pertemuan Bella dan raka

Akupun segera berbalik dan melihat seseorang yang berbicara tadi, yang tak lain adalah depcolector.

"Maaf pak, uang yang saya bawa cuma 3 juta, kalau boleh bapak ambil ini saja dulu, besok baru daya kasih sisanya."

"Baiklah saya akan menerima ini, tapi ingat besok sore saya tunggu kamu di sini yah."

"Iya pak."

Depcolector itupun langsung pergi, dan ibu yang tadi pun menghampiriku.

"Makasih yah neng, udah mau bantuin ibu," ucap wanita paruh baya itu.

"Iya bu, ini juga kewajiban kita untuk saling membantu," ucapku tersenyum ramah.

'Apa-apaan sih nih cewe nyindir gue, padahal kan gue bukannya nggak mau bantu dia, tapi kan gue mau ke mesjid jadi nggak bawa uang,' batin 'raka' yah cowok yang memakai peci itu adalah raka Al-Mahendra.

"Yaudah bu, saya pamit dulu yah," ucapku sambik mencium punggung tangan ibu itu, lalu menaiki motorku tanpa memperdulikan pria berpeci itu.

"Iya, hati-hati yah neng."

"Iya bu makasih."

***

Setelah sampai di runah aku langsung masuk ke kamar tanpa memperdulikan apa-apa dan segera membersihkan badanku. Setelah membersihkan madanku akupun langsung menunaikan sholat sebagai umat muslim.

Kini 10 menit telah berlalu, akupun telah selesai sholat dan langsung membaca dzikir sambil menunggu adzan isya berkumandang.

***

ALLAHU AKBAR ... ALLAHU AKBAR ...

Kini adzan isya pun terdngar di telingaku, akupun segera menunaikan sholat isya.

***

Kini sang surya telsh berhasil masuk ke sela-sela jendela kamar seorang gadis, yang tak lain adalah bella.

Karena merasa terganggu dengan sinaran matahari, akupun segera bangun dan melihat jam, mataku terbelalak kaget melihat jam menunjukan pukul 06:25.

"Duh aku udah nggak sholat subuh lagi nih, ini pasti karena semalam ngerjain tugas banyak banget," ucapku berdengus kesal.

Akupun segera ke kamar mandi, setelah 15 menit di kamar mandi akhirnya aku keluar dengan pakaian yang rapi, aku tak membereskan kamarku lagi, karena buru-buru k sekolah.

"Pagi Yah, Bun," sapaku seperti biasa.

"Pagi Sayang," kompak mereka.

"Kamu dapat teman baru?" tanya ayah.

"Loh kok ayah tau?"

"Iyalah tau, orang bunda yang ngasih tau," kali ini bukan ayah yang bersuara melainkan bunda.

"Iya yah, yaudah bella berangkat dulu, assalamu'alaikum," ucapku mencium punggung tangan kedua orang tuaku, lalu berlari ke depan rumah.

"Mang Setya anterin bella sekarang yah."

"Baik non," ucap Setya supir pribadiku.

"Silahkan non," ucap Setya sambil membuka pintu mobil.

"Makasih mang."

***

Setelah 20 menit perjalanan akhirnya aku sudah sampai di sekolah.

***

Akupun menyusuri koridor sekolah, seperti hari kemarin, banyak yang menatapku dengan tatapan jijik, tapi aku sama sekali tak memperdulikannya.

Aku sudah sampai di dalam kelasku, lalu menyimpan tas ku sambil menunggu bel berbunyi.

"Dari pada pusing di kelas sendirian mending aku ke taman aja, sambil bawa novel, lagian kan Stella belum datang," monolog ku.

Di saat perjalanan menuju taman sekolah tak sengaja aku menabrak seseorang.

Brukh ...!

"Aws ...," ringisku kesakitan "maaf," ucapku sambil melihat orang yang ku tabrak, tapi hasilnya nihil orang itu sudah tidak ada di tempatnya.

"Itu cowok siapa sih? Nggak punya hati banget, bukannya nolongin eh malah pergi gitu aja, aku kan mau minta maaf," ucapku kesal.

Akupun segera berdiri dan langsung berjalan menuju taman.

***

"Taman ini indah banget yah, andai aja suatu saat nanti aku bisa se'indah taman ini, pasti orang-orang tak akan menatapku jijik," menologku.

Tak ingin banyak berkata, akupun langsung duduk di kursi yang ada di taman terdebut untuk membaca novel.

Setelah beberapa menit duduk di taman kini aku merasa haus, akupun segera pergi ke kantin untuk membeli minuman.

"Bu, pesan pop ice nya satu yah," ucapku.

"Mau rasa apa neng?"

"Coklat bu."

"Tunggu sebentar yah neng."

"Iya bu."

Tak membutuhkan waktu lama akhirnya pop ice yang ku pesan tadi sudah jadi, akupun segera membayarnya lalu mengambilnya, dan segera berjalan kembali menuju taman.

Tapi saat ingin ke taman ada yang berteriak memanggil namaku.

"Bella ...," teriak seseorang dari belakangku.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!