Alex yang sudah berada di dalam kamarnya menyesali perbuatan yang baru saja dia lakukan, harga dirinya yang terlalu tinggi mengutuk dirinya sendiri atas tindakan yang baru saja dia lakukan. Sedangkan Dinda tak memiliki pemikiran apapun, dia hanya merasa bahwa dia baru saja melakukan sebuah kesalahan besar
Hari-hari berikutnya pun Dinda memilih untuk menghindari rumah utama keluarga Wijaya agar dirinya tak berpapasan dengan Alex, dan Alex pun berusaha kuat untuk menahan segala rasa yang mulai mengganggu di dalam hatinya
Waktu pun terus berlalu dengan sangat cepat, ada Dinda yang terus berusaha menghindari rumah utama dan di sisi lain ada Alex yang selalu mencuri pandang mencari keberadaan Dinda tanpa dia sadari
Tanpa terasa Dinda pun telah lulus dengan nilai terbaik di sekolah nya, dan keluarga Wijaya bangga akan hal tersebut. Mereka pun memutuskan Dinda untuk kuliah di kampus yang sama dengan Alex, Dinda pun hanya bisa menyetujui hal tersebut karena segala ucapan keluarga Wijaya bagaikan sebuah perintah yang mutlak bagi seorang Dinda Salsabila
Yang ada di dalam hati Dinda saat itu dia hanya ingin meraih pendidikan setinggi mungkin, dengan begitu dia berharap bisa mendapatkan pekerjaan yang layak dan bisa membuat kedua orang tuanya berhenti bekerja. Dinda hanya ingin membuat kedua orang tuanya bisa tenang dan bahagia di masa tuanya
Tetapi setiap insan tak akan pernah tau apa yang akan terjadi di masa depan, karena saat pertama kali Dinda menginjak kan kakinya di kampus yang sama dengan Alex kisah dirinya dan Alex akan segera di mulai
Dinda yang selalu terlihat ceria merasa sedikit gugup karena kini dia harus mulai dengan suasana yang baru, hari itu Dinda berangkat lebih cepat dan sedang menunggu bus untuk pergi ke kampus dan tiba-tiba sebuah mobil sport berwarna merah berhenti tepat di hadapan Dinda
Dinda tau dengan pasti bahwa itu adalah mobil Alex, Dinda pun hanya bisa memasang senyuman tipis di bibirnya. Dan Alex pun mulai membuka kaca mobil tersebut
"Astaga kenapa harus ketemu den Alex sih?" bathin Dinda sambil tersenyum
"Kita kuliah di kampus yang sama kan?" tanya Alex dengan dingin
"Iya den, tapi ga usah merepotkan den Alex saya biar naik angkutan umum aja." ucap Dinda dengan sopan
Alex pun hanya terdiam sambil mengerutkan keningnya, melihat ekspresi wajah Alex saat itu Dinda pun hanya bisa terdiam dengan wajah bingung
"Siapa yang mau tawarin kamu berangkat bareng? saya cuma mau bilang jangan sok kenal sama saya saat nanti kita ga sengaja ketemu di kampus." ucap Alex dengan dingin
"Oh ya den, saya mengerti." ucap Dinda sambil tersenyum canggung
"Bagus kalau kamu paham"
Tanpa menunda waktu Alex menutup kaca mobilnya dan mulai melajukan mobilnya, Dinda pun hanya bisa terdiam menahan malu
"Astaga Din, apa yang ada di dalam otak kamu sih? dari mana juga kamu punya pikiran den Alex mau tawarin kamu berangkat bareng?" ucap Dinda dalam hati sambil menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya
Ternyata saat itu Alex masih memperhatikan Dinda melalui kaca spion, dan tanpa sadar Alex pun tersenyum tipis melihat tingkah Dinda yang seperti itu
"Lucu juga tingkah anak itu kalau lagi malu," gumam Alex
Hari itu Dinda tak mau memikirkan apapun dia hanya bersyukur bisa menempuh pendidikan di tempat tersebut, sebuah kampus yang cukup ternama di kota itu. Dan ternyata sahabat baik nya pun melanjutkan pendidikan di tempat itu, dia pun mengambil jurusan yang sama dengan Dinda agar mereka bisa selalu bisa bersama
Sedangkan Alex sedang berkumpul dengan para sahabat nya, dan sudah pasti ada seorang gadis yang sangat cantik duduk tepat di samping Alex. Gadis tersebut adalah Valen gadis tercantik di kampus mereka
Mereka pun berbincang ringan seperti biasa dan tiba-tiba saja salah seorang sahabat baik Alex yang bernama Julian hadir di antara mereka dengan senyuman kemenangan
"Gw udah dapat nih.." ucap Julian dengan penuh semangat
Semua mata pun langsung tertuju ke arah Julian
"Kalian lagi bahas apa sih?" tanya Valen sedikit penasaran
"Tadi gw lihat cewe cantik banget, cantiknya cewe ini bisa jadi saingan berat buat lu Valen." ucap Julian dengan santai
Tetapi ucapan Julian membuat Valen menjadi semakin penasaran
"Masa sih? coba liat," ucap Valen sambil menyodorkan tangannya
Julian menunjukkan foto Dinda yang ambil secara diam-diam, dan secara otomatis Alex yang berada di samping Valen pun bisa melihat bahwa gadis yang di maksudnya oleh Julian adalah Dinda
"Gimana? cantik kan?" tanya Julian
"Biasa aja," ucap Valen dengan nada sedikit sombong
"Sepertinya lu harus periksa mata lu ke dokter Valen, anak ini cantiknya natural banget. Dan yang kayak gini tipe gw banget," ucap Julian bersemangat
"Ya... Ya... Bagus juga sih kalau lu bisa pacaran sama dia, minimal kalau kita lagi kumpul lu ga akan datang sendirian lagi." ucap Valen dengan nada mengejek
"GW udah tau dia anak jurusan apa, jadi sebelum ada yang incar gw harus deketin dia duluan." ucap Julian dengan santai
Entah mengapa hati Alex benar-benar tak suka mendengar ucapan Julian pada saat itu, dia tau dengan pasti bahwa Julian selama ini jarang untuk tertarik dengan lawan jenis dan saat dia tertarik dengan seorang wanita dia akan bersungguh-sungguh
"Jangan ada yang berani ganggu dia!" ucap Alex dengan penekanan
Saat itu Alex benar-benar tak menyadari apa yang sudah dia lakukan, yang pasti hatinya benar-benar tak suka melihat niat Julian yang sudah bertekad untuk mendekati Dinda
Ucapan yang alex ucapkan tanpa sadar membuat semua orang berada di tempat itu langsung terdiam dan menatap ke arah Alex dengan wajah serius, karena Alex yang mereka kenal selama ini selalu bersikap dingin terhadap para wanita yang selalu berusaha untuk mendekati dirinya
"Kenapa? apa alasannya gw ga boleh deketin anak itu?" tanya Julian dengan wajah serius
Dan sudah pasti saat itu Valen mulai terbakar api cemburu dan langsung memegang tangan Alex
"Iya sayang, kenapa kamu bilang begitu? apa kamu kenal sama anak itu?"
Alex yang tersadar dengan apa yang baru saja dia lakukan pun hanya bisa berusaha menutupi apa yang dia rasakan, dengan wajah datar Alex pun hanya menjawab dengan anggukkan kepalanya
"Siapa anak itu sayang?" tanya Valen dengan wajah serius
Alex yang menyadari bahwa semua mata sedang tertuju ke arahnya pun langsung membuka suara dengan nada dingin
"Anak supir di rumah gw, jadi kalian ga boleh ganggu dia"
"Oh ternyata cuma anak supir kamu sayang," ucap Valen dengan manja sambil tersenyum
Alex pun hanya bisa terdiam sambil mengalihkan pandangan matanya, Valen dapat bernafas lega pada saat itu tapi tidak dengan Julian. Dia memilih untuk diam dan tak membahas lagi tentang Dinda dan hanya menatap ke arah Alex dengan serius, entah mengapa Julian merasa ada sesuatu yang tidak beres dengan Alex
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
Dewi
lanjut kak 😘
2023-03-20
0
tolong mampir dan beri dukungannya ulang ke karya lamaku (idol iblis) yang sempat kehapus dong
2023-03-15
0
bonus bunga buat kamu
2023-03-11
0