"AKU BUKAN ISTRIMU, BRENGSEK!!" teriak Lucy ketika Lauden membuka kain penutup mulut dan matanya.
Lauden tersenyum sinis.
"Itukah yang pertama kali kamu katakan kepada orang yang telah menyelamatkanmu? bahkan, terhitung sudah dua kali ya?" tanya Lauden disertai kekehan. Mengejek.
Lucy terdiam ketika melihat sekelilingnya tidak orang banyak selain dirinya dan pria aneh malam itu. Dia yang katanya seorang pangeran dari kerajaan vampir. Lauden.
"Aku dimana?" tanya Lucy karna merasa aneh dengan nuansa ruangan yang ditempati.
"Kenapa bingung? Kamu aman sekarang, karena kamu istri saya, Kamu ada di kamar saya." Jawab Lauden.
Pandangan Lucy mengamati kamar Lauden secara keseluruhan. Kamar yang di desain klasik dengan hampir seluruh bagian dilapisi emas, furnitur mewah dan materi pelengkap lainnya.
"Dimana semua orang?" tanya Lucy lagi.
"Hoho... matamu memang tertutup, tapi tidak dengan telingamu, Ya?" tanya Lauden dengan raut wajah menyebalkan bagi Lucy.
"Ck!" Lucy berdecak kesal dan memutar bola mata malas, Engan menanggapi ocehan Lauden yang membuat tekanan darah tingginya meningkat.
"Seharusnya kamu faham jika pengadilan telah berakhir. Itulah mengapa saya disini. Jangan khawatir. Tidak ada yang bisa menyentuhmu kecuali saya,"
"Gimana, gimana? kecuali kamu? Oh my God, berhentilah bersikap konyol wahai tuan muda. Aku bukan istrimu, aku manusia bebas. Jadi, siapapun termasuk kamu tidak berhak menyentuhku." pekik Lucy tak senang.
Oh Tuhan dia itu manusia yang mempunyai jiwa dan kehendak bebas, secara naluriah dia akan memberontak jika kebebasannya dikekang.
"Apa memaki dan berteriak adalah tradisi dari leluhur manusia untuk mengucapkan terimakasih kepada mereka yang telah menyelamatkan kalian dari maut? apalagi kamu istri ku,"
"Sekali lagi ku tegaskan. AKU BUKAN ISTRIMU! Aku bukan milik siapapun termasuk kamu. Kamu tidak berhak mengklaim hidupku sesuka hatimu,"
"Yes i can" kata Lauden sambil menyentuh pipi Lucy, menatap lurus pada manik hazel milik Lucy dengan tajam.
"Dasar Psiko!" Teriak Lucy. Gadis itu tidak bisa melakukan perlawanan ketika Lauden menyentuh wajahnya karena tangannya masih terikat jadilah ia hanya menggeleng rusuh agar jari tangan Lauden mangkir dari wajahnya.
Lauden Smirk. Menunjukkan senyum kemenangan.
"Apakah begini caramu berterimakasih kepada orang-orang?" Tanya Lauden. Pria itu kembali menyentuh pipi Lucy, tapi kali ini lebih tepat disebut sebagai cengkraman karena gerakan yang Lauden lakukan sampai membuat bibir Lucy mencuat kedepan saking teriknya otot pipi yang Lauden sentuh.
"Hmm..." Lucy berdeham sebentar sebelum melanjutkan kalimatnya. "Baiklah, aku akui kamu telah berjasa dalam hidupku karna telah menyelamatkan aku sebanyak dua kali dari maut. Untuk itu aku ucapkan setulus dan sesadar mungkin kata terimakasih ini padamu, tapi kenapa kamu membawaku ke kamarmu dan semakin menjeratku semakin dalam pada jaringan kalian?"
"Hidup ternyata semakin sulit, ya? Kamu akan tahu kehidupan seseorang dari seberapa keras hatinya terbuka untuk orang lain." balas Lauden.
"Jika kamu sungguh penyelamatku, biarkan aku pergi dari sini." kata lucu pongah.
Melihat betapa sombongnya gadis lugu didepannya membuat Lauden ingin bermain sebelum memutuskan untuk melepaskannya atau tidak.
"Jika kamu ingin saya lepaskan, kamu harus berjanji satu hal terlebih dahulu."
Dalam hati Lucy mencibir sinis, "See? tidak ada yang benar-benar gratis di dunia ini."
Bahkan karna kalimat Lauden barusan semakin memperkuat asumsinya terhadap slogan "mengambil dan menerima" itu memang benar adanya. Setiap orang yang dia kenal, tidak ada yang membantunya dengan ikhlas. Selalu menginginkan imbalan.
"Bagaimana?" tanya Lauden sekali lagi karena tidak mendapat jawaban atau pergerakan apapun dari Lucy.
"Tidak akan!" Jawab Lucy dalam hati. Iya dalam hati. Apa kalian pikir Lucy setangguh itu untuk bertarung? jelas tidak. Lagi pula dia merasa penasaran akan apa yang pangeran vampir itu inginkan darinya.
Kekayaan? omong kosong! Pangeran dari kerajaan vampir itu tidak mungkin mengincar kekayaanya. Harta yang Lucy miliki saja bahkan tidak mencapai seperempat dari milik Lauden.
"Fine. Katakan padaku apa yang kamu inginkan?" tanya Lucy penasaran.
"Be my slave," Jawab Lauden singkat
"What?" Pekik Lucy.
"Jadilah budak saya," Kata Lauden sekali lagi.
"No Way! Aku bukan dan tidak akan menjadi budak siapapun." Kata Lucy dengan lantang. Matanya melotot garang, wajah memerah menahan marah. Dia pikir Lauden telah kehilangan akal sehatnya sehingga pria itu memintanya untuk menjadi seorang budak.
"You Will!" Balas Lauden.
Lucy berdecih geram, "Bagaimana bisa kamu meminta kebebasan seseorang? tidakkah kamu sadar ini kriminal? apa yang kalian lakukan ini salah, pertama menculik ku, kedua merampas kebebasanku. Aku tidak akan membiarkan kejahatan ini berlanjut, aku akan memangil polisi dan membuat kalian semua ditangkap." tutur Lucy.
"Dengan apa kamu akan memanggil polisi untuk datang kemari?"
Lucy tiba-tiba diam. Dia baru ingat jika tidak memiliki ponsel atau alat komunikasi lainnya karna vampir yang bertugas membawanya kemari telah membuang tas beserta isinya entah kemana.
"Brengsek!!" teriak Lucy frustasi. Dia benar-benar putus asa kali ini.
"Satu-satunya cara untuk tetap hidup adalah menjadi budak saya. Andaikan saya membiarkanmu pergi dari kastil ini, apa kamu pikir Lethia dan nenek tua itu akan diam saja? mereka dan seluruh klan vampir akan kembali memburu mu seperti hari ini." kata Lauden berusaha menyakinkan Lucy agar setuju dengan keputusannya.
"Tidak mungkin! Aku tidak akan menjadi budak siapapun" kata lucu bangga. Ada harkat dan martabat yang ia jaga. Dia tidak mungkin menyerahkan harga dirinya kepada mereka.
"Tunggu dan lihat saja nanti. Semua penghuni kastil ini tahu bahwa kita sudah menikah. Kamu tidak bisa keluar dari kastil ini tanpa saya, meskipun bisa. Tidak akan ada yang membantumu untuk pulang."
"...."
"Pada akhirnya, kamu akan menyerah dan memohon untuk menjadi budak saya." Lanjutnya kemudian.
"Never!" jawab Lucy yakin.
"You Will."
.
.
.
.
.
BERSAMBUNG.!!!
Kalau suka jangan lupa tinggalkan jejak berupa like, koment dan juga vote ya bestie💜
Sekalian rating dan share ya🙏🏻😁
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments
🤗🤗
kembali hadir
2023-04-10
0
R.F
lanjyt kk semangat
2023-03-10
0
Lee
Skrg aja nolak y Lucy nanti mah bakal bucin
2023-02-25
0