Tak habis di sana, perdebatan kedua nya masih berlanjut ketika akan tidur dimana mereka memperebutkan ranjang yang memang hanya satu meskipun berukuran besar, namun kedua nya tetap tidak ingin seranjang.
“Hei kau itu laki laki, mengalah lah pada perempuan!” sentak Bianca seraya melompat ke ranjang dengan sangat bersemangat.
“Dan aku itu suami mu, dan kau harus menuruti perkataan suami mu!” sentak Daniel tak mau kalah seraya menarik kaki Bianca agar segera turun dari ranjang, adegan itu terus saja berlanjut di Sergai dengan ocehan yang keluar dari mulut mereka.
Hingga akhir nya mereka sama sama lelah dan tidur di lantai, entah bagaimana kejadian nya hingga mereka justru tidur berdua di lantai dengan posisi yang sangat dekat, sedangkan ranjang yang mereka perebut kan sebelum nya justru menganggur sepanjang malam.
Tak lama akhir nya Daniel terbangun kala merasakan kebas di lengan nya lantaran Bianca menjadikan lengan nya sebagai bantal, menyadari hal itu sontak saja Daniel menarik tangan nya hingga membuat kepala Bianca terbentur ke lantai cukup keras.
“Aww!!!! Sakit sekali!” sentak Bianca memegangi kepala nya yang terasa berdenyut akibat benturan yang cukup keras, sedangkan yang melakukan hal itu justru kini dengan santai nya bangun dan mengambil handuk untuk segera membersihkan diri nya.
Bianca hanya bisa meringis seraya menatap tajam punggung Daniel yang mulai menghilang di balik pintu kamar mandi, benar benar tidak memiliki hari nurani, bisa bisa nya dia sekasar itu pada perempuan bahkan tidak meminta maaf.
Tak lama Daniel keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melilit di pinggang nya membuat tubuh pria itu terekspos, sedangkan Bianca hanya bisa menelan Saliva nya dengan berat kala melihat pemandangan yang benar benar menyegarkan tapi sayangnya pemilik tubuh bagus itu sangat menyebalkan.
“Kenapa kau menatap ku? Kau terpesona dengan ketampanan dan tubuh ku?” tanya Daniel tersenyum miring kala menyadari jika sejak tadi Bianca menatap tubuh nya dengan lekat, tak heran karena setiap perempuan yang ia tiduri juga selalu memuji tubuh nya yang menggoda itu.
Sedangkan Bianca yang mendengar hal itu sontak memalingkan wajah nya lantaran merasa malu di pergoki oleh pemilik tubuh yang ia tatap, ia merutuki diri nya yang tidak bisa menahan diri untuk tidak menatap tubuh itu.
“Bodoh! Sadar tubuh siapa yang kau tatap Bii!”
Bianca membatin, lalu segera mengambil handuk dan masuk ke dalam kamar mandi, tak ingin jika nanti pria gila itu kembali mengejek nya dan mengira jika Bianca memang tergoda pada tubuh nya itu walaupun kenyataan nya memang seperti itu.
Setelah memastikan jika wanita itu sudah benar benar masuk ke dalam kamar mandi, Daniel pun segera memakai pakaian nya, bukan pakaian kantor melainkan pakaian casual karena hari ini ia tidak akan masuk ke kantor melainkan akan pindah ke apartemen baru nya.
Namun sudah cukup lama ia menunggu Bianca keluar dari kamar mandi tapi ia tak kunjung melihat tanda tanda jika wanita itu akan segera keluar padahal sudah hampir 30 menit ia berada di dalam sana.
“Ck, dia sedang mandi atau sedang membuat kamar mandi? Kenapa bisa selama ini? Memang apa yang sedang dia gosok sampai selama ini?!” cebik Daniel yang sudah sangat kesal menunggu Bianca selesai mandi.
Sedangkan yang berada di dalam kamar mandi saat ini tengah menunggu kepergian pria yang baru saja menjadi suami nya itu, lantaran kebodohan Bianca yang salah mengambil handuk, bukan handuk besar melainkan handuk kecil yang ia bawa ke kamar mandi.
“Ck, bagaimana ini? Jika aku keluar dengan memakai handuk ini maka bisa bisa pria itu akan menerkam ku karena handuk yang ia bawa adalah handuk yang khusus ia gunakan untuk menutupi kepala nya jika ia baru saja keramas, bayangkan saja sekecil apa handuk itu.
Tak lama Bianca pun membuka pintu kamar mandi sedikit dan mengeluarkan kepala nya sedikit menatap sekeliling, Bianca mengerutkan kening kala tak melihat sosok yang ia cari, sejenak wanita itu menghela nafas lega namun sedetik kemudian wanita itu menjerit kala melihat Daniel yang tiba tiba muncul di hadapan nya.
“Apa yang sedang kau cari? Dan kenapa lama sekali? Ayo cepat lah!” sentak Daniel.
Sedangkan Bianca saat ini mengutuk Daniel yang membuat jantung nya hampir saja copot dari rongga nya, ya tuhan kenapa pria ini seperti setan yang muncul secara tiba tiba.
“A-aku ingin keluar dari sini tapi kau harus mengambil sesuatu dulu untuk ku.” ucap Bianca gugup, bukan malu melainkan gengsi karena harus meminta bantuan dari pria gila yang ada di hadapannya itu.
“Apa?” tanya Daniel tanpa basa basi karena mereka sudah sangat terlambat, Bianca mengarahkan jari nya menunjuk pada koper milik nya.
“Handuk, di sana ada handuk, tolong ambilkan untukku.” ucap Bianca lembut dan tentu karena ia ingin meminta bantuan pada pria itu, tanpa pikir panjang Daniel segera berjalan menuju koper milik Bianca dan membuka nya, betapa terkejutnya pria itu kala membuka koper Bianca yang ia lihat pertama kali adalah dalaman untuk menutupi gunung kembar milik wanita itu.
Sedikit terkejut tapi Daniel bersikap biasa saja dan segera mencari handuk yang Bianca maksudkan, setelah mendapatkan apa yang ia cari Daniel pun segera memberikan handuk itu pada Bianca tanpa menatap wajah wanita itu.
“Terima kasih.” ucap Bianca seraya meraih handuk itu dari tangan Daniel, sedangkan yang di berikan ucapan terima kasih hanya mencebik dan kembali duduk di ranjang seraya memainkan ponsel nya, seperti nya ia tak memiliki niat untuk keluar terlebih dahulu menunggu wanita itu selesai memakai pakaian nya nanti.
Tak lama Bianca keluar dari kamar mandi mengenakan handuk selutut, cukup menutup tapi tetap saja kulit putih bersih milik Bianca tetap bisa di lihat dengan jelas oleh Daniel, dan kini giliran pria itu yang menelan Saliva nya berat.
“Oh ****!! Jangan sekarang!!!” umpat Daniel yang hanya bisa ia utarakan di dalam hati nya kala junior milik nya mendadak tegang melihat bahu dan kaki mulus milik Bianca yang tanpa lecet sedikit pun.
“Cepat lahh!! Aku tunggu di luar!! Tidak usah dandan karena itu tidak akan membuat mu terlihat cantik!” sentak Daniel yang segera keluar dari kamar hotel itu setelah membuat istri nya itu terkejut dengan suara nya yang lantang.
Refleks saja sebenarnya karena Daniel saat ini merasa kesal pada juniornya yang terbangun dengan begitu cepat hanya karena melihat bahu Bianca, pikiran kotor nya sudah terbang kemana mana dan membuat pria itu memilih untuk keluar dari sana.
“Astaga!!! Sebulan hidup bersama nya bisa mati mendadak aku!” ucap Bianca kesal lantaran Daniel yang hobi sekali berteriak pada nya padahal bisa di ucapkan dengan baik baik tanpa harus membuat jantung Bianca melemah.
Tanpa di ingatkan pun Bianca memang tidak akan berdandan jika tidak sedang bekerja, karena di kantor nya para karyawan memang di harus kan untuk menjaga penampilan, namun tetap saja Bianca tidak akan berdandan secara berlebihan karena memang ia tidak menyukai apapun yang berlebihan.
Bianca siap dengan jeans pendek dan kaos oversize, memang biasa nya ia mengenakan style seperti itu jika hanya sedang di apartemen nya saja tapi hari ini ia ingin mengenakan nya melihat cuaca yang sangat panas dan memakai pakaian panjang akan membuat nya gerah.
Bianca membuka pintu kamar untuk memberitahu Daniel jika ia sudah selesai berpakaian, namun pria itu justru menatap nya dengan aneh, selama ini Bianca selalu mengenakan jeans kulot dengan sedikit sobekan di paha tapi tidak terlalu kelihatan tapi hari ini mendadak wanita itu memakai jeans pendek?
“Apa kau tidak punya pakaian yang lain?”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
Katherina Ajawaila
lucu thour ceritanya
2024-06-18
0