Di tengah rasa takut nya, takut pada Om Om genit yang akan mengejar nya, ia berjalan sangat cepat hingga Nara tidak hati hati saat akan menyebrang, membuat Ia terkejut saat Sebuah mobil tiba tiba mengejutkan nya. hal itu pun membuat Ia pingsan tak sadarkan diri di jalan.
Seseorang turun dari mobil, Itu pria paru baya, Dengan panik turun mengecek keadaan Nara. Beberapa orang mulai menghampiri Mereka berdua.
"Tanggung jawab Pak, Bawa kerumah sakit."Ucap Orang orang.
"Iya iya, saya pasti tanggung jawab, tolong bantu saya bawa ke mobil."Ucap Laki-laki itu. t
Setelah Nara di masukan ke mobil, dengan di ikuti seseorang sebagai Saksi kalau Nara benar di bawa ke rumah sakit, Orang itu pun melajukan mobil nya menuju ke rumah sakit membawa untuk Nara, ia melihat dari balik kaca spion, Memastikan Nara bukan penipu yang pura pura Pingsan untuk menjebak nya.
Beberapa saat Nara terbangun dan melihat ia entah berada di mana, Ia merasakan tangan nya yang sakit karena infus.
Orang itu lekas menghampiri Nara saat wanita itu terbangun. " Bagaimana keadaan mu, Apa yang sakit?." Tanya Pak Darma, orang yang menabrak Nara.
"Tidak apa-apa Pak."Balas Nara dengan canggung.
"Saya minta maaf tadi hampir menabrak kamu, Kamu tadi tiba tiba saja berlari menyebrangi jalan." Ucap Pak Darma.
"Iya, Sama-sama Pak, Saya juga minta maaf."Balas Nara.
Pak Darma melihat Nara yang tampak sangat sopan, Sangat sudah jarang ia melihat Anak muda yang bertutur kata sopan dan halus.
"Saya mau keluar saja dari sini?."
"Apa kamu sudah pulih?. Biar saya antar, Kamu mau pulang kemana?."Tanya Pak Darma.
Nara terdiam. "anggap saja sebagai permintaan maaf saya."Balas nya lagi.
"Tidak Tahu, Tas saya tadi hilang di curi orang. Alamat kak Bella ada disana."Ucap nara Pelan. Ia pun tidak berharap Pak Darma mendengar nya, Namun Ucapan Nara membuat Pak Darma mengira wanita yang ada di depan nya itu menginginkan Uang dari nya.
Pak Darma Lalu mengeluarkan beberapa lembaran uang dari dompet nya. "Ini, Pegang lah sebagai ongkos pulang." Ucap Pak Darma.
Nara melihat uang itu, terlalu banyak, lagi pula Ia baik baik saja tanpa luka atau pun di lecehkan oleh Om om tadi sudah cukup bersyukur bagi Nara, Ia tidak ingin uang dari orang yang sudah menolong nya.
"Tidak usah Pak, Bapak menolong saya sampai disini saya juga sudah sangat bersyukur."Ucap Nara.
"Tidak apa-apa, Ambil lah ini."Ucap Darma lagi. Namun Nara tetap menolak.
Nara lalu turun dari ranjang tempat tidur rumah sakit setelah Suster melepaskan Infus nya. Pak Darma menghargai keputusan Nara.
"Kalau begitu, apa boleh saya pergi sekarang?." Tanya Pak Darma.
"Iya Pak, Terima kasih sekali lagi." Balas Nara.
Nara pun mengikuti keluar setelah Pak Darma pergi lebih dulu.
Nara keluar dari rumah sakit, saat itu hari sudah terang, Nara melihat sekitar nya.
"Harus kemana aku sekarang?." Batin nya.
Ia lalu mencari uang di saku celana nya, ia lalu tersenyum saat masih tersimpan uang 20ribu di celana nya. Tanpa Nara sadari Pak Darma masih berada disana. Perkataan Nara tentang ia kehilangan barang barang nya menarik rasa penasaran nya, terlebih Nara sama sekali tidak mau menerima uang yang ingin ia berikan.
Nara berjalan keluar dari rumah sakit, berjalan dan terus berjalan, Berharap Kak Bella sosok yang sangat penting bagi nya di kota ini bisa melihat nya di tepi jalan. ia memegangi perut nya yang mulai terasa lapar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments