Alexa sampai ketiduran karena terlalu lelah menangis. Dia benar-benar sangat rapuh, dia tidak tahu sampai kapan dia akan seperti ini terus.
Disaat Alexa sedang menangis meratapi nasibnya berbeda dengan Alex yang sedang berada ditaman belakang rumahnya. Dia sedang melihat taman yang sejak dulu tidak pernah berubah, dari dia masih kecil hingga sebesar ini belum ada yang berubah sedikit pun.
"Kenapa nasib Lexa miris banget ya? Dia ditolak oleh cowok kaku dan datar seperti kanebo kering itu" gerutu Alex seakan kesal kenapa Lexa bisa menyukai pria seperti itu.
"Yah, tapi namanya juga cinta. Mana bisa milih, jika bisa milih, mending gue milih Katrina Kaif" ucap nya dengan senyum-senyum tidak jelas. Seperti orang waras.
"Lex, semoga loe bisa mendapatkan apa yang loe impikan sejak dulu. Menjadi seorang dokter yang hebat dan handal" do'a Alex untuk adik kembar nya.
Saat Alex sedang berbicara sendiri tentang adiknya dan juga percintaan nya yang tragis karena ditolak.
Ditempat yang berbeda Zio sedang memandangi wajah seorang wanita cantik dan juga sangat periang. Senyuman nya yang bisa membuat nya merasa sangat nyaman jika sedang bersamanya.
Tapi sayang dia lebih menyukai orang lain. Tapi tidak apa-apa bukan? Yang penting wanita yang dia sayangi bisa bahagia. Tapi dia belum tahu jika wanita yang dia sayangi sudah ditolak oleh pria yang disukainya.
Jika Zio tahu mungkin dia juga akan merasakan sakit seperti yang dirasakan oleh wanita nya. Wanitanya? Kenapa Zio mengklaim jika dia adalah wanitanya. Karena jawaban nya sederhana saja, karena dia sangat menyayangi nya.
Tapi apakah dia bisa mendapatkan apa yang dia inginkan? Tentu saja tidak, karena dia sudah pernah mengungkap kan perasaan nya dan ternyata jawaban nya adalah dia tidak memiliki perasaan lebih pada nya.
"Semoga kamu selalu bahagia Sandra" ucap Zio terus menatapi foto yang ada diponsel nya.
Dan hanya dia yang memanggilnya dengan panggilan Sandra. Yang lain nya memanggil dengan panggilan Lexa atau Alexa. Ya, wanita yang disukai oleh Zio adalah Alexandra putri bungsu pasangan Nando dan Nindi.
"Sandra, apa tidak ada sedikit saja hati kamu untuk aku? Bukankah wajahku sama dengan nya? Apa yang kamu sukai darinya? Apa yang tidak aku miliki yang dimiliki nya?" berbagai pertanyaan yang ingin Zio katakan pada Alexa.
Zio merebahkan dirinya dikasur empuk nya. Dia mencoba memejamkan matanya untuk bisa melupakan wanita yang sudah sejak mengisi hatinya.
.
Ditempat yang berbeda juga Zoya sedang bertemu dengan seseorang yang sudah lama dekat dengan nya. Dia memang sudah lama menjalin hubungan dengan kekasihnya sejak awal duduk dibangku kuliah.
Mereka berdua adalah pasangan yang serasi. Yang wanita sangat cantik dan yang pria juga sangat tampan.
"Sayang, apa kamu yakin ingin menggantikan posisi Pak Nando menjadi CEO?" tanya kekasih Zoya yang bernama Samuel Hernandez.
Samuel Hernandez adalah putra bungsu dari Tuan Hernandez yang memiliki perusahaan HERN CORP. Dan sekarang yang memimpin perusahaan tersebut adalah Samuel. Dia adalah anak laki-laki satu-satu nya dikeluarga Hernandez.
"Aku sudah yakin dan sudah membahas nya dengan seluruh keluarga ku. Dan sekarang aku bicarakan pada mu, aku mungkin akan sibuk dengan pekerjaan baru ku" jawab Zoya dengan pandangan yang menatap wajah tampan kekasihnya.
"Aku bukan melarang kamu. Aku ingin setelah aku bisa memajukan perusahaan keluargaku aku berencana akan langsung melamarmu. Tapi jika seperti ini apa yang harus aku lakukan?" ucap Samuel pada Zoya dan juga bertanya kedepan nya akan seperti apa.
"Maksud kamu, kamu tidak setuju dengan keinginan aku menjadi wanita karir? Itu maksud kamu?" tanya Zoya dengan tatapan tidak percaya nya.
Dia hanya ingin dukungan dari orang yang dia cintai selama ini. Tapi dia malah melarang tanpa bicara langsung.
"Bukan begitu maksud ku. Aku hanya ingin kamu fokus pada satu tujuan saja maksud ku" jawab Samuel dengan nada sedikit gugup.
"Jadi maksud kamu aku tidak mengerjakan satu tujuan? Atau apa? Jelaskan pada ku supaya aku memgerti" tanya Zoya dengan berbagai pertanyaan yang keluar dari mulut nya.
"Begini sayang. Aku mau kamu fokus pada hubungan kita, setelah aku sudah mampu dan bisa membuktikan jika aku mampu diperusahaan HERN.CORP juga bisa membuatnya menjadi lebih maju. Toh nanti kita akan menikah, jadi aku minta kamu tidak perlu untuk menjadi CEO diperusahaan PRATAMA.GROUP kamu mau kan?" jelas Samuel meyakinkan Zoya supaya mau untuk dirumah saja.
"Aku tidak bisa, aku sudah sangat menginginkan itu sejak dulu. Karena aku juga sudah menguasai beberapa pekerjaan disana. Aku hanya ingin dukungan dari kamu saja yang terakhir, sedangkan keluargaku sudah mendukung ku semua. Hanya tinggal kamu seorang" ucap Zoya panjang lebar.
"Ya sudah, terserah kamu saja" jawabnya sedikit malas menjawab nya.
Sebenarnya disini Zoya yang selalu mengalah. Dia akan melakukan ini itu pasti dia larang, karena alasan yang menurutnya tidak jelas. Tapi karena Zoya tidak ingin bertengkar dengan Samuel yang selalu bertingkah seperti anak kecil.
"Terimakasih" jawab Zoya sambil tersenyum samar.
"Apa kita akan melakukan sesuatu?" tanya Samuel.
"Apa kamu punya rencana?" Zoya balik bertanya pada Samuel.
"Ah, tidak lah. Aku akan segera pulang, aku sudah berjanji pada Mami untuk menemaninya pergi" jawab Samuel beralasan Mami nya.
"Baiklah. Aku juga harus mempersiapkan semuanya, karena beberapa hari lagi aku akan bekerja" ucap Zoya sambil tersenyum dan langsung beranjak dari duduknya.
"Oke, aku duluan" ucapnya lagi. Lalu pergi dari hadapan Samuel.
Samuel malah tersenyum melihat kepergian Zoya. Entah apa sebenarnya yang ada didalam fikiran nya. Yang pasti dia tidak tulus mencintai Zoya.
.
Sedangkan Zia dan Zayd sedang disibuk kan oleh tugas kuliah nya. Mereka berdua mengambil jurusan yang sama, yaitu seorang dokter.
"Zayd, apa kamu ad'a kelas hari ini?" tanya Zia.
"Ada, kenapa memangnya kak?" jawab Zayd yang masih fokus pada makanan nya.
"Besok kakak nebeng mobil kamu ya?" ucap Zia dengan sedikit lesu.
"Apa kakak ada masalah? Kenapa wajah nya jelek sekali?" tanya Zayd dengan menelisik wajah Zia yang sedang salah tingkah.
"Tidak. Tidak ada apa-apa" jawab Zia mengalihkan pandangan nya kearah lain.
"Kak, kakak itu tidak bisa berbohong. Karena kakak itu tidak bisa berbohong" ucap Zayd dengan tertawa belihat tingkah kakak nya.
"Kakak, sedang menghindari seseorang. Kakak sudah muak dengan nya" jawab Zia dengan sangat malas.
"Oh, apa pria menyebalkan itu yang selalu mengganggu kakak?" tanya Zayd lagi.
"Iya, sudah kakak putusin masih saja tidak terima. Kakak takut jika dia nekad, walau kita dijaga oleh bodyguard juga kakak tidak bisa selalu dekat dengan mereka bukan? Makanya kakak minta bantuan kamu" jelas Zia pada Zayd sambil menghembuskan nafasnya sedikit kasar.
"Kakak tenang saja. Aku akan selalu bersama kakak, dan aman menjadi bodyguard pribadi kakak yang handsome" ucap Zayd dengan tersenyum-senyum dan mengerjap-ngerjapkan mata nya.
"Ish, kau ini. Tapi oke lah. Hahaha" jawab Zia dengan tertawa terbahak-bahak.
"Nah jika tertawa kan kakak tidak terlihat aneh" ucap Zayd dengan tertawa terbahak-bahak. Dan menggunakan jurus andalan nya supaya tidak mendapatkan amuk kan dari sang kakak.
"Zayd.... Awas kau!" teriak Zia dengan sangat lantang. Hingga seluruh pelayan yang tidak jauh darinya sampai terjingkat kaget.
"Ish, anak itu. Sudah membuat masalah dengan ku malah kabur begitu saja. Tapi kenapa kecepatan berlari nya semakin cepat saja?" gumam Zia tidak habis fikir dengan Zayd yang berlari yang sangat cepat.
Sedangkan Zayd yang sudah berada didalam kamar nya langsung merebahkan dirinya dikasur. Dia sedang menatap langit-langit kamarnya.
"Aku akan menjaga kalian semuanya, sesuai dengan janji ku pada abang Z. Kau pasti sudah tahu akan seperti apa bang" gumam Zayd yang masih menatap langit-langit kamarnya.
"Aku sudah lama tidak bertemu dengan Alexa. Apa dia baik-baik saja? Tumben sekali dia tidak pernah datang kesini dan juga menghubungi ku?" gumam Zayd sambil mengambil ponsel nya.
"Aku coba hubungi saja. Takutnya dia sedang tidak enak badan" ucapnya lalu menekan ponsel nya untuk menghubungi sahabat sejak kecil nya.
"His, kenapa tidak aktif. Aku coba lagi" ucapnya pada dirinya sendiri.
"Masih tidak aktif juga" gumam nya lalu mencoba untuk menghubungi Alex dan ternyata sama saja, tidak aktif juga.
"Mentang-mentang kembar! Ponsel nya juga sama kembar juga. Kembar tidak aktif nya!" kesal Zayd yang lalu pergi kedalam ruang baca nya.
Ruangan membaca buat Zia dan Zayd yang sudah disediakan oleh Louis. Karena baik Zia maupun Zayd mengambil jurusan yang sama, mungkin akan seru jika mereka saling membantu. Begitulah fikir Louis.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 130 Episodes
Comments