Zia trauma

Zayd benar-benar sangat frustasi. Dia tidak bisa bergerak leluasa, saat dia mendapatkan kesempatan untuk kabur mungkin dia akan melakukan nya.

"Kak, jaga jarak ih... " ucap Zayd yang mana Zia selalu menggandeng lengan Zayd.

"Tidak mau, kamu pasti mau lari kan? Kakak tahu isi kepala kamu" ucap Zia sambil menunjuk kepala Zayd.

"Ish, dasar menyebalkan!" ucap Zayd sambil menghentak-hentak kan kaki nya kesal.

"Aku tahu" jawab Zia dengan senyuman mengembang.

Zayd benar-benar dibuat kalangkabut oleh sikap kakak nya satu ini. Dia masuk kelas lebih dulu, setelahnya baru kedalam kelas Zia. Hingga sampai harus ketoilet dan Zia ditinggalkan sendiri dikelas nya yang memang agak sepi.

"Zayd kenapa lama banget ya? Apa aku susulin saja gitu? Ah... Zayd" ucap Zia berteriak memanggil nama Zayd.

Sedangkan Zayd ada yang menguncinya didalam kamar mandi. Entah siapa yang melakukan nya, Zayd tidak bisa membuka pintu nya sama sekali.

Zia mencoba menghubungi Zayd, apa mungkin adiknya itu meninggalkan nya. Tapi saat akan mengambil ponselnya ada seseorang yang tiba-tiba membekap mulutnya dengan saputangan dan Zia tidak sadarkan diri lagi.

Zayd terpaksa menghubungi para bodyguard yang menjaga mereka untuk membukakan pintu kamar mandi.

"Kalian lama sekali" gerutu Zayd pada kedua bodyguard yang sedang berdiri dihadapan nya.

"Maaf Tuan Muda, kami baru saja menyelamatkan Nona Muda dari orang yang ingin berniat jahat pada Nona. Dan ini sudah direncanakan, kami sudah mengamankan nya" jawab salah satu dari mereka berdua.

"Bagaimana keadaan kakak? Apa dia baik-baik saja?" tanya Zayd yang sedang berlari menuju tempat dimana kakak nya berada.

"Kak, kakak tidak apa-apa?" tanya Zayd yang melihat Zia sedang linglung, seperi nya dia terkena obat bius.

"Zayd kenapa kakak berada disini? Dan kenapa..." ucapan Zia menggantung saat dia melihat kondisinya saat ini.

Pakaian yang dia gunakan sudah tidak berbentuk lagi. Zia sangat syok melihat penampilan nya saat ini. Untung saja Zayd mengenakan hoodie yang bisa dia gunakan untuk Zia.

Zia masih menangis, dia tidak ingat apa-apa sama sekali. Jika kedua bodyguard nya telat sedikit saja mungkin Zia akan sangat terpukul akan kejadian ini. Ini sama saja dengan pele*ehan terhadap wanita.

"Kak, kakak baik-baik saja. Mereka sudah menyelamatkan kakak tepat waktu, jadi kakak tidak perlu khawatir lagi" ucap Zayd menenangkan Zia.

Flashback on

"Zia, Zia, Zia kamu tidak akan bisa lepas dari aku. Aku sangat mencintai kamu. Kenapa kamu dengan tega nya memutuskan hubungan ini demi pria yang tidak jelas seperti nya" ucap seorang pria yang sangat tergila-gila pada Zia.

Dia adalah teman dekat Zia waktu itu. Tapi karena merasa nyaman mereka berdua menjalin hubungan dan hingga Zia mengetahui jika pria yang selama ini dia kenal adalah pria yang sangat mengerikan.

Dia dengan teganya melakukan pele*ehan pada seorang gadis yang dikenal sangat menyukainya dalam diam. Yang lebih anehnya lagi gadis itu tidak sadarkan diri, dia seperti sedang tertidur pulas.

Zia yang mengetahui nya langsung saja meminta putus dari nya. Dan dia tidak terima dengan keputusan sepihak dari Zia, karena dia tidak memiliki kesalahan pada Zia.

Hingga suatu hari Zia hampir saja diperlakukan sama seperti gadis-gadis yang pernah dia rusak oleh nya. Untung saja pada saat itu salah satu bodyguard nya ada didekat nya. Jadi dia selamat.

Dan sekarang dia diperlakukan sama seperti yang pernah dia rasakan. Bahkan ini lebih parah, Zia sudah tidak mengenakan apa-apa.

"Kamu akan menjadi milik ku seutuhnya Zia. Aku yakin setelah ini kamu akan memohon-mohon padaku untuk kembali lagi dengan mu. Hahaha" ucap nya tertawa sambil akan mengarahkan senjatanya pada milik Zia jika saja bodyguard yang sama menolong nya lagi.

Sebelum menghajar pelaku nya dia lebih dulu membuka jas yang sedang dia gunakan untuk menutupi tubuh Zia yang hampir polos.

Tanpa banyak bicara dia langsung membuat pria itu tidak berdaya dan membuat burung kutilang nya menjadi tidak akan bisa digunakan lagi. Dan generasi penerus nya sudah tidak ada lagi.

Jika dilihat dia hanya pingsan saja. Karena bodyguard nya Zia melakukan nya hanya pada burung kutilang nya. Jadi fisiknya tidak terjadi apa-apa.

Flashback off

"Kakak tidak perlu khawatir lagi. Lihat dia sudah mendapatkan hukuman yang setimpal. Jika kakak belum puas juga aku akan menghubungi abang Z" ucap Zayd yang terus merangkul pundak kakak perempuan nya.

Zia hanya diam saja, mungkin Zia trauma dengan kejadia ini. Zayd membawa Zia untuk berganti pakaian dulu. Sebelum dia membawa kerumah sakit untuk mendapatkan konseling dengan dokter ahlinya.

Bodyguard yang selalu menolong Zia tepat waktu hanya menatap datar sepasang adik kakak ini. Dia adalah orang suruhan Zayn langsung untuk menjaga dua wanita kesayangan nya.

Bodyguard itu langsung melaporkan apa yang terjadi hari ini. Dan Zayn sangat murka mendengarnya, dia menyuruh orang kepercayaan nya yang lain untuk mengeksekusi pelaku yang sudah membuat kakak nya trauma.

Balik lagi pada Zia yang akan mendapatkan konseling setelah dia sudah rapih kembali. Zayd dengan setia menemani dan juga menjaga nya dengan baik.

Kejadian itu sudah sampai ditelinga Dad Louis, Dad Louis tidak kalah murka dari Zayn. Dad Louis langsung memberi perhitungan pada kedua orang tua pemuda yang sudah membuat princess kesayangan nya menjadi trauma akan kejadian yang sangat memalukan.

"Bahagimana keadaan kakak saya dok?" tanya Zayd pada psikiater.

"Kondisinya tidak mengkhawatirkan, hanya trauma kecil. Nanti tetap harus rutin untuk mendapatkan perawatan yang tepat. Dan juga dukungan dari para keluarga itu lebih penting lagi. Berikan dia dukungan" kawan psikiater tersebut.

"Terimakasih" ucap Zayd lalu membawa Zia untuk segera pulang.

****

Sedangkan dimainson Edison sedang panik, apa lagi Mom Vita yang sudah menangis mendengar kabar buruk seperti ini.

"Tenang dulu honey, Zia pasti baik-baik saja. Sebentar lagi Zia dan Zayd akan pulang" ucap Dad Louis menenangkan istrinya yang sudah menangis sejak tadi.

"Bagaimana aku bisa tenang Dad. Putriku, putriku mendapatkan pele*ehan dari orang yang kita anggap baik selama ini. Ternyata dia, dia adalah penjahat kel*min" jawab Mom Vita semakin menangis sesegukan sambil memeluk tubuh kekar suaminya.

"Oke, kau boleh menangis sekarang. Tapi jangan terlalu lama, nanti setelah Zia sampai kamu harus bisa tersenyum dan selalu menghiburnya honey" ucap Dad Louis sambil mengusap air mata Mom Vita yang mengalir membasahi pipinya.

"Iya Dad. Terimakasih untuk segala nya" ucap Mommy Vita sambil memeluk tubuh kekar suaminya.

Tidak lama kemudian mobil yang dikendarai oleh Zayd sudah memasuki halaman mainson. Mom Vita langsung berlari untuk menyambut putri nya. Mom Vita berusaha untuk tidak meneteskan air matanya melihat kondisi Zia yang hanya diam saja.

"Sayang, Mommy sudah menyiapkan makanan kesukaan kamu" ucap Mommy Vita sambil memeluk tubuh putri nya.

Zia hanya mengangguk dan tidak mengeluarkan suara sedikit pun. Dia melangkahkan kaki nya menuju ruangan makan. Dimana semua makanan sudah tersaji diatas meja.

"Kita langsung makan saja ya?" tanya Mom Vita pada Zia yang sudah duduk.

"Mommy sudah melupakan aku..." ucap Zayd sengaja merengek, ingin supaya kakak nya akan protes melihat sikap kekanakan Zayd.

"Kamu ini sudah besar Zayd. Kenapa masih juga ingin Mommy yang menyiapkan nya" jawab Mom Vita dengan seperti biasa nya.

Tapi tetap saja tidak ada respons dari Zia. Zoya, Zico dan Zio juga langsung pulang saat mendapatkan kabar jika Zia mendapatkan hal buruk hingga membuat nya trauma.

Tidak berbeda dengan saudaranya yang lain. Zayn juga langsung pulang menggunakan jet pribadinya untuk segera pulang. Dia ingin melihat langsung kondisi kakak nya, Zayn sangat menyayangi Zia. Dia akan membuat semuanya hancur, bahkan dengan tangan nya sendiri.

Jangan panggil Zayn jika dia tidak bisa mele*yapkan pria yang sudah membuat kakak nya trauma. Mungkin hukuman mati terlalu baik untuk nya, Zayn sudah punya rencana yang sangat mengerikan untuk pria itu.

Dimainson sedang heboh karena mereka semua saling menghibur satu sama lain. Bahkan Zico yang selalu cuek dan dingin, dia malah paling heboh untuk menghibur adiknya yang suka manja ini.

"Zia, abang bisa melihat senyuman manis Zia untuk abang?" tanya Zico pada Zia yang masih diam mematung.

"Apa Zia tahu. Jika abang Z sedang dalam perjalanan pulang kemari. Apa Zia akan menyambutnya atau malah memarahinya?" tanya Zico lagi.

Saat Zico membahas Zayn, Zia langsung menoleh dan menatap Zico dengan tatapan bertanya.

"Iya, Z sedang dalam perjalanan. Mungkin malam ini pesawat nya mendarat dibandara. Apa mau menjemput nya? Atau menunggu dirumah?" Zico selalu mengajak bicara Zia tentang Zayn.

Karena bicara tentang nya lah Zia merasa tertarik.

Episodes
1 Awal mula
2 Mendapatkan izin
3 Sedikit hatimu untuk ku
4 Pembicaraan Serius
5 Zia trauma
6 Kedatangan Zayn
7 Mendengarkan penjelasan
8 Pesan kejutan dari Zayn
9 Sudah akrab
10 Penghianatan
11 Jalan berdua
12 Ancaman Samuel
13 Rencana Samuel yang gagal
14 Khawatir pada Zoya
15 Dilema nya Dharma
16 Eleanor (Lea)
17 Mengunjungi makam
18 Ada yang sakit, tapi tak berdarah
19 Kecelakaan
20 Arabella
21 Tidak bisa bicara
22 Keguguran
23 Bertemu dengan keluarga Hernandez
24 Menjadi diri sendiri
25 Aksi Zoya
26 Alvin Harrison
27 Cafe Z&Z
28 Hutang
29 Membawa Ara mengunjungi Zara
30 Bertemu Ibu asuh
31 Rencana membuat usaha
32 Salah Sangka
33 Perasaan nyaman
34 Pembicaraan kakak beradik
35 Memperingati Zayd
36 Putra Atmajaya
37 Teka Teki Keluarga Atmajaya
38 Menggoda Zyan
39 Rencana Zico dan keinginan Ara
40 Kecewa
41 Kepergian Ara
42 Bagai ditelan bumi
43 Kesedihan seorang Zico
44 Joyce makin menjadi
45 Bertemu
46 Mengetahui Ara yang sebenarnya
47 Berbicara dengan Ara
48 Menentukan takdir
49 Mak Lampir vs Kala Gondang
50 Dilema lagi
51 Counseling dengan ahlinya
52 Rencana Joyce
53 Membeli kado
54 Perasaan gamang Ara
55 Satu Frekuensi
56 Menenangkan diri
57 Membahas Ara
58 Kemarahan seorang Zia
59 Larangan dari Alvin
60 Bagai tersambar petir
61 Keputusan yang sulit tapi melegakan
62 Memikirkan masalah Zico dan Joyce
63 Mendapatkan restu
64 Duniaku hanya tertuju padamu
65 Kejutan manis dari kekasih manis
66 Jalan-jalan berdua
67 Berkencan, yang ada saja gangguan
68 Bermain dipantai
69 Bertemu lagi
70 Bersikaplah tidak saling mengenal
71 Perasaan tidak karuan Zia
72 Mendapatkan perawatan
73 Berbicara dengan Juan
74 Bertemu camer
75 Kekecewaan Zoya
76 Menyibukkan diri
77 Kontrak kerjasama
78 Keputusan break
79 Makan siang
80 Ungkapan Juan
81 Bertiga lebih baik
82 Diantarkan pulang
83 Penjelasan dari Zia
84 Meminta izin pada orang tua Zia
85 Kekecewaan Joyce
86 Emosi Zio
87 pembicaraan antar saudara
88 Keputusan mutlak
89 Datang kebutik bersama
90 Cincin pernikahan
91 Zico depresi
92 Kedatangan orang tua Joyce
93 Menghibur Zico
94 Dukungan penuh dari keluarga
95 Pembicaraan srius
96 Butuh ketenangan
97 Ketenangan jiwa dan raga
98 Bermain dengan Quinzy
99 pembicaraan saudara
100 Berbicara dengan Zayn
101 Kembali lagi???
102 Heart to heart
103 Rencana Luna
104 Dibalik sikap asli Zayd
105 Tingkah konyol Zayd
106 Buah tidak jatuh jauh dari pohon nya
107 Menjemputnya pulang
108 Sudah sah
109 Kemarahan Zia
110 Kegalauan four Z
111 Dharma galau ditinggalkan Zoya
112 Membicarakan masa depan
113 Jalan bertiga lebih baik
114 Keputusan sulit
115 Butuh ketenangan
116 Bicara berdua dengan Zayd
117 Negosiasi
118 Tidak pernah menyukainya
119 Mencurigai sesuatu
120 Seperti anak kecil
121 Sisi lain seorang Zayd
122 Memberikan pelajaran atau hukuman???
123 Bertemu dengan calon ipar
124 Pelampiasan marah dan kecewa
125 Daffy Zi Pratama
126 End
127 Pelabuhan hati si playboy karatan
128 Disaster in marriage
129 Obsesi gila sang CEO
130 Terpaksa Menikahi Nona Muda Bisu
Episodes

Updated 130 Episodes

1
Awal mula
2
Mendapatkan izin
3
Sedikit hatimu untuk ku
4
Pembicaraan Serius
5
Zia trauma
6
Kedatangan Zayn
7
Mendengarkan penjelasan
8
Pesan kejutan dari Zayn
9
Sudah akrab
10
Penghianatan
11
Jalan berdua
12
Ancaman Samuel
13
Rencana Samuel yang gagal
14
Khawatir pada Zoya
15
Dilema nya Dharma
16
Eleanor (Lea)
17
Mengunjungi makam
18
Ada yang sakit, tapi tak berdarah
19
Kecelakaan
20
Arabella
21
Tidak bisa bicara
22
Keguguran
23
Bertemu dengan keluarga Hernandez
24
Menjadi diri sendiri
25
Aksi Zoya
26
Alvin Harrison
27
Cafe Z&Z
28
Hutang
29
Membawa Ara mengunjungi Zara
30
Bertemu Ibu asuh
31
Rencana membuat usaha
32
Salah Sangka
33
Perasaan nyaman
34
Pembicaraan kakak beradik
35
Memperingati Zayd
36
Putra Atmajaya
37
Teka Teki Keluarga Atmajaya
38
Menggoda Zyan
39
Rencana Zico dan keinginan Ara
40
Kecewa
41
Kepergian Ara
42
Bagai ditelan bumi
43
Kesedihan seorang Zico
44
Joyce makin menjadi
45
Bertemu
46
Mengetahui Ara yang sebenarnya
47
Berbicara dengan Ara
48
Menentukan takdir
49
Mak Lampir vs Kala Gondang
50
Dilema lagi
51
Counseling dengan ahlinya
52
Rencana Joyce
53
Membeli kado
54
Perasaan gamang Ara
55
Satu Frekuensi
56
Menenangkan diri
57
Membahas Ara
58
Kemarahan seorang Zia
59
Larangan dari Alvin
60
Bagai tersambar petir
61
Keputusan yang sulit tapi melegakan
62
Memikirkan masalah Zico dan Joyce
63
Mendapatkan restu
64
Duniaku hanya tertuju padamu
65
Kejutan manis dari kekasih manis
66
Jalan-jalan berdua
67
Berkencan, yang ada saja gangguan
68
Bermain dipantai
69
Bertemu lagi
70
Bersikaplah tidak saling mengenal
71
Perasaan tidak karuan Zia
72
Mendapatkan perawatan
73
Berbicara dengan Juan
74
Bertemu camer
75
Kekecewaan Zoya
76
Menyibukkan diri
77
Kontrak kerjasama
78
Keputusan break
79
Makan siang
80
Ungkapan Juan
81
Bertiga lebih baik
82
Diantarkan pulang
83
Penjelasan dari Zia
84
Meminta izin pada orang tua Zia
85
Kekecewaan Joyce
86
Emosi Zio
87
pembicaraan antar saudara
88
Keputusan mutlak
89
Datang kebutik bersama
90
Cincin pernikahan
91
Zico depresi
92
Kedatangan orang tua Joyce
93
Menghibur Zico
94
Dukungan penuh dari keluarga
95
Pembicaraan srius
96
Butuh ketenangan
97
Ketenangan jiwa dan raga
98
Bermain dengan Quinzy
99
pembicaraan saudara
100
Berbicara dengan Zayn
101
Kembali lagi???
102
Heart to heart
103
Rencana Luna
104
Dibalik sikap asli Zayd
105
Tingkah konyol Zayd
106
Buah tidak jatuh jauh dari pohon nya
107
Menjemputnya pulang
108
Sudah sah
109
Kemarahan Zia
110
Kegalauan four Z
111
Dharma galau ditinggalkan Zoya
112
Membicarakan masa depan
113
Jalan bertiga lebih baik
114
Keputusan sulit
115
Butuh ketenangan
116
Bicara berdua dengan Zayd
117
Negosiasi
118
Tidak pernah menyukainya
119
Mencurigai sesuatu
120
Seperti anak kecil
121
Sisi lain seorang Zayd
122
Memberikan pelajaran atau hukuman???
123
Bertemu dengan calon ipar
124
Pelampiasan marah dan kecewa
125
Daffy Zi Pratama
126
End
127
Pelabuhan hati si playboy karatan
128
Disaster in marriage
129
Obsesi gila sang CEO
130
Terpaksa Menikahi Nona Muda Bisu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!