi Kenzo yang sudah sangat mengenal Daniel tentu saja mengerti dengan kata sibuk yang Daniel maksudkan, tentu tidak lain mengarah pada wanita.

“Sibuk berkembang biak maksudmu?”

Sudah tau tapi masih bertanya, memang julukan yang pantas untuk Kenzo adalah pria ngeyel, Daniel hanya berdehem lalu memutuskan panggilan telepon nya secara sepihak, nafsu yang yang memuncak sebelum nya mendadak hilang seketika setelah mendapat telepon dari Kenzo.

“Ays! Memang perusak mood sekali dia!” umpat Daniel masih tertuju pada Kenzo yang selalu saja merepotkan nya, bayi nya juga entah punya masalah apa pada Daniel sebenarnya, belum lahir tapi dia sudah seperti membalas dendam.

Pria itu kemudian meninggal kan kantor nya dan pergi ke salah satu restoran milik Genta, sebelum nya ia sudah mengabari teman nya itu jika ia akan menjadi chef dadakan hari ini dan tentu Genta tau itu ulah siapa.

Sengaja ia pergi lebih awal bukan agar bisa kembali ke kantor nya tapi ia tahu jika ia akan membutuhkan waktu yang lama untuk memasak sop buntut yang Veronika inginkan lantaran ini pertama kali nya ia memasak.

“Akhir nya selesai, sop buntut buatan ku untuk pertama kali nya.”

Daniel menatap hasil karya nya, di lihat dari penampilan nya dan aroma nya seperti nya masakan pertama nya berhasil, Daniel sengaja tidak mencicipi nya terlebih dahulu lantaran sudah sangat percaya jika masakan nya memang benar benar enak.

“Punya bakat tersembunyi juga ternyata.”

Entah sejak kapan Genta berdiri di belakang Daniel, yang jelas pria itu merasa sangat bangga mendengar ucapan Genta yang padahal hanya memuji karena melihat penampilan masakan Daniel saja, untuk urusan rasa Genta sama sekali tidak tertarik untuk mencoba lantaran masih sangat sayang dengan nyawa nya.

Daniel segera merogoh ponsel di saku jas nya untuk mengabari Kenzo jika sop buatan nya sudah siap, sengaja ia meminta Kenzo membawa Veronika ke restoran Genta lantaran ia merasa tak tega harus membungkus masakan yang sudah ia plating dengan sedemikian rupa.

“Ken, bawa Veronika ke restoran milik Genta, pesanan nya sudah siap.”

Tanpa menunggu lagi Kenzo pun segera membawa Veronika menuju restoran Genta lantaran ia juga sudah sangat pusing dengan Veronika yang terus merengek ingin makan sop buntut buatan Daniel, padahal sejak tadi Kenzo sudah mengatakan jika Daniel sedang memasak nya.

“Lo yakin mau menyajikan ini ke Vero? Atau minta chef di restoran ku saja yang memasak nya lalu katakan jika itu buatan mu?”

Sebenarnya bukan hanya meragukan kemampuan memasak Daniel tapi Genta juga benar benar tidak tega jika sampai Veronika keracunan makanan yang Daniel masak.

Daniel tak menjawab, pria itu hanya memberikan tatapan tajam pada Genta, secara tidak langsung pria itu menghina mahakarya yang sudah ia buat selama berjam jam lama nya.

“Yasudah terserah kau saja, aku tidak ikut.”

Mengerti arti dari tatapan Daniel, Genta memilih diam saja, toh ia sudah menawarkan hal yang baik, di terima atau tidak nya oleh Daniel itu bukan urusan nya lagi.

Cukup lama untuk Kenzo dan Veronika sampai ke restoran milik Genta lantaran memang ada beberapa drama yang di ciptakan oleh Veronika sebelum berangkat, mulai dari mageran hingga tak ingin meninggalkan Gavin.

“Akhirnya kalian datang, masakan ku hampir dingin karena terlalu lama menunggu kalian.”

Daniel datang dengan sop buatan nya menuju meja di mana Veronika, Kenzo dan Genta duduk, mata wanita itu berbinar kala melihat sop yang Daniel bawa, memang aneh karena selalu mengidam dengan menyusahkan Daniel, entah kenapa bayi nya itu suka sekali merepotkan Daniel.

Tak hanya Genta, Bahkan Veronika pun juga terpesona dari penampilan dan aroma masakan Daniel, tapi tetap saja Veronika tidak akan percaya begitu saja karena yang ia tahu ini adalah pertama kali nya Daniel memasak.

“Karena kau yang memasak nya maka kau yang harus mencicipi nya terlebih dahulu.”

Daniel mengerut kan kening mendengar ucapan Veronika, kenapa harus ia yang mencicipi terlebih dahulu hanya karena ia yang memasak? Bukan kah yang menginginkan nya adalah Veronika?

“Kenapa aku? Bukan kah kau yang menginginkan nya?”

Bukan tak percaya dengan masakan nya sendiri, hanya saja ia merasa kecewa lantaran Veronika yang terlihat meragukan masakan nya padahal ia benar benar yakin jika masakan pertama nya itu sangat sempurna dari segi apapun.

“Iya tapi aku mau kau yang mencicipi nya terlebih dahulu.”

Kali ini Veronika berbohong demi kelangsungan hidup nya dan juga bayi yang ia kandung, Kenzo dan Genta juga terlihat setuju pada permintaan Veronika dan meminta Daniel untuk mencicipi nya terlebih dahulu.

“Percayalah ini enak, aku yakin karena aku memasak nya dengan sepenuh hati dan cinta.” ucap Daniel asal.

Namun ia justru mendapat kan tatapan tajam dari Kenzo lantaran mengira jika Daniel saat ini mencoba menggoda Veronika.

“Ma-maksud ku untuk bayi kalian.” terang Daniel.

Salah nya juga kenapa harus berbicara asal seperti itu pada Veronika yang jelas jelas berstatus sebagai istri dari Kenzo yang memang sangat tergila gila pada istri nya itu.

“Apa susah nya mencicipi terlebih dahulu? Bukan kah ini juga masakan mu sendiri?”

Genta kini bersuara entah mengapa Daniel terlihat ragu pada masakan nya padahal sejak tadi ia sudah membanggakan hasil karya nya itu, Daniel mencebik dan akhir nya setuju mencicipi masakan nya terlebih dahulu.

“Kalian akan menyesal karena meragukan masakan ku yang enak ini.” ucap Daniel seraya mencicipi sesendok kuah sop yang katanya ia buat dengan sepenuh hati dan cinta itu.

Awal nya raut wajah Daniel biasa saja namun beberapa detik kemudian raut wajah berubah seperti menahan sesuatu yang tidak enak, pria itu segera meraih tissu yang ada di samping nya dan melepehkan semua makana yang ia masukan ke dalam mulut sebelum nya.

“Ah sial, kenapa rasanya begini?”

Daniel mengumpat kala merasakan asin di masakan nya, sungguh ia benar benar tak menyangka jika rasa nya akan seasin itu padahal ia merasa jika ia sudah memberikan cukup garam di dalam masakan nya.

Ketiga orang yang tengah berada di hadapan Daniel pun sontak menertawakan pria itu, bahkan Veronika pun juga sama dan tidak ada raut sedih di wajah nya karena makanan yang ia inginkan gagal untuk di nikmati.

“Beruntung kau yang mencicipi nya terlebih dahulu.” timpal Kenzo di sela tawa nya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!