02 - Tekad

Nara menghela nafas berat. " Kak Bella, Kak Bella keliatan nya bahagia banget ya setelah keluar dari panti, pulang selalu bawa banyak uang, Mainan dan Makanan untuk kami, aku selalu berfikir untuk menjadi seperti Kak Bella."Ucap Nara. Bella tersenyum menggelengkan kepala nya.

"Tapi Ibu belum mengizinkan aku kak, Kata Ibu tunggu lah sebentar lagi." Kata Nara dengan sedih.

"Ra, Hidup di luar itu lebih keras dari pada hidup di panti ini, Dimana kamu disini ga perlu kerja keras cari uang, sementara di luar, kita harus kerja keras untuk mendapatkan uang dan untuk makan, hanya saja di luar sana, Kita memiliki kebebasan, bisa mengekspresikan diri kita di luar sana. Baik jeleknya hidup kita, kita yang jalani."Ucap Bella, Nara pun mendengar dengan baik.

Tanpa terasa air mata Nara jatuh, Bella mengambil tisu dan menyeka nya.

"Uda gak usah nangis."

Bella lalu mengeluarkan beberapa uang 100 Ribu dan sebuah kertas yang berisikan alamat nya di kota.

"Aku sudah mengajak mu pergi dari tahun tahun lalu karena aku kasihan Sama kamu yang terus di bully oleh Rara dan ini semua tergantung pada mu, Kalau kau ingin melakukan nya. maka aku akan menunggu mu di rumah ku."Ucap Bella.

"Aku tidak bisa membawa mu sekarang, karena percuma saja, Pasti nanti mereka bisa menebak aku yang membawa mu, dan mereka akan datang menjemput mu ke kota. itu sebab nya kau harus pergi sendiri." Ucap Bella.

Nara terdiam menatap Bella, ia menggenggam apa yang di berikan Bella pada nya.

"Sudah malam, Ayo kita tidur."Ajak Bella.

Bella pun seperti biasa selalu menginap 1 hari setiap ia pulang mengunjungi panti. Nara mengiyakan ajakan Bella untuk tidur.

Semalaman Nara tidak bisa tidur, ia terus memikirkan apa yang di katakan Bella, ia memang sudah sangat ingin bisa bebas, dan bisa bekerja seperti Bella dan memiliki uang untuk diri nya sendiri. Kilas balik bagaimana Rara terus Membully nya membuat ia merasa takut.

Bertahun tahun sudah hidup dalam kepahitan dan rasa sakit, membuat Nara sangat berharap bisa hidup mandiri di luar sana seperti Bella. tapi rasa takut nya dan hormat nya pada Ibu Panti membuat ia terus bertahan sampai hari ini.

•••

Beberapa hari Nara bergulat dengan hati nya, Apakah ia harus pergi atau tidak. Hingga ia pun mengambil keputusan yang berat, memutuskan Untuk pergi dari panti ini diam diam.

Hari itu.

Seseorang datang mengantar sembako yang di pesan oleh donatur untuk membantu panti Asuhan. yang berada di daerah sana. Nara ingat betul jadwal mereka datang.

Nara dengan hati hati Melihat mobil Pickup bak terbuka di depan nya, yang tertutup terpal karena hujan, Nara pun memiliki ide untuk melarikan diri dengan itu.

Dengan membawa Tas kecil berisikan alamat dan Uang yang di berikan Bella kemarin. Nara pun memantapkan diri nya untuk pergi dari sana.

Ia bersembunyi di antara barang barang dan membiarkan Mobil itu membawa dirinya pergi.

Sementara di dalam panti. Rara yang sudah mau mengerjai Rara dengan membawa mengepel dan Sapu yg terheran karena Nara tidak ada di kamar. Ia pun mencari ke ruangan panti yang lain hingga halaman.

"Kemana wanita itu."

"Mungkin keluar Ra." Ucap Teman Rara.

"Iya, dasar tu anak, Kerjaan nya keluyuran terus."Kesal Rara.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!