FLASH BACK
Tok..Tok..
Alex pun membuka pintu kamarnya dan ternyata Alexa yang berada tepat di depan pintu kamar Alex pada saat itu
"Tumben amat, pasti ada yang mau kamu minta dari aku kan?" tanya Alex dengan wajah datar
Tanpa rasa malu sama sekali Alexa langsung menampilkan senyuman yang manis di bibirnya
"Memang pantas kamu yang jadi kakak, kamu selalu tau apa yang ada di dalam pikiran adiknya ini." Alexa tersenyum tipis
Alex hanya terdiam sambil memasang wajah malas, karena dia tau dengan pasti bahwa Alexa hanya akan bersikap manis bila ada sesuatu yang dia inginkan. Dan Alex tau dengan pasti bila Alexa pasti selalu mendapatkan apapun yang dia inginkan
"Jadi kan minggu depan aku udah berangkat nih kak"
"Terus apa urusan nya sama aku? jangan bilang kalau kamu mau minta uang jajan dari aku" tanya Alex dengan dingin
"Ish.. Ya ga mungkin lah aku minta uang sama kak Alex, aku rasa uang tabungan aku pasti lebih banyak dari tabungan kakak." ucap Alexa dengan wajah sedikit cemberut
"Ya terus kamu mau apa?"
"Aku kan nanti jauh kak dan pasti aku jarang pulang ke rumah, jadi aku mau minta tolong sama kak Alex." ucap Alexa dengan lembut
Alex pun langsung memutar kedua bola matanya seolah dia sudah mengetahui apa yang akan di ucapkan adik kembar nya tersebut
"Kak Alex!!"
Alex pun langsung memasang wajah serius, Alex tak ingin memperpanjang masalah bila Alexa sudah merajuk segala sesuatu akan menjadi panjang
"Ya udah langsung aja ke bagian intinya, kamu mau minta apa?"
"Aku mau minta bantuan kak Alex untuk jaga Dinda kalau nanti dia sudah mulai kuliah di kampus kamu ya kak," ucap Alexa dengan nada manja dan di akhiri dengan senyuman tipis
"Apa kamu ga merasa kalau permintaan kamu sekali ini sedikit berlebihan Alexa? pertama seharusnya dia dan keluarganya yang jadi penjaga kita, dan yang kedua apa kamu kira kak Alex di kampus lagi tamasya jadi bisa sambil jaga anak itu?" ucap Alex dengan dingin
"Tapi aku khawatir sama Dinda kak," ucap Alexa dengan nada sedikit memelas
Alex pun melepaskan senyuman yang terlihat sinis saat mendengar hal tersebut dan berhasil membuat Alexa langsung menatap serius ke arah dirinya
"Kenapa muka kamu begitu kak?"
"Ya karena yang kamu bilang barusan ga masuk akal Alexa, pertama ga ada sedikit pun alasan kak Alex untuk jaga dia, memang siapa dia? dan yang paling penting, apa yang bisa membuat kamu khawatir sama dia? memang apa spesial nya anak itu?"
"Kenapa kak Alex bilang begitu? apa kakak ga sadar kalau Dinda itu cantik?," ucap Alexa dengan serius
Tiba-tiba saja Alex pun tertawa lepas tanpa perduli bila saat itu ekspresi wajah Alexa mulai berubah terlihat sedikit jengkel, saat Alex menyadari hal tersebut dia pun segera menghentikan tawa nya
"Sorry, tapi kakak rasa cuma kamu orang di dunia ini yang akan bilang kalau dia itu cantik." ucap Alex sambil berusaha keras menahan tawa nya
"Pokoknya aku ga mau tau, saat nanti Dinda mulai kuliah di kampus yang sama dengan kak Alex. Kakak harus jaga dia!!"
Alex hanya terdiam sambil mengangkat bahu nya, sedangkan Alexa yang merasa sedikit kesal langsung memutar tubuhnya untuk meninggalkan kamar Alex dan baru beberapa langkah Alexa memutar kembali tubuhnya dan menatap ke arah Alex dengan wajah serius
"Aku sumpahin suatu saat nanti kak Alex akan jatuh cinta sama Dinda!! jatuh cinta yang amat sangat dalam sampai rasanya setiap hembusan nafas kakak terasa berat saat kakak ga bisa melihat dia!!"
Alex hanya terdiam dengan wajah datar dan Alexa pun melanjutkan langkah kakinya, saat Alex merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur Alex kembali teringat akan semua kejadian yang baru saja terjadi. Dia pun kembali tertawa
"Standar cantik Alexa itu ada di mana sih? masa bisa-bisanya dia bilang anak itu cantik? atau sebaiknya sebelum Alexa pergi aku bawa Alexa ke dokter mata ya?" bathin Alex sambil tertawa
FLASH OFF
Alex yang baru saja kembali ke dalam kamarnya pun langsung merebahkan tubuh nya di atas tempat tidur, dan untuk pertama kalinya sesuatu yang aneh Alex rasakan. Entah mengapa ada sebuah gejolak di dalam dadanya, sebuah perasaan yang dia sendiri tak mengerti perasaan apakah itu
Alex mencoba mengalihkan pikiran nya pada saat itu dengan memainkan ponselnya, dan ternyata sesuatu yang lebih aneh pun terjadi karena tiba-tiba saja Alex terbayang wajah Dinda yang sedang tersenyum tipis. Alex yang merasa terkejut pun langsung mendudukkan tubuhnya dengan sempurna
"Gila!! kenapa aku bisa kebayang muka anak itu sih? pasti ini karena udah lumayan lama ga pernah liat anak itu aja, ya pasti karena itu"
Saat itu Alex berusaha keras untuk melawan rasa di hatinya, dia benar-benar tak ingin memiliki sebuah perasaan yang istimewa terhadap Dinda yang memiliki status jauh berbeda dengan dirinya
Waktu pun terus berlalu dan semua berjalan seperti biasanya, sudah beberapa hari Alex tak melihat batang hidung Dinda sama sekali dan dia pun bisa merasa sedikit tenang karena dia merasa sudah bisa mengendalikan hatinya
Tetapi sesuatu yang di luar rencana Alex pun terjadi, saat Alex baru saja kembali ke kediaman orang tuanya tiba-tiba saja dia harus melihat Dinda berada di depan gerbang rumah mewah mereka. Saat itu Dinda terlihat baru saja turun dari sebuah motor dan di antar oleh seorang laki-laki
Dinda yang menyadari kehadiran mobil Alex pun segera memberitahukan satpam untuk membuka pintu gerbang, Alex hanya melirik sekilas ke arah Dinda karena lagi-lagi Dinda kembali berbincang dengan teman yang mengantarkan dirinya pulang
Saat Alex sudah memarkirkan mobilnya Alex pun baru menyadari bahwa saat itu Dinda masih memakai pakaian sekolah, dan hanya berganti baju atasan dengan kaos biasa. Dan entah mengapa Alex tak menyukai kedekatan Dinda dengan laki-laki tersebut, tanpa sadar Alex pun segera memanggil nama Dinda dengan suara yang sedikit keras
Dinda pun segera berpamitan dengan teman nya dan menghampiri Alex, saat Dinda sudah berada di dekat Alex dia pun melihat je arah jam tangan yang dia gunakan
"Jam berapa ini kenapa baru pulang atau jangan-jangan kamu bolos sekolah ya?" tanya Alex dengan dingin
"Ga kok den, saya baru selesai mengerjakan tugas kelom"
Dinda tak bisa menyelesaikan ucapan yang akan dia katakan karena lagi-lagi Alex sudah membuka suara dengan nada suara yang dingin
"Saya ga perduli kamu mau berbuat apapun di luar sana, tapi jangan pacaran di depan gerbang. Apa kamu mau bikin malu keluarga saya?"
"Maaf den," ucap Dinda dengan lirih sambil menundukkan kepalanya
Entah pergi kemana rasa kesal Alex pada saat itu, yang pasti Alex tak sampai hati melihat eksperi wajah Dinda yang terlihat sedih saat itu
"Lain kali jangan pulang di antar laki-laki sembarang, kamu itu perempuan ga pantas kalau di lihat orang lain"
Dan nada suara Alex pun sudah mulai menurun pada saat itu
"Ya den"
Alex pun memilih untuk segera pergi meninggalkan Dinda begitu saja dengan perasaan yang dia sendiri tak mengerti
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
Dewi
lanjut kak ❤️
2023-03-20
0
bagus banget. semangat. jangan lupa mampir di karyaku juga ya dan beri dukungannya. sekalian boleh minta folback nya hejej
2023-03-11
0
Elisabeth Ratna Susanti
bagus ceritanya 👍
2023-03-02
0