Episode ~ 4

Amora dan teman-temannya telah sampai di rumahnya. Ada ibu yang antusias menunggu kedatangan mereka di depan pintu. Dari raut wajahnya, tampak dia khawatir.

Saat ibu Amora melihat tubuh Inai yang lemas dan terluka, ia segera membuatkan minuman herbal. Tujuannya agar luka Inai tertutup dari dalam dan tidak mengalami infeksi.

Inai bisa menyembuhkan lukanya sendiri. Ia memiliki sihir Medical. Terlihat telapak tangannya bersinar dengan warna hijau saat menyentuh lukanya.

Seketika lukanya sembuh tak berbekas.

"Wow!!!" seru Sera yang juga melihat Inai menyembuhkan lukanya.

"Kau memiliki sihir Medical?" tanya Amora.

"Ya, sejak dulu. Hanya saja aku tidak pernah menggunakannya. Aku berlatih diam-diam dirumah" jelas Inai dengan wajah masih pucat.

"Apa yang terjadi pada kalian semua? kenapa bisa sampai seperti ini?" tanya ibu tiba-tiba muncul.

"Em... itu bu, k-kami..." Amora hendak berkata tetapi ia ragu.

"Ayo katakan. Apa yang telah terjadi?" pinta ibu.

"Kami bertemu dengan beberapa ular dengan tubuh panjang. Mereka awalnya tidak mengganggu kami, tapi Amora tidak sengaja menarik tubuhnya di atas pohon. Amora mengira itu dahan pohon" ucap Vel mewakili Amora yang masih bungkam tak berkata.

"Apa?!! lalu apa yang terjadi?" tanya ibu lagi.

"Awalnya kami kira ularnya hanya satu, ternyata ada banyak sekali. Aku tidak menghitung jumlahnya. Sekelompok ular itu berusaha mencelakai kami semua. Bahkan Sera juga sempat hampir di lahap oleh kawanan ular" lanjut Vel.

"Hampir dilahap?!! bagaimana keadaanmu nak?? apa kau baik-baik saja" sahut ibu mengecek seluruh tubuh Sera. Sera hanya membalas dengan senyuman.

"Kami semua akhirnya memutuskan untuk melawan para ular. Inai melindungi kami dengan membuat kubah pelindung. Kawanan ular menyerudukkan kepalanya yang keras pada kubah pelindung hingga kubah pelindungnya retak. Disitulah Inai berusaha keras mengerahkan seluruh kekuatannya. Ia kehabisan tenaga"

"Ya, lalu aku, Sera dan Vek memutuskan untuk bertarung" Amora akhirnya membuka suara setelah beberapa saat bungkam.

Ibu lega setelah mendengar apa yang telah terjadi pada Amora dan teman-temannya. Ibu hanya memberikan nasihat agar lain kali Amora memperhatikan dahulu dahan pohon itu ada ularnya atau tidak. Agar tidak mengulangi kesalahan yang sama.

...***...

Dua hari setelah petualangan mereka berempat di hutan rimbun, mereka akhirnya berkumpul kembali di rumah Sera.

Luka Inai sepenuhnya telah sembuh. Ia sudah dapat kembali beraktivitas seperti biasa lagi.

Hari ini, Amora dan teman-temannya hendak berlatih menggerakkan benda. Mengikuti saran guru Zayn, mereka hendak menangkap seekor kelinci.

Ayah Sera yang merupakan seorang pekebun memiliki kebun luas di belakang rumahnya. Ia juga menanam sayur wortel. Sayur kesukaan kelinci.

Disana mereka akan menggunakan makhluk hidup sebagai bahan latihan hari ini.

Amora, Vel, dan Inai telah sampai di rumah Sera.

"Silahkan masuk teman-teman" sambut Sera di depan pintu rumahnya. Mempersilahkan teman-temannya untuk masuk.

"Aku yakin kalian belum sarapan. Ibuku sudah menyiapkan sajian spesial untuk para sahabatku tersayang" ucapnya lagi.

"Kau berlebihan sekali. Kedatangan kami hanya untuk menangkap seekor kelinci di kebun ayahmu kemudian mulai berlatih menggerakkan benda" balas Vel, ia merasa diperlakukan terlalu berlebihan.

Amora, Vel, dan Inai masuk kedalam rumah Sera. Ibunya duduk disana. Hendak menjamu yang baru saja datang.

"Selamat datang di rumah Sera. Saya ibunya. Saya sudah dengar maksud kedatangan kalian. Semoga latihannya lancar. Sebelum itu, silahkan menikmati makanan yang sudah saya siapkan. Maaf menunya hanya sayur karena Ayah Sera menanam sayuran" sambut Ibu Sera disertai berbicara panjang lebar.

"Sera, temani mereka. Ibu mau pergi dahulu"

Sera menjamu teman-temannya di ruang tamu. Mereka semua memakan sajian yang telah disiapkan sebelum mereka datang.

...***...

Acara makan-makan telah usai. Tidak membutuhkan waktu lama. Mungkin sekitar 15 menit saja.

Sera menemani teman-temannya kebelakang rumah. Mereka segera berkumpul disana. Latihan hari ini harus segera usai.

"Ayah, mereka teman-temanku. Dimana petak kebun wortel?" tanya Sera kepada ayahnya yang berdiri di salah satu sisi kebun.

"Oh teman-temannya Sera ya? semoga kalian suka pemandangan belakang rumah kami. Sera, petak kebun wortel ada di sana" Ayah Sera juga menyambut kami. Menunjuk salah satu petak kebun dengan jari telunjuknya.

"Paman tidak bisa menemani kalian karena ada suatu urusan. Paman harap kalian berhasil menangkap seekor kelinci. Biasanya ada banyak di sekitar petak kebun wortel"

"Tidak apa-apa paman. Kami pasti bisa menangkapnya" jawab Amora yakin.

Ayah Sera berlalu meninggalkan 4 anak-anak berusia sekitar 7 tahun di belakang rumah.

......................

"Ayo kita lakukan!" sahut Vel dengan semangat membara. Kalimatnya barusan diselimuti keyakinan besar.

"Kebun ini sangat luas, akankah kita menemukannya?" tanya Inai. Perasaannya ragu-ragu. Tidak sama seperti Amora dan Vel.

"Pasti!" ketiganya berkata kompak. Hanya Inai yang masih ragu.

Mereka berempat mulai mencari keberadaan salah seekor kelinci yang diceritakan berkeliaran di kebun sayur wortel.

1 jam berlalu. Masih sama. Belum ada perubahan. Kelinci-kelinci itu sangat sulit ditemukan. Mereka pandai bersembunyi.

Tetapi rasa semangat dalam jiwa mereka berempat belum pudar. Mereka masih semangat mencari keberadaan kelinci walau yang mereka inginkan hanya seekor.

2 jam kemudian...

Mereka kelelahan. Padahal sudah berusaha semampu mereka untuk mencari sekaligus menangkap kelinci tetapi hasilnya nihil. Tetap sama seperti sebelumnya.

"Kita istirahat sebentar saja" saran dari Sera yang terlihat sangat-sangat kelelahan.

Di dekat kebun ayah Sera yang sangat luas, terdapat pohon rindang di pojok kebun. Daunnya lebat. Siapapun yang berteduh di bawahnya tidak akan terkena panas matahari siang.

Dibawah pohon rindang itu ada karpet tipis. Cukup untuk di duduki empat orang. Mereka memutuskan untuk berteduh dibawah pohon rindang.

Amora memposisikan tubuhnya dengan tidur terlentang, kedua tangan di letakkan di belakang kepala, kakinya diangkat. Mirip seperti posisi tidur.

"Sulit sekali menemukannya. Astaga, aku sudah kelelahan" sahut Sera menundukkan kepalanya lelah.

"Jangan menyerah teman-teman. Ini belum apa-apa" Vel menyemangati yang lainnya. Walau dia juga sudah kelelahan, tetapi semangat di dalam hatinya belum padam.

"Hm, ya..." Sera dan Inai membalas lemah.

Hening...

Mereka berempat saling diam. Mencoba menghempaskan lelah dalam tubuh mereka. Berteduh di bawah pohon ini membuat keadaan seolah berubah menjadi damai.

Seekor ular jatuh dari pohon tepat di hidung Amora. Amora sempat terkejut tetapi tidak menunjukkannya. Sifat jahilnya bangkit. Kebetulan teman-temannya sedang membelakangi Amora. Saatnya mengerjai mereka.

Amora mengambil seekor ulat itu dari hidungnya. Memasukkannya kedalam kerah baju Sera.

Ditengah Sera dan Vel sedang berbincang, dan Inai sedang memandangi kebun luas di depannya, Tiba-tiba Sera tertawa terbahak-bahak.

"Hahaha... geli, jangan lakukan. Hahaha. Hentikan! hahaha.... ini sangat geli" ucap Sera memegangi perutnya.

"Hei Sera! kau ini kenapa?" tanya Vel keheranan.

Sementara Amora menahan tawa dibelakang mereka. Dia tidak ingin dicurigai sebagai pelakunya. Amora bersusah payah hingga akhirnya ia ikut tertawa.

"Amora? kau yang melakukan ini?" tanya Vel mengangkat sebelah alisnya.

"Tidak, hahaha~, aku tidak melakukannya" jawab Amora menyeka air mata di ujung matanya karena tertawa.

"Lalu?"

"Coba kau lihat di lehernya" pinta Amora agar Vel tidak banyak bertanya lagi.

Vel mendekatkan kepalanya di leher Sera, hendak memastikan apa yang ada di dalamnya. Sesuatu melompat di hidung Vel.

Berhasil membuat Vel terkejut tidak main-main. Ulat kecil yang melompat ke kepala Vel merambat hingga ke surai Vel.

"A-apa ini?" tubuh Vel bergetar ketakutan. Dia takut juga merasa geli dengan Ulat yang merambat ke surainya.

...----------------...

...Halo readers... kalian telah sampai pada akhir Episode ~ 4. Nantikan lanjutannya ya!!!...

...Harap sabar menunggu karena author bukan orang rajin ;)...

...Sampai jumpa di Episode ~ 5 ya!!!...

...Jangan lupa tinggalkan jejak kalian jika suka dengan ceritaku....

...Maaf kali ini telat update....

Terpopuler

Comments

Shin

Shin

wah iya, terimakasih

2023-03-03

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!